Setelah mas Dewa dan anak- anak masuk kemobil, aku melajukan mobilku menuju rumah sakit,
Sampai didepan pintu rumah sakit, mas Dewa dibantu perawat masuk keruangan UGD, mas Dewa ditangani oleh dokter aku dan anak- anak menunggu didepan pintu
Tiga puluh menit berlalu tapi dokter belum keluar dari ruangan, aku khawatir dengan keadaan mas Dewa,dan tak lama aku melihat dokter keluar dari ruangan menghampiri aku
"Anda keluarga pak Dewa?"tanya dokter pada Mila
"Mmm.. saya temannya dok keluarganya masih dalam perjalanan"
"Bisa ikut saya keruangan"
"Baik dok"
Sebelum keruangan dokter, Mila berpesan kepada kedua anaknya untuk jangan pergi kemana- mana, sedang Nai ada digendongan Mila, dan mereka serempak mengagguk
Mila berjalan menuju ruangan dokter, sampai didalam dokter menyuruh Mila duduk, dan dokter mulai menjelaskan penyakit Dewa, yang ternyata terkena typus, dan harus dirawat 3 hari kedepan
Setelah menjelaskan dokter menyuruh Mila menyelesaikan administrasi agar Dewa segera dipindahkan keruangan
Mila segera mengurus administrasi dan memesan kamar VIP, Dewa tak mungkin dikamar biasa karena dia seorang bos pemilik perusahaan besar
Setelah menyelesaikan administrasi, Mila segera munuju ruangan Dewa, karena informasi dari suster anak-anaknya ikut keruangan bersama Dewa,Mila menuju ruangan disana dia melihat Dewa sedang duduk bersandar diranjang rumah sakit
Sedang Ibra duduk disamping mas Dewa dan, Izar tampak kelelahan tidur disofa, dede Nai masih terlelap digendongan Mila
Mila mendekat kearah Dewa dan Ibra,segera beranjak agar bundanya bisa duduk
"Makasih ya Mil, dan maaf aku sudah merepotkanmu dan anak- anak"
" Nggak apa- apa mas, oh ya Fatma nanti malam mungkin baru tiba"
" Ok, sekarang kamu pulang aja Mil, kasihan anak- anak lelah, hari juga sudah malam"
" Kamu gimana mas"
Tak lama asisten dewa datang, dan akhirnya Mila dan anak- anak pamit pulang,dan besok berjanji dia akan kesini lagi
Sudah beberapa hari mas Dewa dirawat, Mila selalu menyempatkan datang menjenguk, dan itu membuat kedekatan mereka semakin terjalin dan membuat Mila meyakinkan akan keputusannya
Hari ini Dewa sudah diizinkan untuk pulang, senang rasanya karena hari ini juga adalah hari yang ditunggu Dewa
Karena hari ini adalah hari Mila memberi jawaban atas lamaran Dewa, Mila menyempatkan diri menjemput Dewa dari rumah sakit, setelah semuanya selesai,
mereka keluar dari kamar rawat, selain Mila ada Fatma dan juga asisten Dewa yang menjemput, mereka keluar dari rumah sakit dengan mobil masing masing, Fatma dengan mobilnya, asisten Dewa dengan mobilnya karena akan langsung kekantor
Sedang Dewa satu mobil dengan Mila, sesekali Dewa melihat Mila yang sedang menyetir dede Nai ada dipangkuan Dewa, karena dede Nai minta gendong dengan Dewa,
" Ibra dan Izar mana Mil?"
"" Mereka sekolah mas, "
Mila melajukan mobil kerumah Dewa, karena Dewa masih harus istirahat, walau terkadang susah diatur, dirumah sakit Dewa masih sempat- sempatnya mengerjakan urusan kantor
Kalau ditanya jawabnya, cuma berkas yang perlu tanda tangannya,terkadang Fatma dan Mila hanya pasrah
Tiga puluh menit mobil yang dikendarai Mila tiba dihalaman rumah Dewa, Mila gegas keluar ingin membantu Dewa , tapi ternyata Dewa sudah dulu keluar dari mobil,
Mila juga melihat sudah ada mobil Fatma dirumah Dewa, Mila dan Dewa sudah masuk kedalam rumah, dengan Nai yang masih dalam gendongan Dewa
Padahal Mila sudah melarang tapi Dewa nggak mau, karena Nai juga nangis Saat Mila akan mengambilnya dari Dewa, dewa membawa Nai ke lantai 2 kamarnya, sedang Mila menuju kedapur dimana dia melihat Fatma dan bi Mina sedang memasak makan siang
"Kamu masak apa Fat?"
