Bab 2. Pernikahan

...🍀🍀🍀...

Seorang pria berseragam putih abu terlihat sedang berlari menuju ke atas gedung sekolah. Dengan napas terengah-engah dia terus berlari menaiki anak tangga yang jumlahnya tidak terhitung itu.

Beberapa menit kemudian dia sampai ke atas gedung dengan wajah penuh keringat. "Jangan lakukan itu Al! Please...!" ucap pria tampan berseragam putih abu itu. Dia menatap wanita berambut panjang memakai seragam putih abu yang sedang berdiri di ujung gedung.

Dia terlihat panik melihat wanita itu berdiri disana. Si wanita menatap pria itu, terlihat senyuman pahit di bibir pucatnya.

"Tidak, semuanya sudah hancur! Semuanya sudah hancur!" ucap wanita itu dengan berurai air mata, dia menatap pria yang berdiri di belakangnya.

"Tidak Al, aku masih ada disini untuk kamu…semuanya akan baik-baik saja," ucap si pria sambil melangkah maju mendekati wanita itu.

"Aku sudah kotor! Wanita kotor seperti ku tidak bisa bahagia.. Bar... maafkan aku Bara, maafkan aku.. selamat tinggal!"

Wanita itu melompat dari atas gedung. "TIDAK!! Alina!!" teriak pria itu panik sambil berlari mendekat ke ujung gedung.

******

🎶🎶🎶

Kring....Kring....Kring...

Bara membuka matanya ketika bunyi alarm pada jam wekernya berbunyi cukup keras sampai beberapa kali. Tubuhnya berkeringat, wajahnya yang tampan itu pucat pasi. "Haahhh.. haahhh…" Bara menghela nafas dan terengah-engah.

"Lagi-lagi mimpi itu," gumam Bara sambil merapikan rambutnya ke kebelakang.

Bagaimana bisa aku memimpikan itu lagi? Ini pasti pertanda dari Tuhan bahwa aku harus melakukannya. Ya, aku yakin...aku memang harus melakukan ini.

Bara beranjak dari tempat tidurnya. Dia pergi membersihkan dirinya ke kamar mandi. Beberapa menit setelah berada didalam kamar mandi, Bara melihat setelan jas putih yang tergantung di lemari kamarnya yang sederhana itu. Bara menyunggingkan senyuman di bibirnya.

Di dinding kamar itu juga terpajang fotonya dan seorang gadis cantik berambut panjang. Foto-fotonya tampak mesra, layaknya sepasang kekasih yang saling mencintai.

"Hari ini akan menjadi hari yang panjang untukmu, Maura." Kata Bara sambil tersenyum dan memandangi foto itu.

Kemudian Bara mengganti bajunya dengan setelan jas putih, layaknya seorang pengantin. Dia menyisir rambutnya dan bercermin.

Alasan hari itu Bara berdandan sangat rapi adalah karena dia akan menghadiri hari yang penting. Hari pernikahannya dan sang kekasih yang sudah hampir 4 tahun berpacaran dengannya akan segera dilangsungkan.

****

Di tempat lain, lebih tepatnya di sebuah hotel mewah berbintang 5. Seorang gadis cantik sedang duduk menunggu seseorang, dia memakai gaun berwarna putih, terpasang mahkota indah di kepalanya. Rambutnya digelung sedemikian rupa, dia memakai anting dan kalung berlian. Semua yang dikenakannya adalah barang-barang kualitas tinggi dan mahal.

"Ya Allah.. aku deg degan nih.." gumam Maura sambil memainkan dua kuku jarinya. Satu kakinya dia hentakan ke bawah lantai. Hingga suara sepatu heelsnya terdengar.

"Hei, Maura.." lirih seorang pria tampan bertubuh tegap yang tengah berdiri di ambang pintu ruangan itu.

"Kak Evan? Kakak ada disini?" sambut Maura dengan senyuman ramahnya.

Evan berjalan menghampiri adik sepupunya itu, dia terlihat tidak senang. Dari tadi Evan hanya menghela napas saja, padahal ini adalah pernikahan adik sepupunya.

"Kak Evan? Kenapa kakak cemberut terus sih? Ayo dong senyum kak," pinta Maura dengan mata polosnya. Dia berharap Evan akan tersenyum di hari bahagianya, tapi Evan tidak terlihat begitu. Wajahnya lebih memperlihatkan kecemasan dibandingkan dengan kebahagiaan.

