Terjebak Dendam Suamiku

Terjebak Dendam Suamiku

Bab 1. Malam menyakitkan

...🍀🍀🍀...

"Lepaskan aku Bar! Apa yang kamu lakukan?!" Ujar Maura pada seorang pria yang menarik tangannya dengan kasar itu.

Mereka berdua masuk ke dalam salah satu kamar hotel yang mewah. Kemudian Bara mendorong Maura ke ranjang dengan kasar. Hingga gadis itu terbaring diatasnya.

"Bara!" Pekik wanita itu yang berusaha bangkit dari ranjang. Namun, kedua tangan pria bernama Bara itu sudah menguncinya hingga Maura tidak bisa kemana-mana.

Tangan Bara menaikkan dagu Maura, dia menatap wanita itu penuh kebencian dan murka. "Beraninya kau bermain dengan pria lain didepanku! Kamu sudah bosan hidup? Hah!" Bentak pria itu pada Maura dengan marah. "Jangan lupa, kita masih suami istri!" Teriak Bara menegaskan status pernikahan diantara mereka berdua.

Maura menatap Bara dengan mata yang berkaca-kaca. Dia selalu mencintai Bara dan segalanya telah dia berikan kepada Bara. Namun apa yang diberikan Bara padanya? Hanya cinta palsu dan penderitaan, apalagi setelah mereka menikah. Di malam pertama pernikahan mereka, suaminya itu berubah dan Maura tidak tau apa penyebabnya.

"Kenapa? Kamu tidak suka aku bermain dengan pria lain? Apa kamu cemburu?" Maura mendesis sinis, air matanya terlihat menggenang di bawah mata. Akan tetapi, gadis itu masih berusaha terlihat tegar di luar.

Bara tersenyum sinis, dia menaikkan bahu dan alisnya setelah mendengar perkataan Maura, "Hah! Apa kamu bilang? Cemburu? Aku? Apa kamu bercanda? Rasa cemburu hanya dimiliki oleh orang yang memiliki perasaan cinta, kau tau aku tidak memilikinya untukmu!" Bara memegang kedua pipi Maura dengan keras, kedua kakinya mengunci tubuh mungil Maura yang berontak.

Kekejaman Bara tidak hanya disitu saja, tidak hanya menyiksa tubuhnya. Tapi juga mental dan hatinya, itu yang lebih terluka.

"Kalau kamu tidak mencintaiku, kenapa tidak lepaskan saja aku? Apa susahnya?" Tanya Maura memberanikan dirinya. Terlihat dirinya sangat lelah dengan sifat Bara.

Pria yang aku cintai telah berubah, apalagi yang harus dipertahankan? Semua kehangatan itu. Semua cinta yang dia tunjukkan padaku sebelumnya, adalah cinta palsu. Aku lelah.. aku ingin mengakhiri semuanya. Maura membatin perih dalam hatinya.

Sekuat tenaga gadis itu menahan tangis, dia terisak dengan perlakuan suaminya.

"Beraninya kamu meminta aku melepaskanmu! Sepertinya belakangan ini aku terlalu lembut padamu. Baiklah, akan aku tunjukan betapa dalam aku cinta padamu, kalau kamu ingin tau!" Pria itu tersenyum sinis.

Bara melepaskan dasi dari kemejanya, dia mengikat kedua tangan Maura dengan dasi itu. Mata Maura melebar menatap suaminya, lagi-lagi dia diperlakukan kasar oleh Bara.

"Lepaskan...aku! Bara!" Pinta gadis itu sambil meronta-ronta. Kedua tangannya sudah terikat dengan tali mati.

Bara melepaskan ikat pinggang yang sebelumnya melilit di celananya. Maura mulai ketakutan melihat raut wajah suaminya yang tampak menyeramkan, dia berusaha bangkit dari ranjang itu, namun Bara memukulnya dengan ikat pinggang.

"AHHHh!!" Pekik wanita itu kesakitan. Hingga tanda merah tertinggal di tangannya yang mulus dan sebelumnya berwarna putih itu. "Bara! Kamu sudah gila? Gak waras kamu!" Teriak Maura sembari menahan sakit ditubuhnya akibat ulah Bara yang selalu menyiksa dirinya. Perih rasanya pukulan dari ikat pinggang itu serasa cambuk.

