Wawancara

Halo, sebelum membaca jangan lupa tab jempol kamu untuk like, vote, dan rate ⭐5 ya.

Terimakasih atas dukungannya.

******

Deandra memainkan kedua ujung kuku tangannya dengan gugup. Menunggu gilirannya yang ternyata mendapatkan urutan terakhir dipanggil untuk interview di perusahaan ini. Tadi pagi sudah berwawancara dengan pihak management sekarang tinggal dengan CEO nya. Karena bosan di rumah terus, Deandra mulai berfikir untuk bekerja dan mulai mencari lowongan pekerjaan. Kebetulan di koran ada salah satu perusahaan yang butuh staf pada bidang managementnya. Langsung saja ia mengirimkan lamaran. Lagipula dengan bekerja, ia bisa mengumpulkan biaya lebih untuk perawatan ayahnya.

"Deandra Pricilia" seorang wanita memanggilnya. Deandra melirik wanita yang memanggilnya. Wanita yang cantik dan sexi, apa semua yang bekerja di dekat CEO harus seperti itu??

"Iya saya mbk." Deandra berdiri dan mendekati wanita itu.

"Tadi sudah wawancara dengan pihak managemen ya mbk, karena tadi CEO kami baru ada kepentingan sehingga tidak bisa bersama sama, mbk nanti wawancara sendiri di ruangan beliau," jelas wanita itu, dan Deandra hanya mangut mangut tanda mengerti.

"Mari ikut saya." Wanita itu mempersilahkan Deandra.

Deandra mengikuti wanita itu hingga tiba di sebuah ruangan di lantai paling atas. Deandra menghela nafas panjang berusaha mengumpulkan kekuatan. Meskipun wawancara dengan managemen ia yakin berhasil, tapi entah mengapa ia merasa gugup berdiri di ruang ini. Kira kira seperti apa ya orangnya? sudah tuakah? apalah baik orangnya? mengingat dia CEO pastilah orang di dalam ruangan ini merupakan orang yang luar biasa.

"Silahkan masuk mbk"

"Terimakasih ya mbk," ucapku sambil tersenyum tulus pada wanita ini.

Deandrapun masuk ke dalam ruangan itu dan ia langsung takjub. Ruangan ini benar benar luar biasa, dia terdiri 2 area. Area pertama terdapat sofa panjang dengan meja kaca dan vas bunga, LED TV besar lengkap dengan sound sistem besar, ada ruangan aquarium besar dengan ikan cantik berwarna warni, ada sebuah ruang mini bar dan masih banyak lagi. ruangan ini pasti untuk menerima tamu dan ruangan satu lagi sebuah meja besar tertata rapi. Terlihat seorang pria sedang membaca berkas.

"Maaf...hm.... saya diminta interview di ruangan bapak," ucap Deandra dengan sopan.

"Ok, silahkan duduk," ucapnya berat tanpa mengalihkan wajah dari tumpukan berkas.

Deandra duduk di depan CEO itu dengan anggun, pria itu nampak sibuk dengan pekerjaannya. Deandra hanya terdiam, tidak mau terlihat menganggu. Sambil menunggu ia masih melihat lihat ruangan ini. Jelas sekali pria di depanku termasuk orang yang punya selera tinggi.

"Baiklah , mari kita mulai interview." Pria itu mulai menutup bekas berkas di depannya.

Deandra segera membenahkan posisi dudukku dan berusaha tersenyum. Tapi tunggu...!!! senyumnya menghilang seketika ketika tahu siapa pria di depannya.

"Kau....!!" Pekik Deandra terkaget melihat CEO yang berada di depanku adalah Nico yang juga tidak kalah kagetnya melihat Deandra.

Deandra mengucek ngucek matanya berfikir semoga ia salah lihat. Namun usahanya gagal, wajah di depannya madih tetap sama. Wajah tampan dengan senyum seringai di wajahnya.

"Hei, apa yang kamu lakukan disini?" tanya Nico sebal.

"Maaf, sepertinya aku salah ruang. Harusnya aku tidak bertemu denganmu. harusnya aku interview dengan CEO." Deandra berdiri dan mulai beranjak.

Yah, mungkin saja mbk tadi salah ruang. Tak mungkin kalau Nico yang menyebalkan dan hidung belang itu CEO. Mimpi buruk apa aku tadi malam, sampai bertemu dia lagi di luar rumah.

"Apa maksudmu, kamu mengejekku. ini...lihat ini dan baca." Nico menunjuk ke sebuah papan nama kaca di meja bertuliskan nama

CEO MICHELLE NICOLAS ANDERSON.

Oh my god!! jadi dia CEO nya? Aduh... Salah masuk perusahaan aku! Bagaimana aku bisa berhadapan juga dengan pria arrogan disini??

Deandra masih tak percaya dengan apa yang ia baca. Deandra hanya terdiam membeku bingung plus malu. Sementara Nico penuh senyum kemenangan mengejeknya

Apa yang harus kulakukan sekarang? Haruskah aku mundur dari interview ini? Sebaiknya aku cepat-cepat pergi dari sini!

