"Hai ... kalian berdua juga ada disini, ya?"
Alva dan Rafa segera mengalihkan pandangannya ke arah gadis yang baru saja menyapa mereka. Alva dan Rafa dibuat terkejut olehnya.
"Hay ... ada apa?" Gadis itu bingung melihat dua lelaki yang ada dihadapannya itu terbengong.
"Al ... Kak Rafa ...," sapanya lagi.
Seketika Rafa mengalihkan pandangannya ke arah lain. Dia merasa terkejut karena harus melihat wanita itu di sini, sedangkan Alva terlihat sangat senang. Bahkan dia sempat tersenyum dalam keadaannya yang seperti itu.
"Al ... kau kenapa pucat sekali?" tanya gadis itu.
"Ehmm ... ya, aku sedikit mual karena terlalu banyak wahana yang ku naiki tadi," jawab Alva smbil tersenyum tipis.
Gadis itu menahan tawa sambil berkata, "Kau lucu sekali, Al. Lalu bagaimana bisa kalian datang bersama?"
"Ah ... aku lupa, kau 'kan tidak tau jika kami bersaudara, Jova," ungkap Alva.
Ya.. gadis cantik itu namanya Jofina Kennice Myla yang biasa dipanggil jova. Gadis cantik itu adalah cinta pertama bagi Alva. Walaupun Alva seringkali memberikan perhatian sejak dulu padanya Tetapi jova tidak pernah menganggap serius.
"Hah ... kalian saudara? Bagaimana bisa aku tidak tahu."
Alva tertawa kecil. Membuat Rafa seketika menatapnya sambil mengernyitkan dahi.
"Al, kau sudah baikan ?" tanya Rafa dengan menahan kesal.
"Ya, sudah lebih baik," balasnya sambil tersenyum menatap Rafa.
Sialan! Bisa-bisanya dia menjadi sok kuat begitu di depan wanita ini. Cih! umpat Rafa dalam hati.
"Oohh ... jadi kalian saudara, apa Kak Rafa ini sepupumu, Al?"
Alva menggeleng pelan. sedangkan Rafa membuang wajahnya, dia malas sekali melihat mereka.
"Dia ini Kakakku, Jov."
Jova terkaget mendengar ucapan Alva. Dia sungguh tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya.
Pasalnya dia tahu jika Alva adalah anak dari salah satu konglomerat di negaranya. Tetapi ketika di kampus, dia tidak pernah melihat Rafa memakai mobil mewah seperti yang dipakai oleh Alva. Bahkan, Rafa lebih memilih memakai moge dan berdandan sangat sederhana walaupun pakaiannya yang dipakai adalah barang bermerek.
"Apa kau bilang, Al? Kakak? Kau tidak sedang bercanda 'kan. Tapi kalian di kampus, aku tidak pernah melihatmu bersama dengan Kak Rafa."
Alva lagi-lagi tertawa kecil menyingkapi ucapan jova. Rafa sangat malas sekali melihat tingkah mereka. Dia segera mengambil ponselnya dan segera memainkannya.
"Sudahlah, kenyataannya memang begitu. Di kampus 'kan memang kita beda fakultas. Jika kau pernah melihatku di fakultas bisnis, itu berarti aku sedang menghampirinya," jawab Alva dengan semangat.
"Apa kau sendirian datang kemari?" tanyanya.
"Ya ... tadinya bersama dengan sahabatku Vanya, tapi dia Barusaja dijemput oleh kekasihnya."
"Kalau begitu kau bisa bergabung bersama dengan kami, jika kau mau," tawar Alva yang membuat Jova tersenyum, namun Rafa merengut.
"Al!" tegur Rafa. Karena Rafa memang tidak mau jika acara keluarga dirusak oleh orang asing apalagi itu perempuan yang sering kali mengganggunya ketika di kampus.
"Dia sendirian, Kak. Ayolah! Sekali saja," bisik Alva.
Dia tahu jika kakaknya itu tidak akan setuju dengan keputusannya. Mau bagaimana lagi, ini adalah kesempatan untuk dekat dengan pujaan hatinya.
Terlihat Nadin yang menggandeng tangan queen berjalan cepat menghampiri mereka. Sedangkan laurin dan Laura sedang menunggu mereka disalah satu restoran yang ada disana.
"Al ... bagaimana keadaanmu, Sayang?" tanya Nadin dengan sedikit panik. Sesaat dia menatap lekat wajah Alva. Kemudian menoleh ke arah Rafa dan terakhir menatap gadis cantik yang ada di sampingnya.
"Maaf Mam. Al, membuat Mami khawatir. Al, sudah lebih baik sekarang."
Seketika Nadin melihat Alva dengan tatapan penuh selidik.
"Kamu beneran sudah lebih baik? Rafa panik, makanya Mami segera datang."
"Kau ini," sahut Rafa sambil mendorong pelan bahu Alva. Dia sedikit jengkel dengan kelakuan adiknya itu.
"Baiklah jika kamu sudah lebih baik. Ayo ikut Mami, kita makan dulu. Bibi dan Laura sudah menunggu."
Jova sedang memandang Nadin begitu lekat. Dia sangat kagum melihat kecantikan wanita yang ada disampingnya itu.
Cantik sekali, bahkan sebutan mami lebih cocok diucapkan oleh anak kecil ini daripada mereka . batin Jova.
"Apa dia boleh ikut bergabung bersama kita, Mam?" tanya Alva dengan sedikit berharap.