*Ya Allah.. aku tidak tahan lagi dengan semua ini*

"Mau kemana kamu? Masih berani pergi dari sini? Cari mati kamu! Apa kamu masih mau menemui pria itu?!" Bara menarik tangan istrinya yang terikat erat itu dengan kasar. Dia mendorong Maura ke atas ranjang.

"Ya benar, aku memang mau pergi menemui pria itu, lalu aku akan bersenang-senang dengannya. Kenapa? Tak boleh? Kenapa kamu bisa bersenang-senang dengan wanita lain setiap malam sedangkan aku tidak bisa?!" Teriak Maura murka, dia tak tahan lagi dengan semua amarah menumpuk di benaknya.

Plakk

Bara menampar istrinya dengan keras. Hingga gadis itu tak tahan lagi lalu menangis. "Sepertinya kau seperti ini karena aku tidak pernah memuaskanmu, baiklah.. malam ini aku akan puaskan hasratmu itu agar kamu tidak bisa pergi pada selingkuhanmu itu!" Bara melepaskan bajunya. Kini pria itu sudah bertelanjang dada di depannya.

Tubuh Bara menindih tubuh Maura dengan kuat. Hingga Maura tak bisa berkutik melawan tubuh kekar itu.

"Bara.. apa yang mau kamu lakukan? Ja-jangan.." pinta gadis itu sambil menangis.

Bara melorotkan baju yang dipakai istrinya, "Ssttt…kamu diam saja, malam ini aku akan buat kamu bertekuk lutut di hadapanku selamanya." Bibir Bara menelusuri leher sang istri bahkan menggigitnya dengan kasar.

"Ah tidak! Aku tidak mau, Bara. Lepaskan aku….d-dan mari kita bercerai saja." Maura ketakutan melihat perangai suaminya saat ini. Apalagi ketika Bara mulai melorotkan segitiga pengaman yang menutupi bagian terlarang dari tubuhnya. Bagian yang tak pernah terlihat bahan terjamah oleh siapapun.

"Bercerai? Jangan mimpi, setelah malam ini kamu tidak akan bisa dan tidak akan pernah bercerai dariku! Kamu harus mengandung anakku, hidup dengan air maniku selamanya." Bara memeluk Maura, dia melepaskan celananya. Kemudian dia menusuk tubuh Maura dengan kasar.

"AHHHh!! Sakit…Bara! Lepaskan aku, keluarkan…ini sakit..sakit…ughhh.." Maura menangis, seraya memohon pada pria yang menindih tubuhnya itu agar berhenti. "Hiks…hiks.."

*Sakit, ini sangat menyakitkan*

Bara tersenyum menyeringai, dia puas melihat Maura kesakitan dan menangis dibawah tubuhnya. "Bagus, merintihlah lebih banyak agar aku puas. Ayo Maura.. katakan! Bukankah suamimu ini sangat memuaskan?" Ucap Bara sambil menjilat air mata Maura yang menetes jatuh membasahi pipinya.

"AHHHh!!!" Teriak Maura dengan tangan yang kesulitan untuk bergerak. "Baraa!! Hentikan! Kamu menyakitiku…!!"

Sesuatu masuk ke tubuh gadis itu dan membuat Maura kesakitan, dia merintih dengan bulir air mata terus jatuh membasahi pipinya.

Lalu bagaimana dengan pria yang sudah memaksanya itu? Dia malah tersenyum penuh kepuasan disaat Maura kesakitan.

"Kamu harus mengandung anakku Maura, kamu tidak boleh lepas dariku! Selamanya.. kamu tidak akan aku lepaskan. Kamu… akan selalu berada di bawah kakiku, di bawah tubuhku seperti ini!"

"Kamu benar-benar gila…tidak waras kamu, Bara! Sakit jiwa!" Pekik wanita itu menatap pada suaminya dengan penuh amarah.

"Diam!" Bara menutup mulut Maura dengan bibirnya, dia menyesap bibir itu dengan dalam. Dia tak mengizinkan Maura untuk mengambil nafas, dia terus melahap istrinya tanpa jeda.

Tak lama kemudian, Bara melepaskan pagutan bibirnya. Memberikan kesempatan pada Maura untuk menghirup sedikit udara. "Haaahhhh…huaahhhh…"

Bara mengangkat dagu sang istri dengan kasar, "Maura.. ingat ini! Pernikahan kita maupun perceraian, hanya aku yang bisa memutuskannya! Kau tidak punya hak untuk itu. Kalau kau berani lagi bicara soal perpisahan, aku akan membuat semua keluargamu menderita… terutama ayahmu yang tersayang itu. Apa kau paham?"

