Episode. 9

Mengenang masa lalu.

Pagi ini Zayn terlihat sudah rapi. Suara ketukan pintu mengalihkan pandangannya dari kaca tempat rias milik Nadin. Zayn segera berjalan untuk membukakan pintu kamarnya.

"Ada apa?" Zayn menatap datar wanita yang ada di depannya.

"Maaf menganggu, apa Anda membutuhkan sesuatu tuan?"

"Tidak ada, lebih baik fokus saja untuk mengurus Rafa dan maaf soal tadi malam."

"Ya, tidak apa-apa, Tuan. Baiklah, saya permisi!"

Zayn sesaat memperhatikan langkah kaki Livia yang meninggalkan kamarnya. Zayn segera menutup pintu kamarnya kembali. Dia segera menyenderkan tubuhnya di sisi pintu.

Bagaimana bisa dia membiarkan Livia yang kemarin menuntunnya masuk ke dalam kamar. Dia tidak yakin jika Livia dan dirinya tidak melakukan apapun. Dia sungguh dibuat menyesal karena semalam dia minum terlalu banyak di acara pernikahan Rico yang membuatnya menjadi mabuk berat.

Zayn menghela nafas panjang. Livia semakin hari semakin berani mendekatinya. Dan soal tadi malam, dia sangat ingat jika Livia yang menuntunnya masuk kedalam kamar hingga dia juga yang melepaskan pakaiannya. Setelah itu dia tidak mengingat apapun yang terjadi. Tapi melihat tubuhnya yang tadi pagi tidak memakai pakaian apapun, membuat Zayn mengira-ngira apa yang terjadi tadi malam.

"Semoga saja, tidak sama dengan pikiran ku."

Zayn segera kembali pada kewarasannya. Hari ini dia akan menemui Nadin sebelum berangkat ke kantor seperti biasanya. Dia selalu berdoa dan berharap agar Nadin dapat segera sadar dari koma. Kunjungannya setiap pagi sedikit mengikis rasa rindunya yang semakin membelenggu dalam dirinya.

~~

Zayn berjalan dengan gagahnya melewati koridor rumah sakit. Dia sudah tidak sabar untuk menemui pujaan hatinya. Sungguh, hanya mengingatnya saja membuat hatinya berdebar . menghadirkan kobaran rasa rindu yang bertabur dengan cinta, membuat lelaki tampan itu semakin tampak berseri.

Zayn segera masuk ke kamar di mana Nadin dirawat. Dia berjalan mendekati Nadin yang sedang tertidur di atas ranjang rumah sakit. Alat bantu pernafasan dan jarum infus adalah teman bagi Nadin sejak dirinya koma. Zayn menatap nanar wajah cantik istrinya itu yang tampak sedikit tirus dan pucat.

Kerinduan yang semakin hari semakin bertambah, membuat dirinya tidak mampu untuk mengendalikan dirinya sendiri disaat seperti ini. Rasanya ingin sekali memeluk dan menciumnya dengan seribu ciuman yang penuh cinta.

Menatap lekat setiap inci wajah Nadin adalah kebiasaan yang Zayn lakukan untuk menyalurkan rasa rindunya yang terus membelenggu. Menangis adalah alternatif yang sering Zayn lakukan ketika dia merasa tidak sanggup untuk menahan gejolak yang ada di dalam hati dan pikirnya.

Malang ... sungguh malang. Sudah hampir 10 bulan lamanya dia selalu menjalani hari-harinya seperti ini setiap pagi. Dan sore akan menemani Rafa untuk sekedar menghibur diri.

"Sayang ... cepatlah bangun!" Zayn yang duduk di samping Nadin segera menggenggam erat tangan Nadin kemudian menciumnya sedikit lama.

"Aku dan Rafa selalu menunggumu untuk bangun, Sayang. Kami selalu merindukanmu."

"Sayang ... kamu tau, Rafa pasti ingin sekali merasakan pelukan hangat darimu. Seringkali aku tidak bisa menenangkannya ketika menangis, mungkin pelukan dariku tidak bisa menggantikan pelukan sayang darimu."

Tak kuasa menahan sesak yang ada di dada. Zayn menangis. Dia menceritakan segala keluh kesah yang dialami nya. Ya ... seperti itu memang kebiasaannya setiap kali datang kekamar nadin .

Mengingat kejadian tadi malam membuat dirinya semakin terisak, bahkan dia terasa sangat sulit untuk mengendalikan dirinya yang sedang menangis. Dia sungguh merasa bersalah pada Nadin. Dia tidak akan sanggup jika melihat Nadin yang kecewa akan apa yang dia lakukan padanya kemarin.

"Sayang ... maafkan aku ... maafkan kesalahan yang mungkin sudah ku perbuat ...."

Tadi pagi, dia mendatangi kamar Livia dan menanyakan soal kejadian semalam. Livia sudah menjelaskan bahwa diantara mereka tidak terjadi sesuatu apapun. Walaupun Zayn tidak bisa membuktikan kebenaran akan kejadian semalam, Tetapi hati kecilnya seakan mengatakan jika mereka melakukannya.

Zayn ingin sekali memarahi Livia, tetapi dia tidak mungkin melakukannya. Bahkan Livia sendiri yang mengatakan, jika dia hanya membantu untuk melepaskan pakaiannya yang kotor dan tidak melakukan apapun.

