Setelah masuk dalam kamar, aku mulai memberikan dede Nai asi, tak lama dede Nai sudah tidur karena kelelahan satu hari ini bermain begitu juga abang- abangnya
Aku keluar dari kamar mengambil ponselku untuk mengecek pesanan pelanggan, disitu aku lihat banyak sekali panggilan tak terjawab dari Mas Anto, dan ada juga pesan darinya yang menanyakan dimana aku dan anak- anak, tapi aku abaikan saja toh percuma sudah terlambat dia menanyakan anak- anak ,kemana dia selama ini disaat anak - anak membutuhkan ayah mereka dia seolah tidak perduli
Aku melanjutkan melihat daftar pesanan, dan aku juga sekalian memeriksa stok barang ditoko mana yang sudah habis atau yang tinggal sedikit, dan akan memesannya segera, karena takut pelanggan kecewa, dan aku juga memesan barang baru yang sedang" Viral "saat ini
Setelah mengecek stok barang, pembukuan, dan pesanan aku bergegas istirahat karena aku juga lelah bukan cuma fisik tapi juga hati dan fikiran
Ya, aku memang biasa saja menghadapi masalah rumah tanggaku tanpa air mata, karena air mata itu sudah habis sejak dulu, walau jujur hatiku sakit melihat pemandangan hari ini, karena selama ini Mas Anto tak pernah memperlakukan aku seperti itu
Terkadang aku bertanya" Kenapa Mas Anto begitu padaku? apa kurangnya aku? aku melayaninya dengan baik, memberinya tiga anak - anak yang sangat pintar " apa lagi? satu hal yang terfikir mas anto kurang bersyukur
Sekarang tinggal aku mengurus berkas perceraian, dan mengajukan kepengadilan serta bukti perselingkuhan Mas Anto.
Sudah beberapa hari aku dan anak- anak tinggal diruko dan mereka senang, nggak ada yang bertanya, kemana ayah mereka dan karyawan ditoko juga suka bermain dengan anak- anakku
Ya, ditoko aku memiliki 3 orang karyawan, 2 yang mengurus pembeli dan yang satu membantu mengemas pembelian dalam jumlah besar dan Alhamdulillah pesanan semakin bertambah
Semoga segala sesuatu dilancarkan , baik itu usaha dan proses perceraianku nanti dan ya aku benar- benar ingin bercerai, karena sudah terlalu lama semua aku pendam, bukan hanya karena perselingkuhan Mas Anto tapi juga perlakuannya kepada anak- anak
Aku harus kuat demi anak- anak, aku tak boleh lemah, aku juga sudah meminta pendapat dengan Ibra, dan Ibra mengizinkan aku berpisah dengan ayahnya, karena dia juga tau bagai mana perlakuan ayahnya kepada mereka
Hari ini aku memutuskan untuk pulang kerumah, mengambil sisa barang yang ada dirumah, ya aku memutuskan menganjak anak- anak tinggal di ruko sementara waktu sampai aku bisa mengumpulkan uang membeli rumah sendiri untuk tempat kami tinggal dan ya Alhamdulillah ruko tempat ku sekarang sejak beberapa bulan lalu sudah aku beli, dan semua aset yang aku beli aku atas namakan Ibra agar jika aku bercerai nggak termasuk harta bersama
Saat aku sampai dirumah, aku melihat Mas Anto sedang duduk diruang tamu
"Kemana aja kamu sudah satu minggu nggak pulang kerumah"
awku berhenti sejenak," Apa peduli mu mas aku ada atau enggak toh selama ini kamu nggak perduli,"
"Aku ini masih suami kamu dan juga ayahnya anak-anak Mil jadi aku berhak tau kamu sama anak-anak kemana aja"
Suami dan ayah , "Kamu bilang kamu suami aku dan ayahnya anak- anak lucu kamu mas baru bilang sekarang kamu suami aku dan ayah anak-anak , kemana aja kamu mas disaat aku aku butuh kamu merawat anak- anak, dimana kamu saat anak- anak ingin ayahnya mengajak mereka berlibur, kemana kamu disaat aku membutuhkan pundakmu untuk berkeluh kesah"
"Aku kan sibuk kerja Mil demi kamu dan anak"
Oh kerja , "Apa dikantormu tidak ada hari libur mas"
"Kan aku sudah katakan denganmu Mil, kalau aku sedang menangani proyek baru yang harus aku periksa secara detail Mil"
Oh begitu ,"Apa wanita itu juga proyekmu mas?"
