Malam yang dirindukan

Setelah selesai berkutik di dapur membuat sup kesukaan Hanafi, Aisha mandi membersihkan diri. Suami datang harus baunya wangi masa' bau bawang. he,,he,,

kayak suami author ngga suaka bau bawang, sehari bisa mandi empat kali 🤣.

Masih jam 11.00 Aisha pergi keruang tengah menyalakan televisi sembari menunggu Hanafi pulang.

" Nak Aisha, bibi pulang dulu ya." pamit bibi, biasa kalau kerjaan sudah selesai lalu pulang kadang sore hari balik lagi kadang ngga.

" Iya bi, trimakasih udah bantu aisha. bibi hati-hati ya."

" iya nak cuma Deket juga, bibi nanti ngga balik lagi ya. Soalnya bibi ada acara pengajian sore nanti di tetangga".

Aisha menggangguk tanda setuju, kemudian bibi pulang kerumahnya.

Acara televisi membuat Aisha bosan, lambat laun Aisha ketiduran tapi sebelum itu Aisha mengunci semua rumah supaya tidak ada yang masuk sembarangan. Apalagi Aisha di situ orang baru, belum tau keadaan sekitar rumahnya.

" Assalamu'alaikum." Hanafi celingukan tak ada yang membukakan pintu, dibukanya pintu tapi masih terkunci.

Ada tiga kunci rumah, satu ada di rumah, satu di bawa Hanafi dan yang satunya di bawa bibi. Saat Hanafi bepergian bibi akan dengan mudah masuk rumah membersihkan.

Hanafi melihat istrinya tidur di sofa, televisi masih menyala. Bukan Aisah yang menonton tv tapi tv yang nonton Aisha. he...he...

Hanafi mendekati istrinya dan mengelus dengan lembut kepala Aisha, walaupun dari awal pernikahan mereka sama sekali belum ada rasa cinta. Kini Hanafi memandangi wajah Aisha seksama, perasaan sayang itu sudah tumbuh dari semenjak ijab Qabul di ucapkan nya.

Merasakan ada pergerakan di kepalanya Aisha terbangun, melihat suaminya ternyata sudah ada di depan nya.

" Mas sudah pulang, maaf Aisha ketiduran ngga denger mas pulang" berusaha untuk bangkit duduk.

" Barusan kok, maaf mas bangunin kamu"

" Aisha mas yang minta maaf, Aisha ketiduran"

" Ya udah mas ke kamar dulu ya mau ganti baju, bau asem" Hanafi berjalan menuju kamar membersihkan dirinya.

" Iya mas langsug ke meja makan ya mas, Aisha tadi masak".

" Emang bibi kemana, jadi kamu yang masak" ungkap Hanafi.

" Ada mas cuma kalau sekarang pulang, tadi itu emang Aisha yang masak. Aisha minta bi siti buat bantuin aja. Ngga papa kan Aisha masak buat suami." Aisha tersenyum melihat suaminya.

" Pasti enak sekali masakan istriku". puji Hanafi.

Mereka bersama-sama makan siang bersama, begitu lahapnya Hanafi. Aisha memandangi suaminya penuh cinta, kini benih cinta dalam diri Aisha mulai tumbuh. Tersenyum melihat suaminya lahap makan siang, bahkan Aisha malah belum memakan makanannya yang udah ia ambil dari tadi.

" Aisha makanannya cuma di diemin aja, hayuk dimakan" Aisha kaget, tersadar dari lamunannya.

" Eh iya mas yuk makan"

" Buruan di habisin jangan cuma liatin mas aja, heran ya mas makannya lahap atau heran liat suaminya yang ganteng. ha..ha.." tawa Hanafi renyah mengejek istrinya.

" ih apaan si mas, aisha takut aja mas ngga suka masakan Aisha. Aisha ngga pandai masak, masih belajar" Aisha salah tingkah malu saat suaminya mengejeknya.

" Ngga papa sayang dari belajar nanti juga pandai, masakan kamu enak banget mas suka. Besok-besok mas mau Aisha yang masakin mas ya." mengelus kepala Aisha yang masih terbalut dengan jilbab.

" makasih mas"

Mereka berdua melanjutkan makan siangnya dengan sangat bahagia Hanafi merasakan masakan istrinya untuk pertama kali.

.

.

.

Adzan Maghrib berkumandang, saatnya semua bersiap untuk melaksanakan shalat Maghrib. Hanafi pergi ke masjid dekat rumahnya sedangkan Aisha shalat dirumahnya. Shalat utama laki-laki adalah shalat berjamaah di masjid sedangkan untuk perempuan lebih utama di rumahnya saja.