Baiklah jika memang seperti itu adanya, dia mencoba untuk percaya. Zayn menghirup udara dengan sedikit berat kemudian menghembuskannya kasar. Zayn mengusap wajahnya yang telah basah karena air matanya. Dia harus segera mengembalikan kewarasannya.

"Sayang ... aku akan berangkat ke kantor. Besok aku akan datang kembali. Segeralah bangun, Sayang! Aku sangat mencintaimu."

Zayn mencium kening Nadin sedikit lama dan penuh cinta. Rasanya dia tidak ingin beranjak dari sana. Tapi dia harus kembali pada kenyataan agar bisa menjalani hari-harinya dengan tetap tegar. Karena Rafa juga membutuhkan kasih sayangnya.

Setelah dirasa cukup, Zayn segera keluar dari ruang itu dan pergi menuju kantornya.

Masa sekarang

Zayn mengeluarkan air matanya tanpa dia sadari. Rafa tertegun menyaksikan sendiri, ayahnya menangis dalam diam. Pasti hatinya sedang hancur.

' Dad maafkan Rafa yang telah membuat Mami terjatuh. Aku tidak sanggup untuk menyaksikan ini. Tuhan kumohon selamatkan Mami '

Rafa hanya menatap lekat wajah zayn. Sungguh menyesakkan dada, tidak ada lagi wajah yang tegas yang terpancar dari wajahnya, Rafa menatap Zayn seperti orang yang kehilangan separuh jiwanya.

Sudah hampir dua jam pintu ruang ICU belum juga ada tanda-tanda akan terbuka. Sesaat Rafa memejamkan matanya. Dia menikmati rasa sesak yang menghampirinya. Memang ibunya jatuh karena kesalahannya sendiri tapi dia seperti itu karena sedang mengejarnya.

Rafa kembali menghembuskan nafas. Dia sangat tahu bagaimana ibunya sangat menyayangi dirinya, sedari kecil hingga sekarang.

Rafa mengingat sesuatu. Dulu, saat dirinya kecil. Rafa hanya diasuh oleh ibu dan kakek neneknya. Dia sudah berjanji akan selalu memberikan kebahagiaan pada ibunya.

Ketika malam menjemput dan Rafa sudah tertidur, nadin sering kali menangis sambil bergumam lirih. Waktu itu Rafa yang tidak sengaja terbangun, merasa sangat sedih mengetahui bahwa ayahnya pergi dan entah kembali atau tidak. Sejak saat itulah Rafa sudah berjanji pada dirinya sendiri akan selalu membuat ibunya bahagia..

Tapi, apa sekarang? Rafa semakin dibuat sangat menyesal.

Sudah dua jam lebih. Zayn semakin khawatir dengan keadaan Nadin. Dia beranjak dari duduknya. Berjalan pelan ke depan pintu. Rasanya ingin sekali Zayn mendobrak pintu tersebut dan segera masuk ke dalam.

Setelah lima menit berlalu, Zayn yang mulai merasa semakin tidak tenang. Pada akhirnya yang mereka tunggu-tunggu pun terjadi. Pintu terbuka, seorang dokter keluar dengan wajahnya yang terlihat lelah.

Zayn segera menghampiri dokter tersebut. Begitu pula yang dilakukan oleh Rafa. Kedua lelaki itu saling berlomba untuk mengetahui keadaan wanita yang dicintai.

"Dok, bagaimana keadaan istri saya?" tanya Zayn dengan tidak sabaran.

"Bagaimana keadaannya, Dok?" tanya Rafa.

Tbc.

Terpopuler

Comments

Ria

Ria

lanjut Thor 😁 🥰

2020-05-07

0

Zakie C'chuby

Zakie C'chuby

lanjut kak. 😍😍

2020-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Episode. 1
3 Episode. 2
4 Episode. 3
5 Episode. 4
6 Episode. 5
7 Episode. 6
8 Episode. 7
9 Episode. 8
10 Episode. 9
11 Episode. 10
12 Episode. 11
13 Episode. 12
14 Episode. 13
15 Episode 14
16 Episode 15
17 Episode 16
18 Episode 17
19 Episode 18
20 Episode 19
21 Episode 20
22 Episode 21
23 Episode 22
24 Episode 23
25 Episode 24
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Episode 32
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Sekilas Info
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Episode 86
89 Episode 87
90 Episode 88
91 Episode 89
92 Episode 90
93 Episode 91
94 Episode 92
95 Ektra part 1
96 Numpang lewat
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Episode. 1
3
Episode. 2
4
Episode. 3
5
Episode. 4
6
Episode. 5
7
Episode. 6
8
Episode. 7
9
Episode. 8
10
Episode. 9
11
Episode. 10
12
Episode. 11
13
Episode. 12
14
Episode. 13
15
Episode 14
16
Episode 15
17
Episode 16
18
Episode 17
19
Episode 18
20
Episode 19
21
Episode 20
22
Episode 21
23
Episode 22
24
Episode 23
25
Episode 24
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Episode 32
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Sekilas Info
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Episode 86
89
Episode 87
90
Episode 88
91
Episode 89
92
Episode 90
93
Episode 91
94
Episode 92
95
Ektra part 1
96
Numpang lewat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!