Married With Mr. Arrogant

Married With Mr. Arrogant

1. Permulaan

Jalanan kota Yogyakarta semakin padat mengingat aktivitas mulai berjalan. Orang berlalu lalang menuju ke tempat mereka bekerja, menuntut ilmu dan bahkan hanya untuk sekedar menghabiskan waktu.

Seorang gadis mengendarai mobilnya cepat tampak terburu buru. Sesekali ia melihat alexnder cristy ditangannya dengan was-was. Tampak kalau ia tidak ingin terlambat bertemu dengan seseorang yang tengah menunggunya.

Pricilia Deandra, seorang gadis cantik dengan rambut hitam panjang. Gadis manis yang hanya menggunakan kream dan bedak untuk wajahnya, di padu alis mata dan eyelener. Ia hanya menggunakan make up minimalis yang selalu menghiasi harinya.

Setelah sampai di sebuah resto, Deandra bergegas memarkirkan mobil. Ia tergesa gesa membuka pintu dan masuk ke dalam. Seorang pelayan yang datang menyambutnya, namuam ia terpaksa melaluinya begitu saja. Gadis itu masuk dan mencari-cari seseorang. Sebuah senyum manis tersungging di wajahnya ketika melihat satu sosok. Seorang pria tampan duduk sambil sendiri di bangku pokok. Sosok yang dikenal Deandra duduk disana dengan tenang sambil memainkan tabletnya.

"Kak Doni, maafkan aku terlambat. Aku tadi mampir ke butik sebentar," jelas Deandra. Ia lalu berjalan mendekati sebuah meja dimana pria yang bernama Doni telah duduk manis menunggunya

"Gak papa sayang, aku juga baru sampai. Ayo duduklah. Aku sudah memsansankan spageti kesukaanmu." Pria yang bernama Doni itu tersenyum menenangkan.

"Hehehe... terimakasih, Sayang," ujar sang gadis yang bernama Deandra sambil tersenyum sumringah.

"Oh ya Dea, aku punya kabar baik untuk kita. Aku ketrima melanjutkan studi di amerika!" Doni tersenyum bangga dan bahagia.

"Benarkah?! Ya tuhan, kamu memang luar bisa sayang." Deandra hanya menatap tak percaya ke arah Doni. Kemudian wajahnya berseri seri bertanda bangga dan bahagia dengan pria ganteng di depannya ini.

"Jadi besok kita bisa sama-sama di sana. Ayah akan kuberitahu kabar bahagia ini. Pastinya dia tak akan lagi khawatir kalau aku membuka membuka usaha lagi disana karena Kak Doni juga disana" lanjut Dea bahagia.

"Dan setelah studi spesialisku selesai, kita bisa menikah dan hidup bahagia." Doni menggenggam tangan Deandra dengan lembut.

Deandra hanya tersenyum penuh bahagia menatap Doni yang telah menjadi pacarnya selama 5 tahun ini. Doni adalah seorang pria tampan yang berprofesi sebagai dokter. Ia bekerja di salah satu rumah sakit terkemuka di kota ini, Doni telah resmi menjadi tunangannya 3 bulan semenjak yang lalu.

"Kalau begitu mari kita rayakan." Deandra tersenyum bahagia ketika pelayan tengah membawakan pesanan mereka.

*

*

*

Deandra dan Doni tiba di sebuah bandara, tampak orang berlalu lalang sibuk dengan aktifitas mereka. Deandra berjalan berdampingan dengan Doni menuju antrian menuju pemberangkatan. Doni menggenggam Deandra seolah olah tidak ingin melepaskan gadis yang dicintainya itu.

"Sayang, malu dilihat orang" bisik Deandra sambil menahan mukanya yang memerah.

"Terserah orang mau berpandangan apa. Aku akan terbang ke benua yang jauh darimu. Aku hanya tak ingin menyiakan kesempatan detik detik ini. Setiap detik bersamamu begitu berharga." Doni semakin erat memegang tangan Dea.