"Dia Anita rekan kerjaku Mil, kenapa kamu bicara begitu"
Rekan kerja enak juga ya mas jadi rekan kerjamu, makan direstoran mewah, dirangkul dengan posesif, kalau begitu aku jadi rekan kerjamu aja mas karena saat aku jadi istri sahmu tidak pernah kau perlakukan seperti itu"
"Apa maksudmu Mil kamu jangan asal bicara"
"Sudah lah mas aku sudah tau semuanya mas, aku sudah lelah"
"Saat ini aku sudah mengajukan surat gugatan perceraian dan mungkin tak lama lagi ada panggilan dari pengadilan
"tolong mas permudah prosesnya, aku juga ingin bahagia aku tahu selama ini mungkin kau tak bahagia bersama aku dan anak- anak sehingga kau lebih memilih bersenang- senang diluar sana"
"Tidak Mil aku tidak akan menceraikanmu Mil bagaimana dengan perasaan anak- anak kalau tau kita bercerai"
"Kau tanya padaku mas, lalu bagaimana dengan perasaan mereka selama ini karena sikapmu mas, apa kau tau perasaan Ibra saat kau membentaknya mas, apa kau tau bagaimana perasaan Izar saat kau mengabaikannya ,dan Nai apa kau tau Nai juga terluka dan pisikisnya terganggu karena amarahmu"
"Sudahlah mas ,dua belas tahun aku bertahan akan semua sikapmu hingga aku memberimu tiga anak tapi kau tak pernah berubah".
Mila segera berlalu kekamar dan menganbil barang - barangnya yang tertinggal juga keperluan anak- anak
Termenung Mila, Sampai disini perjuangan nya tentang rumah tangganya, dia sudah lelah dan menyerah tak ingin anak- anak lebih tersakiti dia bisa tahan tapi psikis anak- anak yang jadi taruhan
"Semoga kau bahagia tanpa kami mas dan aku juga anak - anak juga bisa bahagia dengan cara kami sendiri"
Sedang diruang tamu Anto hanya bisa diam dan mencerna setiap perkataan Mila"
Mila segera pergi dari rumah yang menyimpan sejuta kenangan itu, dia pulang kembali keruko tempat tinggalnya dan anak- anak
"Hore bunda pulang" kata Izar,
Aku sampai rumah pukul 17.00 sore, tadi sebelum pergi aku titip anak- anak ke Tuti salah satu pegawaiku
"Eh anak bunda ,abang sudah mandi"
"Sudah bun, tadi abang Ibra yang mandiin, dede Nai juga udah mandi"
"Wah anak bunda hebat sebentar ya, bunda kekamar dulu mau mandi bunda bau acem"
"Itu apa bun ,"melihat koper yang dibawa mila
"Ini baju- baju kita yang dirumah lama, kan sekarang kita tinggal disini, jadi bunda bawa bajunya kesini"
"Oh, iya ya bun"
"Ya sudah abang Izar nonton tv dengan abang Ibra dan adek Nai dulu ya bunda mau mandi"
"Ok bun"
Aku bergegas kekamar dan membersihkan diri setelah selesai aku kedapur untuk menyiapkan makan malam
Hari - hari telah berlalu hari ini sidang perceraianku dengan Mas Anto dan aku tidak melihat Mas anto ,syukur lah dia tidak menghambat prosesnya
"Hingga sidang ketiga pun Mas Anto tak datang, dan hari ini sidang putusan hakim memutuskan mengabulkan gugatanku, dan hak asuh ketiga anaku jatuh padaku, dan aku sudah resmi bercerai dari Mas Anto, aku pun sudah mendapat akta cerainya aku sangat bersyukur.
Setelah perceraian,aku tak lagi mendengar kabar dari Mas Anto, dia juga tidak ada menghubungiku bertanya tentang anak- anak terserah lah mungkin dia sudah menikah dengan wanita itu
"Aku hanya berharap aku dan anak- anak bahagia selalu walau tanpa ayah mereka"
Aku dan Fatma juga sering bertemu hanya untuk mengajak anak- anak jalan- jalan atau liburan bersama
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Fitri Yanti
lanjut mil.. semangat demi anak2
2023-04-03
0