" Assalamu'alaikum" salam Hanafi saat pulang dari masjid.

" Wa'alaikumsalam" jawab Aisha dari dalam rumah dan langsung menyambut suaminya mencium tangan suami.

Keduanya melanjutkan untuk membaca tilawah Al-Qur'an. Dan setelahnya makan malam.

" Aisha kamu cantik, mas suka Aisha melepas jilbab begitu. Rambutmu indah dan baunya wangi sampai sini, bahkan aromamu semerbak"

" Trimakasih mas, maaf Aisha lepas jilbabnya" ucap Aisha malu-malu.

ini kali pertama Aisha melepas jilbabnya di hadapan Hanafi. Itupun dilakukan nya dengan perasaan takut, ia memberanikan diri untuk melakukannya. Ia senang ternyata tak seperti yang ia pikir, Hanafi menyukainya.

" Mas suka Aisha, lepas jilbab hanya boleh sama mahramnya ya. Didepan mas saja saat kita berdua kayak gini"

" Udah mas hayuk makan, keburu adzan isya" pinta Aisha tak mau denger Hanafi menggombalinya.

.

.

.

Aisha perasaan nya bingung, ini adalah malam kedua pernikahannya. Apakah dia akan memberikan haknya kepada suaminya, masih takut perasaan nya. Tapi ia berfikir kalau ini wajib ia berikan, Allah akan melaknat istri yang tidak mau melakukannya.

" Assalamu'alaikum" terdengar salam suaminya pulang dari masjid untuk menjalankan ibadah shalat isya.

" Wa'alaikumsalam" jantung Aisha berdetak sangat kencang.

Aisha masih berada di dalam kamar, ia tak ingin menyambut Hanafi pulang dengan diri yang masih gugup.

" ceklek.." pintu kamar dibuka Hanafi.

Hanafi tertegun melihat istrinya yang sudah mengenakan lingerie seksi. Hanafi pura-pura biasa saja, menetralkan dirinya padahal tanpa ia sadari junior nya pun juga kaget.

" Udah mau bobo jam segini aisha" Hanafi berjalan sambil meletakkan peci melepas sarung dan baju Koko nya.

" maaf mas, tadi Aisha. maaf mas" Aisha ngga bisa mengendalikan diri nya. ia terlihat sangat gugup apalagi melihat Hanafi bertelanjang dada melihat tubuh suaminya tanpa baju. Aisha mengambil selimut dan menutupi tubuhnya.

" Sini Deket sama mas, jangan malu. Kesini Aisha mas suka liat kamu" Hanafi menarik selimut yang menutupi tubuh Aisha. Menarik tangannya duduk di pinggir ranjang, Aisha pun mendekat.

" Kenapa ditutupi, semua yang tadinya Allah larang sekarang menjadi halal. Semuanya akan bernilai pahala. Pernikahan adalah ibadah sepanjang hidup." Hanafi mulai membelai rambut istrinya yang baunya khas wangi Hanafi suka.

" Aisha sudah siap, mas hanya ingin semuanya dilakukan karena ikhlas bukan keterpaksaan." mulai membelai pipi Aisha yang halus. membuat Aisha merinding merasakan kasih sayang suaminya.

" insyaAlloh mas, pernikahan adalah ibadah. Semenjak ijab Qabul itu mas ucapkan, Aisha janji akan menjadi istri yang baik taat terhadap suami. Semua yang ada dalam diri Aisha adalah milik mas"

" Mas cinta sama Aisha semenjak mas ucapkan ijab Qabul mas akan selalu menjaga Aisha hingga maut memisahkan"

Hanafi mendekati wajah aisha, Aisha memejamkan matanya dan perlahan Hanafi pun merasakan manisnya bibir yang seumur hidup di jaga untuk suaminya. Yang pertama menyentuh adalah suaminya. Keduanya melewati malam yang sangat di rindukan oleh pasangan suami istri itu.

Malam semakin larut setelah aktivitas panas yang mereka lakukan, keduanya terasa kelelahan dan tertidur pulas.

...