"Gimana aku bisa senyum, adik sepupuku yang manis dan polos ini mau nikah sama pria yang tidak aku suka," ucap Evan tidak ikhlas jika Maura akan menikah dengan kekasihnya, Bara Rahadian seorang sekretaris di sebuah perusahaan besar, dimana Presdirnya adalah ayah Maura.

"Kok kak Evan gitu sih, Bara kan pria yang baik. Dia juga sayang sama aku, peduli sama papa dan semua orang, kenapa kakak selalu saja berpikiran buruk tentangnya?" tanya Maura pada kakak sepupunya itu. Itu karena Evan selalu terlihat memusuhi Bara.

Tanpa ragu Evan mengatakan pendapatnya tentang Bara. Dia merasa bahwa Bara baik pada keluarga Maura bukan tanpa alasan. Sebagai calon istri Bara, tentu saja Maura membela kekasihnya itu.

Pria paling lembut dan perhatian yang dia kenal selain ayahnya dia temukan pada sosok Bara. Pria yang pernah menyelamatkannya dari maut dan sejak itulah Maura jatuh cinta padanya. Meski saat itu Bara hanya berprofesi sebagai karyawan kecil di perusahaan ayahnya.

"Haahhhh..ya sudahlah. Yang penting aku sudah memperingatkan kamu kalau dia tuh gak beres! Pokoknya kamu harus bahagia, kalau dia ngapa-ngapain kamu...kamu harus bilang sama aku ya?" kata Evan sambil menghela napas. Dia tak bisa membuat pikiran Maura berubah. Ya, itu karena Maura sudah memberikan semua hatinya pada Bara.

"Makasih ya kak, kakak tenang saja. Aku dan Bara...kami akan hidup bahagia setelah ini." Kata Maura dengan penuh keyakinan. Dia tersenyum lebar dan terlihat sangat bahagia.

"Ya, aku harap begitu." Evan tersenyum sambil memegang tangan adik sepupunya dan menatapnya penuh kasih sayang.

Bara, aku harap firasat ku padamu ini tidak benar.

"Makasih ya kak," ucap Maura dengan tangan yang memeluk Evan, kakak sepupunya.

Setelah menunggu hampir setengah jam di ruangan itu. Tibalah saat dimana Maura dan Bara akan melangsungkan akad nikah.

Semua teman Maura terlihat menghadiri acara sakral itu, tapi hanya sedikit teman Bara yang datang kesana. Bara tidak punya banyak teman karena dia hidup merantau dan dia juga anak yatim piatu tanpa sanak saudara.

Didalam salah satu ruangan gedung hotel yang mewah, Maura bergandengan tangan dengan ayahnya, pria paruh baya yang tampan dan masih terlihat awet muda itu.

Dia adalah Samuel Argadana, pemilik hotel dan restoran ternama di negara itu. Konglomerat yang berhasil dalam bisnis makanan dan perhotelan.

Dia menggandeng tangan putri kesayangannya untuk menikah, mengantarkannya pada suami pilihan Maura. Yaitu Bara Rahadian.

"Bara, kamu harus bahagiakan putri saya. Kalau kamu membuat putri kesayangan saya menangis, saya tidak akan tinggal diam!" Ancam Samuel pada calon menantunya itu.

"Saya tidak akan pernah membiarkan Maura menangis dan akan selalu membahagiakannya." Bara tersenyum ramah, namun matanya menatap tajam ke arah Samuel.

Ya, kau tenang saja. Aku pasti akan membuat putrimu sangat bahagia setelah pernikahan ini.

Didepan penghulu, saksi, Samuel dan juga para tamu undangan yang hadir. Bara mengucapkan ijab kabul dengan fasih dan lancar.

Semua orang memberikan selamat atas pernikahan mereka. Setelah resepsi pernikahan selesai, pasangan pengantin baru itu langsung pergi ke kamar hotel yang mewah khusus pengantin baru.

Kamar itu dihiasi dengan banyak bunga-bunga dan dekorasinya sangat menawan. Bahkan di luar balkon kamar itu ada kolam renang kecil.

"Wow, sayang.. kamu bisa lihat ini? Kamar ini benar-benar seperti apa yang aku mau." Maura takjub melihat kamar pengantin mereka.

Bara tersenyum."Aku senang kalau kamu suka, sayang."

"Makasih ya…Bara-ku sayang," Maura memeluk suaminya dengan penuh cinta.