"Eh.... sudah sampai Mil, Dewa sama Nai mana,aku sama bibi lagi masak sayur sop, goreng ayam, dan sambal "
" Mas Dewa bawa Nai kekamarnya padahal sudah aku larang, eh Nai nya malah nangis"
"Hebat Dewa sudah bisa jadi bapak, tinggal emaknya siap nggak terima bapak baru" seloroh Fatma
Mila hanya diam tak menjawab ucapan Fatma , karena hari ini dia akan langsung memberi keputusan pada Dewa
Makan siang sudah siap ditata dimeja, Fatma dan Mila sedang menunggu Dewa turun, tak lama tampak Dewa turun tanpa Nai tak ikut turun
" Nai nya mana mas?"
" Nai lagi bobok, sepertinya kecapekaan"
"oh,,,,, ayok makan mas"
Mila membantu Dewa mengambil makanan, sedang Fatma melihat sambil mengulum senyum,
Selesai makan siang Mila ingin melihat Nai, sedangkan Dewa sudah duluan keatas
" Fatma aku kekamar mas Dewa dulu ya mau ambil Nai, soalnya aku mau pulang"
"Ok,"
Mila berjalan menaiki tangga menuju kamar Dewa, sampai didepan pintu nai mengetuk pintu, dan terdengar jawaban dari dalam menyuruhnya masuk
Mila membuka pintu dan terlihat Nai masih tidur,Mila segera masuk menghampiri Dewa dan Nai
" Nai masih tidur Mil"
"mmmm,mas" Mila tampak berfikir
" Ada apa Mil?"
" Bisa kita bicara sebentar mas"
"Ok, kita kebalkon aja y Mil"
Dewa berjalan kearah balkon kamar disusul Mila dibelakang,Mila dan Dewa sudah duduk di kursi yang ada di balkon,setelah beberapa waktu hening Mila memulai bicara
"Mas, aku...aku mau menjawab peryataan kamu kemarin" gugup Mila sambil meremat tangannya
" Apa kamu sudah ada jawabannya Mil, dan apa kamu yakin dengan jawaban yang akan kamu beri" tanya Dewa tapi dengan hati yang tak menentu, takut Mila menolaknya
"Ya mas, aku sudah yakin dengan jawabanku, tapi apa aku boleh bertanya?"
"Apa yang mau kamu tanyakan Mil, apa aku kurang meyakinkan mu"
"Nggak mas, aku hanya ingin kelak aku tidak menyesal dengan jawabanku"
"Ok baiklah,apa yang mau kau tanyakan"
" Mas mengapa kau memilih aku yang hanya janda 3 anak, sedangkan diluar sana banya gadis yang nggak akan menolakmu?"
Sebelum menjawab Dewa menatap mata Mila, berusaha meraba hatinya" cintaku tak butuh alasan Mil, karena jika alasan karena kamu cantik apa aku harus meninggalkan kamu ketika kamu jelek, jika aladanku karena kamu baik apa jika suatu saat kamu berubah buruk aku harus meninghalkanmu?,tentu tidak Mil,makanya aku tak punya alasan kenapa aku mencintaimu"
Mila terdiam sejenak mencerna ucapan Dewa,dan setelahnya Mila kembali bertanya
"Mas aku punya tiga anak, dan mereka adalah nyawaku,bisakah aku meminta padamu jika mereka, berbuat salah kau boleh memarahinya tapi jangan kau layangkan tanganmu, atau pun melukai hati mereka,kau bisa memarahi aku, karena mungkin aku yang salah mendidik mereka, bisakah jika kita menikah dan aku memberimu anak jangan engkau bedakan kasih sayangnya?"
"Mila aku tidak bisa berjanji karena aku manusia biasa, tapi jika aku ada kesalahan kau bisa menegurku, dan aku tidak akan berjanji tapi aku akan mencoba memberi bukti"
Mila menarik nafas dan bergeming memikirkan semua jawaban dari Dewa lelaki yang beberapa hari lalu meminangku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Ayyara Alexanders punya Rayyan
mantap thor! mampir juga thor ke Makka chan
2022-06-12
1