Penolakan

Nico memandang Deandra dengan tajam, tampak tidak suka dengan kehadiran Deandra.

Dad, kali ini kamu aneh. Biasanya gadis cantik dan sexi yang daddy suruh untuk menikah denganku. Lha ini? Cewek ini bahkan hanya memakai kaos dan celana jins saja! dandan saja tidak?! Apa yang sedang kamu rencanakan dad?? apa belum menyerah untuk membuatku menikah??Hm... kali ini daddy mengirim wanita yang berbeda.

"Jadi apa yang sedang kamu lakukan disini? kamu sedang berusaha merayuku?." sebuah seringai terpampang di wajah tampannya.

Deandra menatap Nico melongo, tidak percaya dengan pendengarannya.

What?! aku merayunya! Yang benar saja. dengan kak Doni saja tak pernah. Aku hanya memperkenalkan diri saja tadi, dengan cara baik-baik. Bagaimana bisa pria di depannya ini malah menuduhnya merayu?!Hallu banget ini cowok!

"Merayu?! Jaga bicaramu! Aku bukan wanita murahan yang ganjen suka merayu pria hidung belang sepertimu." sindir Deandra kesal. Nico ganti yang melongo menatapnya.

"Hidung belang?! hahaha....kalau begitu aku adalah pria hidung belang yang dinantikan banyak wanita. Pria yang dapat membuat banyak wanita mengantri untuk merayuku bahkan menyerahkan semuanya untukku." sahut Nico santai, ia harus tetap stay cool seperti biasanya.

Deandra mendengus kesal, ya tuhan! pria ini benar benar menyebalkan. Pedenya tingkat dewa. Kalau memang banyak wanita yang mengantri dan menyerahkan segalanya bagi dia, mengapa pula tuan adam susah payah mencarikannya calon istri. Si cowok hidung belang ini kan tinggal memilih satu diantara semua wanita yang disebutkannya tadi!

"Hahaha... Kenapa aku lihat tuan Adam masih mencarikan calon istri untukmu?? Biar aku tebak, aku pasti bukan calon pertama kan?Aku yakin semuanya pada kabur melihat kelakuanmu". Deandra tertawa mengejek.

Ganti Nico yang menatap Deandra dengan tatapan membunuhnya. Belum pernah ada cewek yang berani mengejeknya.

"Hahahha.... Ya kamu sebagian benar sebagian salah". Nico tertawa ganti.

Deandra hanya mendelik melihat Nico, Lihat cowok ini!! Tertawa terus dari tadi. Padahal jelas-jelas aku menyindir kelakuannya yang tidak sopan. Apa dia tidak punya sopan santun dalam berbicara?

"Daddy memang selalu mencarikan wanita cantik untuk menjadi calon pengantinku. Tapi apa kamu tahu? Mereka tidak satupun sesuai seleraku. Bahkan mungkin mereka akan kabur sendiri". Nico duduk di meja kebesarannya, ia menyilangkan kaki kananya ke kaki kirinya. Ia menatap Deandra angkuh.

Deandra melihat cara duduk Nico, Hm... bener-bener tidak punya tata krama. Lihat aja duduknya seperti kayak presiden aja! eits... presiden aja masih punya sopan santun. Mana ada cewek yang betah jadi istrinya kelak kalau kelakuannya begitu. Pantes pada kabur.

"Oh ya, Hm... aku tidak peduli omonganmu. Yang jelas tuan Adam memintaku bertunangan denganmu dan menikah". Deandra mengatakan dengan terpaksa. Berbeda dengan suara hatinya yang tidak menginginkan pernikahan ini. Namun, ia sudah tidak punya pilihan lagi. Ia sudah terlanjur menandatanganin perjanjian dengam tuan Adam.

"Hm...aku lihat kamu tidak cukup cantik. Apa kamu kaya?". Niko menatap Deandra penuh selidik.

Deandra terdiam sejenak, Tidak cukup cantik katamu?! Hahaha... Kak Doni bahkan sudah beribu-ribu kali bilang aku cantik. Kaya?! Hm...Aku bahkan tidak mempunyai uang untuk membayar tagihan rumah sakit ayahku, kalau aku kaya aku tidak akan berdiri di depanmu untuk membujukmu mau menikah denganku!

"Tidak!" Jawab Deandra tegas.

"Hmm... kalau kamu keluarga konglomerat?" Tanya Nico keheranan

"Tidak!".

"Apa kamu artis? Atau dari keluarga artis?". Nico mesih bertanya mengulik.

"Tidak!".

"Anak pejabat?"

"Tidak!!"

"Tidak juga?! Lalu kamu siapa? Apa yang membuat daddy memilihmu? Semua gadis yang dikenalkan daddy setidaknya pasti cantik, sexi, kaya, konglomerat, artis atau anak penjabat. Kamu yakin tidak satupun dari golongan itu?!". Nico memastikan kembali. Ia heran kenapa daddy membawa gadis yang seperti ini?!

"Tidak... Aku katakan dengan jelas ya. Tidak satupun dari yang kamu sebutkan!". Deandra mulai kesal. Ini Nico bertanya atau menghinanya?!

