Kring..Kring..Kring
Jam alarm yang sengaja di pasang oleh Alifa berbunyi nyaring.Namun yang berusaha di bangunkan malah masih terlelap.Alifa masih berada dalam mimpi indahnya terbuai oleh indahnya bunga tidur.Namun,bisa menyakitkan bila sudah tersadar dalam dunia yang penuh tipu daya.
"CK,menganggu sekali".Alifa bukannya langsung bangun justru dia menimpuk jam wekernya diatas bantal.
Alifa kembali merajut mimpi yang tadi sempat tertunda akibat terganggu oleh alarm jam.
Seketika Alifa terperanjat saat bermimpikan sang ayah yang datang untuk menjemputnya pulang.
Alifa buru-buru melihat jam yang seingatnya di taruh diatas nakas."Kemana jamnya,seingat ku di simpan disini".Alifa kalang kabut mencari jam.
"Nah ini dia".Ucap Alifa saat jamnya baru di temukan di tumpukan bantal.
"What,jam 9".Alifa kembali panik saat menyadari dirinya bangun kesiangan.
Buru-buru sekali Alifa pergi ke kamar mandi dan melakukan mandi ekspres.Tak perlu lama yang penting bersih dan wangi.
Tak ada acara sarapan pagi sebab waktunya sudah sangat mepet dan bahkan sudah sangat telat.
Alifa yang memang punya keahlian lari maraton ini.Dengan terpaksa harus menggunakan keahlian ini,di pagi ini dan dengan keadaan darurat pula untuk sampai ke jalan raya.Sebab rumah kontrakannya berada di gang sempit yang tak mungkin bisa terjamah oleh mobil apalagi angkutan umum.
Biasanya suka memakan waktu 20 hingga 30 menit untuk sampai ke jalan raya tapi karena Alifa berlari dengan sangat cepat akhirnya hanya sepuluh menit saja bisa sampai ke jalan raya.
"Aih capeknya".Napas Alifa terengah-engah karena mengejar waktu.
Alifa yang sudah sampai di jalan raya,terlihat sedang mengatur napasnya.Mencoba mengatur napas agar kembali ke keadaan yang normal.
Nasib baik bagi Alifa karena angkot yang di tunggunya akhirnya datang juga.Tanpa banyak tanya Alifa langsung menaiki angkot yang kebetulan tak sedang penuh oleh penumpang.
Alifa belum bisa bernapas lega sebab angkot yang di tumpangi ya ternyata berjalan lambat."Cepet pak,aku sudah kesiangan nih".Protes Alifa pada sang supir.
Sang sopir yang melihat raut gelisah Alifa yang daritadi terus melihat jam di pergelangan tangannya langsung tancap gas.
"Cepet sih cepet tapi jangan ngegas juga kali,bikin jantungan aja".Tentu Alifa hanya berani mengomel dalam hati saja.Tak cukup nyali untuk protes secara langsung.
Angkot berhenti tepat berada di kantor yang Alifa sebutkan tadi.Alifa yang sudah membayar, melenggang keluar dengan berlari.
"HOS..HOS..HOS...semoga aku ga dapat omel".Gumam Alifa sambil berlari sekuat tenaga.
Alifa mengatur napasnya terlebih dahulu sebelum masuk ke ruangan.
Tok tok tok
"Masuk".
Alifa membuka handle pintu seraya mengucapkan salam.Alifa berjalan menghampiri meja pak Deon sambil tertunduk,tak berani mengangkat wajahnya.
Sedangkan Deon, tatapannya tak pernah lepas dari Alifa yang telat berangkat kantor hingga dua jam setengah dari jam kantor seharusnya.
"Maaf pak saya terlambat".Ucap Alifa masih dengan pandangan menunduknya.
"Kalau bicara,tatap lawan bicaranya bukan menunduk kayak gitu".
Alifa refleks mengangkat kepalanya karena merasa tersindir.Seketika itu tatapan mereka saling beradu.
"Maaf pak saya terlambat".Ucap Alifa setelah tersadar dan mengulang ucapannya.
"Hmmm".Hanya gumaman dari Deon sebagai Jawaban.
"Kamu karyawan baru tapi udah berani masuk telat".Gertak Deon.
"Maaf pak".Alifa kembali tertunduk.
"Kamu tau aturan dari perusahaan?".Tanya Deon dan hanya di jawab gelengan kepala Alifa.Pertanda tidak tau,atau memang lebih tepatnya lupa.
Deon menghela napasnya secara kasar."Kembalilah ke meja mu dan akan ku beritahukan hukumannya setelah jam kantor selesai".
Alifa menuruti perintah Deon untuk kembali ke meja kerjanya yang ada di luar ruangan.
"Hah,hampir saja".Gumam Alifa saat sudah duduk manis di meja kerjanya.
Tapi,itu hanya angan-angan Alifa saja yang masih memiliki nasib baik.Beda dengan Deon.Laki-laki itu tengah menyusun rencananya.Senyum penuh kemenangan tergambar jelas di bibirnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments