Malam ini aku tak bisa tidur, aku mimikirkan apa yang dikatakan Fatma tadi, apa benar Mas Dewa mencintai aku, dan apakah harus aku membuka hatiku untuk Mas Dewa,
Aku memang terkadang merasa nyaman bila ada Mas Dewa, dan aku juga tak bisa pungkiri sayangnya Mas Dewa kepada anak- anakku, tapi aku takut, apa yang terjadi dipernikahan ku sebelumnya akan terjadi lagi
Aku tak sanggup bila harus hancur lagi, apa lagi Mas Dewa bukan ayah kandung anak- anakku,itu yang aku selalu takutkan bila hati anak- anak hancur lagi
Hampir pukul 3 dini hari aku baru bisa tidur, dan baru sebentar aku tertidur aku sudah mendengar kumandang azan, aku segera bangkit dari tempat tidur membersihkan diri dan melakukan kewajibanku,setelah selesai aku menuju dapur untuk menyiapkan sarapan untuk anak- anak
Setelah selesai aku segera mandi dan memandikan Dede Nai, dan menyiapkan keperluan Dede Nai, karena aku hari ini akan pergi kedaerah C, melihat perkembangan tokoku, karena sudah satu bulan semenjak peresmian aku belum kesana
Aku mengajak serta Izar karena hari ini dia libur sekolah, karena guru mengadakan rapat, setelah selesai aku segera mengantar Ibra kesekolah, dia tidak bisa ikut karena hari ini ada ulangan,
15 menit kami sampai disekolah Ibra, setelah berpamitan dan dia masuk kedalam gerbang sekolah aku juga melajukan mobilku menuju daerah C
Satu setengah jam perjalanan baru kami tiba ditokoku, aku masuk bersama Izar dan Nai pegawai menyapaku, aku sangat bersyukur memiliki pegawai yang dapat dipercaya, karena aku tak bisa selalu ada ditoko
Bagiku prioritas utamaku adalah anak- anak, saat aku memeriksa pembukuan dan stok barang tiba- tiba ponselku berbunyi, yang ternyata dari Mas Dewa
Aku segera mengangkat panggilannya
"Hallo Assalamualaikum mas"
"Waalaikumsalam, Mil kamu dimana? aku ketoko kamu ngga ada"
"Oh, aku ada di daerah C mas ada apa?"
"Nggak aku hanya ingin mengajakmu makan siang bersama"
"Kenapa nggak bilang mas, aku kesini karena mau cek pembukuan dan stok barang mas, maaf"
"Nggak apa-apa aku juga mendadak dan nanti malam jangan lupa ya Mil"
" Mmm iya mas, sudah dulu ya mas"
" Ya Ok, maaf ya aku mengganggu"
" Nggak kok, ya sudah mas, Assalamualaikum"
" Waalaikum salam"
Setelah menutup telpon aku segera melanjutkan pekerjaanku, sesekali aku melihat kedua anakku yang sedang asik menonton kartun kesukaannya
Ditempat yang berbeda, Dewa sedikit kecewa karena dia tidak dapat makan siang dengan pujaan hatinya, dan untuk ke 3 anak Mila Dewa tulus menyayangi mereka, karena bagi Dewa mereka adalah malaikat yang tuhan kirim untuk mengisi kekosongan hati Dewa, mencairkan kebekuan hatinya,
Sedangkan ditempat lain Anto sedang pusing, karena baru saja dipecat dari perusahannya, dia ketahuan menggelapkan uang proyek yang dikerjakannya,
Anto dipecat secara tidak hormat tanpa pesangon, tapi beruntung dia tidak dipenjarakan, sampai kerumah Anita terkejut karena Anto pulang cepat
" Loh mas kok jam segini sudah pulang?, kamu nggak kerja"
Terdengar hembusa kasar nafas Anto,
" Aku barusan dipecat karena penggelapan uang proyek"
Anita begitu terkejut mendengar apa yang barusan Anto katakan
"Kok bisa sih mas,terus kita gimana nantinya mas, mana aku sebentar lagi lahiran "
"Ya, bisalah inikan karena kamu banyak maunya jadi aku terpaksa ambil uang proyek"
" Tapi kamu dapat pesangonkan mas"