"Hahahha.... Apa yang dipikirkan daddy kali ini? Membawa WANITA seperti ini?!". Nico tertawa heran.

Brakk!!! Deandra memukul meja di depan Nico. Pria ini sudah keterlaluan!

"Apa-apaan kamu! Beraninya kamu di depanku!". Nico berdiri kesal menantang Deandra.

"Dengar ya! Tuan sok oke dan sok sempurna! Wanita yang kamu sebut ini punya nama! Bersikaplah sopan!". Deandra menunjuk dirinya lalu menatap Nico kesal.

"Bersikap sopan?? Hahaha..untuk apa? Aku tuan rumah disini." Ejek Nico.

"Bersikaplah sopan, aku wanita yang di minta tuan Adam jadi tunanganmu!". Tekan Deandra.

Huek... aku rasanya ingin muntah ketika mengatakan hal ini?! Kenapa aku malah menegaskan kalau aku akan jadi tunangan pria menyebalkan sepeti dia?!

"Hahahaha... Kamu pikir aku mau tunangan dan menikah dengan wanita yang bukan apa-apa sepertimu?! Jangan mimpi kamu!". Nico menunjuk nunjuk ke kening Deandra.

Deandra menahan tangan Nico dan menghempaskan tangan Nico. Ia tidak suka di tunjuk-tunjuk seperti itu. Sangat tidak sopan! Seumur-umur ia adalah gadis baik, tidak pernah mempunyai permasalahan dimanapun.

Mi**mpi?!Aku justru berharap ini mimpi bahwa aku berdiri disini untuk jadi tunangan pria sepertimu! Aku harap ini hanya mimpi burukku semalam. Aku harap aku akan segera bangun dan kembali ke kehidupan lamaku, dan tetap bersama kak Doni!!

"Bersikaplah sopan wahai tuan yang arogan!". Kesabaran Deandra mulai habis.

"Sudah kubilang kan, aku tidak perlu bersikap sopan padamu. Sudahlah, Sebaiknya kamu pulang saja sana". Nico mengibaskan tanganya mengusir Deandra.

"Kamu pikir aku ayam yang bisa kamu usir seperti itu!". Dendra berkacak pinggang.

"Mau ayam kek, mau cicak kek. Aku tidak peduli. Udah pergi saja sana!". Nico mengusir Dendra.

"Dasar pria menyebalkan, tidak punya sopan santun, pria arogan!". Grutus Deandra.

"Apa katamu?!".

"Oh.. Kamu mau dengar dengan jelas ya. Oke, aku ulangi. Dasar pria menyebalkan, tidak punya sopan santun, pria arogan!". Ulang Deandra dengan nada menekan.

"Apa katamu?! cih.. Kamu ternyata berani ya padaku". Nico bersungut kesal.

"Kalau kamu sopan aku juga pasti akan sopan. Tuan Adam yang sudah mengundangku dengan sopan untuk datang kesini". Deandra menegaskan bahwa ia tidak datang dengan kemauannya sendiri.

"Oh... Begitu. Memang apa yang sudah kamu lakukan sampai daddy mau mengundangmu?". Sindir Nico kesal.

"Kamu tidak perlu tahu apa yang sudah aku lakukan". Balas Deandra.

Ya... orang arrogan sepertimu mana bisa mengerti?! Aku tidak pernah melakukan apapun! Aku hanya terikat perjanjian untuk menyelamatkan ayahmu. Perjanjian yang tidak masuk akal! Aku pikir akan berjalan mudah, aku akan menikah dan meratapi nasib dengan pria cacat dan merawatnya sampai akhir hayatku. Ternyata semuanya diluar bayanganku!

"Pak Suryo!!!". Nico berteriak memanggil pak Suryo.

"Iya tuan Nico." Pak Suryo yang di luar terpogoh-pogoh datang menemui mereka.

"USIR KELUAR WANITA INI!!!". Teriak Nico kesal sambil menunjuk Deandra.

Terpopuler

Comments

Berdo'a saja

Berdo'a saja

wahhhh

2021-10-26

0

Erika Darma Yunita

Erika Darma Yunita

wow ada perlawanan.... kirain dea bakalan lemah... ok dea pertemuan pertama bisa bikin naik darah... seterusnya kita liat aap yg terjadi

2021-09-24

0

Miera Ajha

Miera Ajha

awasss loh Nico, tar bucin loh ma Dea

2021-03-04

0

lihat semua
Episodes
1 1. Permulaan
2 02. Awal Bencana
3 Perjanjian
4 Pertemuan
5 Penolakan
6 Penolakan (2)
7 Prinsip Nico
8 Rayu Aku!
9 Ciuman yang di curi
10 Calon Menantu
11 Menu Kampungan
12 Wawancara
13 Wawancara(2)
14 Wawancara (3)
15 tentang Wanita
16 Im your bos
17 Mengundurkan diri
18 Got you
19 sebuah chek
20 Wanita Murahan
21 Menghindar
22 Stalker
23 Tertangkap
24 Salah Paham
25 Waspada
26 Kejutan
27 Pembelaan diri
28 Sebuah Ide
29 Tak Tik
30 Peperangan
31 Peperangan (2)
32 Tunangan Nico
33 Pertengkaran dua wanita
34 Play and See
35 Mengelak
36 Menolong
37 Gugup
38 Sisi Lain
39 Ciuman
40 Pengumuman
41 Masa Lalu
42 Masa lalu
43 Cuek
44 Tamu
45 Tamu (02)
46 Makanan
47 Bunga
48 Marah tampa Sebab
49 Kesal
50 Kejutan
51 Flowers
52 Curiga
53 Bidadari di bumi
54 You
55 Ibu
56 Berdebar
57 Hal yang Tidak Masuk Akal
58 Driver Ojek
59 Suami
60 Mengantar
61 Cemburu
62 Malu
63 Malu
64 Malu
65 Pulang
66 Bimbang
67 Tawaran
68 Jemput/ Tidak
69 Tertahan
70 inisiatif Gilang
71 Lepaskan Tanganmu
72 Kecewa
73 Ayo, Pulang
74 Debaran
75 Ajakan Makan
76 Untukku?
77 Maaf
78 Apa Kamu Cemburu?
79 Jangan mencari pria lain
80 Apa kamu mencintaiku?
81 Menikahlah denganku
82 Alasan Menikah
83 Amarah Nina
84 Rencana Nina
85 Rencana Nina
86 Terjatuh
87 Kamu masih memilikiku
88 Menyukai Kecemburuanmu
89 Ijin
90 Dia Lagi!
91 Akal Bulus Nina
92 Akal bulus Nina
93 suap
94 Kesalahpahaman
95 Permintaan Tolong Bianca.
96 Meluapkan Emosi
97 marah
98 Episode 98
99 Jangan Marah Lagi, Deandra
100 Pikiran Aneh
101 Biar Kurapikan
102 Keisengan
103 Mobil Baru
104 Kemarahan Nina
105 Pulang Larut
106 Penguntit
107 Kedatangan Nico
108 Pertarungan dengan Penguntit
109 merasa kotor
110 Terimakasih
111 Silahkan lanjutkan
112 Sarapan Bersama
113 Sebuah Alasan
114 Merawat Nico
115 Merawat Nico
Episodes

Updated 115 Episodes

1
1. Permulaan
2
02. Awal Bencana
3
Perjanjian
4
Pertemuan
5
Penolakan
6
Penolakan (2)
7
Prinsip Nico
8
Rayu Aku!
9
Ciuman yang di curi
10
Calon Menantu
11
Menu Kampungan
12
Wawancara
13
Wawancara(2)
14
Wawancara (3)
15
tentang Wanita
16
Im your bos
17
Mengundurkan diri
18
Got you
19
sebuah chek
20
Wanita Murahan
21
Menghindar
22
Stalker
23
Tertangkap
24
Salah Paham
25
Waspada
26
Kejutan
27
Pembelaan diri
28
Sebuah Ide
29
Tak Tik
30
Peperangan
31
Peperangan (2)
32
Tunangan Nico
33
Pertengkaran dua wanita
34
Play and See
35
Mengelak
36
Menolong
37
Gugup
38
Sisi Lain
39
Ciuman
40
Pengumuman
41
Masa Lalu
42
Masa lalu
43
Cuek
44
Tamu
45
Tamu (02)
46
Makanan
47
Bunga
48
Marah tampa Sebab
49
Kesal
50
Kejutan
51
Flowers
52
Curiga
53
Bidadari di bumi
54
You
55
Ibu
56
Berdebar
57
Hal yang Tidak Masuk Akal
58
Driver Ojek
59
Suami
60
Mengantar
61
Cemburu
62
Malu
63
Malu
64
Malu
65
Pulang
66
Bimbang
67
Tawaran
68
Jemput/ Tidak
69
Tertahan
70
inisiatif Gilang
71
Lepaskan Tanganmu
72
Kecewa
73
Ayo, Pulang
74
Debaran
75
Ajakan Makan
76
Untukku?
77
Maaf
78
Apa Kamu Cemburu?
79
Jangan mencari pria lain
80
Apa kamu mencintaiku?
81
Menikahlah denganku
82
Alasan Menikah
83
Amarah Nina
84
Rencana Nina
85
Rencana Nina
86
Terjatuh
87
Kamu masih memilikiku
88
Menyukai Kecemburuanmu
89
Ijin
90
Dia Lagi!
91
Akal Bulus Nina
92
Akal bulus Nina
93
suap
94
Kesalahpahaman
95
Permintaan Tolong Bianca.
96
Meluapkan Emosi
97
marah
98
Episode 98
99
Jangan Marah Lagi, Deandra
100
Pikiran Aneh
101
Biar Kurapikan
102
Keisengan
103
Mobil Baru
104
Kemarahan Nina
105
Pulang Larut
106
Penguntit
107
Kedatangan Nico
108
Pertarungan dengan Penguntit
109
merasa kotor
110
Terimakasih
111
Silahkan lanjutkan
112
Sarapan Bersama
113
Sebuah Alasan
114
Merawat Nico
115
Merawat Nico

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!