Hujan deras membuat Keysa harus terkurung di rumah Dinas bersama Bryan. Sambil menatap ke arah luar jendela, Keysa memegang bibir nya yang masih sangat terasa ciuman yang di berikan oleh Bryan.
Sedang kan Bryan pun sama memegang bibir bawahnya yang Masih terasa sangat perih, hingga di beri obat luka mengakibatkan kan bibir nya perih.
Keysa melirik ke arah Bryan yang sedang mengipas - kipas bibir nya, dan sedikit meringis.
"Jangan cemen, itu bibir lecet dikit lebih sakit juga di tembak. " Ucap Keysa.
Bryan menoleh ke arah Keysa dengan tatapan kesal, dan berjalan mendekati Keysa yang duduk samping jendela.
"Nih lihat, kamu gigit sangat dalam banget. Bagaimana nggak perih , gigit nya nggak kira - kira. Kalau begini mau makan juga susah, enak saja mengatakan orang cemen, lebih sakit di tembak. Memang nya kamu pernah di tembak hah..? "
"Ya belum pernah sih, tapi ini kan luka kecil. "
"Lebih baik luka yang sangat besar, dari pada luka kecil begini menyiksa. Sekarang kamu harus tanggung jawab ini bibir kalau besok sampai jontor, kegantengan saya akan hilang."
"Cih, lagian siapa yang naksir. " Ucap Keysa.
"Eh.. enak saja kalau bicara, bukti nya Kamila suka sama mas. " Ucap Bryan.
"Ya berarti Kamila matanya katarak, nggak bisa bedakan mana pria ganteng mana pria pas - pas an." Ucap Keysa.
"Kamu mengatakan Kamila katarak, nah kamu yang kemarin mengejar - kejar mas namanya apa? Mata kamu juling ya. " Ucap Bryan kesal.
"Enak saja, yang kemarin itu sebuah kesalahan, dan sangat menyesal dan kecewa."Ucap Keysa.
" Oh iya. " Ucap Bryan sambil mendekatkan wajah nya.
"Iya." Ucap Keysa.
"Kalau dengan wajah sedekat ini, apa masih di bilang kesalahan. " Ucap Bryan semakin mendekat wajah nya.
"Iya kesalahan. " Ucap Keysa sambil menatap ke arah Bryan hingga hidung mereka saling bersentuhan.
"Ma - mas. "
"Ehm, kenapa? " Ucap Bryan yang kini sudah mengunci tubuh Keysa.
"Ja - jangan sampai saya gigit mas kembali."
"Kamu gigit, mas gigit kamu kembali disini." Ucap Bryan sambil menyentuh leher Keysa dengan jari nya hingga membuat tubuh Keysa bagai tersengat aliran listrik.
"Mas saya mohon. " Pinta Keysa dengan memejamkan matanya.
Bryan kembali berulah, jemari nya menelusuri alis, kedua matanya, hidung bahkan terakhir mengusap bibir Keysa yang tipis dengan warna lipstik pink.
"Kamu cantik, kamu lucu, ini mungkin hukuman buat saya hingga saya mencintai kamu sekarang. Mas mencintai kamu, apa kamu masih memiliki rasa hem. " Ucap Bryan dengan kini bibir nya sangat dekat hingga bersentuhan dengan pipi Keysa.
"Katakan jujur sama mas, kamu masih mencintai mas kan? "
Keysa hanya diam dengan mengepalkan kedua tangan nya, hingga tangan Bryan kini sudah memegang dagu Keysa dengan mengecup bibir nya.
"Diam nya kamu di saat saya mencium bibir ini berarti kamu masih mempunyai perasaan terhadap saya. "
Mata Keysa membuka, kini tatapan mata hitam yang saling menatap sangat dekat.
"Katakan kamu masih memiliki rasa yang sama. " Ucap Bryan kembali.
"Nggak." Ucap Keysa gemetar.
"Serius." Bisik Bryan di telinga Keysa dengan sedikit menggigit.
"Mas stop mas. " Ucap Keysa yang sudah tak tahan.
"Kenapa? kalau seperti ini kan kita bisa di nikah kan."
"Saya bukan gadis yang seperti itu."
"Kalau bukan gadis seperti itu, kenapa kemarin mengejar saya?"
"I - itu kan mas juga tahu."
"Kemarin memang saya nggak suka, tapi sekarang saya suka kamu menjadi gadis yang agresif nya untuk saya. "
"Cih, sorry sudah nggak berlaku."
