Episode. 12

"Tuan ... tuan ...."

Beberapa kali Feli memanggil Rafa agar segera bangun dari tidurnya, tapi usahanya belum membuahkan hasil. Rafa terlihat begitu nyaman dalam mimpinya.

Hari sudah sore, dan toko baru saja ditutup.

Feli menghembuskan napasnya. Dia terlihat sangat lelah.

"Tuan ... bangunlah!" panggil Feli sedikit mengeraskan suaranya. Masih belum juga ada respon. Ia semakin merasa jengkel, pada akhirnya gadis itu berniat melakukan sesuatu. Memajukan wajahnya dekat sisi daun telinga Rafa.

"Banjir ... banjir ... banjir!" teriak Feli.

Seketika Rafa membelalakkan matanya. "Dimana ... banjir?Dimana ... ayo kita pergi!" ucap Rafa tergopoh.

Rafa yang baru saja terbangun dari tidurnya, segera menarik tangan Feli. Sedikit berlari Rafa membawa Feli keluar toko. Sesaat Rafa menoleh ke arah Feli yang sedang tertawa keras.

"Hah ... KAU!! " teriak Rafa kesal.

' Sialan..!! Dia sedang mengerjai aku. Awas saja nanti !' batin Rafa.

"Apa yang kau tertawakan, Nona?"

"Ha ha ha .... Ti- tidak, tidak ada."

"Hah ... benar-benar menyebalkan. Kau bisa membangunkan aku dengan cara baik-baik, bukan seperti ini," ucap Rafa masih dengan amarahnya.

"Maaf ... maaf... aku sudah membangunkan Tuan sejak tadi, tetapi Anda belum juga bangun. Sekarang sudah sore, Tuan. Jika Anda sangat mengantuk, nanti Anda bisa lanjutkan lagi ketika sampai di rumah."

Feli menahan senyum ketika Rafa tampak malas melihatnya.

"Lebih baik kita segera pulang sebelum petang. Karena di ujung gang sana biasa ada segerombolan preman yang suka mengganggu dan meminta uang kepada siapapun yang lewat."

Rafa masih diam di tempat, dia sedang mencerna setiap kata yang keluar dari mulut Feli. Terlihat gadis itu kini melangkah masuk ke dalam toko dan keluar membawa tas ransel milik Rafa.

"Sudah. Ayo kita pulang ke rumah ku, Tuan!"

Rafa hanya mengangguk saja. Dia sepertinya masih setengah tersadar dari tidurnya.

' Wajahnya sungguh lucu sekali. Sepertinya dia masih terbawa dalam mimpinya ' gumam Feli yang melihat Rafa masih bengong.

"Tuan. Apa Anda ingin berdiri saja di sana?" teriak Feli.

Terlihat gadis itu sudah mengayuh sepedanya sedikit jauh. Seketika Rafa menoleh. Melihat Feli tertawa kecil ke arahnya. Rafa mengusap kasar wajahnya.

"Sialan! Dia sedang mentertawakan aku. Benar-benar menyebalkan," gumam Rafa sambil melihat Feli yang terus mengayuh sepedanya semakin jauh.

Dengan cepat Rafa meraih tas yang ada di atas motornya. Kemudian segera menaiki kuda besinya agar dapat menyusul gadis yang telah meninggalkan dirinya.

Setelah 20 menit berlalu, akhirnya mereka tiba di sebuah rumah sederhana milik Feli. Terlihat nyaman dan juga asri. Rafa Melihat sekeliling. Sepertinya di sekitar sana hanya ada beberapa rumah saja.

"Sepi sekali di sini. Apa dia tidak takut tinggal sendirian? " gumam Rafa.

Setelah Feli membuka pintu, dia segera mempersilahkan tamunya untuk masuk ke dalam.

"Silahkan duduk, Tuan! Akan ku buatkan makanan dan minuman untukmu."

Rafa hanya mengangguk, dia melihat Feli yang masuk ke dalam. Rafa memperhatikan setiap sudut rumah Feli. Semuanya terlihat sangat rapi.

