" assalamu'alaikum "
terlihat laki-laki dan perempuan yang sudah tidak muda lagi. orang tua Aisha datang menjenguk menantunya dirumah sakit.
" wa'alaikumsalam, umi Abi " Aisha langsung berhamburan memeluk uminya. Rasanya ingin meneteskan air mata teringat apa yang menimpa suaminya, tapi Aisha sekuatnya untuk tidak terlihat sedih.
Keduanya langsung menghampiri menantunya melihat keadaan Hanafi, adapun umma Hanafi segera menghampiri dan menyalami tak lupa cipika cipiki kepada ibunya Aisha. Besan yang semenjak pernikahan anaknya baru ketemu lagi.
" Udah nak ngga usah duduk kamu berbaring saja " ucap Abi yang melihat Hanafi ingin duduk menyambut mertuanya.
" Tidak Abi Hanafi sudah lebih baik " Hanafi tetap berusaha untuk duduk.
" Bagaimana benar-benar sudah merasa sehat, syukur lah semoga Allah lekas mengangkat sakitmu nak. Dan bersabarlah saat ujian sakit ini menimpamu, tak ada manusia yang tidak di uji. sehat ataupun sakit semuanya ujian. Yang ikhlas ya le. " sedikit wejangan dari Abi Aisha untuk anak dan menantunya.
" iya Abi trimakasih nasehatnya." ucap Hanafi sambil tersenyum.
" Mi bi ini Aisha buatkan teh, di minum dulu ya "
" kenapa repot-repot nak, trimakasih"
" Monggo pak bu besan, pasti lelah setelah perjalanan " akhirnya mereka duduk di sofa yang ada diruangan rawat inap itu dan menyeruput tehnya.
" Umi Abi minep ya nanti "
" Maunya si gitu nak, tapi Abi ngga bisa ada hal yang harus Abi selesai kan. Anak mang Cecep akan menikah nanti malam dan Abi sebagai pengisi pengajiannya. Abi sudah menyanggupi sebelumnya, " jelas Abi.
" Lain kali umi sama Abi pasti menginap ya nak. kamu jugakan harus fokus mengurus suamimu. Nanti umi sama Abi malah merepotkan. " umi menambahkan.
" Tidak dong umi, kalian tidak merepotkan. Ya sudah tidak apa-apa kalau belum bisa menginap. lagian kita juga masih dirumah sakit. Insyaallah besok di bolehkan pulang."
" Alhamdulillah kalau besok sudah boleh pulang nak. " ucap umi dengan senang nya.
Aisha dan Hanafi tersenyum, rasanya Aisha bahagia ada penguat dalam dirinya atas kehadiran kedua orang tuanya.
" Musim apa di desa besan "
Umma berusaha mencairkan suasana supaya tidak tegang.
" Alhamdulillah musim panen jagung "
umma manggut-manggut tanda mengerti.
Semuanya berbincang menanyakan kabar masing-masing, Aisha masih duduk disamping Hanafi menemani suaminya sambil ikut tersenyum mendengar cerita orang tua dan mertuanya.
***
"Bagaimana sudah siap semua, hayuk kita berangkat" ucap Yara mengingatkan temannya rencana berkunjung kerumah sakit melihat keadaan dosennya.
" Iya, sebentar tunggu Tomi Ra masih ada di kelas "
" tu anak pasti lagi tebar pesona dulu di kelas" Yara merasa sebal dengan satu temannya itu.
" Hamdan, naik mobil saja bersamaku saja biarkan nanti motor kamu Tomi yang bawa" Anita ingin satu mobil dengan Hamdan.
" Terimakasih Anita aku bawa motor, sebentar ingin kembali kerumah ambil baju ganti. nanti aku langsung kerumah sakit, kalian duluan saja " Hamdan bergegas ambil motor dan melaju pulang ke rumahnya.
" Anak itu bener-bener ya, wanita cantik gini dia ngga mau. sebenarnya tipe dia seperti apa ya nit, selama ini belum pernah ia mengagumi sosok wanita. " Yara menimang-nimang pikirannya.
" oh.. jangan-jangan Hamdan " Yara langsug menutup mulutnya terkejut dengan pemikirannya.
" Mikirin apa kamu Ra, ngawor pasti kamu berpikir Hamdan itu g*y kan " Anita meneken telunjuknya di kepala Yara.
" kok kamu tau he.... lagian dulu waktu SMA juga ada yang suka sama dia, tapi Hamdan ngga pernah peduliin " Yara dan Hamdan dulu satu SMA bahkan satu kelas. Sahabatnya Yara juga menyukai Hamdan tapi Hamdan tak pernah merespon sedikit pun.
