Episode. 4

Nadin dan Zayn sedang duduk di kursi tunggu. Cuaca malam ini sedang buruk, sama buruknya dengan perasaan mereka berdua. Setelah tadi Nadin tersadar dari pingsan, dia lebih memilih untuk keluar dari kamar inapnya dan menemui zayn di luar.

Nadin tidak hentinya menangis, membuat Zayn ikut merasa sedih. Rafa dan Alva sempat datang untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya tetapi hanya sebentar. Rafa membawakan baju ganti untuk Nadin. Hanya bertahan beberapa menit sebelum kembali pulang dengan membawa queen bersama mereka.

Besok pagi Zayn dan Nadin akan ikut mengantarkan jenazah bi nela di kampung halaman. Felicia sang putri tunggal almarhum, sangat syok setelah mendapatkan kabar buruk ini beberapa menit yang lalu. Zayn sungguh merasa iba pada gadis itu, ditambah Nadin yang sangat merasa bersalah atas kejadian ini.

"Sayang sudahlah ... jangan menangis lagi! Lebih baik kita pulang saja besok pagi kita datang kemari dan ikut mengantarkan jenazah bi nela."

Nadin menggeleng sambil terisak. Zayn sungguh bingung harus berbuat apa. Nadin menjadi sangat keras kepala tidak seperti biasanya.

"Sayang kita akan membahas masalah ini nanti, sekarang kamu harus bisa berfikir jernih. Queen masih membutuhkanmu, Sayang. Jangan lupakan itu!" ucap Zayn dengan lembut.

Zayn menghela nafas. Berusaha untuk dapat meluluhkan hati istrinya itu dari rasa bersalahnya. Nadin menatap Zayn sejenak kemudian mengangguk. Wanita itu Kembali memeluk tubuh Zayn.

"Maaf, aku hanya merasa sangat bersalah pada keadaan ini. Aku tidak tahu harus bagaimana, jika besok Felicia tidak menerima maaf dariku ... aku, harus bagaimana?" ucap Nadin lirih.

Zayn memejamkan matanya. Memang benar jika sekarang Felicia menjadi sebatang kara. Tapi Zayn yakin jika Felicia tidak akan pernah menyalahkan kejadian ini adalah kesalahan istrinya. Bi nela sudah mengabdi kepada keluarga Orlando sejak Zayn masih kecil, tidak bisa dipungkiri lagi jika Zayn sangat perduli pada bi nela dan Felicia.

"Kita bisa menanggung biaya hidupnya, Sayang. Sudahlah, biar nanti kita pikirkan lagi bersama-sama. Sekarang lebih baik kita istirahat, agar besok kita bisa melewati hari yang berat ini."

Akhirnya Nadin mengangguk dan pasrah saja saat Zayn menggiring Nadin menuju kamar tempat dia tadi dirawat. Mereka berdua tidur di ranjang dengan saling memeluk.

******

Nadin memeluk Zayn dan di depannya ada Felicia yang sedang memeluk bi Ely adik dari BI nela, Feli sedang duduk bersimpuh di depan makam ibunya. Acara pemakaman baru saja selesai, para kerabat sudah meninggalkan pemakaman. Hanya tinggal mereka saja.

Sejak jenazah bi Nela diturunkan dari mobil ambulance, Felicia tidak bisa menahan tangisnya. Hingga sekarang dia masih tetap saja menangis.

Hal itu membuat Zayn dan juga Nadin menjadi sangat bersalah. Terutama Nadin. Dia sedari tadi menatap Felicia takut, takut jika Felicia tidak mau memaafkan dirinya yang teledor saat itu, sehingga menyebabkan hal itu terjadi.

Nadin perlahan melepaskan pelukannya dari Zayn dan segera mendekati Feli.

"Feli ... maafkan Bibi sebelumnya. Bibi turut berduka atas musibah ini. Sebaiknya kita kembali pulang dulu sayang."

"Bibi sebenarnya apa yang terjadi, kenapa ibu bisa tertabrak mobil? " ucap Feli sambil berlinangan air matanya.

"Sebaiknya kita kembali pulang, nanti Bibi akan ceritakan semuanya."

Setelah beberapa menit berlalu akhirnya Feli bisa kembali berfikir jernih. Dia bangkit dari posisinya, Nadin dan bibi Ely berjalan bersama beriringan dan Zayn berjalan dibelakang mereka.

Selama 10 menit perjalanan dari pemakaman menuju rumah sederhana milik BI nela, akhirnya mereka sampai juga. Rumah yang sederhana namun tampak indah dan bersih. Feli Sangat menjaga dan merawat rumah sederhana itu.

Bi Ely masuk ke dalam untuk membuatkan minuman sedangkan yang lain sedang duduk diruang tamu.

"Bibi.. sebenarnya apa yang terjadi?" Feli menatap Nadin dengan mata yang memerah.

Baru saja mereka mendudukkan diri, tapi Feli sudah menyambut Nadin dan Zayn pertanyaan yang berat.

"Feli ... se-sebenarnya ... bi nela tertabrak mobil karena menyelamatkan queen yang tiba-tiba bermain dipinggir jalan." Nadin menatap wajah Feli sambil menarik nafas sedikit panjang.

"Bibi yang waktu itu sedang asyik berbincang dengan ibumu, tidak menyadari jika queen sampai bermain di jalan raya."

Feli masih bungkam mendengar cerita dari Nadin. Dia menatap nanar wajah cantik majikan dari ibunya itu. Feli tidak ada perasaan marah pada Nadin hanya saja dia masih belum bisa menerima kenyataan jika ibunya sudah meninggal.

"Feli ... maafkan Bibi, Sayang. Karena Bibi yang tidak memperhatikan queen. Bi Nela lebih dulu melihat queen bermain dijalan dan tanpa Bi Nela sadari sebuah mobil melintas dengan kecepatan tinggi, kejadiannya begitu cepat. Maafkan Bibi yang tidak bisa berbuat apa-apa saat kejadian naas itu terjadi." Air mata yang sejak tadi ditahan, akhirnya jatuh dengan sendirinya.

"Feli, maafkan Bibi, Sayang." Feli terkejut tatkala Nadin beranjak dan dengan cepat bersimpuh dibawah kakinya.

"Bibi.. Jangan begini!" seru Feli.

"Sayang ... jangan seperti ini!" pinta Zayn sambil menghampiri Nadin. Dia ingin membantu Nadin untuk bangun tetapi Nadin menolak.

"Maafkan Bibi, Feli. Ini semua karena Bibi."

"Tidak bibi ... kumohon jangan seperti ini! "

"Sayang.. bangunlah! Kita bisa bicarakan ini baik-baik." Zayn dibuat tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh nadin.

Ini sungguh diluar dugaan Zayn. Dia sama sekali tidak pernah menyangka Nadin akan melakukan hal seperti ini. Zayn sangat sedih melihat istrinya .

"Bibi ... Feli tidak pernah marah pada Bibi. Semua sudah kehendak Tuhan bibi."

"Astaga apa yang terjadi? " teriak bi Ely yang kala itu baru selesai membuatkan minuman. Bi Ely segera meletakkan nampan yang dibawa olehnya diatas meja.

"Nyonya bangunlah! Ini tidak benar," lanjutnya sambil membantu Nadin untuk bangun.

"Iyah bibi.. Feli tidak marah pada Bibi, semua sudah takdir dari Tuhan yang tidak bisa kita hindari."

"Ayo sayang, bangunlah!"

Perlahan Nadin mulai bangkit dengan dibantu oleh Zayn. Zayn tidak sanggup melihat istrinya seperti ini.

"Apapun yang terjadi, semua sudah kehendak Tuhan, Nyonya ... kami tidak pernah menyalahkan Nyonya, benarkan Feli," ucap BI Ely dengan yakin. Feli mengangguk .

