Setelah beberapa saat Mila bergeming, akhirnya Mila memberikan jawaban pasti kepada Dewa dengan mengucap
"Bismillahirahmanirahim, aku terima pinangan kamu mas, semoga kamu bisa menuntun aku agar menjadi yang lebih baik lagi,dan bisa menjadi imamku sampai Allah yang memanggil"" Aamiin
"Alhamdulilah,makasih Mila karena sudah mau menerimaku dalam hidupmu"
Tanpa sadar Dewa memeluk Mila dan Mila hanya diam terpaku, saat Dewa sadar dia segera melepaskan mila dari pelukannya, dan meminta maaf kepada Mila karena sudah lancang
"Mila maaf mas khilaf, mas terlalu senang kamu mau menerima mas sebagai suami dan ayah anak-anakmu"
Mila tersentak dari lamunannya" Eh..,iya mas aku ngerti kok"
" Ok,Mil besok aku akan kerumahmu melamar secara resmi pada keluargamu"
Mila tampak murung mendengar perkataan Dewa barusan, dan dewa segera menyadari wajah mila yang berubah sendu,
"Maaf mas tapi aku tak punya keluarga hanya ada Ibra, Izar ,Nai dan juga bi Asih yang sudah aku anggap keluarga, hanya itu keluargaku mas"
" Iya Mil nggak apa- apa, karena aku akan meminta kamu langsung dari anakmu, untuk menggantikan kamu menjaga mereka" Dewa menatap mata Mila
" Baiklah mas terimakasih karena kamu masih menungguku"
" Karena aku tak mau kehilangan kamu dan anak- anak"
"Maaf mas sudah membuat mu menungguku"
" Aku yang berterima kasih karena kamu mau menerimaku, jadi jangan lupa besok bersiap ya aku akan kerumah melamarmu"
Selesai berbincang dengan Dewa, Mila mendengar suara Nai yang sedang bermain sendiri, Mila dan Dewa berjalan masuk kekamar, dan disambut gelak tawa Nai, dan saat melihat Dewa Nai segera mengangkat tangan ingin di ambil Dewa
Dewa dengan senang hati menggendong Nai, dalam hati dewa merasa bersyukur karena telah dipertemukan dengan wanita sehebat Mila, yang membesarkan ke tiga anaknya sendiri,tetap tegar menghadapi dunia
Mila dan Dewa menuruni tangga sedang Nai masih dalam gendongan Dewa, Mila segera mengambil Nai dari Dewa, karena akan pulang menjemput Ibra dan Izar,karena hari ini Izar ada les,sehingga jam pulang Izar sama dengan Ibra
Sampai didepan mobil, Mila berpamitan dengan Dewa dan Dewa kembali mengingatkan tentang kedatangannya esok hari
Setelah berpamitan Mila melajukan mobil menuju sekolah Ibra dan Izar sedang dede Nai asik memainkan bonekanya
Walau belum genap dua tahun namun dede Nai adak yang cerdas dan aktif, perjalanan 30 menit Mila sudah sampai digerbang sekolah dan melihat Izar sudah menunggunya
Setelah melihat mobil Mila segera Izar masuk kedalam mobil dan Mila melajukan mobil kesekolah Ibra, setelah Izar masuk mila menanyakan sekolah hari ini
" Bagaimana de hari ini"
" Capek bunda, tapi Izar seneng gurunya memberi pertanyaan yang mudah"
" Anak pintar, kami sudah sampai digerbang sekolah Ibra lima menit menunggu akhirnya Ibra keluar dari sekolah dan langsung masuk kemobil
"Assalamualaikum bunda dan adek- adek"
"Waalaikum Salam abang" jawab Mila dan Izar bersama
setelah masuk dalam,didalam mobil Mila memulai percakapan dengan Ibra sama seperti saat bicara pada izar
Setelahnya mila segera melajukan mobil menuju kerumah, 15 menit akhirnya Mila dan anak- anak telah tiba dirumah dan segera masuk kedalam rumah setelah mengucap salam
Mila menyuruh anak- anak berganti pakaian dan segera makan sedangkan Mila dan Nai segera beristirahat karena merasa lelah
Mila tak dapat terlelap karena masih memikirkan jika Dewa memang yang terbaik untuknya dan ayah yang baik untuk anak-anak