Hamdan sosok laki-laki yang mempunyai prinsip sangat teguh, dia tidak memikirkan wanita sebelum masa pendidikan nya selesai. Ia percaya bahwa jodoh sudah Allah siapkan, sebelum apa yang di raih terwujud tidak memikirkan soal wanita.
" Udah-udah ayok, itu Tomi sudah datang nanti keburu siang Ra. aku ada janji sama papa. "
" Kirain ada janji sama pujaan hati ha..."
" Andaikan iya Ra, aku pasti bahagia. Entahlah hanya dia saat ini yang ada di pikiran ku." Anita tampak lesu.
" Udah-udah kalau jodoh nanti pasti bersatu, senyum dong sahabat ku " raya mencairkan suasana supaya Anita tidak sedih.
Kemudian mereka berangkat bersama satu mobil, Tomi yang menyetir.
" Lu ngapain lama banget sih tom, kita udah karatan nih tungguin kamu dari tadi " kesal Yara.
" Biasalah Ra sayangkan di lewatkan " ucap Tomi dengan tawa mengejek Yara.
" Huh dasar Playboy "
" Tapi kamu sukakan " Tomi mengedipkan matanya lewat tatapan kaca dalam mobil.
" ih amit-amit "
" Jangan gitu sayang siapa tau kita berjodoh. ha...." gelak tawa Tomi dan lainnya.
Yara lalu memukul Tomi dengan buku tebal yang dibawanya. Tomi mengaduh kesakitan.
" Benci jadi cinta " Anita menambahkan.
" apaan sih kalian ini, fokus lu tom nyetir nya. awas Lo kalau kita kenapa-napa nanti " Yara memperingatkan.
" iya-iya aku fokus nih "
Sesampainya dirumah sakit mereka langsung memasuki rumah sakit, mereka sudah mengetahui berada diruangan apa kak Hanafi sebelumnya sudah bertanya sama Hamdan.
" Assalamu'alaikum..." Semua mengucapkan salam.
"wa'alaikumsalam..." jawaban dari dalam ruangan.
Saling menyalami satu sama lain tanpa terkecuali. Hanafi tidak keberadaan Hamdan hanya teman-temannya saja.
" Hamdan mana Tom, apa dia tadi ngga ke kampus " tanya Hanafi mengkhawatirkan adik satu-satunya.
" ke kampus kak, tadi Hamdan mau pulang dulu katanya mau ambil baju ganti " Hanafi manggut-manggut mendengar jawaban Tomi.
" Bagaimana keadaannya kak " Tomi dan kawan-kawan mendekati ranjang.
" Alhamdulillah sudah lebih baik kakak ngga apa-apa, insyaallah besok udah pulang"
" Alhamdulillah kak lekas sembuh ya " Sudah tidak tampak pucat lagi wajah Hanafi terlihat lebih baik.
" makasih kalian sudah repot-repot datang kesini "
Terdengar ucapan salam ternyata Hamdan datang, melihat kedua orang tua Aisha Hamdan langsung menyalami keduanya.
" Kapan Abi umi datang "
" tadi nak Hamdan sekitar pukul 10 pagi "
" sehat um BI " Hamdan sudah menganggap mertua kakaknya itu seperti orang tuanya sendiri.
" Alhamdulillah sehat nak "
" Kamu tadi pulang dulu nak dari kampus "
tanya umma.
" iya umma ambil baju ganti Hamdan nanti malam Hamdan nginap disini."
Jawab Hamdan.
Hamdan permisi kepada orang tua Aisha dan menghampiri teman-teman.
" Sudah dari tadi bro "
" lumayan 10 menit yang lalu "
" bagaimana kuliah kalian " tanya Hanafi.
" aman kak " jawab Yara dan Anita berbarengan.
" Belajar yang serius biar cepat lulus dapet nilai terbaik "
" siap kak " keempat anak muda itu menjawab nasehat dosennya dengan serius.
" jangan mikirin pasangan hidup dulu jika kalian belum siap mengkhitbahnya lebih baik serius kuliah dulu"
" Buat hiburan kak " kebiasaan Tomi yang ngebanyol. semuanya tertawa terlihat Hanafi dan Aisha yang geleng-geleng kepala.
" dasar play boy " seru Anita dan Yara.
Setelah hampir satu jam mereka berpamitan takut menganggu, mungkin dosennya mau istirahat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
BUAT HIBURAN, YG UJUNG2NYA MENGIKUTI PERBUATAN SETAN...
2023-09-12
0