Rasanya begitu tenang. Sesaat dia mencari sandaran untuk mencari posisi yang nyaman. Tidak menunggu lama. Setelah Rafa memejamkan matanya, dengan segera dia terlelap.

******

Ceklek

"Mommy ...."

Alva masuk ke dalam kamar dimana Nadin dirawat, tak lama ia menurunkan queen dari gendongannya. Bocah itu segera berlari mendekat ke arah ranjang dengan memasang wajah cemberut.

"Hei, Sayang. Kamu kenapa?" tanya Nadin dan Zayn hampir bersamaan.

"Mommy ... Al, nakal sekali. Dia tadi tidak mau mengajakku kemari. Dia juga tadi memakan es krim milikku hingga habis."

Nadin dan Zayn saling melirik sembari menahan tawa.

"Uhhg, Sayangnya Mami. Biarkan nanti Al, Daddy yang hukum."

Zayn yang tadinya duduk di pinggiran ranjang segera meraih queen untuk dibawanya ke atas dan duduk disamping Nadin.

Zayn melihat anak keduanya itu yang kini telah duduk di sofa.

"Apa Rafa belum menghubungimu, Al? "

"Belum Dad, kakak pasti baik-baik saja. Dia sudah biasa bepergian jauh. Tidak perlu khawatir, Dad."

Zayn mengangguk kecil menanggapinya. Kemudian dia melihat ke arah Nadin dan Queen yang sedang asyik bercerita.

"Mam ... Dad ... tadi laura mampir ke rumah. Alva bilang kalau Mami sedang masuk rumah sakit. Mungkin sebentar lagi, dia akan kemari bersama dengan bibi."

"Yasudah, biarkan saja," ucap Zayn.

"Al, Mami khawatir dengan keadaan kakakmu. Sampai sekarang dia masih belum menghubungi Mami atau Daddy mu, Nak. Tolong hubungi dia, Al! "

"Baiklah sebentar. Alva akan menghubunginya, Mam."

Alva merogoh ponsel yang ada di saku celananya. Dia segera mencari nomor sang kakak kemudian membawa ponselnya ke dekat telinga.

Sesaat Alva mencoba mengulangi panggilannya. Tetapi tetap tidak ada jawaban. Dia mencoba beberapa kali dan tetap sama.

"Kakak tidak menjawab telepon dariku, Mam. Mungkin dia sedang istirahat. Perjalanan ke sana 'kan lumayan jauh, Mam."

Nadin mengangguk. Ia paham akan hal itu, namun hatinya masih saja tak tenang. Sedari tadi dia sangat mengkhawatirkan putranya.

"Sayang, sudahlah. Kamu ini seperti tidak pernah melihat Rafa pergi jauh saja. Nanti dia juga akan menghubungi kita. Tunggu saja!" tutur Zayn sambil mengusap rambut Nadin. Lelaki itu mencoba untuk menenangkan perasaan istrinya.

"Jangan terlalu banyak berfikir! Luka di kepalamu masih dalam penyembuhan, Sayang. Jangan terlalu banyak berfikir," lanjutnya

"Mommy. Apa di sini ada es krim. Tadi, Al bilang di tempat Mommy tidur ada banyak es krim?" ucap queen tiba-tiba.

Nadin dan Zayn tergelak akan celotehan queen. Mereka berdua saling memandang kemudian tertawa.

"Sayang, di sini tidak ada es krim. Adanya obat dan jarum suntik. Apa queen mau di suntik? " ucap Alva.

Queen dan yang lainnya segera mengalihkan pandangannya ke arah Alva yang saat ini sudah berdiri di sebelah ranjang Nadin.

"Mommy, Al nakal."

"Al, sudah... jangan ganggu dia terus!" tutur Nadin

"He he he .... Aku gemas sekali padanya, Mam. Es krim, es krim dan es krim."

Ceklek

Seketika mereka yang ada di dalam ruangan tersebut menoleh ke arah pintu yang baru saja di buka oleh seseorang.