"Mengapa terdiam Dea? apa kamu takut interview denganku?" ejek Nico tersenyum nakal.

Apa? dia bilang aku takut padanya! enak saja. Aku cuma malas berdebat dengannya. Hufh...

Deandra duduk kembali dengan enggan lalu ia menatap Nico yang masih tersenyum mengejek dengan kesal.

Lihat dia. Tersenyum mengejekku. Hm...tidak ada salahnya aku melanjutkan interview. aku harus menunjukan ke Nico bahwa aku tak takut. misal diterima tak masalah, aku hanya melamar sebagai staf biasa yang pastinya akan jarang berhubungan dengan CEO. ya kan? jadi mengapa harus takut.

"Lalu, bisakah kita mulai interviewnya bapak?" tanya Deandra keki terutama harus memanggilnya 'bapak' yang menurutnya sangat tak pantas dia kupanggil bapak mengingat kelakuan bejat Nico.

Sedangkan Nico hanya terkekeh mendengar Dendra memanggilnya bapak dengan sopan. Tak mengira gadis keras kepala ini akan bersikap lunak padanya.

"Bapak? hahaha... memangnya aku setua itu ya?" kata Nico sambil terkekeh.

Lihat orang itu! dia malah menertawakanku! Tapi, aku juga merasa aneh harus memanggilnya bapak. Menurutku Nico jauh dari kata bapak

"Bapak Michele Nicolas Anderson. Bisakah anda mulai menginterview saya sekarang dan secepatnya!" Deandra mulai sedikit kesal dengan Nico.

Nico sengaja mengulur waktu mengerjaiku. Kalau dia bermain main terus aku bisa tertahan lama disini. Aku ingin secepatnya pergi dari sini. Aku sudah muak melihatnya.

"Well, ternyata kamu tipe wanita tidak sabaran." Nico tersenyum seringai membuat Deandra semakin keki.

Pasti sesuatu hal tidak menyebalkan pasti akan terjadi

"Baiklah kita mulai dari....hmm...nama...siapa namamu?" tanyanya masih dengan senyum seringai.

Lihat senyum licik penuh seringainya. Senyum yang entah sejak kapan kuplokamirkan menjadi khasnya yang menyebalkan. Jika dia tersenyum seperti itu pasti akan ada hal yang tidak mengenakan terjadi.

"Kita sudah pernah berkenalan bapak CEO. Kalau bapak lupa, berarti bapak punya masalah dengan ingatan. atau bapak pura pura lupa?" jawabku Deandra kesal. Namun Nico hanya terkekeh, lihat jelas sekali kalau dia hanya mempermainkan Deandra.

Jelas-jelas dia sudah tahu namaku. Biodataku ada di depan mejanya dengan kondisi terbuka. Memangnya dia tak bisa baca apa? Berhentilah bermain! Lakukan yang benar wahai tuan sok maha berkuasa.

"Wah, selain tidak sabaran ternyata kamu tipe pemarah," ejek Nico masih dengan tersenyum seringai.

Deandra hanya menghela nafas panjang. Memang benar kata Nico mengapa aku jadi tak sabaran dan pemarah? aku harus lebih santai...rileks dea... kendalikan dirimu!

"Pricilia Deandra nama saya" jawab Deandra tegas.

"Baiklah Dea, apa motivasimu datang kesini?" tanya Nico dengan penuh selidik.

"Motivasi? hm... tentu saja ya ingin berpartisi secara aktif untuk dapat memajukan perusahaan ini." jawab Deandra lugas tanpa nada marah, menyibir atau bagaimana. Nico hanya mangut mangut

Lihat ! aku bisa kan? Dasar CEO menyebalkan

"Motivasi lain?" Nico lanjut bertanya lebih selidik. Ia melihat tajam Deandra yang duduk di depannya.

Kamu tidak datang kesini hanya karena benar-benar ingin bekerja dan mendapatkan uang kan?! Apa kamu sedang mempermainkan drama mendekatiku dengan bekerja disini??

#####

jangan lupa rate ⭐5, vote dan like... tinggalkan jejak ya...

kamu bisa juga baca novelku yang satunya. Love by Accident (LBA)