"Ya ... tentu saja. Siapa namanya, Al?"
"Jova, Bibi," jawab jova yang memperkenalkan dirinya.
"Baiklah. Ayo kita menemui Bibi kalian!"
Mereka bersama-sama berjalan menuju tempat makan yang tidak terlalu jauh dari tempat mereka tadi singgah. Terdengar perbincangan ringan antara Nadin dengan jova.
"Oh ... jadi kamu teman Alva sewaktu SMA? "
"Iya, Bibi. Dan sekarang menjadi adik tingkat Kak Rafa."
"Wah ... tidak disangka kalian ini satu kampus."
"Iya Bibi."
Mereka berdua terus saja berbincang. Alva yang tampak berseri sedangkan Rafa terlihat sangat malas dengan kehadiran jova.
Mereka masuk kedalam restoran yang disana sudah ada laurin dan juga Laura. Bahkan mereka berdua juga sudah memesan berbagai makanan.
"Kalian sungguh lama sekali. Siapa gadis cantik ini Nadin?"
Laurin menatap lekat wajah jova. Dia tersenyum manis menyambut kedatangannya.
"Dia adalah teman Alva, Laurin. Mari duduk!"
Mereka berempat duduk di kursi masing-masing, sedangkan queen duduk dipangkuan Nadin.
"Mommy, Queen haus, mau minum itu," ucap queen sambil menunjuk minuman yang dibawa Rafa.
"Princess ... ini kopi Afa. Anak kecil tidak boleh minum ini, benar 'kan Mam," sahut Rafa dengan sedikit menggoda adik kecilnya itu.
"Mommy ... mau itu."
"Rafa."
"Ya ... baiklah tuan putri." Rafa segera memberikan minuman itu pada queen.
Rafa yang duduk disamping Nadin, dengan mudahnya mencium pipi bulat queen yang sedang duduk dipangkuan Nadin. Dia suka sekali menggoda adik kecilnya itu.
"Ayo ... silahkan dimakan Jova, jangan sungkan! "
"Iya ... Bibi"
Akhirnya mereka semua asyik memakan makanan yang ada di atas meja. Sesekali Alva mencuri pandang kearah jova. sedangkan jova terus mencoba melirik kearah Rafa yang sedang asyik makan. Dan yang lainnya hanya sibuk memakan makanan mereka. Sambil sesekali laurin dan Laura menyelipkan candaan disela-sela acara makan mereka.
Tampak jova begitu nyaman di antara mereka yang baru saja dia kenal. Walaupun dulu pernah menjadi teman Alva sewaktu SMA, tetapi mereka tidak pernah akrab seperti sekarang. Jova sangat senang bisa ada diantara mereka, keluarga dari pria yang selama ini didambakan olehnya.
"Baiklah Jova, apa kamu membawa mobil?" tanya Nadin.
Mereka akan segera kembali pulang. karena hari sudah semakin sore. Setelah tadi selesai makan, mereka semua melanjutkan perjalanan mengelilingi Chessington World of Adventure. Sesekali Rafa dan Laura menaiki wahana yang sesuai dengan keberanian mereka. sedangkan Alva lebih memilih untuk menemani jova.
Queen terus merengek, hingga membuat Nadin kualahan dan segera mengajak mereka untuk pulang. Karena memang hari sudah semakin sore.
"Iya, saya membawa mobil Bibi," jawab nya sambil tersenyum ramah.
"Baiklah kalau begitu, hati-hati!"
Mereka semua berjalan menuju parkiran mobil jova berpisah setelah memasuki lahan parkir, karena mobilnya terparkir ditempat yang berlawanan.
"Bye ... sampai ketemu lagi Jova."
"Sampai jumpa."
"Bye ...."
Ucapan perpisahan secara bersahutan dilontarkan oleh mereka.
"Bye ... terimakasih atas traktirannya Bibi. Sampai jumpa," ucap jova sambil melambaikan tangan. Dia berjalan berlainan arah.
Nadin dan yang lainnya segera menghampiri mobil mereka. laurin dan Laura terlihat masuk lebih dulu kedalam mobilnya setelah berpamitan pada Nadin dan yang lainnya.
Memang tadi mereka memarkirkan mobilnya agak sedikit jauh dari laurin. Setelah melewati beberapa mobil lainnya akhirnya Nadin dan kedua anaknya sampai didepan mobil mereka. Rafa yang sedari tadi menggendong queen, segera memberikan adiknya itu pada sang ibu setelah melihat ibunya itu masuk kedalam mobil. Setelah itu dia segera masuk dan duduk dikursi kemudi.
Dengan kepiawaian yang dimiliki Rafa, mobil itu segera keluar dari area parkir dan melaju kencang menuju kearah jalan pulang...
"Rafa, nanti malam ada yang ingin Mami dan Daddy katakan. Tunggulah kami setelah makan malam!"
"Ada apa Mam? "
"Nanti kamu juga akan tau."
"Ya baiklah."
*K*enapa aku jadi deg-degan begini, ahhh .... batin Rafa.
**Tbc**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
carenina
baguslah rafa sm feli spy tdk jd ribut sm alva
2020-10-10
0
Ayunina Sharlyn
mampir ya ke novel ku 💖😍
1. Hati Putih Melati
2. The Hendrick's Family - live your life
3. Yuana, Stay with Me...
Ditunggu like, love, komen, dan vote nya
Makasih 😄💖🙏
2020-07-07
0
Kenzi Kenzi
siapkan mentalmu rafa,
2020-05-07
0