"Kami yang seharusnya berterimakasih karena nyonya sudah mengurus dan membiayai semua biaya pengobatan hingga pemakaman kakak saya," ucap BI Ely.

"Feli tidak akan marah pada Bibi. Bagaimana bisa Feli marah, Bibi begitu menyayangi ibuku seperti orangtua Bibi sendiri."

Feli beranjak dari duduknya, dia duduk disamping Nadin kemudian memeluknya erat.

"Ibu pernah bilang jika dia sangat menyayangi keluarga tuan Zayn. Ibu sangat dihargai dan dihormati layaknya seperti seorang ibu di keluarga Bibi. Keluarga Bibi juga seringkali membantu kami. Mana mungkin Feli marah pada Bibi. Semua sudah kehendak dari Tuhan bibi. Feli hanya belum bisa menerima kenyataan, semuanya butuh proses."

"Baiklah, ikutlah tinggal bersama kami Feli! Bibi sudah berjanji pada ibumu sebelum dia meninggal, Bibi akan selalu menjagamu seperti anak sendiri. Kamu mau 'kan Feli?" tanya Nadin sambil meleraikan pelukannya.

Feli menatap nadin dengan tatapan datar. Dia sebenarnya tidak ingin tinggal di kota karena dia sudah nyaman dengan kehidupannya di desa. Tetapi dia juga membutuhkan biaya untuk melanjutkan hidup.

apa yang akan aku katakan, aku sungguh bingung. batin Feli.

Feli menggeleng pelan. Sejenak Nadin terpaku, dia masih berfikir untuk mengajak Feli tinggal bersama dengan mereka. Nadin tidak ingin membiarkan Feli sendiri. Itulah janjinya pada bi nela saat bi nela dibawa kerumah sakit waktu itu.

"Baiklah, Bibi sudah putuskan dan kamu tidak boleh menolak. Menikahlah dengan anak Bibi, Rafandra!"

"Haah!"

Seketika Zayn tersentak mendengar ucapan Nadin. bukan hanya Zayn tapi Feli dan bi Ely juga sama terkejutnya.

Tbc.

Terpopuler

Comments

Ana

Ana

Ikut kaget aqyuh... bangun.. banguun.. mkn nasi lauk daging...

2020-09-18

0

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

nadin,kamu membuat keputusanyg salah......sepihak.....tdk mmpertimbangkan pwrasaan rafa.....hadehhhhh,bgmn ini,....

2020-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Episode. 1
3 Episode. 2
4 Episode. 3
5 Episode. 4
6 Episode. 5
7 Episode. 6
8 Episode. 7
9 Episode. 8
10 Episode. 9
11 Episode. 10
12 Episode. 11
13 Episode. 12
14 Episode. 13
15 Episode 14
16 Episode 15
17 Episode 16
18 Episode 17
19 Episode 18
20 Episode 19
21 Episode 20
22 Episode 21
23 Episode 22
24 Episode 23
25 Episode 24
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Episode 32
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Sekilas Info
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Episode 86
89 Episode 87
90 Episode 88
91 Episode 89
92 Episode 90
93 Episode 91
94 Episode 92
95 Ektra part 1
96 Numpang lewat
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Episode. 1
3
Episode. 2
4
Episode. 3
5
Episode. 4
6
Episode. 5
7
Episode. 6
8
Episode. 7
9
Episode. 8
10
Episode. 9
11
Episode. 10
12
Episode. 11
13
Episode. 12
14
Episode. 13
15
Episode 14
16
Episode 15
17
Episode 16
18
Episode 17
19
Episode 18
20
Episode 19
21
Episode 20
22
Episode 21
23
Episode 22
24
Episode 23
25
Episode 24
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Episode 32
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Sekilas Info
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Episode 86
89
Episode 87
90
Episode 88
91
Episode 89
92
Episode 90
93
Episode 91
94
Episode 92
95
Ektra part 1
96
Numpang lewat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!