"Kak Doni, kita kan hanya akan berpisah beberapa hari saja. Beberapa hari lagi aku pasti akan menyusulmu. Ayah bilang masih ada beberapa urusan, jadi aku harus menunggunya baru bisa ikut ke amerika,' keluh Deandra sambil merengut.

"Tampaknya ayahmu masih tak rela jika anak gadis satu satunya di rebut olehku," goda Doni.

"Yah...begitulah Ayahku. Terlalu menyayangiku sampai ke Amerika saja harus diantarkan. Padahal aku bisa berangkat berdua dengan kakak saja," Deandra merajuk.

"Permisi Nona, anda hanya bisa mengantarkan sampai batas ini," tegur seorang petugas bandara sambil menunjuk batas biru pengantar.

"Ah, iya...maafkan kami," jawab Doni. Donipun menatap Dendra lekat. Doni tersadar bahwa sudah saatnya mereka berpisah.

"Deandra sayang, tunanganmu yang ganteng ini pergi dulu. Sampai jumpa di Amerika ya sayang." Doni memeluk Deandra erat.

"Ih, Kakak itu narsis aja sukanya. Sampai sana jangan lupa telp dan jangan main-mata dengan bule." Deandra membalas pelukan Doni.

Doni hanya terkekeh dan melepaskan pelukan Deandra. Lalu ia berjalan masuk sambil melambaikan tangan. Deandra membalas lambaian tangan sambil tersenyum.

Pippp... Pippp... Pippp...

handpone Deandra berbunyi.

"Halo, ada apa?" Sapa Deandra lembut.

"Nona, saya sekretarisnya Bapak. Maaf menganggu. Bapak__," ucap Pak Budi terputus. Nada bicara terlihat panik sekali.

"Ada apa dengan ayah?" tanya Deandra penasaran.

"Ayah anda....beliau mengalami kecelakaan, sekarang sedang kritis di Rumah sakit." jawab Pak Budi sedikit pelan.

"Apa?! Ya tuhan, Ayah kecelakaan? Dimana sekarang? Oke, aku akan segera ke rumah sakit," sahut Deandra panik. Ditutupnya handpone di tangannya dan bergegas keluar meninggalkan bandara.

****

Deandra berjalan gelisah mendekati ruang ICU. Matanya berkaca kaca menahan tangisan, sudah sedari tadi ia menangis. Sekretaris ayah Deandra, Pak Budi duduk di depan ruang ICU segera berdiri ketika melihat kehadiran Deandra.

"Nona..." sapa Pak Budi lemah.

"Pak, bagaimana kondisi ayah?" Tanya Deandra khawatir.

"Nona, mohon menguatkan diri. Tuan sedang dalam kritis. Tim Dokter baru saja menanganinya," Terang Pak Budi.

Deandra hanya menatap pintu ICU dengan sedih. Dia hanya terduduk di kursi tunggu dengan pilu. Dalam hati ia berdoa untuk kesembuhan ayahnya. Pak budiman dengan setia menemani di sampingnya sambil menepuk punggung Deandra yang bergetar menahan isakan tangis.

Tak lama kemudian, seorang perawat mendatangi mereka. Dia menatap Deandra dan Pak Budi bergantian.

"Dimana keluarga tuan Handoko?" Tanyanya.

"Saya putrinya suster." Deandra segera bangkit dan mendekati suster dengan khawatir, "Bagaimana kondisi ayah saya suster?"

"Baiklah Mbk, Kondisi ayah anda dalam masa kritis, ayah anda mengalami benturan keras di kepalanya. Kita harus segera melakukan operasi untuk menyelamatkan nyawanya." Suster itu menatap Deandra.

"Baiklah suster mari kita lakukan sekarang juga," ucap Deandra cepat. Ia tak mau terjadi apa-apa dengan ayahnya, di dunia ini Deandra hanya mempunyai keluarga satu satunya yaitu ayahnya.

"Baiklah kalau begitu ada beberapa hal yang harus anda baca dan anda tanda tanganin, dan mohon maaf untuk pembayaran biaya operasi bisa anda urus terlebih dahulu sebelum operasi dimulai. Mari silahkan ikut saya. " Terang suster itu, Deandra hanya mengangguk pasrah dan mengikuti suster tersebut untuk mengurus semua berkas.

