...🍀🍀🍀...
Seorang pria berseragam putih abu terlihat sedang berlari menuju ke atas gedung sekolah. Dengan napas terengah-engah dia terus berlari menaiki anak tangga yang jumlahnya tidak terhitung itu.
Beberapa menit kemudian dia sampai ke atas gedung dengan wajah penuh keringat. "Jangan lakukan itu Al! Please...!" ucap pria tampan berseragam putih abu itu. Dia menatap wanita berambut panjang memakai seragam putih abu yang sedang berdiri di ujung gedung.
Dia terlihat panik melihat wanita itu berdiri disana. Si wanita menatap pria itu, terlihat senyuman pahit di bibir pucatnya.
"Tidak, semuanya sudah hancur! Semuanya sudah hancur!" ucap wanita itu dengan berurai air mata, dia menatap pria yang berdiri di belakangnya.
"Tidak Al, aku masih ada disini untuk kamu…semuanya akan baik-baik saja," ucap si pria sambil melangkah maju mendekati wanita itu.
"Aku sudah kotor! Wanita kotor seperti ku tidak bisa bahagia.. Bar... maafkan aku Bara, maafkan aku.. selamat tinggal!"
Wanita itu melompat dari atas gedung. "TIDAK!! Alina!!" teriak pria itu panik sambil berlari mendekat ke ujung gedung.
******
🎶🎶🎶
Kring....Kring....Kring...
Bara membuka matanya ketika bunyi alarm pada jam wekernya berbunyi cukup keras sampai beberapa kali. Tubuhnya berkeringat, wajahnya yang tampan itu pucat pasi. "Haahhh.. haahhh…" Bara menghela nafas dan terengah-engah.
"Lagi-lagi mimpi itu," gumam Bara sambil merapikan rambutnya ke kebelakang.
Bagaimana bisa aku memimpikan itu lagi? Ini pasti pertanda dari Tuhan bahwa aku harus melakukannya. Ya, aku yakin...aku memang harus melakukan ini.
Bara beranjak dari tempat tidurnya. Dia pergi membersihkan dirinya ke kamar mandi. Beberapa menit setelah berada didalam kamar mandi, Bara melihat setelan jas putih yang tergantung di lemari kamarnya yang sederhana itu. Bara menyunggingkan senyuman di bibirnya.
Di dinding kamar itu juga terpajang fotonya dan seorang gadis cantik berambut panjang. Foto-fotonya tampak mesra, layaknya sepasang kekasih yang saling mencintai.
"Hari ini akan menjadi hari yang panjang untukmu, Maura." Kata Bara sambil tersenyum dan memandangi foto itu.
Kemudian Bara mengganti bajunya dengan setelan jas putih, layaknya seorang pengantin. Dia menyisir rambutnya dan bercermin.
Alasan hari itu Bara berdandan sangat rapi adalah karena dia akan menghadiri hari yang penting. Hari pernikahannya dan sang kekasih yang sudah hampir 4 tahun berpacaran dengannya akan segera dilangsungkan.
****
Di tempat lain, lebih tepatnya di sebuah hotel mewah berbintang 5. Seorang gadis cantik sedang duduk menunggu seseorang, dia memakai gaun berwarna putih, terpasang mahkota indah di kepalanya. Rambutnya digelung sedemikian rupa, dia memakai anting dan kalung berlian. Semua yang dikenakannya adalah barang-barang kualitas tinggi dan mahal.
"Ya Allah.. aku deg degan nih.." gumam Maura sambil memainkan dua kuku jarinya. Satu kakinya dia hentakan ke bawah lantai. Hingga suara sepatu heelsnya terdengar.
"Hei, Maura.." lirih seorang pria tampan bertubuh tegap yang tengah berdiri di ambang pintu ruangan itu.
"Kak Evan? Kakak ada disini?" sambut Maura dengan senyuman ramahnya.
Evan berjalan menghampiri adik sepupunya itu, dia terlihat tidak senang. Dari tadi Evan hanya menghela napas saja, padahal ini adalah pernikahan adik sepupunya.
"Kak Evan? Kenapa kakak cemberut terus sih? Ayo dong senyum kak," pinta Maura dengan mata polosnya. Dia berharap Evan akan tersenyum di hari bahagianya, tapi Evan tidak terlihat begitu. Wajahnya lebih memperlihatkan kecemasan dibandingkan dengan kebahagiaan.
"Gimana aku bisa senyum, adik sepupuku yang manis dan polos ini mau nikah sama pria yang tidak aku suka," ucap Evan tidak ikhlas jika Maura akan menikah dengan kekasihnya, Bara Rahadian seorang sekretaris di sebuah perusahaan besar, dimana Presdirnya adalah ayah Maura.
"Kok kak Evan gitu sih, Bara kan pria yang baik. Dia juga sayang sama aku, peduli sama papa dan semua orang, kenapa kakak selalu saja berpikiran buruk tentangnya?" tanya Maura pada kakak sepupunya itu. Itu karena Evan selalu terlihat memusuhi Bara.
Tanpa ragu Evan mengatakan pendapatnya tentang Bara. Dia merasa bahwa Bara baik pada keluarga Maura bukan tanpa alasan. Sebagai calon istri Bara, tentu saja Maura membela kekasihnya itu.
Pria paling lembut dan perhatian yang dia kenal selain ayahnya dia temukan pada sosok Bara. Pria yang pernah menyelamatkannya dari maut dan sejak itulah Maura jatuh cinta padanya. Meski saat itu Bara hanya berprofesi sebagai karyawan kecil di perusahaan ayahnya.
"Haahhhh..ya sudahlah. Yang penting aku sudah memperingatkan kamu kalau dia tuh gak beres! Pokoknya kamu harus bahagia, kalau dia ngapa-ngapain kamu...kamu harus bilang sama aku ya?" kata Evan sambil menghela napas. Dia tak bisa membuat pikiran Maura berubah. Ya, itu karena Maura sudah memberikan semua hatinya pada Bara.
"Makasih ya kak, kakak tenang saja. Aku dan Bara...kami akan hidup bahagia setelah ini." Kata Maura dengan penuh keyakinan. Dia tersenyum lebar dan terlihat sangat bahagia.
"Ya, aku harap begitu." Evan tersenyum sambil memegang tangan adik sepupunya dan menatapnya penuh kasih sayang.
Bara, aku harap firasat ku padamu ini tidak benar.
"Makasih ya kak," ucap Maura dengan tangan yang memeluk Evan, kakak sepupunya.
Setelah menunggu hampir setengah jam di ruangan itu. Tibalah saat dimana Maura dan Bara akan melangsungkan akad nikah.
Semua teman Maura terlihat menghadiri acara sakral itu, tapi hanya sedikit teman Bara yang datang kesana. Bara tidak punya banyak teman karena dia hidup merantau dan dia juga anak yatim piatu tanpa sanak saudara.
Didalam salah satu ruangan gedung hotel yang mewah, Maura bergandengan tangan dengan ayahnya, pria paruh baya yang tampan dan masih terlihat awet muda itu.
Dia adalah Samuel Argadana, pemilik hotel dan restoran ternama di negara itu. Konglomerat yang berhasil dalam bisnis makanan dan perhotelan.
Dia menggandeng tangan putri kesayangannya untuk menikah, mengantarkannya pada suami pilihan Maura. Yaitu Bara Rahadian.
"Bara, kamu harus bahagiakan putri saya. Kalau kamu membuat putri kesayangan saya menangis, saya tidak akan tinggal diam!" Ancam Samuel pada calon menantunya itu.
"Saya tidak akan pernah membiarkan Maura menangis dan akan selalu membahagiakannya." Bara tersenyum ramah, namun matanya menatap tajam ke arah Samuel.
Ya, kau tenang saja. Aku pasti akan membuat putrimu sangat bahagia setelah pernikahan ini.
Didepan penghulu, saksi, Samuel dan juga para tamu undangan yang hadir. Bara mengucapkan ijab kabul dengan fasih dan lancar.
Semua orang memberikan selamat atas pernikahan mereka. Setelah resepsi pernikahan selesai, pasangan pengantin baru itu langsung pergi ke kamar hotel yang mewah khusus pengantin baru.
Kamar itu dihiasi dengan banyak bunga-bunga dan dekorasinya sangat menawan. Bahkan di luar balkon kamar itu ada kolam renang kecil.
"Wow, sayang.. kamu bisa lihat ini? Kamar ini benar-benar seperti apa yang aku mau." Maura takjub melihat kamar pengantin mereka.
Bara tersenyum."Aku senang kalau kamu suka, sayang."
"Makasih ya…Bara-ku sayang," Maura memeluk suaminya dengan penuh cinta.
Bara dan Maura yang masih memakai baju pengantin itu. Memutuskan untuk membersihkan dulu diri mereka sebelum melakukan malam pertama. Maura sangat menantikan malam itu, dia bahkan sudah menyiapkan semuanya.
Setelah selesai membersihkan tubuh mereka yang penuh keringat dan berganti baju. Maura menyambut suaminya dengan mesra, dia memakai baju yang bisa membuat siapapun tergoda saat melihatnya.
"Sayang, aku sudah siap.." ucap Maura sambil mengecup pipi suaminya dengan manja.
"Aku juga sayang," jawab Bara dengan senyuman sinis di bibirnya. Kemudian Bara langsung mendorong Maura ke atas ranjang dengan keras.
"AHHHhhh!" pekik Maura terkejut karena dorongan keras dari suaminya itu. "Sa-sayang..." Maura melihat tatapan asing Bara kepadanya.
Bara yang selalu menatapnya dengan lembut, kini menatap Maura dengan tajam.
Rasanya aku ingin membunuhmu sekarang juga, Maura.
...-----*****-----...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Ara Aulia
mau malm pertama 🙈
2022-08-19
1
lina
bunuh bae
2022-08-01
1
lina
bahagia bara berhasil buat maura masuk sumur sldeeita 😭😭
2022-08-01
1