Deon yang telah mengetahui kehidupan masa lalu Alifa,merasa geram akan sikap sang ayah yang tega mengusir putrinya sendiri.
Rasa kecewa dan kesal yang di dialamatkan pada Alifa kini seakan menguap di udara tergantikan oleh rasa simpati dan ingin selalu melindungi sosok mahkluk lemah.
Di samping itu,Alifa yang gigih mencari Ridha Allah SWT di tengah dunia yang begitu kejam terhadapnya.Merasa kagum,akan sisi religius nya yang tak akan pindah tergusur oleh kejamnya dunia.
"Cantik,calon bidadari surga".Gumam Deon, tatapannya tidak pernah beralih pada foto alifa yang telah di screenshot.
"Maaf telah berburuk sangka padamu".Deon menyesali sikapnya pada Alifa yang pada saat pertama bertemu mengisyaratkan wanita yang tak beradap.
Tak bisa di pungkiri bahwa ada rasa sayang padanya layaknya seorang kakak pada sang adik.Hanya rasa sayang saja tak lebih dan tak kurang.Mungkin, bibit-bibit cinta diantara keduanya belum lah tumbuh karena terbatasnya waktu untuk mereka habiskan berdua.
...........
Hari libur telah usai,di gantikan dengan hari Senin.Hari pertama dalam satu Minggu ini,membuat sebagian orang malas melakukan aktivitas.
Tak terkecuali dengan Alifa.Dia tak bersemangat dalam melakukan kewajibannya sebagai sekertaris di sebuah perusahaan ternama.Sesekali Alifa melamun,tak fokus dengan pekerjaannya.
"Kalau kerja yang fokus jangan banyak ngelamun".Tegur Deon yang baru keluar dari ruangannya saat akan menghadiri rapat.
Alifa terkejut dengan kehadiran Deon yang datang cara tiba-tiba."Ma-maaf pak".Alifa gelagapan ketahuan melamun di saat masih di jam kerja.
"Kalau kamu ingin haknya berarti kamu juga harus tau kewajiban.Jangan hak saja".Tegur Deon sekali lagi.
Alifa menundukkan kepala,merasa bersalah pada deon.
"Ya sudah ke depannya jangan kamu ulangi lagi dan yah aku ada rapat penting saat ini juga.Kau bisa ikut denganku,siapa tau tenaga dan pikiran mu di butuhkan disana".Beritau Deon yang memang sengaja ingin lebih dekat dengan alifa.
Alifa terlihat sedang memikirkan sesuatu."Baiklah aku ikut saja,tak ada lagi yang saya kerjakan".Ucap Alifa kemudian.
"Ok,ikut denganku".
"Tunggu,aku bereskan dulu mejaku".
Deon dan Alifa berjalan beriringan menuju ruang rapat yang ada di lantai bawah.Mereka menggunakan lift yang sama untuk sampai di tempat tujuan.
Tak banyak karyawan yang ikut naik di dalam lift tersebut hanya orang tertentu saja yang masih sibuk lalu-lalang.
Alifa menengok kesana kemari mencari karyawan yang mungkin sedang lewat.
"Jarang ada yang sibuk lalu-lalang di jam kantor ini".Ucap Deon memberitau saat menyadari gerak-gerik Alifa.
"Oh,kalau Mike kemana?".Alifa penasaran dengan sosok mike sang asisten.Seharusnya Mike bersama dengan Deon.Sebab tuan dan asistennya pasti akan menempel bak perangko.
"Dia ada urusan keluarga,tadi dia izin tidak bisa masuk kerja".Beritahu Deon,tatapannya lurus ke depan.
"Oh".Alifa hanya beroh ria.
Ting
Pintu lift terbuka saat angka sudah menunjukkan angka delapan.Lantai yang ada ruang rapat.
Deon berjalan keluar mendahului Alifa yang terlihat kerepotan membawa laptop dan berkas-berkas penting untuk keperluan rapat yang tadi Deon titipkan.
"CK,dasar pria yang gak punya perasaan".Gumam Alifa menatap punggung Deon yang terus berjalan mendahuluinya.
"Yah,maha benar kuasa dengan segala kekuasaannya".Lagi Alifa mengomeli sikap Deon yang sama sekali tidak membantu Alifa di tengah kesusahannya membawa semua keperluan rapat.Tangan kanan menjinjing tas laptop dan tangan kirinya membawa tumpukan berkas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
Aliyy Ibnu Mahmud
wuih,makin penasaran
2022-08-28
0