Terpopuler

Comments

Iin Karkebo

Iin Karkebo

visual nico jelek ganti ya😂😂

2023-02-14

0

Berdo'a saja

Berdo'a saja

ya ya ya

2021-10-26

0

Erika Darma Yunita

Erika Darma Yunita

terserah kamulah nic mau bilang apa.... lanjutkannnn

2021-09-24

0

lihat semua
Episodes
1 1. Permulaan
2 02. Awal Bencana
3 Perjanjian
4 Pertemuan
5 Penolakan
6 Penolakan (2)
7 Prinsip Nico
8 Rayu Aku!
9 Ciuman yang di curi
10 Calon Menantu
11 Menu Kampungan
12 Wawancara
13 Wawancara(2)
14 Wawancara (3)
15 tentang Wanita
16 Im your bos
17 Mengundurkan diri
18 Got you
19 sebuah chek
20 Wanita Murahan
21 Menghindar
22 Stalker
23 Tertangkap
24 Salah Paham
25 Waspada
26 Kejutan
27 Pembelaan diri
28 Sebuah Ide
29 Tak Tik
30 Peperangan
31 Peperangan (2)
32 Tunangan Nico
33 Pertengkaran dua wanita
34 Play and See
35 Mengelak
36 Menolong
37 Gugup
38 Sisi Lain
39 Ciuman
40 Pengumuman
41 Masa Lalu
42 Masa lalu
43 Cuek
44 Tamu
45 Tamu (02)
46 Makanan
47 Bunga
48 Marah tampa Sebab
49 Kesal
50 Kejutan
51 Flowers
52 Curiga
53 Bidadari di bumi
54 You
55 Ibu
56 Berdebar
57 Hal yang Tidak Masuk Akal
58 Driver Ojek
59 Suami
60 Mengantar
61 Cemburu
62 Malu
63 Malu
64 Malu
65 Pulang
66 Bimbang
67 Tawaran
68 Jemput/ Tidak
69 Tertahan
70 inisiatif Gilang
71 Lepaskan Tanganmu
72 Kecewa
73 Ayo, Pulang
74 Debaran
75 Ajakan Makan
76 Untukku?
77 Maaf
78 Apa Kamu Cemburu?
79 Jangan mencari pria lain
80 Apa kamu mencintaiku?
81 Menikahlah denganku
82 Alasan Menikah
83 Amarah Nina
84 Rencana Nina
85 Rencana Nina
86 Terjatuh
87 Kamu masih memilikiku
88 Menyukai Kecemburuanmu
89 Ijin
90 Dia Lagi!
91 Akal Bulus Nina
92 Akal bulus Nina
93 suap
94 Kesalahpahaman
95 Permintaan Tolong Bianca.
96 Meluapkan Emosi
97 marah
98 Episode 98
99 Jangan Marah Lagi, Deandra
100 Pikiran Aneh
101 Biar Kurapikan
102 Keisengan
103 Mobil Baru
104 Kemarahan Nina
105 Pulang Larut
106 Penguntit
107 Kedatangan Nico
108 Pertarungan dengan Penguntit
109 merasa kotor
110 Terimakasih
111 Silahkan lanjutkan
112 Sarapan Bersama
113 Sebuah Alasan
114 Merawat Nico
115 Merawat Nico
Episodes

Updated 115 Episodes

1
1. Permulaan
2
02. Awal Bencana
3
Perjanjian
4
Pertemuan
5
Penolakan
6
Penolakan (2)
7
Prinsip Nico
8
Rayu Aku!
9
Ciuman yang di curi
10
Calon Menantu
11
Menu Kampungan
12
Wawancara
13
Wawancara(2)
14
Wawancara (3)
15
tentang Wanita
16
Im your bos
17
Mengundurkan diri
18
Got you
19
sebuah chek
20
Wanita Murahan
21
Menghindar
22
Stalker
23
Tertangkap
24
Salah Paham
25
Waspada
26
Kejutan
27
Pembelaan diri
28
Sebuah Ide
29
Tak Tik
30
Peperangan
31
Peperangan (2)
32
Tunangan Nico
33
Pertengkaran dua wanita
34
Play and See
35
Mengelak
36
Menolong
37
Gugup
38
Sisi Lain
39
Ciuman
40
Pengumuman
41
Masa Lalu
42
Masa lalu
43
Cuek
44
Tamu
45
Tamu (02)
46
Makanan
47
Bunga
48
Marah tampa Sebab
49
Kesal
50
Kejutan
51
Flowers
52
Curiga
53
Bidadari di bumi
54
You
55
Ibu
56
Berdebar
57
Hal yang Tidak Masuk Akal
58
Driver Ojek
59
Suami
60
Mengantar
61
Cemburu
62
Malu
63
Malu
64
Malu
65
Pulang
66
Bimbang
67
Tawaran
68
Jemput/ Tidak
69
Tertahan
70
inisiatif Gilang
71
Lepaskan Tanganmu
72
Kecewa
73
Ayo, Pulang
74
Debaran
75
Ajakan Makan
76
Untukku?
77
Maaf
78
Apa Kamu Cemburu?
79
Jangan mencari pria lain
80
Apa kamu mencintaiku?
81
Menikahlah denganku
82
Alasan Menikah
83
Amarah Nina
84
Rencana Nina
85
Rencana Nina
86
Terjatuh
87
Kamu masih memilikiku
88
Menyukai Kecemburuanmu
89
Ijin
90
Dia Lagi!
91
Akal Bulus Nina
92
Akal bulus Nina
93
suap
94
Kesalahpahaman
95
Permintaan Tolong Bianca.
96
Meluapkan Emosi
97
marah
98
Episode 98
99
Jangan Marah Lagi, Deandra
100
Pikiran Aneh
101
Biar Kurapikan
102
Keisengan
103
Mobil Baru
104
Kemarahan Nina
105
Pulang Larut
106
Penguntit
107
Kedatangan Nico
108
Pertarungan dengan Penguntit
109
merasa kotor
110
Terimakasih
111
Silahkan lanjutkan
112
Sarapan Bersama
113
Sebuah Alasan
114
Merawat Nico
115
Merawat Nico

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!