Alifa yang masih setia menikmati angin sepoi-sepoi tiba-tiba mendengar perutnya mengeluarkan bunyi.Cacing-cacing di dalam perut nya ternyata sudah melakukan demo agar sang empunya memberikan asupan nutrisi untuk mereka.
Krucut..Krucut.
"Ais,lapar sekali".Gumam Alifa seraya memegangi perutnya karena sudah merasa lapar.
Alifa menengok ke sekeliling untuk mencari tempat makan terdekat.
"Nah itu dia".Mata Alifa menangkap tempat makan yang tak jauh dari tempatnya beristirahat.
Alifa berjalan menghampiri tempat makan tersebut yang sepertinya menunya sangat menggugah selera karena banyak sekali pengunjung disana.
Begitu sampai,Alifa langsung membuka pintu untuk masuk ke tempat makan tujuannya yang di sinyalir tempat yang di maksud adalah restauran.
"Uuuh banyaknya yang datang kesini".Alifa mengeluhkan tempat dan kursi yang ternyata tak ada satupun yang kosong.
"Apa sebaiknya aku balik lagi yah".Alifa yang tidak mendapatkan kursi kosong pun pergi berjalan kearah pintu keluar.
Namun,sebelum dia melangkah untuk keluar.Dia memanggil pelayan yang ada di resto tersebut untuk memastikan kursi yang kosong.
"Maaf,mba apa ada kursi kosong lagi atau setidaknya ada tempat yang lain gitu".Alifa bertanya pada pelayan yang ada di dekatnya.
Pelayan itu tersenyum ramah".Maaf,memang tak ada tempat lainnya lagi dan memang kebetulan kursinya sudah penuh".
"Yah".Alifa menekuk wajahnya karena memang tak ada lagi kursi yang kosong padahal dia penasaran dengan citra masakan yang ada disana.Sehingga di padati oleh pengunjung.
Pelayan itu mengerti apa yang Alifa rasakan."Kalau mba mau makan disini bisa kok".
"Oh yah".Ada binar bahagia dalam raut wajah Alifa mengetahui kenyataan bahwa dia bisa makan di tempat.
Tapi,seketika wajahnya berubah muram tatkala mengingat bahwa tak ada lagi kursi yang kosong.
"Bagaimana bisa saya makan disini sedangkan kursinya sudah penuh semua?".Tanya Alifa yang tak tau dengan pemikiran sang pelayan.
Pelayan itu tidak langsung menjawab pertanyaan dari Alifa.Justru dia membawa Alifa pada sebuah meja yang hanya diisi oleh satu orang pria.
"Anda bisa duduk disini.Toh,bapak ini hanya sendirian".Si pelayan tanpa mau lagi berbasa-basi dengan Alifa langsung meninggalkan Alifa.
Alifa melongo,menatap kepergian pelayan yang menurutnya tak sopan karena menyuruh duduk dengan seorang pria.
Sedangkan,si pria hanya duduk mematung tanpa berkomentar sedikit pun.
Alifa yang memang sudah merasakan lapar dan pegal.Tanpa,meminta persetujuan dari sang pemilik meja tersebut menarik kursi yang ada di hadapannya untuk dia duduki yang kebetulan posisinya saling berhadap-hadapan dengan pria pemilik meja.
Deon yang merasa terusik dengan kelakuan wanita yang ada di hadapannya,angkat bicara."Apa itu cara kamu meminta izin pada sang tuan rumah?".Sentak Deon dengan tatapan tajamnya menghunus mata wanita yang ada di hadapannya.
"Yah memang begini".Alifa sungguh wanita yang menyebalkan bukannya meminta maaf,dia justru balik menantang.
"Kau,sungguh wanita yang tak tau malu dan tidak punya etika".Geram deon.
"Lah,kok kamu nyalahin saya?.Saya kan hanya menuruti kata pelayan dan memang ini tempat umum.Semua bisa makan dan duduk dimanapun asal meja itu kosong".
"Iya betul,tapi tetap harus ada izin dari si pemilik meja asal jangan asal duduk saja".Deon makin geram dengan jawaban dari Alifa yang semakin kurang ajar.
"Terus aku harus duduk dimana?,sedangkan aku mau makan disini".Alifa seketika itu pula melunakkan ucapannya demi mendapatkan jatah kursi.
Deon memutar bola matanya,jengah dengan kelakuan wanita yang ada di hadapannya.
Deon memilih pergi daripada harus berhadapan dengan wanita yang tidak tau malu dan tidak punya etika seperti Alifa.
Deon yang pertama baru bertemu dengan alifa,seketika langsung membencinya karena kelakuan Alifa sendiri.
"Sih, sombong amat".Alifa tanpa mau berkaca malah menjelekkan pria yang sudah meninggalkannya tanpa tau kelakuannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
Novianti
emng gak ad sopan santun yh alifah
2022-09-04
0