Bara dan Maura yang masih memakai baju pengantin itu. Memutuskan untuk membersihkan dulu diri mereka sebelum melakukan malam pertama. Maura sangat menantikan malam itu, dia bahkan sudah menyiapkan semuanya.

Setelah selesai membersihkan tubuh mereka yang penuh keringat dan berganti baju. Maura menyambut suaminya dengan mesra, dia memakai baju yang bisa membuat siapapun tergoda saat melihatnya.

"Sayang, aku sudah siap.." ucap Maura sambil mengecup pipi suaminya dengan manja.

"Aku juga sayang," jawab Bara dengan senyuman sinis di bibirnya. Kemudian Bara langsung mendorong Maura ke atas ranjang dengan keras.

"AHHHhhh!" pekik Maura terkejut karena dorongan keras dari suaminya itu. "Sa-sayang..." Maura melihat tatapan asing Bara kepadanya.

Bara yang selalu menatapnya dengan lembut, kini menatap Maura dengan tajam.

Rasanya aku ingin membunuhmu sekarang juga, Maura.

...-----*****-----...

Terpopuler

Comments

Ara Aulia

Ara Aulia

mau malm pertama 🙈

2022-08-19

1

lina

lina

bunuh bae

2022-08-01

1

lina

lina

bahagia bara berhasil buat maura masuk sumur sldeeita 😭😭

2022-08-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Malam menyakitkan
2 Bab 2. Pernikahan
3 Bab 3. Wanita lain di ranjang pengantinku
4 Bab 4. Di usir!
5 Bab 5. Kenapa kau lakukan ini?
6 Bab 6. Ringan tangan
7 Bab 7. Malangnya Alina
8 Bab 8. Biaya rumah sakit
9 Bab 9. Rumah kontrakan teman
10 Bab 10. Tidak punya pilihan
11 Bab 11. Terpaksa
12 Bab 12. Penolong
13 Bab 13. Babu
14 Bab 14. Bara tak tahu diri
15 Bab 15. Makan siang bersama Hero
16 Bab 16. Budakku
17 Bab 17. Xander Cooporation
18 Bab 18. Bryan kecewa
19 Bab 19. Jangan bersikap polos
20 Bab 20. Merasa bersalah
21 Bab 21. Perasaan Bara
22 Bab 22. Aku akan melupakanmu
23 Bab 23. Ternyata Bara...
24 Bab 24. Siapa yang selingkuh?
25 Bab 25. Pernyataan cinta Bryan
26 Bab 26. Calon Pebinor
27 Bab 27. Pria penggoda
28 Bab 28. Terjerat penyakit gila
29 Bab 29. Telpon saat rapat
30 Bab 30. Bara cemburu
31 Bab 31. Bule narsis
32 Bab 32. Deal!
33 Bab 33. Tameng
34 Bab 34. Kaget kan?
35 Bab 35. Aku juga bisa selingkuh!
36 Bab 36. Kesucianku bukan untuk bajingan
37 Bab 37. Maafkan aku
38 Bab 38. Persetujuan operasi
39 Bab 39. Rumah sakit
40 Bab 40. Tentang KARMA
41 Bab 41. Apa belum terlambat?
42 Bab 42. Permintaan maaf
43 Bab 43. Hidupmu berharga, little girl!
44 Bab 44. Rara gembul
45 Bab 45. Tetap pada keputusan
46 Bab 46. Lepaskan aku Bara
47 Bab 47. Penyesalan suami durhaka
48 Bab 48. Fantasi Bryan
49 Bab 49. Ocehan Clara
50 Bab 50. Apa dia marah?
51 Bab 51. Saran Vera
52 Bab 52. Kamu murahan
53 Bab 53. Rasakan itu
54 Bab 54. Aku ternoda
55 Bab 55. Potongan kenangan
56 Bab 56. Kebaikan hati
57 Bab 57. Salah orang
58 Bab 58. Breakfast
59 Bab 59. Perpisahan
60 Bab 60. Ini yang kumau
61 Bab 61. Tak ada kabar
62 Bab 62. Maura ke rumah Bryan
63 Bab 63. Calon mantu
64 Bab 64. Makan malam
65 Bab 65. Pria tak tahu malu
66 Bab 66. Satpam Baru
67 Bab 67. Rahasia Nathan
68 Bab 68. Maura kenapa??!
69 Bab 69. Karena ayah Dajjal!
70 Bab 70. Bukan untukmu lagi
71 Bab 71. Pdkt Bryan
72 Bab 72. Rencana Bryan
73 Bab 73. Pernyataan cinta
74 Bab 74. Kamu hamil anakku
75 Bab 75. Sudah tiada
76 Bab 76. Kalian semua sama saja
77 Bab 77. Samuel siuman
78 Bab 78. Mata keranjang
79 Bab 79. Jangan marah
80 Bab 80. Saya bukan orang baik.
81 Bab 81. Samuel mengaku
82 Bab 82. Perawat baru
83 Bab 83. Buat dia bahagia
84 Bab 84. Bryan yang manja
85 Bab 85. Tentang Kenzo
86 Bab 86. Belum move on
87 Bab 87. Little girl cemburu
88 Bab 88. Penjelasan
89 Bab 89. Tentang Stella
90 Bab 90. Maura setuju
91 Bab 91. Dendam pada Samuel
92 Bab 92. Terluka
93 Bab 93. Donor darah
94 Bab 94. Kenzo
95 Bab 95. Lamaran dadakan?
96 Bab 96. Penolakan Bryan
97 Bab 97. Aku tak rela
98 Bab 98. Tak mau mengalah
99 Bab 99. Sandiwara Bara
100 Bab 100. Rencana pernikahan
101 Bab 101. Sudah gila
102 Bab 102. Sah!
103 Bab 103. Malam syahdu
104 Bab 104. Permohonan maaf
105 Bab 105. Rumah sendiri
106 Bab 106. Mantan istriku, kakak iparku
107 Bab 107. Hubungan Baru
108 Bab 108. Tak sabar momong cucu
109 Bab 109. Ingin taubat
110 Bab 110. Sosok asli Arya
111 Bab 111. Maafkan ayah, Maura
112 Bab 112. Dosa pada Jessica
113 Bab 113. Penolakan Nathan
114 Bab 114. Bucinnya Bryan
115 Bab 115. Vera gimana?
116 Bab 116. Akhir Samuel
117 Bab 117. Pergi selamanya
118 Bab 118. Kamu masih virgin?
119 Bab 119. Aku tidak pantas
120 Bab 120. Ada apa dengan Maura?
121 Bab 121. Jangan-jangan ngisi?
122 Bab 122. Clara bahagia
123 Bab 123. Unboxing spesial
124 Bab 124. Kebahagiaan Bryan
125 Bab 125. Aku gak kuat By
126 Bab 126. Namanya bukan kecebong tapi...
127 Bab 127. Kunjungan Vera
128 Bab 128. Kalian menikah saja
129 Bab 129. Bawaan bayi
130 Bab 130. Kembali ke apartemen
131 Bab 131. Wanita Psikopat
132 Bab 132. Di hari bahagia
133 Terjerat pesona papaku
134 Terjerat pesona ayah sahabatku
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1. Malam menyakitkan
2
Bab 2. Pernikahan
3
Bab 3. Wanita lain di ranjang pengantinku
4
Bab 4. Di usir!
5
Bab 5. Kenapa kau lakukan ini?
6
Bab 6. Ringan tangan
7
Bab 7. Malangnya Alina
8
Bab 8. Biaya rumah sakit
9
Bab 9. Rumah kontrakan teman
10
Bab 10. Tidak punya pilihan
11
Bab 11. Terpaksa
12
Bab 12. Penolong
13
Bab 13. Babu
14
Bab 14. Bara tak tahu diri
15
Bab 15. Makan siang bersama Hero
16
Bab 16. Budakku
17
Bab 17. Xander Cooporation
18
Bab 18. Bryan kecewa
19
Bab 19. Jangan bersikap polos
20
Bab 20. Merasa bersalah
21
Bab 21. Perasaan Bara
22
Bab 22. Aku akan melupakanmu
23
Bab 23. Ternyata Bara...
24
Bab 24. Siapa yang selingkuh?
25
Bab 25. Pernyataan cinta Bryan
26
Bab 26. Calon Pebinor
27
Bab 27. Pria penggoda
28
Bab 28. Terjerat penyakit gila
29
Bab 29. Telpon saat rapat
30
Bab 30. Bara cemburu
31
Bab 31. Bule narsis
32
Bab 32. Deal!
33