" Kamu masih mikirin pesangon, jangankan pesangon aku aja dipecat secara tidak hormat, masih untung nggak dilapor kekantor polisi" mengacak rambut prustasi
Ditempat Mila sekarang dia sedang makan siang dengan anak- anaknya dengan nasi padang, dia juga membelikan para pegawainya,
Begitulah wmila dia sangat bersyukur akan hasil kerja kerasnya tak sia- sia, hari sudah menunjukkan pukul 2 Mila bergegas pulang karena akan menjemput Ibra, hari ini dia ada les tambahan
Pukul setengah 4 sore aku sampai digerbang sekolah tapi Ibra belum keluar, dan setelah menunggu 10 menit akhirnya tampak ibrwa berjalan menuju mobil
"Assalamualaikum bunda,Izar dan Adek Nai"
" Waalaikum salam abang" jawab kami
Aku melajukan mobil menuju rumah, sampai dirumah aku segera membersihkan diri begitu juga anak - anak selesai aku bergegas memasak makan malam untuk anak- anak karena aku, ada janji dengan Mas Dewa makan malam diluar
" Bi, nanti saya akan makan malam diluar dengan Mas Dewa saya titip anak- anak ya bi"
"Oh, baik bu"
"Saya nggak lama kok bi"
Setelah selesai memasak aku segera kekamar Ibra dan bicara dengan Ibra
"Bang apa boleh malam ini bunda makan malam dengan Om Dewa"
"Boleh bun, pergi aja adek biar abang yang jaga"
"Makasih ya bang, bunda sudah masak makan malam nanti abang ajak Izar makan ya" aku mengacak rambutnya
" Siap bun"
Aku beranjak kekamar untuk bersiap- siap karena hari sudah pukul setengah 7, Mas Dewa akan menjemput jam 7
Setengah jam aku bersiap tepat saat aku keluar dari kamar bel rumah berbunyi, bi Asih yang membukakan pintu yang ternyata Mas Dewa
" Eh, Mas Dewa gimana langsung berangkat"
" Sudah siap ya Mil, ayok kita langsung berangkat"
Setelah berpamitan dengan bi Asih dan ketiga anakku, aku dan Mas Dewa segera pergi kerestoran yang sudah dipesan oleh Mas Dewa, dijalan tidak banyak percakapan, aku penasaran apa yang mau mas dewa bicarakan, sedang Mas Dewa fokus menyetir mobil, 30 menit kami sampai direstoran yang kami tuju, kami masuk kedalam restoran menuju meja yang sudah Mas Dewa pesan, sampai di meja pelayan menanyakan pesanan kami, setelah selesai mencatat pelayan pergi menyiapkan pesanan
" Ini saja pak,bu apa ada yang lain"
" Nggak mbak terima kasih"
" Baik bu, ditunggu ya pesanannya"
Setelah pelayan pergi, aku bingung mau bicara apa
" Mmm, mas sebenarnya mau bicara apa"
" Kita makan dulu ya Mil baru setelah itu kita bicara"
" Oh baiklah"
Sepuluh menit menunggu makanan yang kami pesan datang, pelayan menatanya dimeja, setelahnya kami mulai menyantap makanan kami sesekali kami mengobrol masalah pekerjaan ,tepatnya Mas Dewa yang bertanya tentang tokoku yang didaerah C,dan aku menjawab seadanya, dan aku juga terkadang bertanya tentang bisnisnya agar aku bisa belajar agar menjadi sukses, disela- sela obrolan kami juga terselip candaan
Inilah yang terkadang membuat aku nyaman bersama Mas Dewa, dia bisa mencairkan suasana, darinya aku juga belajar mengembangkan usahaku
Setelah selesai makan malam Mas Dewa memulai bicara serius kepadaku, dia membicarakan masalah hatinya yang sudah lama terpikat olehku,aku diam Terpaku mendengar setiap kata yang Mas dewa ucapkan
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=xxxxxx\=\=\=\=\=\=\=\=\=xxxx\=\=\=\=\=mohon dukungannya ya readers, karena tanpa dukungan kalian novel saya tidak berarti, dan maaf masih banyak typo karena baru tahap mencoba,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments