Deon yang berjalan dengan Mike di belakangnya,tanpa mau menggunakan lift khusus atasan dan hanya menggunakan lift karyawan.Tentu itu membuat Deon harus berada satu lift dengan Alifa.
"Tunggu".Ucap Deon yang terengah -engah untuk sampai di lift karyawan.
Perdana baginya harus menggunakan lift karyawan karena lift khusus atasan sedang ada masalah.Terpaksa Deon harus menggunakan lift karyawan daripada dia harus berlari menggunakan tangga darurat.
Tak ada karyawan yang menggunakan lift tersebut karena memang sudah jam kantor beroperasi.Hanya ada Alifa saja.
Alifa tercengang dengan sosok pria yang ada di hadapannya.Ingatannya kembali pada kemarin siang yang tak sengaja harus satu meja dengan sosok yang ada di hadapannya.
Sedangkan,Deon memilih mengabaikan Alifa yang sekarang sudah dia yakini bahwa sosok perempuan yang ada di hadapannya adalah wanita yang sama seperti kemarin.Yaitu wanita yang tak punya sopan santun.
Mereka tentu tidak berdua di dalam lift tersebut,ada Mike.Si asisten laknat yang ternyata suka tengah pesona dan beramah tamah pada wanita cantik.
"Dih ganjen amat".Ucap Deon yang hanya diucapkannya dalam hati,merasa jijik dengan tingkah laku asisten laknatnya.
Alhasil yang banyak mengeluarkan suara adalah mike yang senang berkenalan dengan wanita cantik apalagi sedekat ini.Alifa sesekali hanya tersenyum menanggapi pertanyaan dari Mike.
Ting
Benda besi berbentuk tabung tersebut akhirnya berhenti di tempat tujuan.Deon melangkah pergi terlebih dahulu.Sedangkan Mike berjalan beriringan bersama dengan Alifa .
Tanpa di sadari oleh deon bahwa tujuan Alifa datang ke perusahaan nya untuk melamar kerja dan memang Deon tak peduli dengan hal itu.
"Siapa laki-laki yang tadi berjalan mendahului kita?".Tanya Alifa pada Mike karena rasa penasarannya.
"Oh itu tuan Deon Artama.CEO kita dan aku asistennya".Mike malah dengan senang hati memberi tau jabatannya.Padahal Alifa hanya bertanya tentang Deon.
"Oh".Alifa hanya beroh ria sebagai tanggapan,tak mau lagi meladeni orang yang mengaku sebagai asisten.
satu persatu mulai keluar masuk untuk mendapatkan giliran interview.Banyak yang tertunduk kecewa dengan hasil interview nya karena ternyata gak lulus seleksi.
Alifa Menghitung jumlah orang yang gagal interview dan menelisik penampilan mereka satu persatu.Kalau mereka yang seksi,cantik dan rupawan saja gagal interview.Apalagi aku'.Gumam Alifa dalam hati dan menelisik penampilan nya.
Sekarang tiba waktunya Alifa untuk di interview.
"Aisha Alifa".Teriak sang asisten yang tak lain adalah mike.
Alifa berjalan gontai,tak yakin dengan dirinya sendiri.
"Semangat".Ucap Mike memberikan motivasi pada Alifa yang menurut penglihatan nya Alifa tak bersemangat.
Alifa hanya tersenyum sebagai tanggapan.Dia mulai membuka pintu tak lupa memberi salam agar terlihat sopan.
Tak ada jawaban salam dari arah dalam,Alifa menyelonong masuk begitu saja tanpa di sadari oleh deon.
Mendengar suara kursi yang ada di hadapannya seperti di tarik, otomatis membuat Deon mengalihkan tatapannya yang semula dari berkas CV dari orang yang sebelumnya gagal menjawab pertanyaannya menjadi menghadap kearah depan.
"Cih,dasar tak sopan".Deon berdecih,seakan jijik melihat Alifa yang ada di hadapannya.
"Boleh saya duduk?".Tanya Alifa, basa-basi.
"Yah,silahkan".Deon,terlihat enggak untuk menginterviiew Alifa.
Alifa pun duduk di kursi menghadap sang pria yang dia baru tau adalah CEO.
"Boleh aku lihat berkas CV mu?".Deon tanpa berbasa-basi langsung bertanya pada pokoknya.
Alifa menyerahkan berkas CV-nya kearah Deon.
Deon menerimanya dan membacanya dengan teliti.
" Aisha Alifa.Apa alasan kamu ingin bekerja disini?".Deon mengajukan pertanyaan setelah membaca berkas CV Alifa.
"Ingin mendapatkan uang".Jawab Alifa secara spontan.
"Hanya itu?".Deon terlihat ragu dengan jawaban Alifa.
"Yah".
"Tapi,disini hanya menerima sekertaris baru tapi berpengalaman.Sedangkan,menurut berkas CV mu.Kamu tidak punya pengalaman".
"Justru itu saya melamar kesini untuk mendapatkan pengalaman".Lagi Alifa menjawab secara spontanitas.
Deon terlihat berpikir dan menimbang".Benar juga kata kamu".Hanya itu jawaban dari Deon.
"Baiklah saya akan merekrut sebagai asisten baruku.Deon mengulurkan tangannya untuk menjabat Alifa.
Alifa yang senang mendengar berita itu pun sontak berdiri tapi dia mengatupkan Tangganya agar tak bersentuhan dengan tangan Deon.
"Ok".Deon mempersilahkan Alifa untuk keluar dari ruangan dan di persilahkan untuk kembali lagi esok harinya.Karena hari pertama kerja di mulai esok hari.
Alifa yang tak menaruh curiga dengan keputusan Deon untuk merekrutnya,keluar ruangan dengan binar bahagia.
"Berbahagialah kamu sekarang karena esok hari tak akan lagi ada kebahagiaan yang tersisa untuk mu".Gumam Deon dengan seringai liciknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
Zamzam
semangat
2022-08-13
0