Zayn berhenti sejenak didepan pintu kamar Nadin, dia tersenyum melihat karangan bunga yang tadi sempat di beli olehnya sebelum sampai disini. Membayangkan jika Nadin akan senang menerimanya.
Ceklek
Sudah bisa ditebak apa yang Zayn lakukan ketika melihat istrinya itu yang terlihat cantik.
Greepp
" Sayang, kenapa kamu berdandan secantik ini ?? "
" Kamu ini apa-apaan, sih. Mereka sedang melihat kita. " Nadin segera melepaskan pelukan Zayn.
Mereka baru saja masuk ke kamar Nadin. Zayn segera menghampiri istrinya itu dan langsung memeluknya sambil memberikan banyak ciuman dipuncak nya. Bahkan dia melupakan jika saat ini, dirinya menjadi tontonan para anak muda.
" Kamu berniat menggodaku yah.. " ucap Zayn lirih. Sambil memperhatikan Nadin dari atas kebawah.
" Mommy, Daddy, uin juga mau dipeluk. "
Sahut queen yang sedang berdiri diantara mereka.
Seketika Nadin melototkan matanya kearah Zayn, dan segera mengalihkan pandangannya ke arah queen. Nadin segera meraih queen dan hendak menggendongnya.
" Sayang.. " Cegah Zayn sambil menggeleng pelan. Dengan segera Zayn menggendong queen.
" Lukamu baru saja sembuh.. " tutur Zayn
" Kau ini, ada-ada saja.. " balas nadin
Kedua anaknya sedang duduk disofa bersama dengan Feli. Mereka sedari tadi diam saja sambil memperhatikan tingkah laku kedua orang tuanya.
" Mam, dad. Sebaiknya kita segera pulang saja. Agar daddy bisa melanjutkannya dirumah setelah ini. " ledek Rafa yang membuatnya dan Alva tertawa senang. Melihat rona merah di wajah ibunya seakan membuat keduanya semakin girang. Feli yang duduk di sebelah Alva hanya menahan tawa sebisa mungkin.
Jangan ditanya jika Nadin saat ini sungguh merasa malu akan sikap suaminya itu. Tapi tidak bagi Zayn, bahkan dia memasang wajah santai.
Yah.. kedua anaknya itu sudah faham dengan tingkah sang ayah yang selalu mengumbar kemesraan dimana pun.
" Yah, baiklah.. Bagaimana jika setelah kita pulang, Daddy akan membuatkan kalian baby lagi. ?? " Zayn balas menggoda kedua anaknya itu.
Seketika wajah kedua anaknya itu berubah masam. Wajahnya yang tadinya berseri seakan meredup.
" Astaga, dad.. Aku tidak mau jika harus memiliki adik di usiaku yang setua ini. cukup queen saja.. "
sahut Rafa dengan kesal
" Iyah.. Seharusnya, Daddy mengalah dengan kakak yang masih muda. Biarkan kakak yang memiliki baby setelah ini. Bukan begitu, fel " tukas alva
" Eehh " pekik Rafa dan Feli bersamaan.
Seketika Rafa dan Feli terkejut mendengar penuturan Alva. Rafa segera melotot kearah Alva.
" Sialan.. !! " umpat Rafa sambil mendorong bahu Alva. Sehingga menyenggol lengan Feli yang duduk disampingnya.
Rafa Melihat sekilas kearah Feli yang terkejut akan tubuh Alva yang mengenainya.
Alva yang mendapat perlakuan itu, hanya tertawa puas. Zayn dan juga Nadin iku tertawa melihat ekspresi Rafa dan Feli yang menahan malu akan ledekan Alva baru saja.
" Sudahlah.. Ayo kita pulang. Hari akan berganti malam, jika kita terus bercanda seperti ini " ajak nadin
" Yah, baiklah.. " Sahut Alva dan rafa.
Nadin dan yang lainnya hanya tersenyum sambil mulai beranjak dan berjalan keluar. Mereka semua berjalan menuju pintu keluar.
Terlihat Zayn berjalan sambil merangkul bahu Nadin dengan masih menggendong queen. Sedangkan Alva sedang asyik berbincang dengan Feli. jangan ditanya jika saat ini Rafa sedang menahan gejolak yang tiba-tiba hadir. Rafa berjalan paling belakang dan dia berjalan sendiri sambil memperhatikan Alva dan Feli.
" Bagaimana toko kue milikmu yang di desa.. ?? "
" Yah.. untuk sementara bibi Ely yang mengurusnya. Aku akan fokus pada tes tahap ketiga. Doakan aku yah, Al. "
" Yah.. Tentu saja. Apa masih ada tahap selanjutnya setelah itu.?? "
" Tidak ada, ini adalah tes terakhir. Setelah itu aku akan berangkat ke sana untuk mengisi formulir pendaftaran mahasiswa baru. "
" Aku yakin jika kau akan lolos dalam seleksi ini. Kemampuanmu tidak bisa diragukan lagi. "
" Semoga saja, terimakasih "
Mereka berdua terlihat sangat akrab. Itu sudah pasti, karena ketika Feli mengunjungi ibunya, Alva lah yang selalu mengajaknya berbicara atau sekedar duduk bersama. karena memang Alva anak yang ramah. Kenapa Feli baru mengenal Rafa, yah.. karena Rafa selalu tidak ada dirumah ketika Feli berkunjung jadi hanya Alva yang dia kenal.
Memang Feli selalu berkunjung ketika waktu liburan, dan sudah dipastikan jika Rafa juga memiliki hari liburnya sendiri bersama dengan James dan teman-temannya yang lain. Memang Rafa sangat menyukai traveling daripada Alva yang lebih suka dirumah membaca buku dan mengerjakan tugasnya yang belum selesai.
Rahangnya mengeras tanpa dia sadari, Bahkan Rafa merasakan dadanya sesak sendiri hanya dengan melihat pemandangan didepannya itu.
Setelah mereka sampai di parkiran mobil, terlihat Zayn menghampiri Alva.
" Al, kemarika kunci mobilmu ?? "
" Untuk apa dad ?? "
" Kau ini banyak sekali bertanya, Daddy akan membawa mobilmu dan kalian bisa memakai mobil ini " ucap Zayn sambil memberikan kunci mobilnya.
" Cepat kemarikan !! "
Dengan malas Alva merogoh kantong celananya dan mengambil kunci mobilnya. Kemudian dia berikan pada ayahnya itu. Setelah itu mereka masuk kedalam mobil yang akan mereka tumpangi. Mereka mengemudikan mobil keluar dari halaman parkir menuju rumah mewahnya.
*****
Malam harinya.
Terlihat keluarga Zayn sedang berkumpul di ruang keluarga. Mereka barusaja menyelesaikan acara makan malamnya. Semuanya saling bertukar cerita dan saling melemparkan candaan.
" Jadi, bagaimana raf, Apa kamu siap untuk menikah dengan Feli ??
" Oh, ayolah mami. Jangan bicarakan hal itu disaat seperti ini ." jawab rafa
" Iyah, sayang. Kita bisa bicarakan ini nanti bersama dengannya dan juga Feli. Kali ini kamu jangan memaksa mereka " tukas Zayn
" Sayang, aku tidak akan memaksa jika mereka mau menikah. " ucap Nadin
" Sudahlah. Mami akan membawa queen ke kamarnya dulu "
Terlihat queen sudah tertidur pulas di pangkuan Nadin. Dia segera menggendongnya menuju kamar queen.
" Lebih baik kamu turuti saja keinginan mamimu, nak "
" Yah.. baiklah, dad " jawab Rafa lirih.
" Sudahlah, kak. Feli bukan wanita yang buruk. Kakak akan menyukainya nanti. Percayalah !! "
sahut Alva yang sedang memberikan dukungan.
~~
Nadin baru saja keluar dari kamar queen. Dia berbelok arah menuju kamar tamu dimana ada Feli yang tidur disana.
Beberapa saat setelah dia mengetuk pintu, akhirnya Feli membukakan pintunya.
" Malam sayang.. Apa bibi mengganggu ?? "
Feli tersenyum dan menggeleng pelan.
" Masuklah, bibi. Ada yang bisa Feli bantu ??"
" Tidak ada, sayang. Bibi hanya ingin berbicara sesuatu denganmu. "
Feli seperti sudah mengetahui arah pembicaraan Nadin.
" Apa yang ingin bibi bicarakan. ??"
" Kita duduk dulu, sayang. "
Nadin membawa Feli kearah kasur. Dia duduk dipinggir ranjang dan diikuti oleh Feli. Nadin Melihat sekeliling, dia menatap laptop dan beberapa buku dan kertas yang ada di atas sofa.
Nadin melirik kearah Feli, sebenarnya dia penasaran. Tapi nanti saja akan dia tanyakan. Saat ini dia akan berbicara tentang pernikahan dulu.
" Begini sayang, sekarang bibi sudah sembuh. Jadi bibi ingin berbicara tentang pernikahanmu dan juga Rafa. Kamu maukan menikah dengan anak bibi ?? "
" Mmmm bibi. Bukannya Feli ingin menolak. Tapi saat ini Feli hanya ingin fokus melanjutkan pendidikan dulu. Bahkan usia Feli juga masih cukup muda jika harus menikah. "
" Oh.. jadi kamu inginnya bagaimana.. ?? "
" Eh.. bibi, maksud Feli.... "
" Sudahlah.. bibi tahu maksud kamu. Tapi bibi akan tetap memaksa agar kalian bisa menikah. Kamu tidak perlu khawatir soal biaya. Kamu bisa melanjutkan pendidikan setelah menikah, fel..Itu lebih bagus.. "
" Bibi.. bukan itu yang Feli maksud. Feli sedang mengajukan permohonan beasiswa di universitas yang ada di Paris, bibi. Jika Feli menikah lalu bagaimana dengan hubungan diantara kami selanjutnya, jika kami berjauhan. "
" Hah.... ??? "
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Ona Syahputri
ditunggu up nya kk
2020-05-17
0
👑🌠Felisa Amirul👑 🌌👰💋🐰🕊🌻❄🎆
lagi
2020-05-15
0
Ria
up lg Kk 🥰
2020-05-14
0