Terpopuler

Comments

Lilis Ilham

Lilis Ilham

Alhamdulilah udah selamat

2022-12-01

1

lihat semua
Episodes
1 Pinangan
2 Pernikahan
3 rumah
4 Malam yang dirindukan
5 pusing
6 kampung halaman
7 tak sadarkan diri
8 obat
9 Hamdan
10 Hasil pemeriksaan
11 RS
12 Hamdan curiga
13 pulang
14 kanker otak
15 terkejutnya Hamdan
16 syok
17 Zakia namanya
18 RS
19 teman lama
20 kepulangan Hanafi
21 kembali pingsan
22 operasi
23 lebih baik
24 Hanafi kembali dari rumah sakit
25 ke rumah pak Wahyu
26 jadwal ke dokter
27 pesan Hanafi
28 mimpi buruk umi
29 kontrol
30 kemoterapi
31 dokter baru
32 bertemu
33 kemo lagi
34 titip istriku
35 Mama Raisa
36 Azzam
37 Hajar
38 Azzam pergi
39 Hanafi kritis
40 kepergian Hanafi
41 pemakaman
42 khitbah
43 keyakinan aisha
44 menerima lamaran
45 persiapan
46 pernikahan kedua
47 mantan istri
48 wisuda
49 MP
50 pulang ke Indonesia
51 rumah mama Raisa
52 Kiran
53 kembali bekerja
54 dokter Azzam
55 sepiring berdua
56 pelakor
57 libur kerja
58 peduli zidan
59 bakso
60 Aurel
61 salah paham
62 mencari Aisha
63 rindu
64 apartemen
65 sadar
66 berita hamil
67 puding
68 mual muntah
69 periksa
70 rujak
71 syukuran
72 melamar
73 di lema Zakia
74 Bertemu mama almira
75 keinginan mama almira
76 tikung di sepertiga malam
77 tendangan di pagi hari
78 jawaban Almira
79 resepsi
80 sempit
81 kecelakaan
82 operasi aisha
83 kritis
84 berhasil
85 sadar
86 VVIP
87 lebih baik
88 bidadari surga
89 sebuah nama
90 Suster Rista
91 Ammar dan Ameer
92 pamit ke Lombok
93 acara pesta Ammar dan Ameer
94 TAMAT
95 Promo novel " Mujahadah Cinta Zakia Humaira"
96 promo novel " Rasa Yang Salah"
97 Promo novel " Rahim Untuk Suamiku"
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Pinangan
2
Pernikahan
3
rumah
4
Malam yang dirindukan
5
pusing
6
kampung halaman
7
tak sadarkan diri
8
obat
9
Hamdan
10
Hasil pemeriksaan
11
RS
12
Hamdan curiga
13
pulang
14
kanker otak
15
terkejutnya Hamdan
16
syok
17
Zakia namanya
18
RS
19
teman lama
20
kepulangan Hanafi
21
kembali pingsan
22
operasi
23
lebih baik
24
Hanafi kembali dari rumah sakit
25
ke rumah pak Wahyu
26
jadwal ke dokter
27
pesan Hanafi
28
mimpi buruk umi
29
kontrol
30
kemoterapi
31
dokter baru
32
bertemu
33
kemo lagi
34
titip istriku
35
Mama Raisa
36
Azzam
37
Hajar
38
Azzam pergi
39
Hanafi kritis
40
kepergian Hanafi
41
pemakaman
42
khitbah
43
keyakinan aisha
44
menerima lamaran
45
persiapan
46
pernikahan kedua
47
mantan istri
48
wisuda
49
MP
50
pulang ke Indonesia
51
rumah mama Raisa
52
Kiran
53
kembali bekerja
54
dokter Azzam
55
sepiring berdua
56
pelakor
57
libur kerja
58
peduli zidan
59
bakso
60
Aurel
61
salah paham
62
mencari Aisha
63
rindu
64
apartemen
65
sadar
66
berita hamil
67
puding
68
mual muntah
69
periksa
70
rujak
71
syukuran
72
melamar
73
di lema Zakia
74
Bertemu mama almira
75
keinginan mama almira
76
tikung di sepertiga malam
77
tendangan di pagi hari
78
jawaban Almira
79
resepsi
80
sempit
81
kecelakaan
82
operasi aisha
83
kritis
84
berhasil
85
sadar
86
VVIP
87
lebih baik
88
bidadari surga
89
sebuah nama
90
Suster Rista
91
Ammar dan Ameer
92
pamit ke Lombok
93
acara pesta Ammar dan Ameer
94
TAMAT
95
Promo novel " Mujahadah Cinta Zakia Humaira"
96
promo novel " Rasa Yang Salah"
97
Promo novel " Rahim Untuk Suamiku"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!