rumah

Esoknya Hanafi harus balik ke kampus, Hanafi berencana membawa istrinya Aisha kerumah barunya. Rumah itu dekat sekali dengan kampus di mana Hanafi mengajar.

Selain kegiatannya mengajar yang juga punya usaha fotocopy dan alat tulis lengkap di rumahnya.

Waktu itu Hanafi memilih rumah yang keberadaannya dekat dengan kampus, dan Hanafi juga bisa buat buka usaha di tempat itu.

Ngga perlu bingung ada yang kerja di tokonya. Hanafi meminta Aisha untuk dirumah saja menjadi ibu rumah tangga yang baik.

" Maaf umi Abi, hari ini Hanafi berencana buat bawa Aisha kerumah Hanafi. Hanafi minta izin sama umi dan Abi buat bawa Aisha." Hanafi mengucapkan rencananya hari ini. Saat mereka masih sarapan pagi.

" Nak Hanafi Abi menitipkan aisha, jaga dia baik-baik sayangilah. Ajarkan yang baik untuknya, umi doakan keluarga kalian sakinah mawadah warahmah. Silahkan itu hak kalian mau tinggal dimana, yang perlu kalian ingat rumah ini rumah kalian juga tempat pulang." ikhlas melepas anaknya yang dulu sewaktu kecil masih di gendong nya, sekarang sudah harus pergi dengan kehidupannya yang baru.

" Baik umi Abi terimakasih, terimakasih umi Abi sudah merawat Aisha dengan baik dan mendidik aisha menjadi gadis yang saliha."

" Iya nak jaga diri baik-baik, dalam kehidupan rumah tangga yang utama adalah komunikasi. Sekecil apapun masalah kalian jika itu si bicarakan bersama insyaAlloh ngga akan ada kesalahpahaman, titip Aisha." ucap umi mengelus kepala Aisha yang terbalut dengan jilbab lebarnya.

***

Akhirnya mereka bersiap berangkat menempati rumah baru itu, Aisha dan Hanafi pamit kepada kedua orang tuanya.

Di dalam mobil Hanafi melihat kesedihan Aisha, mengulas senyum supaya Aisha tidak sedih lagi.

" Aisha setiap pertemuan ada perpisahan, begitulah hidup. Ada bahagia ada sedih, semoga kamu bahagia selalu ada di sisiku." Hanafi masih dengan santai melajukan mobilnya.

" Maaf mas, Aisha sedih harus jauh dari umi dan Abi. insyaAlloh Aisha akan selalu bahagia berada disisi mas Hanafi" Senyum manis milik Aisha kini mengembang.

***

Akhirnya mereka sampai ditempat yang mereka maksud. Alhamdulillah semuanya udah bersih, karena ada bi Munah yang setiap hari membersihkan rumah itu.

" Assalamu'alaikum" kebiasaan Aisha saat memasuki rumah.

" Wa'alaikumsalam" jawab orang didalam.

Bi munah bertanya-tanya dalam hati, siapa ini cantik sekali. Bi munah mendekat dan mempersilahkan masuk.

" Mau cari siapa non" tanya bi Munah.

Hanafi masuk membawa koper, terlihat bi munah terkejut menutup mulut.

" Kenapa bi munah, heran liat saya bawa wanita secantik ini" Aisha tersenyum tersipu malu.

" Maaf mas Hanafi, siapa bidadari ini" tanya bi Munah masih bingung.

" Bi munah, wanita cantik dan saliha ini akan tinggal disini bersama saya. dia istri saya bi, maaf ngga kabari bibi kemarin. Hanafi juga ngga undang cuma acara sederhana saja"

jelas Hanafi.

" MasyaAlloh beneran mas Hanafi sudah menikah, cantik pisan gelis neng. Cocok banget sama mas Hanafi yang tampan." bibi juga terlihat bahagia.

" bibi jangan terlalu memuji bi, nanti Aisha bisa terbang" Aisha sambil tertawa.

Hanafi pun terkejut liat istrinya ternyata bisa ngelawak, karena mereka baru dekat setelah menikah belum tahu sifat asli satu sama lain.

mereka semua tertawa, bikin Hanafi tambah suka dengan Aisha.

" Sudah yuk kita ke atas, kamar kita di atas" Hanafi mengajak Aisha naik ke atas.

