...🍀🍀🍀...
Samuel teringat dengan masa lalunya, ketika nama Alina disebutkan oleh putrinya, Maura. Nama yang membuat dia teringat kembali dengan dosa dan bagian dari bejatnya seorang Samuel adalah Alina.
"Ayah! Katakan padaku siapa Alina?" tanya Maura seraya memohon pada ayahnya untuk mengatakan siapa Alina dan apa hubungannya Alina dengan semua ini.
"Alina...dia..."
Tidak, Maura tidak boleh tau apa yang aku lakukan kepada Alina. Dia adalah noda hitam yang ingin aku hapus.
"Ayah...jawab aku, siapa Alina ini?" Maura menatap ayahnya dengan tatapan mata yang berkaca-kaca. Namun sang ayah malah melamun, entah memikirkan apa.
#Flashback
6 tahun yang lalu, pada suatu malam Samuel dan teman-temannya pergi ke sebuah cafe seperti tempat hiburan malam.
"Mana sih gadis itu?" seorang pria celingukan melihat kesana-kemari seperti mencari seseorang.
"Siapa gadis yang kau cari, Man?" tanya Samuel pada temannya Arman.
"Itu loh, cewek ABG yang jadi pramusaji disini. Dia cantik banget, Sam."
"Serius?" Samuel tertarik mendengar ucapan temannya itu tentang gadis cantik. Sudah lama dia berhubungan dengan seorang wanita sejak istrinya meninggal.
"Kebetulan nih buat duda keren kaya kamu Sam, kamu kan ganteng...kaya dan masih muda lah." kata Choki sambil tersenyum menyeringai.
"Haha..."
Ketika sedang asyik dalam obrolan itu, seorang pelayan cantik dan muda masuk ke dalam ruangan tempat Sam dan teman-temannya berkumpul. Sam dan ketiga temannya langsung tergoda melihat kecantikan wanita muda itu, saliva mereka naik turun saat melihatnya. Wajah polos wanita itu berhasil menaikan gairah dan hasrat mereka.
"Ini minumannya pak," ucap gadis itu sambil memindahkan gelas minuman yang ada diatas nampan ke atas meja.
Sam dan ketiga temannya melihat gadis itu dengan genit. Mereka berbisik-bisik membicarakan gadis cantik itu.
Ketika si gadis cantik itu melangkah pergi, Sam memanggilnya. "Hey, siapa namamu?"
"Saya Alina, pak." jawab Alina sambil menundukkan kepalanya.
"Nama yang cantik, kedepannya saya ingin kamu yang membawakan minuman pada saya dan rekan saya. Bayarannya dua kali lipat." Sam tersenyum tipis, dia menatap Alina dengan tatapan nanar yang tidak biasa. Seperti mangsa yang mendapatkan buruannnya.
Gadis ini cantik dan muda, dia pasti akan sangat menyenangkan di ranjang.
Sejak saat itu, Sam jadi sering datang ke cafe untuk bertemu dengan Alina. Hingga pada suatu hari saat Alina pulang bekerja dari cafe, Sam menemui Alina didepan cafe.
"Pak Samuel?" Alina terperangah melihat Samuel bersandar didepan cafe.
Sam mematikan rokoknya dan menginjak puntung rokok itu. Dia berjalan mendekati Alina, wajahnya terlihat memerah entah kenapa. "Alina..." Sam memegang tangan Alina dengan erat.
"Pak! Apa yang bapak lakukan? Lepaskan saya pak!" Alina meronta-ronta meminta dilepaskan oleh Samuel. Alina melihat-lihat ke sekitarnya yang sudah sepi itu.
"Alina, aku cinta kamu...jadilah istriku ya? Kalau kamu jadi istriku, kamu tidak usah susah payah bekerja disini lagi! Kamu hanya perlu melayaniku dan menungguku pulang bekerja, oh ya...aku juga punya anak seumuran denganmu."
Alina tak percaya dengan ucapan Samuel padanya yang meminta menikah. "Bapak sudah gila ya? Saya ini masih SMA pak! Saya tidak mau menikah dengan bapak yang usianya seperti ayah saya sendiri!" Alina menolak ajakan Samuel untuk menikah.
"Kamu tidak diizinkan untuk menolak! Apapun yang aku inginkan akan selalu aku dapatkan, aku Samuel Agradana!" Samuel memegang tangan Alina dengan erat.
Nafsu sudah menguasai tubuh dan akal sehatnya. Dengan kasar, Samuel menyeret Alina masuk ke dalam mobilnya. Dia membekap wanita itu dan mengikatnya dengan tali.
"Lepaskan saya pak! Saya tidak mau!" Alina menangis, seraya memohon pada pria itu untuk melepaskannya.
