Part 4

Jika Deon,sudah beranjak untuk beristirahat.Lain hal dengan Alifa,gadis manis keturunan China-indo ini tengah melamun,memikirkan nasib hidupnya yang tak kunjung baik.

"Susah yah, ternyata cari kerja.Dulu aja pengen cepet gede biar bisa dapet duit.Setelah gede malah pengen balik ke masa kecil.Masa-masa terindah tanpa perlu memikirkan beban hidup.Welcome to world hard".Gumam Alifa,merutuki nasibnya.

Sudah setengah jam yang lalu Alifa duduk termenung, mengingat masa kecilnya yang penuh kebahagiaan dan sekarang harus di hadapkan dengan kerasnya dunia.Bahkan,untuk bertahan hidup saja manusia harus pintar bersaing.

Alifa memutuskan untuk pulang saja,karena percuma saja terus berada disana.Membuang waktu berharga nya yang seharusnya dia gunakan untuk mencari lowongan pekerjaan dari koran ataupun melalui aplikasi online.

Di rogohnya tas tenteng yang selalu setia menemani dia berjuang dengan puluhan orang-orang hanya untuk mendapatkan pekerjaan.

Setelah Alifa mengeluarkan benda pipihnya.Alifa memesan ojeg online untuk mengantarkan dia pulang.

Tak lama,hanya butuh sepuluh menit saja,ojeg online yang di pesan alifa datang juga.

Alifa memakai helmt yang tadi di sodorkan oleh si mas ojegnya."Sesuai aplikasi yah pak".Ucap Alifa sambil menaiki motor.

"Oke".Balas si tukang ojeg,sambil melajukan motornya.

Di sepanjang perjalanan mata Alifa terus mengamati sisi kanan dan sisi kiri jalan yang di padati oleh ruko dan bangunan perkantoran.Bukan untuk menikmati perjalanan,melainkan untuk melihat siapa tau ada poster,baliho atau spanduk yang di tempelkan di setiap bangunan perkantoran yang mungkin sedang membuka lowongan pekerjaan.

"Itu dia".Alifa menyuruh tukang ojeg untuk menepi terlebih dahulu karena matanya tadi menangkap sebuah spanduk tentang lowongan pekerjaan.

Si tukang ojeg menuruti permintaan Alifa tanpa banyak tanya,sebab itu tak etis untuk di tanyakan.

"Tunggu sebentar yah pak?".Alifa kemudian turun dari motor untuk lebih dekat dengan spanduk.

Spanduk yang di lihat Alifa adalah spanduk tentang lowongan pekerjaan.Di bacanya dan diamatinya secara perlahan kemudian dia mencatat informasi yang nantinya akan dia butuhkan.

Yah, spanduk tersebut di buat oleh perusahaan Artama Group.Secepat itulah Deon mengambil keputusan,yah walau harus dari bantuan sang mommy.Tapi,dia selalu menjalankan nya dengan cepat.

"Di butuhkan sekertaris baru yang berkompeten dan berpengalaman".Alifa membaca spanduk tersebut sekali lagi untuk memastikan.

"Tapikan aku belum berpengalaman?,apa boleh aku ikut daftar?".Alifa jadi bingung sendiri.Itu bukan pengalaman pertama nya yang harus mendapatkan informasi seperti yang ada di spanduk ini.

Dan semua pasti melampirkan kata"PENGALAMAN".Dan lagi,tekad dan keyakinan nya yang membuat Alifa nekat melamar ke perusahaan yang memang jelas di carinya juga yang berpengalaman.Dan alhasil hanya mendapatkan penolakan.Miriskan?.

"Apa salahnya aku mencoba". Selalu kata itu yang menjadi tolok ukur Alifa untuk mencoba melamar pekerjaan.

Buru-buru Alifa mempoto spanduk tersebut,tak ingin membuat tukang ojegnya menunggu kelamaan.Walaupun yah,memang sangat lama.

"Kita mau kemana lagi?".Tanya si tukang ojeg, memberikan Sindiran halus pada Alifa.

Alifa hanya tersenyum sebagai Jawaban karena tau pasti si tukang ojeg sedang menyindirnya.

"Ke rumah saya, sesuai aplikasi".Ucap Alifa ketika sudah naik ke motor.

........

Malam menjelang,ketika sebagian orang tengah terlelap,ada juga yang masih berkutat dalam pekerjaannya.Namun,ada juga yang sedang gelisah menunggu hari esok tiba.

Yah,Alifa yang sedang gelisah dan gundah gulana karena tak yakin dengan keputusan nya yang akan mencoba melamar pekerjaan di perusahaan yang memang membutuhkan karyawan berpengalaman.Takut,jika itu akan membuat lamarannya di tolak untuk kesekian kalinya.

"Oke,alifa kau harus yakin dan optimis.Kali ini harus berhasil.Apapun dan bagaimana pun caranya yang penting sudah berusaha".Alifa terus meyakinkan dirinya sendiri untuk tetap mencoba.

"Sekarang,tidurlah dan sambutlah hari esok untuk menuju hari esok yang lebih baik lagi".Alifa mengajak tubuhnya untuk beristirahat,agar besok tubuhnya bisa kembali fit lagi dan tentunya menyiapkan mental,bila suatu saat lamarannya di tolak.