" Ngga usah bi biar Aisha aja yang bawa kopernya, Aisha bisa"

" Tapi ini tugas saya non, ngga papa non bibi yang bawa aja"

" Bi, saya bawa aja kopernya makasih banget bibi bantu saya. Oh ya bi jangan panggil saya non ya bi, panggil Aisha aja"

" Aduh bibi canggung panggil majikan dengan sebutan nama aja non, eh" bi Munah menutup mulutnya.

" Eh iya Aisha, nak Aisha aja ya. Biar lebih akrab" pinta bi Munah.

" Nah itu Aisha suka bi, Aisha anggap bibi orang tua Aisha bibi anggap Aisha anak bibi. Aisha lebih suka bi." sambil menenteng koper untuk naik ke atas.

" nak Aisha sama seperti mas Hanafi, dulu mas Hanafi juga ngga mau bibi panggil tuan. Bibi lebih nyaman panggil mas aja"

Aisha membalas dengan senyuman dan berlalu naik ke atas.

***

"Sini dek taruh barang-barang disini, ini lemari dan alat kecantikan boleh taruh disini.

atur aja sesuka hati adek Aisha, sebentar lagi mas berangkat ke kampus ada hal yang harus di selesaikan" jelas Hanafi.

" Baik mas, terimakasih mas"

" Terimakasih buat apa, ini kewajiban mas dek. Ada kewajiban mas yang belum mas tunaikan buat istri ku"

" terimakasih buat semua, kenyamanan yang udah mas hadirkan untuk Aisha. Kewajiban apalagi mas, udah cukup buat Aisha mas"

" Ada, insyaAlloh kalau adek udah siap nanti malam akan mas tunaikan" senyum Hanafi.

" Apa mas, ha... maksud mas". Aisha tak ingin melanjutkan kata-katanya tersipu malu.

" he..he.. iya dek maksud mas itu. Udah mas berangkat dulu ya. Assalamu'alaikum"

" wa'alaikumsalam... eh mas..." panggil Aisha.

" kenapa dek" tampak Hanafi keningnya berkerut.

" Boleh adek Salim mas Hanafi sebelum mas berangkat" Aisha mendekati Hanafi.

" Astaghfirullah, mas lupa kalau udah punya istri. Bikin mas pingin cepet-cwpet pulang nih" Hanafi meraih tangan aisha.

Aisha mencium tangan Hanafi, kemudian dengan masih gemetar karena belum terbiasa Hanafi mencoba mencium kening Aisha.

" Mas berangkat dulu ya dek, kalau butuh apa-apa minta tolong bi Munah. Telpon mas jika benar-benar penting."

" Iya mas, sudah berangkat kerja nanti mas Hanafi telat"

Tampak Hanafi senyum bahagia, Hanafi tidak menyangka jika Aisha bukan tipe yang sangat pendiam seperti awal mereka bertemu.

***

Setelah Aisha merapikan kamar, menaruh barang-barang yang semestinya ditempatnya Aisha turun ke bawah.

" Nak Aisha ada perlu apa bilang sama bi munah ya" bi munah masih sibuk dengan urusan dapur nya.

" Oh ya bi, biasanya kalau siang mas Hanafi pulang buat makan siang ngga bi" tanya Aisha.

" Iya non, mas Hanafi sering pulang makan dirumah. Dulu waktu di rumah Abah mas Hanafi suka bawa bekal." bi munah dulu kerja di rumah Abah, karena mungkin usia dan bi Munah ingin sore pulang selepas kerja akhirnya bi Munah keluar kerja di rumah Abah.

Rumah bi munah dekat dengan rumah Hanafi, jadi jika kerjaan udah selesai bi Munah bisa pulang ke rumah.

" mas Hanafi suka makan apa bi" bi Munah heran mengerutkan keningnya.

" yang paling di suka adalah sup ayam. kebetulan hari ini bibi mau bikin sup ayam"

" Aisha yang masakin mas Hanafi bi, bibi bantuin Aisha aja potong sayuran nya" Aisha lincah dengan kegiatannya memasak.

" Tapi nak, ini tugas bibi masak"

" Ngga papa bi saya pingin masakin suami Aisha, ini pertama kalinya Lo bi. semoga mas Hanafi suka ya bi" semangat Aisha.

" Jadi nak Aisha belum tau makanan kesukaan mas Hanafi? " bi Munah terheran.

" Belum bi, kami menikah kemarin . jadi belum tau semua apa yang mas Hanafi suka. Bibi bantu saya ya"

Aisha masih sibuk menyiapkan buat bikin makan siang nanti.

...

bersambung...

sampai disini dulu author ngantuk bestie.