****

# Deandra POV #

"Maaf nona, kartu yang anda berikan tidak bisa digunakan," ucap seorang petugas kasir ketika aku menyerahkan kartu debitku untuk membayar biaya operasi.

"Hah? Tidak bisa?" tanyaku keheranan.

Padahal semua uang yang diberikan ayah disana semua. Uang dalam jumlah besar, bagaimana mungkin tidak bisa digunakan. Apa mungkin kartunya rusak??

Aku merogoh kartu kredit di dalam dompet dan menyerahkan ke petugas kasir. Petugas kasir menerimanya, lalu ia menggesekan kartu tersebut. Ia hanya menggeleng-geleng.

"Maaf nona, kartu ini juga tidak bisa digunakan." Jelasnya.

Aku hanya mengernyitkan dahi. Bagaimana bisa kartu kredit tampa batasku juga tidak bisa digunakan?!

"Maaf Nona, apa anda mempunyai uang cash?" tanya perawat itu lagi. Aku melihat isi dompetku yang hanya tinggal beberapa ratus ribu saja. Aku memang tidak biasa membawa uang cash dalam jumlah besar.

"Sayang sekali Nona, kalau tidak segera dilunasi maka operasi tidak bisa segera dilaksanakan," terang suster.

"Suster, bagaimana kalau dioperasi dulu. Saya akan mengambil uang di rumah?" tanyaku sambil memelas.

"Maaf sekali Nona, kami tidak bisa membantu," jawab suster itu sedih.

Aku terduduk lemas, bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan. Aku harus pulang ke rumah, mungkin saja ayah menyimpan uang di rumah.

"Suster, tolong jaga ayahku sementara ini. Saya akan mengambil uangnya di rumah," ucapku sambil bergegas keluar rumah sakit.

_____ Bersambung____

Terpopuler

Comments

223

223

greget sumpahhh

2021-12-02

0

Erika Darma Yunita

Erika Darma Yunita

akun lupa dapt novel ini darimana... tapi aku tertarik.... ok aku datang

2021-09-24

0

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

mampir gw thor

2021-08-08

0

lihat semua
Episodes
1 1. Permulaan
2 02. Awal Bencana
3 Perjanjian
4 Pertemuan
5 Penolakan
6 Penolakan (2)
7 Prinsip Nico
8 Rayu Aku!
9 Ciuman yang di curi
10 Calon Menantu
11 Menu Kampungan
12 Wawancara
13 Wawancara(2)
14 Wawancara (3)
15 tentang Wanita
16 Im your bos
17 Mengundurkan diri
18 Got you
19 sebuah chek
20 Wanita Murahan
21 Menghindar
22 Stalker
23 Tertangkap
24 Salah Paham
25 Waspada
26 Kejutan
27 Pembelaan diri
28 Sebuah Ide
29 Tak Tik
30 Peperangan
31 Peperangan (2)
32 Tunangan Nico
33 Pertengkaran dua wanita
34 Play and See
35 Mengelak
36 Menolong
37 Gugup
38 Sisi Lain
39 Ciuman
40 Pengumuman
41 Masa Lalu
42 Masa lalu
43 Cuek
44 Tamu
45 Tamu (02)
46 Makanan
47 Bunga
48 Marah tampa Sebab
49 Kesal
50 Kejutan
51 Flowers
52 Curiga
53 Bidadari di bumi
54 You
55 Ibu
56 Berdebar
57 Hal yang Tidak Masuk Akal
58 Driver Ojek
59 Suami
60 Mengantar
61 Cemburu
62 Malu
63 Malu
64 Malu
65 Pulang
66 Bimbang
67 Tawaran
68 Jemput/ Tidak
69 Tertahan
70 inisiatif Gilang
71 Lepaskan Tanganmu
72 Kecewa
73 Ayo, Pulang
74 Debaran
75 Ajakan Makan
76 Untukku?
77 Maaf
78 Apa Kamu Cemburu?
79 Jangan mencari pria lain
80 Apa kamu mencintaiku?
81 Menikahlah denganku
82 Alasan Menikah
83 Amarah Nina
84 Rencana Nina
85 Rencana Nina
86 Terjatuh
87 Kamu masih memilikiku
88 Menyukai Kecemburuanmu
89 Ijin
90 Dia Lagi!
91 Akal Bulus Nina
92 Akal bulus Nina
93 suap
94 Kesalahpahaman
95 Permintaan Tolong Bianca.
96 Meluapkan Emosi
97 marah
98 Episode 98
99 Jangan Marah Lagi, Deandra
100 Pikiran Aneh
101 Biar Kurapikan
102 Keisengan
103 Mobil Baru
104 Kemarahan Nina
105 Pulang Larut
106 Penguntit
107 Kedatangan Nico
108 Pertarungan dengan Penguntit
109 merasa kotor
110 Terimakasih
111 Silahkan lanjutkan
112 Sarapan Bersama
113 Sebuah Alasan
114 Merawat Nico
115 Merawat Nico
Episodes