Bab 33. Tameng
34
Bab 34. Kaget kan?
35
Bab 35. Aku juga bisa selingkuh!
36
Bab 36. Kesucianku bukan untuk bajingan
37
Bab 37. Maafkan aku
38
Bab 38. Persetujuan operasi
39
Bab 39. Rumah sakit
40
Bab 40. Tentang KARMA
41
Bab 41. Apa belum terlambat?
42
Bab 42. Permintaan maaf
43
Bab 43. Hidupmu berharga, little girl!
44
Bab 44. Rara gembul
45
Bab 45. Tetap pada keputusan
46
Bab 46. Lepaskan aku Bara
47
Bab 47. Penyesalan suami durhaka
48
Bab 48. Fantasi Bryan
49
Bab 49. Ocehan Clara
50
Bab 50. Apa dia marah?
51
Bab 51. Saran Vera
52
Bab 52. Kamu murahan
53
Bab 53. Rasakan itu
54
Bab 54. Aku ternoda
55
Bab 55. Potongan kenangan
56
Bab 56. Kebaikan hati
57
Bab 57. Salah orang
58
Bab 58. Breakfast
59
Bab 59. Perpisahan
60
Bab 60. Ini yang kumau
61
Bab 61. Tak ada kabar
62
Bab 62. Maura ke rumah Bryan
63
Bab 63. Calon mantu
64
Bab 64. Makan malam
65
Bab 65. Pria tak tahu malu
66
Bab 66. Satpam Baru
67
Bab 67. Rahasia Nathan
68
Bab 68. Maura kenapa??!
69
Bab 69. Karena ayah Dajjal!
70
Bab 70. Bukan untukmu lagi
71
Bab 71. Pdkt Bryan
72
Bab 72. Rencana Bryan
73
Bab 73. Pernyataan cinta
74
Bab 74. Kamu hamil anakku
75
Bab 75. Sudah tiada
76
Bab 76. Kalian semua sama saja
77
Bab 77. Samuel siuman
78
Bab 78. Mata keranjang
79
Bab 79. Jangan marah
80
Bab 80. Saya bukan orang baik.
81
Bab 81. Samuel mengaku
82
Bab 82. Perawat baru
83
Bab 83. Buat dia bahagia
84
Bab 84. Bryan yang manja
85
Bab 85. Tentang Kenzo
86
Bab 86. Belum move on
87
Bab 87. Little girl cemburu
88
Bab 88. Penjelasan
89
Bab 89. Tentang Stella
90
Bab 90. Maura setuju
91
Bab 91. Dendam pada Samuel
92
Bab 92. Terluka
93
Bab 93. Donor darah
94
Bab 94. Kenzo
95
Bab 95. Lamaran dadakan?
96
Bab 96. Penolakan Bryan
97
Bab 97. Aku tak rela
98
Bab 98. Tak mau mengalah
99
Bab 99. Sandiwara Bara
100
Bab 100. Rencana pernikahan
101
Bab 101. Sudah gila
102
Bab 102. Sah!
103
Bab 103. Malam syahdu
104
Bab 104. Permohonan maaf
105
Bab 105. Rumah sendiri
106
Bab 106. Mantan istriku, kakak iparku
107
Bab 107. Hubungan Baru
108
Bab 108. Tak sabar momong cucu
109
Bab 109. Ingin taubat
110
Bab 110. Sosok asli Arya
111
Bab 111. Maafkan ayah, Maura
112
Bab 112. Dosa pada Jessica
113
Bab 113. Penolakan Nathan
114
Bab 114. Bucinnya Bryan
115
Bab 115. Vera gimana?
116
Bab 116. Akhir Samuel
117
Bab 117. Pergi selamanya
118
Bab 118. Kamu masih virgin?
119
Bab 119. Aku tidak pantas
120
Bab 120. Ada apa dengan Maura?
121
Bab 121. Jangan-jangan ngisi?
122
Bab 122. Clara bahagia
123
Bab 123. Unboxing spesial
124
Bab 124. Kebahagiaan Bryan
125
Bab 125. Aku gak kuat By
126
Bab 126. Namanya bukan kecebong tapi...
127
Bab 127. Kunjungan Vera
128
Bab 128. Kalian menikah saja
129
Bab 129. Bawaan bayi
130
Bab 130. Kembali ke apartemen
131
Bab 131. Wanita Psikopat
132
Bab 132. Di hari bahagia
133
Terjerat pesona papaku
134
Terjerat pesona ayah sahabatku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!