"Oh iya, kalau begini suka nggak? " Ucap Bryan jemarinya kini turun ke dada.
"Mas, saya mohon. Saya bukan gadis yang seperti itu. "
"Saya mau kok menikah sama kamu, kemarin kan ingin minta saya jadi suami kamu. Ayah kamu kan nggak mengijinkan hubungan kita, bagaimana kalau kita menikmati suasana rintik hujan dengan berbagi kasih." Ucap Bryan dengan nafas yang sudah sangat berat.
"Saya ingin pulang mas. " Ucap Keysa mendorong tubuh Bryan , dan Keysa pun langsung beranjak berdiri namun terlihat di luar hujan masih deras.
"Di luar hujan deras, saya tidak punya mobil hanya punya motor." Ucap Bryan.
"Biar saya hujan - hujan mau pesan taksi saja." Ucap Keysa langsung memesan taksi online.
"Saya antar kamu pulang. " Bryan beranjak dari kursinya dan mengambil ponsel nya.
"Mas kira nanti sampai rumah Ayah nggak bakalan marah apa. "
"Marah juga nggak apa - apa, paling juga di nikah kan. "
"Ih.. dari tadi bilang nikah terus. "
Bryan mengambil jaket nya dan membuka pintu angin langsung berhembus sangat kencang.
"Mas mau kemana? "
"Mas mau ke rumah Ibnu, pinjam mobil."
"Terus saya. "
"Kamu tunggu mas ya disini, sebentar kok . "
"Tinggal nya disini juga? "
"Ngekost dekat polres. "
"Jauh mas. "
"Katanya mau pulang, hujan seperti ini itu sangat lama berhentinya."
"Oh..!! "
Setelah kepergian Bryan, Keysa duduk di depan TV sambil menunggu Bryan yang sedang meminjam mobil.
Tanpa terasa mata pun mengantuk, Keysa akhirnya tidur di depan TV beralas kan kasur lipat.
*****
"Maaf Pak, kalau mau marah silahkan tapi jangan marah pada Keysa ini salah saya. "
"Kamu bawa anak saya cepat pulang " Ucap Pak Brata dari panggilan telepon nya.
"Dia tidur Pak, saya nggak tega membangunkan nya. " Ucap Bryan.
"Pokoknya kamu bawa pulang sekarang, saya tidak ingin terjadi apa - apa diantara kalian berdua. "
"Maaf Pak kita sudah terjadi. "
"Kamu Bryan, berani sekali kamu menyentuh anak saya hah.. " Bentak Pak Brata emosi.
"Bapak boleh hukum saya, saya terima apa yang bapak akan lakukan terhadap saya. "
"Bryan... kamu...!!! "
Bryan langsung mematikan ponsel nya, dan tanpa pikir panjang Bryan mengatakan seperti itu walau dia tahu hukuman berada di depan mata.
Bryan berjalan menutupi tubuh Keysa dengan selimut nya, menutupi paha yang terekspos karena rok seragam sekolah nya yang terlalu tinggi di atas paha hingga membuat terangkat.
"Kamu cantik. " Ucap Bryan membelai rambut Keysa dan menyingkirkan rambut yang menutupi matanya.
Dikecup nya kening Keysa hingga sangat lama, dan diri nya pun berbaring di samping Keysa karena mata yang sama mengantuk nya karena cuaca yang sangat dingin karena hujan tak berhenti hingga menunjukkan waktu pukul 7 malam.
*****
"Bangun....!!! "
Braaakkkk
"Ko - komandan. " Ucap Bryan yang masih belum terkumpul nyawanya dan di seret paksa sampai di ruang tamu.
"Ayah. !!! "
Plaaak
Plaaaak
"Kamu beraninya menyentuh anak saya hah.. saya sudah bilang tunggu dia sampai lulus kuliah, dia harus masih melanjutkan pendidikan nya. "
Buuggghhh
Keysa yang nyawanya masih belum terkumpul hanya bisa diam melihat Ayah nya memukul Bryan dan menampar nya berkali - kali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Wah Bryan nekat banget, Kemaren2 aja gak mau, Sekarang malah cari jalan pintas utk di nikahkan..ckck..
2024-05-02
0
*~er~*
besar juga nyali si Bryan. SALUT 👍👍👍
2022-08-23
0
syamsiah makmur
eettt dahhhh...
2022-07-15
0