Malam setelah selesai makan malam, aku dan mas Anto mengajak ayah bicara,sedangkan anak-anak sudah tidur setelah makan malam.
"Ayah, Anto mau bicara mungkin minggu ini anto mau ajak Mila dan anak - anak pindahan kerumah kami yah, karena rumah kami sudah siap huni".
Aku lihat dimata tua ayah terpancar kesedihan, tapi dia simpan dihatinya ,karena tidak mau rumah tanggaku sampai hancur .
"Iya yah ,rumah Mila dan mas Anto sudah siap huni ,jadi sayang yah kalau tidak cepat ditempati".
"Kalau ayah nggak bisa melarang Mil karena itu hak kalian, alhamdulillah kalian sudah bisa bangun rumah sendiri,dan untuk Anto ayah minta jaga Mila ya, ayah titip Mila".
"Iya yah Anto janji akan jaga Mila dan anak-anak yah makasih ya yah".
"Iya"
Hari Minggu kami pindah kerumah kami yang baru, anak- anak senang sekarang umur Ibra sudah 8tahun dan Izar 3tahun.
Hari-hari kami lalui dengan bahagia ,sampai tepat 3 bulan kepindahan kami ayah sakit dan harus dirawat ,karena nggak ada yang menjaga ayah aku meminta izin mas Anto menjaga ayah dirumah sakit mas Anto marah,
Tapi aku tak perduli ya biar la aku dianggap istri durhaka, tapi ayah siapa yang jaga, aku masih bekerja pulang kerja aku memasak, kusiapkan kebutuhan suamiku, setelah selesai aku pergi kerumah sakit dengan membawa anak-anak, kenapa ? karena mas Anto nggak mau menjaga mereka.
Padahal mereka anak-anaknya tapi tak masalah bagiku, setiap aku datang tampak wajah sendu ayah tapi aku tetap tersenyum,
"Mil pulang lah biar ayah disini kasihan anak-anak kamu cucu ayah nanti sakit ,ayah disini ada suster yang jaga".
"Nggak yah Mila dan anak-anak g apa-apa mereka juga mau jaga kakeknya"
Selama seminggu ayah dirawat drumah sakit, tapi satu kali pun mas Anto datang menjenguk, sedih yah aku sedih" apa salah ayahku padamu mas, sehingga begitu keras hatimu" batinku
Sampai hari kepulangan ayah mas Anto juga nggak datang,
"Maaf ya yah ,mas Anto nggak bisa jemput mas Anto masih kerja kusembunyikan sedihku"
"Nggak apa-apa Mil nanti kalau Anto libur malah dipecat"
"Ya Allah mas ,selalu bertanya apa salah ayah dengan mas Anto, tepat satu minggu kepulangan ayah manghembuskan nafas terakhirnya ,disana baru lah mas Anto datang.
Sedih sungguh aku sedih, nggak ada lagi super heroku tempatku berkeluh kesah setelah mama, tapi aku nggak mau larut dalam kesedihan.
Hari berganti hari sifat mas Anto kembali lagi kasar, tapi aku mencoba selalu bersabar karena, aku ngga ada lagi tempatku mengadu.
Terkadang aku bertanya dalam hatiku, Masih Adakah Cinta dihatimu untukku mas?
atau hanya pelengkap aku bagimu.
Aku masih terus bekerja sambil membawa ke dua anakku, aku nggak mau mengeluh karena percuma mas Anto nggak akan peduli paling dia hanya bilang
"Aku nggak nyuruh kamu kerja Mil kamu yang mau ya jangan mengeluh padaku"
Sakit, jangan ditanya aku hanya bisa berkata dalam hati
"Mas kalau aku nggak kerja mana bisa aku menuhi keinginan anak-anak, karena ayahnya nggak pernah menuhi keinginan kecil mereka"
" Ya, mas Anto nggak akan mau memenuhi keinginan anak-anaknya baginya hanya pemborosan.
Terkadang aku berfikir untuk berpisah tapi kembali mental anak- anak yang aku fikirkan, jadi sekali lagi aku tekankan pada hatiku untuk sabar.
Hari- hari berlalu, sifat mas Anto masih sama ngga ada yang berubah, tapi aku tetap bertahan demi anak-anak.
Ibra anak sulungku ,sekarang sudah berusia sepuluh tahun dan Izar lima tahun ,sekarang sudah duduk dibangku taman kanak- kanak.
Hanya Ibra tempat aku berbagi ,karena Ibra tau bagai mana perjuanganku untuknya dan Izar, dan sekali lagi allah percaya menitipkan janin dirahimku, aku kira dengan kehamilan ini mas Anto akan bahagia karena aku mengandung bayi perempuan,
Ya bayi perempuan seperti harapannya tapi, harapan tinggal harapan mas Anto tetap sama nggak peduli, sampai dimana hari persalinan, karena anakku terlilit tali pusar dan tekanan darahku sangat tinggi, dokter memutuskan aku harus menjalani operasi cesar, karena takut terjadi sesuatu padaku dan anakku.
Aku bisa lihat wajah keberatana mas Anto ,tapi dia nggak bisa lagi menyangkal ,karena sudah lima rumah sakit yang kami datangi, menolak untuk melahirkan normal karena resiko yang tinggi.
Dirumah sakit ini lah mas Anto hanya bisa pasrah.
Aku menjalani opersi selama tiga jam, dan ngga ada yang menemani ,karena alasan mas Anto takut darah, ya ketiga anakku lahir tanpa mas Anto.
Operasi selesai, aku melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik, yang aku beri nama Naira Arimbi.
Hari- hari aku jalani, dengan mengurus ketiga anakku bahagia ? tentu sangat bahagia, walau aku merawat mereka sendiri tanpa bantuan siapapun termasuk mas Anto.
Karena aku nggak mau kecewa lagi seperti kemarin.
"Mas , aku bisa minta tolong ngga mas ? tolong jaga baby Nai sebentar kepalaku sakit banget mas".
"Aku tidak bisa Mila kau jaga lah sendiri, kau tau besok aku harus bekerja, dan mas Anto malah meninggalkan aku sendiri".
Sejak saat itu aku nggak pernah mau minta tolong lagi pada mas Anto ,dan aku bersyukur anak sulungku yang menggantikan ayah nya membantuku.
"Bun sini biar abang yang bobo in adek bunda istirahatlah sebentar"
"Nggak usah bang besok abang sekolah, nanti abang ngantuk disekolah, biar lah bunda yang jaga adek"
"Nggak apa-apa bun abangkan kuat bun, abang kan super heronya bunda dan adek- adek".
Tes setetes air mata jatuh dan cepat- cepat aku hapus, aku nggak mau Ibra lihat aku sedih, dia seorang anak yang usianya baru sebelas tahun begitu mengerti,
Aku bersyukur memiliki mereka sekali lagi aku mendapatkan kekuatan untuk bertahan.
"(Mas lihat lah tidakkah kau sadar, tidak pantas anak sekecil Ibra menggantikan tugasmu sebagai seorang ayah)",dan itu berlanjut sampai sekarang saat umur Nai sudah satu tahun,
Pernah sekali Nai menangis malam hari minta mas Anto menemaninya bermain, tapi apa yang Nai dapat hanya bentakan.
"Bisa diam nggak Nai berisik dengar suara tangis Nai terus tau nggak ayah capek",
Ibra yang nggak tahan Nai dimarahi ayahnya langsung menggendong Nai
"Diam ya de, dedek Nai main dengan abang y cup cup cup adek abang sayang yang cantik seperti princes ya"
Dan aku hanya bisa urut dada sambil berkata dengan mas Anto
"Mas, Nai itu kangen kamu mas mau minta gendong sebentar dengan kamu, apa salahnya dia mas"
Dan mas Anto malah membentakku
"Diam Mil aku capek kau urus anakmu itu jangan sampai menangis lagi berisik"
Tes menangis hanya itu yang aku bisa, dan tak lupa berdoa supaya mas Anto berubah
flasback of
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Mamahe 3E
ada ya laki2 mcm anto,pgn aq jitak kapalanya
2022-07-06
1