Feli dan Rafa berjalan beriringan menuju kearah parkiran mobil.
" Fel.. maaf jika tadi aku berbicara seperti itu "
" Hmmm.. Aku bingung harus berbuat apa ?? Menurutmu aku harus bagaimana, sekarang ?? " ucap Feli lirih tanpa melihat kearah Rafa
Rafa menatap sendu kearah Feli. Yang dia pikirkan saat ini adalah Feli merasa malu karena statusnya, tapi kenyataannya bukanlah seperti itu.
" Kau tidak usah bingung, fel. Lakukan saja sesuai keinginan mamiku untuk menikah denganku. "
Seketika Feli menoleh kearah Rafa dan menatap lekat wajah pria itu.
" Apa kamu sudah tidak waras.. ?? "
" Hei.. apa kau bilang.?? Kau ini suka sekali membuatku marah. Kau bertanya padaku dan sudah ku jawab malah kau mengatai ku.. Apa mau mu ?? " ucap Rafa kesal.
" Maaf.. Bukan begitu maksudku. Kau tidak akan mengerti, bagaimana perasaanku ?? " ucap Feli lirih
" Hah.. sudahlah.. kau ini terlalu banyak berfikir . Asal kau tau, jika semua ini juga berhubungan dengan ibumu. Dia meminta mamiku untuk menjagamu. Jadi sekarang masa depanmu adalah tanggung jawab mamiku " tutur Rafa dengan lembut
Feli lebih memilih diam daripada menyahuti ucapan Rafa. Dia merasa tersentuh mendengar penuturan lelaki itu. Tapi tetap saja tidak bisa membuat suasana hatinya berubah.
" Kita jalani hubungan sewajarnya saja. sudahlah, jangan dipikirkan lagi !! " lanjutnya
Hening.
Mereka berdua saling diam. Hingga akhirnya sampai di parkiran mobil. Mereka menuju mobil sport milik Alva, dan segera masuk kedalamnya. Tidak lupa queen diberikan pada Feli karena Rafa akan menyetir. Gadis kecil itu sudah tertidur pulas digendongan Rafa sejak tadi.
Mereka pulang dengan saling diam tanpa ada yang berbicara. Pikiran keduanya sedang melalang buana. Sesekali Rafa melirik kearah Feli yang terlihat sedang berpikir.
*****
Malam harinya setelah acara makan malam, terlihat Rafa dan Alva sedang bermain game di ruang keluarga. Sedangkan Feli sedang di dapur membantu para pelayan membersihkan peralatan makan.
Terlihat queen sedang duduk di kursi yang ada di dapur, dia sedang menikmati es krim yang tadi diambilkan oleh Feli.
" Queen, apa makan es krimnya sudah.?? Ayo Feli temani tidur, sayang. !! " Ucap Feli . Dia Barusaja menyelesaikan pekerjaannya.
" Iyah baiklah.. ini buat besok saja yah.. Janji jangan bilang mami.. "
" Iyah, Feli janji.. Ayo sayang... !! "
Feli menggandeng tangan queen. mereka berdua menaiki tangga menuju kamar queen. Malam ini Feli akan tidur dikamar queen sesuai keinginan queen tadi.
~~
Diruang keluarga terdengar suara yang menggelegar. Rafa dan Alva saling sahut menyahut, mengeluarkan teriakan masing-masing. Suara mereka berdua hingga terdengar sampai lantai atas.
Feli yang baru saja membuka pintu ingin kedapur untuk mengambil minum, dibuat terkejut saat mendengar teriakkan dari Alva dan juga Rafa.
Feli segera berjalan menuruni anak tangga dengan cepat. Dia segera menuju ruang keluarga yang menjadi pusat suara keributan terjadi.
" Hei.. kalian berisik sekali, suaranya terdengar hingga lantai atas. Bagaimana jika queen terbangun.. ?? " tutur feli dengan nada bicara yang sedikit keras.
Mereka berdua seakan tidak mendengar penuturan Feli karena saking asyiknya.
" Astaga.... mereka ini... " Ucap Feli yang merasa kesal.
" Yasudah.. biarkan saja.. "
Kemudian Feli berbalik menuju dapur untuk melanjutkan niatnya tadi. Setelah minum, Feli segera kembali ke kamar queen sambil membawa botol minum agar nanti tidak akan turun lagi jika merasa haus.
*****
" Sayang, biarkan saja seperti ini sebentar. "
" Zayn.. " Bentak Nadin.
Saat ini Zayn sedang mencumbu Nadin diatas ranjang rumah sakit. Dia baru saja datang tepat pukul 7. Dia merasa sangat gemas pada nadin karena dia tidak bertemu dengannya seharian ini.
Tadi siang Zayn, leon dan Rico datang kantor polisi karena harus memberikan beberapa bukti yang menguatkan pengaduannya kemarin lalu. Karena bukti dirasa cukup akurat, maka pihak polisi akan segera menangkap pelaku.
Zayn bisa bernafas lega sekarang, karena masalah bi nela sudah hampir beres. Tapi saat ini, dia dibuat bingung karena Nadin ingin anaknya untuk segera menikah.
Walaupun awalnya dia tidak setuju, tapi karena kejadian Nadin terjatuh. Zayn harus menekan egonya, mau tidak mau dia harus mau. Zayn hanya tidak ingin jika istri kesayangannya itu bersedih.
" Sayang... jangan begini.. Besok kan aku sudah pulang.. " bujuk Nadin
Zayn menggeleng. Seperti sepasang kekasih yang sedang kasmaran saja, Zayn selalu ada saja yang dia lakukan pada Nadin ketika berduaan seperti saat ini.
" Sayang jangan macam-macam. Ini rumah sakit " ancam nadin
Zayn terus mencumbu Nadin dan tertawa kecil. Dia merasa sangat gemas pada istrinya itu.
" Aku tidak macam-macam, ini hanya satu macam " bisik Zayn
Rasanya ingin sekali Zayn melakukan aktivitas fisik dengan Nadin saat ini, tapi dia belum gila untuk melakukan itu dirumah sakit.
" Sayang... Sebaiknya kamu pulang. Kasihan queen jika mencari mu. "
" Hei... kenapa kamu mengusirku ?? Aku bahkan baru 2 jam disini dan sekarang aku disuruh pulang. Dirumah juga ada Al dan Rafa. Oyah.. Ada Feli juga. Sudahlah... !! "
" Kamu ini, keterlaluan.. " ucap Nadin sambil memukul pelan lengan Zayn.
" Sebentar lagi.. Aku hanya ingin seperti ini sebentar.. Sudahlah nikmati saja.. !! "
" Astaga... Zayn... benar-benar kamu ini "
Zayn malah tertawa keras melihat istrinya merajuk.
" Baiklah... baiklah... "
Zayn beranjak dari tidurnya setelah mencium bibir Nadin. Dia menatap lekat wajah wanita cantik yang sekarang ini sudah mengisi hidupnya dengan sempurna.
" Jika aku pulang, lalu kamu disini bersama siapa, Hem ?? "
" Sayang.. ini sudah malam.. Jika kamu pulang, maka sebentar lagi aku akan tidur. Besok pagi kan kalian akan menjemput ku.. "
" Yasudah, jika itu mau mu.. Awas saja jika besok dirumah, aku tidak akan mengampuni mu. " ucap zayn dan Nadin hanya tersenyum lebar.
" Yasudah.. Sana cepat pulang.. !! "
Setelah itu Zayn mencium kening Nadin dan berpamitan untuk pulang.
Zayn segera berjalan keluar dari kamar Nadin. Melangkah pergi melewati koridor rumah sakit dan segera berjalan menuju parkiran mobil.
~~
Setelah perjalanan kurang lebih 30 menit, akhirnya Zayn sampai di rumah mewah miliknya.
Zayn baru saja turun dari mobilnya. Dia berjalan santai menuju pintu samping. Sesaat dia menjingkat, ketika membuka pintu.
" Apa-apaan mereka ini ? "
Dengan segera Zayn melangkahkan kakinya menuju ruang keluarga. Dia segera menghampiri dua anak lelakinya yang sedang asyik bermain game sambil berteriak saat ini.
" Apa yang kalian lakukan, hah ?? "
Teriak Zayn.
Alva dan Rafa seketika menegang. Mereka berdua saling menatap kemudian menoleh ke belakang.
" Oh.. hai dad... "
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Citoz
lanjut thor, bagus ceritanya aku suka.. sampai kuberi boomlike.. jangan lupa boomlike balik ya ke karyaku yang baru UP judulnyal "PACAR SETTINGAN PRESDIR" makasih 🙏
2020-05-11
1