Ayah? Tidak! Tidak boleh terjadi sesuatu pada ayah.

Mata Maura melebar mendengar ancaman Bara tentang ayahnya. Maura tak berdaya, dia tak bisa bergerak dengan tubuh kekar yang menindih tubuhnya dan membatasi pergerakannya itu. Maura memukul-mukul dada suaminya. Akhirnya malam itu terjadilah pergulatan di atas ranjang antara suami dan istri.

Brengsek kamu Bara! Bajingan, kamu! Aku membencimu Bara, aku menyesal pernah mencintaimu.

Malam itu adalah malam menyakitkan untuk Maura. Semuanya berawal dari dua bulan yang lalu, ketika Maura menikah dengan Bara.

Dan inilah awal dari perubahan Bara, pria yang sangat dicintai oleh Maura selama 4 tahun itu.

Dua bulan sebelumnya….

Terpopuler

Comments

lina

lina

kasih racun bae apa itu buat s bara.....

2022-08-01

2

lina

lina

kurang obat bara nih

2022-08-01

1

lina

lina

ini termasuk sadis kan dln sex ?

2022-08-01

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Malam menyakitkan
2 Bab 2. Pernikahan
3 Bab 3. Wanita lain di ranjang pengantinku
4 Bab 4. Di usir!
5 Bab 5. Kenapa kau lakukan ini?
6 Bab 6. Ringan tangan
7 Bab 7. Malangnya Alina
8 Bab 8. Biaya rumah sakit
9 Bab 9. Rumah kontrakan teman
10 Bab 10. Tidak punya pilihan
11 Bab 11. Terpaksa
12 Bab 12. Penolong
13 Bab 13. Babu
14 Bab 14. Bara tak tahu diri
15 Bab 15. Makan siang bersama Hero
16 Bab 16. Budakku
17 Bab 17. Xander Cooporation
18 Bab 18. Bryan kecewa
19 Bab 19. Jangan bersikap polos
20 Bab 20. Merasa bersalah
21 Bab 21. Perasaan Bara
22 Bab 22. Aku akan melupakanmu
23 Bab 23. Ternyata Bara...
24 Bab 24. Siapa yang selingkuh?
25 Bab 25. Pernyataan cinta Bryan
26 Bab 26. Calon Pebinor
27 Bab 27. Pria penggoda
28 Bab 28. Terjerat penyakit gila
29 Bab 29. Telpon saat rapat
30 Bab 30. Bara cemburu
31 Bab 31. Bule narsis
32 Bab 32. Deal!
33 Bab 33. Tameng
34 Bab 34. Kaget kan?
35 Bab 35. Aku juga bisa selingkuh!
36 Bab 36. Kesucianku bukan untuk bajingan
37 Bab 37. Maafkan aku
38 Bab 38. Persetujuan operasi
39 Bab 39. Rumah sakit
40 Bab 40. Tentang KARMA
41 Bab 41. Apa belum terlambat?
42 Bab 42. Permintaan maaf
43 Bab 43. Hidupmu berharga, little girl!
44 Bab 44. Rara gembul
45 Bab 45. Tetap pada keputusan
46 Bab 46. Lepaskan aku Bara
47 Bab 47. Penyesalan suami durhaka
48 Bab 48. Fantasi Bryan
49 Bab 49. Ocehan Clara
50 Bab 50. Apa dia marah?
51 Bab 51. Saran Vera
52 Bab 52. Kamu murahan
53 Bab 53. Rasakan itu
54 Bab 54. Aku ternoda
55 Bab 55. Potongan kenangan
56 Bab 56. Kebaikan hati
57 Bab 57. Salah orang
58 Bab 58. Breakfast
59 Bab 59. Perpisahan
60 Bab 60. Ini yang kumau
61 Bab 61. Tak ada kabar
62 Bab 62. Maura ke rumah Bryan
63 Bab 63. Calon mantu
64 Bab 64. Makan malam
65 Bab 65. Pria tak tahu malu
66 Bab 66. Satpam Baru
67 Bab 67. Rahasia Nathan
68 Bab 68. Maura kenapa??!
69 Bab 69. Karena ayah Dajjal!
70 Bab 70. Bukan untukmu lagi
71 Bab 71. Pdkt Bryan
72 Bab 72. Rencana Bryan
73 Bab 73. Pernyataan cinta
74 Bab 74. Kamu hamil anakku
75 Bab 75. Sudah tiada
76 Bab 76. Kalian semua sama saja
77 Bab 77. Samuel siuman
78 Bab 78. Mata keranjang
79 Bab 79. Jangan marah
80 Bab 80. Saya bukan orang baik.
81 Bab 81. Samuel mengaku
82 Bab 82. Perawat baru
83 Bab 83. Buat dia bahagia
84 Bab 84. Bryan yang manja
85 Bab 85. Tentang Kenzo
86 Bab 86. Belum move on
87 Bab 87. Little girl cemburu
88 Bab 88. Penjelasan
89 Bab 89. Tentang Stella
90 Bab 90. Maura setuju
91 Bab 91. Dendam pada Samuel
92 Bab 92. Terluka
93 Bab 93. Donor darah
94 Bab 94. Kenzo
95 Bab 95. Lamaran dadakan?
96 Bab 96. Penolakan Bryan
97 Bab 97. Aku tak rela
98 Bab 98. Tak mau mengalah
99 Bab 99. Sandiwara Bara
100 Bab 100. Rencana pernikahan
101 Bab 101. Sudah gila
102 Bab 102. Sah!
103 Bab 103. Malam syahdu
104 Bab 104. Permohonan maaf
105 Bab 105. Rumah sendiri
106 Bab 106. Mantan istriku, kakak iparku
107 Bab 107. Hubungan Baru
108 Bab 108. Tak sabar momong cucu
109 Bab 109. Ingin taubat
110 Bab 110. Sosok asli Arya
111 Bab 111. Maafkan ayah, Maura
112 Bab 112. Dosa pada Jessica
113 Bab 113. Penolakan Nathan
114 Bab 114. Bucinnya Bryan
115 Bab 115. Vera gimana?
116 Bab 116. Akhir Samuel
117 Bab 117. Pergi selamanya
118 Bab 118. Kamu masih virgin?
119 Bab 119. Aku tidak pantas
120 Bab 120. Ada apa dengan Maura?
121 Bab 121. Jangan-jangan ngisi?
122 Bab 122. Clara bahagia
123 Bab 123. Unboxing spesial
124 Bab 124. Kebahagiaan Bryan
125 Bab 125. Aku gak kuat By
126 Bab 126. Namanya bukan kecebong tapi...
127 Bab 127. Kunjungan Vera
128 Bab 128. Kalian menikah saja
129 Bab 129. Bawaan bayi
130 Bab 130. Kembali ke apartemen
131 Bab 131. Wanita Psikopat
132 Bab 132. Di hari bahagia
133 Terjerat pesona papaku
134 Terjerat pesona ayah sahabatku
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1. Malam menyakitkan
2
Bab 2. Pernikahan
3
Bab 3. Wanita lain di ranjang pengantinku
4
Bab 4. Di usir!
5
Bab 5. Kenapa kau lakukan ini?
6
Bab 6. Ringan tangan
7
Bab 7. Malangnya Alina
8
Bab 8. Biaya rumah sakit
9
Bab 9. Rumah kontrakan teman
10
Bab 10. Tidak punya pilihan
11
Bab 11. Terpaksa
12
Bab 12. Penolong
13
Bab 13. Babu
14
Bab 14. Bara tak tahu diri
15
Bab 15. Makan siang bersama Hero
16
Bab 16. Budakku
17
Bab 17. Xander Cooporation
18
Bab 18. Bryan kecewa
19
Bab 19. Jangan bersikap polos
20
Bab 20. Merasa bersalah
21
Bab 21. Perasaan Bara
22
Bab 22. Aku akan melupakanmu
23
Bab 23. Ternyata Bara...
24
Bab 24. Siapa yang selingkuh?
25
Bab 25. Pernyataan cinta Bryan
26
Bab 26. Calon Pebinor
27
Bab 27. Pria penggoda
28
Bab 28. Terjerat penyakit gila
29
Bab 29. Telpon saat rapat
30
Bab 30. Bara cemburu
31
Bab 31. Bule narsis
32
Bab 32. Deal!
33
Bab 33. Tameng
34
Bab 34. Kaget kan?
35
Bab 35. Aku juga bisa selingkuh!
36
Bab 36. Kesucianku bukan untuk bajingan
37
Bab 37. Maafkan aku
38
Bab 38. Persetujuan operasi
39
Bab 39. Rumah sakit
40
Bab 40. Tentang KARMA
41
Bab 41. Apa belum terlambat?
42
Bab 42. Permintaan maaf
43
Bab 43. Hidupmu berharga, little girl!
44
Bab 44. Rara gembul
45
Bab 45. Tetap pada keputusan
46
Bab 46. Lepaskan aku Bara
47
Bab 47. Penyesalan suami durhaka
48
Bab 48. Fantasi Bryan
49
Bab 49. Ocehan Clara
50
Bab 50. Apa dia marah?
51
Bab 51. Saran Vera
52
Bab 52. Kamu murahan
53
Bab 53. Rasakan itu
54
Bab 54. Aku ternoda
55
Bab 55. Potongan kenangan
56
Bab 56. Kebaikan hati
57
Bab 57. Salah orang
58
Bab 58. Breakfast
59
Bab 59. Perpisahan
60
Bab 60. Ini yang kumau
61
Bab 61. Tak ada kabar
62
Bab 62. Maura ke rumah Bryan
63
Bab 63. Calon mantu
64
Bab 64. Makan malam
65
Bab 65. Pria tak tahu malu
66
Bab 66. Satpam Baru
67
Bab 67. Rahasia Nathan
68
Bab 68. Maura kenapa??!
69
Bab 69. Karena ayah Dajjal!
70
Bab 70. Bukan untukmu lagi
71
Bab 71. Pdkt Bryan
72
Bab 72. Rencana Bryan
73
Bab 73. Pernyataan cinta
74
Bab 74. Kamu hamil anakku
75
Bab 75. Sudah tiada
76
Bab 76. Kalian semua sama saja
77
Bab 77. Samuel siuman
78
Bab 78. Mata keranjang
79
Bab 79. Jangan marah
80
Bab 80. Saya bukan orang baik.
81
Bab 81. Samuel mengaku
82
Bab 82. Perawat baru
83
Bab 83. Buat dia bahagia
84
Bab 84. Bryan yang manja
85
Bab 85. Tentang Kenzo
86
Bab 86. Belum move on
87
Bab 87. Little girl cemburu
88
Bab 88. Penjelasan
89
Bab 89. Tentang Stella
90
Bab 90. Maura setuju
91
Bab 91. Dendam pada Samuel
92
Bab 92. Terluka
93
Bab 93. Donor darah
94
Bab 94. Kenzo
95
Bab 95. Lamaran dadakan?
96
Bab 96. Penolakan Bryan
97
Bab 97. Aku tak rela
98
Bab 98. Tak mau mengalah
99
Bab 99. Sandiwara Bara
100
Bab 100. Rencana pernikahan
101
Bab 101. Sudah gila
102
Bab 102. Sah!
103
Bab 103. Malam syahdu
104
Bab 104. Permohonan maaf
105
Bab 105. Rumah sendiri
106
Bab 106. Mantan istriku, kakak iparku
107
Bab 107. Hubungan Baru
108
Bab 108. Tak sabar momong cucu
109
Bab 109. Ingin taubat
110
Bab 110. Sosok asli Arya
111
Bab 111. Maafkan ayah, Maura
112
Bab 112. Dosa pada Jessica
113
Bab 113. Penolakan Nathan
114
Bab 114. Bucinnya Bryan
115
Bab 115. Vera gimana?
116
Bab 116. Akhir Samuel
117
Bab 117. Pergi selamanya
118
Bab 118. Kamu masih virgin?
119
Bab 119. Aku tidak pantas
120
Bab 120. Ada apa dengan Maura?
121
Bab 121. Jangan-jangan ngisi?
122
Bab 122. Clara bahagia
123
Bab 123. Unboxing spesial
124
Bab 124. Kebahagiaan Bryan
125
Bab 125. Aku gak kuat By
126
Bab 126. Namanya bukan kecebong tapi...
127
Bab 127. Kunjungan Vera
128
Bab 128. Kalian menikah saja
129
Bab 129. Bawaan bayi
130
Bab 130. Kembali ke apartemen
131
Bab 131. Wanita Psikopat
132
Bab 132. Di hari bahagia
133
Terjerat pesona papaku
134
Terjerat pesona ayah sahabatku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!