Mila dan anak- anak sedang sedang makan malam bersama, usai makan malam Mila mengajak anak-anak menonton tv
Sampai diruang keluarga Mila duduk dikarpet berbulu bersama anak-anak, Mila mencoba memulai obrolan dengan anak- anak,bahwa besok Dewa akan kesini
" Abang boleh bunda bicara"
Anak - anak beralih melihat Mila dan fokus pada Mila perkataan mila
" Bicara aja bun "mila ada sesikit rasa takut melihat Ibra tumbuk dengan baik
" Besok malam om Dewa mau kesini, mau melamar bunda secara resmi, dan meminta izin kepada abang Ibra dan Izar, agar mau menerima om Dewa sebagai ayah kalian,jadi bagai mana"
Ibra yang menjawab" baiklah bun,besok kita sambut om Dewa, mungkin Ibra masih terlalu kecil untuk menjadi wali bunda, tapi ibra akan selalu melindungi bunda dan adek- adek ,dan jika om Dewa bisa membahagiakan kita, Ibra akan sangat berterima kasih"
Mila segera memeluk Ibra dan Izar, baginya anak- anak adalah malaikatnya, dan mereka terpaksa dewasa karena keadaan tapi mila bangga dan terharu pada ibra, yang mengambil tanggung jawab menjaga kami
Aku hanya bisa berdoa semoga mas Dewa, menyayangi anak- anakku seperti anaknya sendiri ha
Hari telah berganti dan saat ini adalah hari dimana lamaran Mila berlangsung,Dewa datang bersama dengan Fatma dan keluarga sedangkan mila hanya memanggil pak Rt dan warga sekitar
Mila menggunakan gamis yang indah sedangkan dewa mengenakan batik yang sama dengan Ibra dan Izar
Mila duduk diapit dengan Ibra dan Izar, sedang Nai dipangku dengan bi Asih,Dewa duduk bersebrangan dengan Mila yang diapit oleh Fatma dan suami Fatma kakak dari Dewa
Karena Dewa yang memang orang tua Dewa sudah tiada, ada kegugupan dihati Dewa, sebentar lagi wanita pujaannya akan dia persunting, dan berjanji dalam hati akan selalu menjaga, dan membahagiakan Mila dan anak- anak
Sebelum pertukaran cincin Dewa meminta izin kepada Ibra selaku anak tertua Mila
"Ibra om tidak bisa menjanjikan apa- apa, tapi om akan mencoba buktikan dengan tindakan, bila Ibra mengizinkan om menjadi suami bunda kalian dan menjadi ayah kalian"
Ibra terdiam, apa om Dewa bisa menyayangi dan menjaga kami semua,ada jeda sebelum diaulai kata selanjutnya
" Om Ibra cuma minta dengan om tolong bahagiain bunda jangan buat bunda bersedih dan jika suatu saat om punya anak sendiri jangan buang kami anak- anak bunda karena kami hanya punya bunda"
Semua yang ada diruangan itu menagis mendengar permintaan kecil Ibra, bagaimana anak yang seharusnya hanya bermain, saat ini harus menjadi pelindung untuk bunda dan adik- adiknya
"Baiklah, Isyaallah om akan berjuang demi membahagiakan kalian"
Setelah perbincangan singkat Dewa dan Ibra Dewa memasangkan cincin berlian dijari manis Mila sebagai tanda bahwa Mila terikat dengannya, dan pernikahan akan digelar satu bulan dari sekarang
Setelah selesai acara Dewa dan keluarga pamit pulang karena hari pun sudah malam,setelah para tamu pulang Mila menyuruh anak-anak membersihkan diri dan istirahat
Setelah memastikan anak- anak sudah tidur, Mila kembali kekamar,merebahkan tubuhnya dikasur, matanya memandang cincin yang disematkan Dewa, cincin berlian bermata satu sungguh indah, dan hati mila pun mengucap syukur, dalam hati berdoa semoga ini menjadi yang terakhir
Setelah asik memandag cincin akhinya Mila terlelap sambil memeluk Nai, untuk pembukuan toko sekarang Mila hanya memeriksa dari rumah walau sekali- sekali akan datang ketoko
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments