Deon dan Alifa memasuki ruang meeting secara beriringan,seketika yang berada di ruang meeting tersebut mengalihkan pandangan mereka pada orang yang baru masuk.
Kasak-kusuk terdengar dari ruang tersebut,ada yang iri dengan kedekatan mereka,ada pula yang menyebut mereka pasangan serasi karena yang satu berparas cantik dengan wajah blasteran dan yang satu lagi tampan dan gagah berjalan dengan kepercayaan diri mereka dan mengeluarkan kharisma yang tak tertandingi.
Saat Alifa memasuki ruangan meeting tersebut, pandangan nya tak lepas dari sosok pria yang memiliki mata sama sepertinya.Yah,mr.smith yang di maksud adalah ayah kandung dari Alifa sendiri.
Sungguh pertemuan yang tidak sengaja.Selama bertahun-tahun dia tak pernah pulang dan tak pernah bertemu dengan keluarganya.Sejak pertama kali Alifa memutuskan untuk kuliah di Indonesia.
"Ah sial,kenapa malah harus ayah yang menjadi kolega Deon".Ucap Alifa dalam hati.
Alifa dan Deon duduk menghadap kearah koleganya yang menjadi lawan debatnya.
"Semoga aku bisa mengalahkan ayah dan menunjukkan prestasi ku kepadanya".Alifa bergumam,meyakinkan pada dirinya sendiri.Karena dia tau betul dengan sikap ayah kandungnya.
"Ada yang kamu ucapkan?".Tanya Deon,karena dia sempat mendengar gumaman Alifa.
"Oh gak ada".Ucap Alifa, berusaha terlihat baik-baik saja agar jati dirinya tak terbongkar.
Mr.Smith berdehem."Ehem".Mr.Smith mencoba untuk meminta perhatian yang ada di ruangan untuk fokus pada topik yang akan di bahas.
Semua, pandangan tertuju pada layar yang ada di hadapan mereka.
"Baik,mari kita lanjutkan perdebatan kita".Tanpa basa-basi mr.smith menyalakan layar yang telah di persiapkan dan mulai menjelaskan satu persatu topik pokok nya.
"Baik,ada yang mau mengajukan pertanyaan?".Tanya mr.smit pada orang yang hadir, pandangan nya tak lepas dari sang putri yang di rindukannya.
Alifa yang merasa di perhatikan oleh mr.smiyh yang tak lain adalah ayah kandungnya.Mengangkat tangannya untuk mengajukan pertanyaan.
"Baik,rupanya ada yang mau bertanya.Silahkan perkenalkan diri dan nama perusahaan yang ada wakilkan".Mr.smith bersikap profesional dengan mengindahkan rasa rindunya pada sang putri.
Alifa yang sudah di beri izin pun mulai angkat bicara."Perkenalkan nama saya Aisha Alifa,saya mewakili pak,tuan Deon?".Alifa menatap pak Deon meyakinkan dirinya apa yang harus dia panggil pak atau tuan.
Deon yang menyadari itu,berbisik di dekat telinga Alifa."Pak Deon saja".
Alifa yang sudah mendapatkan jawaban,kembali mengarahkan pandangannya kearah depan.
"Saya dari perusahaan Artama Group,ingin mengajukan pertanyaan.Baik, pertanyaan yang saya ajukan tentang dampak dari pembangunan infrastruktur yang akan di bangun di tengah-tengah padatnya penduduk".
Alifa menghela napas terlebih dahulu."Menurut saya itu sangat tidak efisien karena selain bisa menganggu aktivitas warga setempat tapi juga bisa mendapatkan dapat lainnya.Apakah sekiranya kita bisa membangunnya di daerah yang jarang penduduknya?".
Mr.Smith langsung mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan dari sang putri."Tentu itu bisa kami atasi,pembangunan di tengah-tengah masyarakat ramai justru menguntungkan bagi perusahaan,dimana banyak yang akan tertarik dan langsung tau".
"Tapi,aku tak setuju itu bukannya menjadi daya tarik justru akan menimbulkan banyak masalah seperti pencemaran lingkungan dan kebisingan yang akan di timbulkan oleh mesin".
Adu argumen antara mr.smith dan Alifa begitu sengit.Tentu,ayah dan anaknya memiliki watak yang sama yaitu, sama-sama tidak mau mengalah dan tetap bertekad pada pendiriannya.
Jika,orang yang jeli maka mereka akan menyadari kemiripan mereka dan cara mereka menyampaikan sebuah gagasan.Semua terlalu terpana oleh kehebatan mereka dalam mempertahankan argumen.Bahkan,Deon juga hanya diam mematung, menyaksikan perdebatan diantara mereka.Tanpa,mau menyela.
"Jadi,saya sarankan untuk membangun infrastruktur dan pabrik pada lingkungan yang jarang penduduknya.Selain untuk mengurangi pencemaran yang akan di timbulkan akibat dari produksi dalam pabrik.Tapi,juga kita bisa menarik penduduk yang dengan penduduk padat beralih ke penduduk yang jarang.Dengan,kata lain kita juga bisa membantu mengurangi masalah penduduk dari lingkungan penduduk padat".
Mr.smith dan yang lainnya terdiam,mencerna dengan baik setiap kata yang diucapkan oleh Alifa.
"Oke,saya setuju dengan pendapat mu.Memang kalau kita membangun pabrik di penduduk yang padat itu justru akan menambah masalah.Jadi,aku ikut dengan keputusan mu".Mr.Smith akhirnya menyetujui usulan Alifa,yang tak lain adalah putri kandungnya.
Semua peserta dalam ruang meeting,mengangguk setuju.Akhirnya meeting itu selesai juga.Tak memakan waktu yang sedikit melainkan waktu yang banyak.
Alifa menghela napas lega, akhirnya rapat bisa berakhir pula dan perusahaan yang di wakili ya mendapatkan investasi yang besar.
Semua berjalan meninggalkan ruang meeting,satu persatu.Karena merasa lapar dan membutuhkan istirahat.
Deon menuntun Alifa untuk keluar ruangan,tak henti-hentinya Deon mengulas senyum bahagianya.
Sementara mr.smith masih setia duduk sambil memandang foto sang putri."Kamu semakin cantik,Alifa.Mirip mamah mu dan kamu mewarisi kecerdasan dari ku".Gumam mr.smith sambil mengelus foto Alifa dari kata laptopnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
martina melati
hahaha... sama2 keras kepala nih
2025-01-11
0
martina melati
ayah donk
2025-01-11
0
martina melati
hahaha...
2025-01-11
0