"

Episodes
1 Pinangan
2 Pernikahan
3 rumah
4 Malam yang dirindukan
5 pusing
6 kampung halaman
7 tak sadarkan diri
8 obat
9 Hamdan
10 Hasil pemeriksaan
11 RS
12 Hamdan curiga
13 pulang
14 kanker otak
15 terkejutnya Hamdan
16 syok
17 Zakia namanya
18 RS
19 teman lama
20 kepulangan Hanafi
21 kembali pingsan
22 operasi
23 lebih baik
24 Hanafi kembali dari rumah sakit
25 ke rumah pak Wahyu
26 jadwal ke dokter
27 pesan Hanafi
28 mimpi buruk umi
29 kontrol
30 kemoterapi
31 dokter baru
32 bertemu
33 kemo lagi
34 titip istriku
35 Mama Raisa
36 Azzam
37 Hajar
38 Azzam pergi
39 Hanafi kritis
40 kepergian Hanafi
41 pemakaman
42 khitbah
43 keyakinan aisha
44 menerima lamaran
45 persiapan
46 pernikahan kedua
47 mantan istri
48 wisuda
49 MP
50 pulang ke Indonesia
51 rumah mama Raisa
52 Kiran
53 kembali bekerja
54 dokter Azzam
55 sepiring berdua
56 pelakor
57 libur kerja
58 peduli zidan
59 bakso
60 Aurel
61 salah paham
62 mencari Aisha
63 rindu
64 apartemen
65 sadar
66 berita hamil
67 puding
68 mual muntah
69 periksa
70 rujak
71 syukuran
72 melamar
73 di lema Zakia
74 Bertemu mama almira
75 keinginan mama almira
76 tikung di sepertiga malam
77 tendangan di pagi hari
78 jawaban Almira
79 resepsi
80 sempit
81 kecelakaan
82 operasi aisha
83 kritis
84 berhasil
85 sadar
86 VVIP
87 lebih baik
88 bidadari surga
89 sebuah nama
90 Suster Rista
91 Ammar dan Ameer
92 pamit ke Lombok
93 acara pesta Ammar dan Ameer
94 TAMAT
95 Promo novel " Mujahadah Cinta Zakia Humaira"
96 promo novel " Rasa Yang Salah"
97 Promo novel " Rahim Untuk Suamiku"
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Pinangan
2
Pernikahan
3
rumah
4
Malam yang dirindukan
5
pusing
6
kampung halaman
7
tak sadarkan diri
8
obat
9
Hamdan
10
Hasil pemeriksaan
11
RS
12
Hamdan curiga
13
pulang
14
kanker otak
15
terkejutnya Hamdan
16
syok
17
Zakia namanya
18
RS
19
teman lama
20
kepulangan Hanafi
21
kembali pingsan
22
operasi
23
lebih baik
24
Hanafi kembali dari rumah sakit
25
ke rumah pak Wahyu
26
jadwal ke dokter
27
pesan Hanafi
28
mimpi buruk umi
29
kontrol
30
kemoterapi
31
dokter baru
32
bertemu
33
kemo lagi
34
titip istriku
35
Mama Raisa
36
Azzam
37
Hajar
38
Azzam pergi
39
Hanafi kritis
40
kepergian Hanafi
41
pemakaman
42
khitbah
43
keyakinan aisha
44
menerima lamaran
45
persiapan
46
pernikahan kedua
47
mantan istri
48
wisuda
49
MP
50
pulang ke Indonesia
51
rumah mama Raisa
52
Kiran
53
kembali bekerja
54
dokter Azzam
55
sepiring berdua
56
pelakor
57
libur kerja
58
peduli zidan
59
bakso
60
Aurel
61
salah paham
62
mencari Aisha
63
rindu
64
apartemen
65
sadar
66
berita hamil
67
puding
68
mual muntah
69
periksa
70
rujak
71
syukuran
72
melamar
73
di lema Zakia
74
Bertemu mama almira
75
keinginan mama almira
76
tikung di sepertiga malam
77
tendangan di pagi hari
78
jawaban Almira
79
resepsi
80
sempit
81
kecelakaan
82
operasi aisha
83
kritis
84
berhasil
85
sadar
86
VVIP
87
lebih baik
88
bidadari surga
89
sebuah nama
90
Suster Rista
91
Ammar dan Ameer
92
pamit ke Lombok
93
acara pesta Ammar dan Ameer
94
TAMAT
95
Promo novel " Mujahadah Cinta Zakia Humaira"
96
promo novel " Rasa Yang Salah"
97
Promo novel " Rahim Untuk Suamiku"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!