Updated 115 Episodes

1
1. Permulaan
2
02. Awal Bencana
3
Perjanjian
4
Pertemuan
5
Penolakan
6
Penolakan (2)
7
Prinsip Nico
8
Rayu Aku!
9
Ciuman yang di curi
10
Calon Menantu
11
Menu Kampungan
12
Wawancara
13
Wawancara(2)
14
Wawancara (3)
15
tentang Wanita
16
Im your bos
17
Mengundurkan diri
18
Got you
19
sebuah chek
20
Wanita Murahan
21
Menghindar
22
Stalker
23
Tertangkap
24
Salah Paham
25
Waspada
26
Kejutan
27
Pembelaan diri
28
Sebuah Ide
29
Tak Tik
30
Peperangan
31
Peperangan (2)
32
Tunangan Nico
33
Pertengkaran dua wanita
34
Play and See
35
Mengelak
36
Menolong
37
Gugup
38
Sisi Lain
39
Ciuman
40
Pengumuman
41
Masa Lalu
42
Masa lalu
43
Cuek
44
Tamu
45
Tamu (02)
46
Makanan
47
Bunga
48
Marah tampa Sebab
49
Kesal
50
Kejutan
51
Flowers
52
Curiga
53
Bidadari di bumi
54
You
55
Ibu
56
Berdebar
57
Hal yang Tidak Masuk Akal
58
Driver Ojek
59
Suami
60
Mengantar
61
Cemburu
62
Malu
63
Malu
64
Malu
65
Pulang
66
Bimbang
67
Tawaran
68
Jemput/ Tidak
69
Tertahan
70
inisiatif Gilang
71
Lepaskan Tanganmu
72
Kecewa
73
Ayo, Pulang
74
Debaran
75
Ajakan Makan
76
Untukku?
77
Maaf
78
Apa Kamu Cemburu?
79
Jangan mencari pria lain
80
Apa kamu mencintaiku?
81
Menikahlah denganku
82
Alasan Menikah
83
Amarah Nina
84
Rencana Nina
85
Rencana Nina
86
Terjatuh
87
Kamu masih memilikiku
88
Menyukai Kecemburuanmu
89
Ijin
90
Dia Lagi!
91
Akal Bulus Nina
92
Akal bulus Nina
93
suap
94
Kesalahpahaman
95
Permintaan Tolong Bianca.
96
Meluapkan Emosi
97
marah
98
Episode 98
99
Jangan Marah Lagi, Deandra
100
Pikiran Aneh
101
Biar Kurapikan
102
Keisengan
103
Mobil Baru
104
Kemarahan Nina
105
Pulang Larut
106
Penguntit
107
Kedatangan Nico
108
Pertarungan dengan Penguntit
109
merasa kotor
110
Terimakasih
111
Silahkan lanjutkan
112
Sarapan Bersama
113
Sebuah Alasan
114
Merawat Nico
115
Merawat Nico

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!