Kring..Kring...Kring
Suara jam alarm membangunkan aktivitas manusia yang semalam terlelap tidur dan terbuai oleh mimpi-mimpi yang menjadi bunga tidur.
Tak terkecuali dengan Alifa,dia otomatis terbangun begitu jam alarmnya berbunyi.Dia dengan cekatan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya sebelum memulai aktivitas.
Di rumah kontrakan yang tak terlalu luas,maklum penghuni nya juga hanya Alifa saja.Alifa memang sebagai perantau yang berusaha mengadu nasib di kota metropolitan yang menjanjikan sebuah mimpi yang menjadi nyata dan nasib yang akan berubah baik.
Tapi,nasib baik itu belum sepenuhnya di dapatkan oleh Alifa,sebab saat ini dia Harus berjuang lebih keras lagi untuk mewujudkan impian nya.
"Hah,ternyata memang benar nasib itu hanya bisa di rubah oleh diri kita sendiri.Kalu kata Roma irama mah,berjuang di sertai dengan do'a".
Alifa kini sedang menunggu angkutan umum untuk kembali mengadu nasib.Memang hanya itu kendaraan yang selalu di gunakan oleh Alifa.Pilihannya ada dua,menggunakan angkot atau ojeg online.
Pilihan yang sekarang di pilih oleh Alifa adalah angkot,menghemat biaya.Sebab,kalau pake jasa online kan dia harus punya kuota dulu.
Jika,Alifa sebagai perantau harus mengadu nasib di kota metropolitan ini.Berbeda dengan Deon.Laki-laki yang semenjak lahir sudah bergelimang harta ini.Tentu tak kesulitan dalam hidupnya yang harus lebih berjuang lagi untuk merubah nasib hidupnya.
Yang harus dia pikirkan adalah bagaimana membangun kerajaan bisnisnya agar tetap pada tahtanya dan kalau perlu melebihi dari apa yang sudah di lakukan oleh orang tuanya.
"Pagi mom,dad".Sapa Deon pada mommy dan Daddy.
"Pagi anak mommy yang manja".Mommy danita dan daddy David menjawab sapaan dari Deon.
"Please deh,hilangkan kata manja di belakangnya".Deon mendelik,tak suka dengan apa yang barusan diucapkan oleh orang tuanya.
"Memang kamu anak mommy dan Daddy yang manja".Daddy David yang gemas dengan putranya hanya terkekeh.
"Aku sudah besar dad".Deon mengambil roti dan aksi kacang kesukaan nya.
"Oh yah,kamu dah dewasa.Kalau gitu bawakan mommy dan Dady ini menantu dan buatkan kami cucu yang banyak".Celetuk mommy danita.
"Uhukk...Uhukkk.."Deon yang baru mendengar permintaan sang mommy terkejut hingga membuatnya terbatuk.
"Makanya kalau makan pelan-pelan dong".Mommy danita kemudian menyodorkan minuman pada sang putra.
Deon menerimanya dan langsung menebak habis minuman yang tadi di sodorkan oleh mommy danita.
"Permintaan mommy tuh yang aneh.Jadi,batukkan".Deon hanya menyalahkan momny nya.
"Lah kok aneh sih?".Gertak mommy danita sambil melirik kearah suaminya.
Daddy David menyadari ekspres mommy danita untuk membantunya membujuk sang putra untuk mencari jodoh.
"Benar kata mommy mu,kami sudah tua dan umur kamu sudah menginjak 27 tahun.Seharusnya kamu sudah memberikan kami menantu".
Desakan demi desakan yang di layangkan orangtuanya tentang jodoh,membuat Deon tak lagi berselera makan.
"Sudahlah aku pergi ke kantor saja,daripada otakku harus pusing mendengarkan ocehan kalian".Deon beranjak dari duduknya.
"Sarapan mu belum di habiskan".Teriak mommy danita agar di dengar oleh deon,karena jaraknya yang sudah menjauh.
Deon hanya mengibaskan tangannya,tak peduli dengan sarapannya yang belum di habiskan.
"Resiko anak tunggal".Gumam Deon ketika sudah ada di mobil dan siap melaju meninggalkan mansion orang tuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
Novianti
semngat alifah..?
2022-09-04
0