"Hai... bibi datang."

Laurin masuk ke dalam bersama dengan Laura. Wanita cantik itu segera menghampiri dan memeluk Nadin cukup erat.

''Kenapa Kakak tidak memberitahu aku, kalau Nadin terjatuh hingga masuk rumah sakit," ucap laurin sembil menoleh ke arah Zayn. Ia sedang mencoba protes.

"Maaf ... aku terlalu panik sehingga tidak mengabarimu."

"Ya, baiklah tidak masalah. Bagaimana bisa semua ini terjadi, ceritakan padaku?"

"Bibi, apa sekarang sudah lebih baik? " sahut Laura.

"Bibi sudah lebih baik, Sayang."

"Ya, karena sudah lebih baik sekarang ceritakan padaku, kenapa kamu bisa terjatuh, Nadin?"

Nadin masih ragu. Dia melihat ke arah suaminya. Mereka berdua saling menatap seakan berbicara melalui tatapan matanya. Kemudian Zayn mengangguk.

Nadin mulai membuka suara. Dia bercerita sesuai kejadian yang dialaminya. Cerita itu mengalir begitu saja tanpa ada yang dikurangi. Laurin sempat terkejut mendengar cerita Nadin. Tapi dia tidak tahu harus menanggapinya.

"Nadin. Apa kamu yakin dengan keputusan yang telah kamu ambil."

"Hem .... Aku yakin Laurin. Rafa adalah anak yang bertanggung jawab, walau dia sangat angkuh terhadap wanita."

"Ehm ... bukan itu yang aku maksud. Begini, apa Rafa dan Feli akan baik-baik saja setelah mendapat perjodohan ini?"

"Semoga saja mereka bisa menerima perjodohan ini."

"Aku masih belum bisa percaya, Nadin," ucap Laurin lemas.

"Sudahlah. Buktinya sekarang dia sedang menemui Feli, 'kan," sahut Zayn.

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan pintu. Membuat mereka semua kembali mengalihkan pandangannya ke arah pintu. Kali ini siapa lagi yang datang.

Tbc.

Terpopuler

Comments

Faray glad

Faray glad

sabar yah para reader yang baik hati..
kelanjutannya masih proses review..
mohon sabar menunggu..

2020-05-11

1

Ria

Ria

blom up lg Kk.. penasaran sama ceritanya 🥰😊

2020-05-10

0

Zakie C'chuby

Zakie C'chuby

jangn lama". kak..

2020-05-09

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Episode. 1
3 Episode. 2
4 Episode. 3
5 Episode. 4
6 Episode. 5
7 Episode. 6
8 Episode. 7
9 Episode. 8
10 Episode. 9
11 Episode. 10
12 Episode. 11
13 Episode. 12
14 Episode. 13
15 Episode 14
16 Episode 15
17 Episode 16
18 Episode 17
19 Episode 18
20 Episode 19
21 Episode 20
22 Episode 21
23 Episode 22
24 Episode 23
25 Episode 24
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Episode 32
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Sekilas Info
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Episode 86
89 Episode 87
90 Episode 88
91 Episode 89
92 Episode 90
93 Episode 91
94 Episode 92
95 Ektra part 1
96 Numpang lewat
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Episode. 1
3
Episode. 2
4
Episode. 3
5
Episode. 4
6
Episode. 5
7
Episode. 6
8
Episode. 7
9
Episode. 8
10
Episode. 9
11
Episode. 10
12
Episode. 11
13
Episode. 12
14
Episode. 13
15
Episode 14
16
Episode 15
17
Episode 16
18
Episode 17
19
Episode 18
20
Episode 19
21
Episode 20
22
Episode 21
23
Episode 22
24
Episode 23
25
Episode 24
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Episode 32
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Sekilas Info
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Episode 86
89
Episode 87
90
Episode 88
91
Episode 89
92
Episode 90
93
Episode 91
94
Episode 92
95
Ektra part 1
96
Numpang lewat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!