Mila menghembuskan nafas lelah, sebenarnya Mila enggan bertemu kembali dengan Anto, tapi tak bisa dipungkiri ada anak diantara mereka, jadi ya terpaksa Mila harus berurusan dengan Anto
" Anak- anak sedang main didalam, dan kalau kamu bertanya aku berkencan atau tidak, sepertinya kamu nggak punya hak lagi untuk bertanya"
" Aku bertanya karena aku nggak mau kalau sampai anak- anak terlantar,"
"Tau apa kamu dengan anak - anak mas dan sejak kapan kamu peduli dengan mereka dan ingat stop ikut campur urusan pribadiku"
Mila beranjak pergi meninggalkan Anto dan istrinya, tak dihiraukannya panggila Anto, dia terus saja berjalan menuju tempat dimana anak- anaknya asik bermain
" Bunda- bunda sini lihat Dede Nai main perosotan" panggil Izar antusias
Aku melihat Ibra dengan sabar menjaga Nai yang ingin naik prosotan dan mereka tertawa bahagia karena berhasil mendarat sempurna
Setelah lelah bermain Mila mengajak anak anak menuju tempat makan cepat saji didalam Mall, sungguh Mila sangat bahagia, hanya dengan melihat senyum mereka sudah bisa membuat kekesalannya kepada Anto tadi menghilang
Setelah selesai makan kami segera keluar dan rencananya aku akan mengajak mereka berbelanja kebutuhan dapur dan rumah karena banyak yang sudah habis
Kami berjalan beriringan dengan celotehan dari Izar dan sesekali aku menimpali, sedang Nai sudah tertidur dalam gendonganku
Sampai disupermarket aku mengambil semua kebutuhan yang dibutuhkan begitu pun anak- anak mengambil beberapa cemilan yang mereka suka
Setelah selesai berbelanja aku menuju kasir dan membayar seluruh belanjaan ku dan tak disangka aku kembali bertemu dengan Anita tapi entah kemana Mas Anto, gegas aku keluar setelah membayar semua belanjaanku, dan tak disangka Anita mengikuti dan mulai berbicara yang membuat banyak orang melihat kearah kami
" Wah, banyak banget belanjanya Mil, dapat uang dari mana kamu"
" Bukan urusanmu dan urusi saja urusanmu" jawabku malas
" Iya sih bukan urusanku, tapi aku heran janda penganggura kayak kamu bisa belanja Dimall sebesar ini, waduh jangan - jangan uang hasil menjadi simpanan ya?"
Banyak bisik- bisik yang tapi aku nggak peduli aku bergegas mengajak anak- anak pergi tanpa menghiraukan omongan orang, karena tidak tau apa yang sebenarnya
Setelah keluar dari Mall kami memasuki mobil dan melaju menuju rumah, diperjalanan aku lihat Ibra diam saja sedang Izar anak itu sudah tertidur,aku pun tetap berkonsentrasi mengemudi
Sampai dirumah aku menyuruh anak- anak membersihkan diri, dan aku meletakkan Nai di box bayi, setelahnya aku berlalu kedapur dan aku melihat bi Asih sedang menyusuh barang belanjaaan ku
"Sudah selesai bi"
" Sudah bu, ibu mau dibuatkan makan"
"Ngga bi tadinya saya mau susun barang - barang malah keduluan bibi, makasih ya bi"
" Ah ibu ini mah sudah tugas saya bu, apa ibu mau dibuatkan minum?"