"Kamu ingin kita melakukannya di mobil atau di rumahku?" Sam menyalakan mesin mobilnya, nafasnya memburu dan matanya menatap Alina dengan tajam.
"A-apa maksud bapak? Bapak mau melakukan apa pada saya?!" Alina tercengang dan mulai takut saat mendengar ucapan Sam. Mata Alina membulat menatap Sam, dia resah dan gelisah.
"Tadinya aku ingin xx denganmu setelah menikah dan memberikanmu hidup yang layak. Tapi kamu sendiri yang memilih jalan ini?!" Teriak Sam yang sedang dalam keadaan tidak sadarkan diri itu.
Sam tidak membawa Alina ke rumahnya karena disana ada Maura, dia membawa Alina ke villa pribadinya yang berada cukup jauh dari rumahnya. Disana ada dua orang pria yang berjaga, mereka melihat Sam membopong seorang wanita di tubuhnya dengan kondisi terikat.
"Lepaskan saya pak! Lepaskan! Saya tidak mau pak! Saya menolak semua ini!" Alina gadis yang tidak berdaya itu, hanya bisa berharap pengampunan pada Sam untuk melepaskan dirinya.
Kedua penjaga villa itu menatap Alina yang menangis dengan kasihan. Ini sudah ketiga kalinya dalam bulan itu, bosnya membawa seorang wanita. Biasanya para wanita itu rela dan senang hati saat dibawa oleh Sam, tapi kali ini mereka melihat ada wanita yang menolak Samuel.
"Pak...tolong saya...pak..." Alina menatap kedua pria yang berjaga didepan villa itu. Hatinya berdebar kencang, dia takut terjadi hal buruk kepadanya.
Ya Allah, tolonglah aku dari wujud setan ini. Alina sangat berharap kedua pria itu mau menolongnya dari Samuel yang sedang kesetanan.
"Pak Sam...itu-"
"Diam kalian! Kalau kalian berani menganggukku, lihat saja apa yang akan aku lakukan. Jangan ada yang masuk ke dalam, jika kalian mendengar suara...abaikan saja!" ujar Sam tegas pada kedua penjaga itu.
Mereka kasihan pada Alina, tapi mereka tidak berani melawan bos yang menggaji mereka dengan uang besar. Alina terluka dan kecewa, tidak ada satupun yang mau menolongnya.
Gadis itu pun berhasil dibawa masuk ke dalam sebuah kamar. Sam melepaskan ikutan tangan Alina, dia pun mulai melawan Sam dengan mencakar, mendorong, bahkan mengigit bagian tubuh Sam. Dia juga berlari berupaya mencari jalan keluar, namun usahanya selalu sia-sia. Dia telah kalah oleh kekuatan pria mabuk itu.
"Saya mohon pak...jangan lakukan ini...saya masih sekolah pak..hiks.." Alina menangis, dia berada dibawah tubuh Sam yang kuat itu.
"Alina, aku tanya sekali lagi...kamu mau jadi istriku?"
Alina menolak lagi. "Tidak pak, saya tidak bisa...bukankah bapak sendiri yang bilang kalau saya seumuran dengan anak bapak. Masa bapak mau menikah dengan wanita yang seumuran dengan anak bapak?"
"Aku tidak peduli, yang aku tau dan yang aku rasakan, alu menyukaimu, kalau aku tidak mendapatkan hatimu...tubuhmu juga boleh." Sam merobek pakaian Alina dengan kasar.
Srek! Srek!
"Ahhh! Jangan!!" Teriak Alina panik melihat tubuhnya sudah setengah telanjang itu. Wajah Alina banjir oleh air mata, dia takut melihat pria yang menindih tubuhnya itu.
"Jangan berteriak, Alina!"
Samuel menutup bibir Alina dengan bibirnya, kedua tangannya menggenggam erat tangan Alina sekuat tenaga. Alina menangis dibawah tubuh Samuel, malam itu dia tidak dapat menghindar dari Samuel. Dirinya telah dimasuki paksa oleh Samuel dengan kejam, tubuhnya berdarah-darah kesakitan dan perih. Sementara pria yang seumuran dengan ayahnya itu, malah puas menyiksanya karena n*fsu dirasuki setan.
Pagi itu, Alina masih lemah berbaring di tempat tidur. Dia menangis dengan mata kosong tanpa suara, tubuhnya tidak memakai sehelai benang kecuali selimut. "Bagaimana? Apa kamu mau menikah denganku sekarang?"
Alina menatap pria itu dengan tajam dan sakit hati.
...*****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
lina
mao bae alina, abis itu u matiin dah tu Samuel
2022-08-04
0
lina
emng ora bisa nendang y neng?
2022-08-04
0
lina
aduh alina, bilng bae mao biar lu bisa bebas.. abis itu mh terserah deh, jgn mao nkh gitu
2022-08-04
0