" Nggak usah bi nanti saya bisa buat sendiri , bibi boleh istirahat sekarang saya masih ada kerjaan"
" Baik bu nanti kalau butuh sesuatu panggil bibi aja"
" Iya bi, makasih y"
Bi Asih berlalu kedalam kamar untuk beristirahat, sedang Mila berjalan ke ruang keluarga ingin mengecek pesanan barang, dan melihat barang- barang baru untuk menambah stok ditoko, dan barang- barang yang akan dikirim ke cabang daerah C, karena dua hari lagi pembukaan cabang baru,
Mila juga nenyempatkan melihat ponselnya, ada pesan dari Fatma bahwa dia nggak bisa datang keacara pembukaan toko baru, dan pesan dari Dewa menanyakan kabarku dan anak- anak
Terkadang aku berfikir, Mas Dewa yang notabene orang lain, sangat peduli kepada anak- anakku, sedangkan Mas Anto jangankan memberi nafkah menanyakan kabar saja tidak
Setelah selesai mengecek pesanan dan barang baru juga membalas pesan yang masuk, Mila bergegas kekamar ikut tertidur disamping putrinya
Hari ini adalah hari peresmian cabangku yang ada didaerah C, mudah-mudahan cabang ini akan seramai 2 tokoku yang lain,
"Aamiin" jawab seseorang dibelakangku
" Mas Dewa kok bisa ada disini?, katanya 3 hari lagi baru pulang"
" Iya Mil, seharusnya masih 3 hari lagi aku disana tapi aku sudah merindukan seseorang" jawab Dewa seraya melirik Mila
" Wow, sweet banget Mas Dewa beruntung wanita yang dirindukan,"
" Apa bener ya wanita itu beruntung aku rindukan"
" Ya pasti lah mas, wong yang rindu orang ganteng tajir pula" kekeh Mila
" Sebenernya aku yang beruntung Mil, jika dia membalas rinduku" dalam batin Dewa, aku akan beruntung Mil kalau kamu juga rindu denganku
Acara peresmian sudah selesai, banyak pelanggan yang mulai berdatangan, dan di toko ini aku mempunyai 3 pegawai baru dan satu pegawai lama yang aku percaya untuk mengatur pembukuan dan stok barang
Setelah selesai acara Mas Dewa mengajak aku dan anak- anak makan siang direstoran didaerah C, mereka tampak antusias apa lagi tadi Mas Dewa memberikan oleh- oleh untuk mereka, dan sekarang juga Dede Nai malah betah dalam gendongan Mas Dewa
Dan banyak mata yang melihat kami seperti sebuah keluarga yang bahagia, banyak juga yang berbisik kalau Mas Dewa hot daddy saat menggendong Dede Nai
Aku hanya bisa diam berjalan disamping Mas Dewa dengan Ibra dan Izar menuju parkiran, karena Mas Dewa akan semobil dengan kami, sebab mobil Mas Dewa dibawa pulang sopirnya
20 menit kami sampai restoran yang dituju, kami masuk dan duduk disalah satu meja yang kosong, anak- anak tampak bersenda gurau dengan Mas Dewa
Dalam hati aku bertanya apa sudah saatnya aku mencari sosok ayah untuk anak- anakku, tapi apa mereka akan menerima anak-anakku,dan sebuah tepukan menyadarkan aku dari lamunan, ternyata Mas Dewa yang memanggi karena pesanan kami sudah datang, saat aku mau mengambil Dede Nai, Dede Nai malah nggak mau
Aku hanya bisa pasrah dan dengan telaten Mas Dewa menyuapi Dede Nai sedang makanannya belum tersentuh sedikit pun
Aku yang merasa kasihan berinisiatif menyuapi Mas Dewa karena makanku sudah selesai
Aku mengambil nasi dan lauk kusodor kan sendok kemulut Mas Dewa,
"Makan mas biar aku suapi"
Mas Dewa kaget dan untuk beberapa detik kami saling tatap dan aku yang dulu memutus pandangan sambil berkata
" Mas makan dulu biar aku suapi" dan Mas Dewa membuka mulutnya sambil menyuapi Dede Nai
Selesai makan kami memutuskan pulang kerumah, karena hari sudah sore dan anak - anak tampak letih, satu jam setengah kami sampai dihalaman rumahku dan anak - anak tertidur dikursi belakang, aku membangunkan mereka
Dengan mata yang masih mengantuk anak- anak masuk kedalam rumah aku baru keluar dari mobil dan menyuruh Mas Dewa masuk
" Mas masuk dulu"
Sambil keluar dari mobilku Mas Dewa menjawab" nggak usah Mil aku langsung pulang aja"
" Lah kamu pulang pakai apa mas? kan mobil kamu dibawa sopir"
" Aku pulang naik taxi aja Mil"
"Gini aja mas, kamu bawa mobil aku besok baru kamu kembalikan, aku juga nggak kemana- mana, besok anak- anak bisa naik taxi kesekolah"
"Gini aja sekarang aku bawa mobil kamu dn besok pagi aku yang antar anak- anak sekolah"
" Ya , terserah kamu lah mas"
Setelah Mas Dewa pergi aku bergegas masuk kedalam rumah membersihkan diri dan memandikan Dede Nai, Ibra dan Izar sudah selesai mandi dan menonton tv
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments