Bab 6. Ringan tangan

...🍁🍁🍁...

.

Evan memukuli Bara habis-habisan sampai pria itu tidak bisa melawannya. Evan seperti kerasukan setan, dia tidak memberi Bara sedikitpun ruang bahkan untuk bernafas.

Wajah Bara banyak belur dibuatnya, tubuhnya berada dibawah tubuh Evan. "Brengsek kau Bara! Brengsek! Bajingan! Aku akan membunuhmu!" ujar Evan penuh kemarahan para pria itu.

Bara sampai tidak sadarkan diri di pukul oleh Evan. Maura tidak tega melihat Bara diperlakukan seperti itu oleh sepupunya sendiri. Dia mencoba menghentikan Evan yang terus memukuli Bara bahkan disaat Bara sudah tidak berdaya tak sadarkan diri.

"Kak Evan! Hentikan kak! Sudah!" Maura menarik tubuh besar dan kuat sepupunya itu agar menjauh dari Bara.

Salah satu orang yang melihat kekerasan dan keributan itu, langsung melaporkan hal ini kepada pihak keamanan. "Tolong pak! Ada orang yang membuat keributan disini!"

Evan belum bisa dihentikan, dia terus memukuli Bara yang tidak sadarkan diri itu. Wajah tampannya sudah tidak terlihat jelas lagi akibat ulah Evan.

"Kak! Cukup kak, hentikan...Bara bisa mati kalau kakak terus memukuli dia! Dia sudah tidak sadarkan diri kak, kumohon...hentikan."

"Diam kamu Maura! Padahal sudah diperlakukan seperti ini, kamu masih membelanya! Apa kamu buta karena cinta?" Evan kecewa, sepupunya itu masih saja membela suaminya yang sudah membuat keluarga mereka kesulitan bahkan bermain dengan wanita lain di malam pernikahannya sendiri.

Beberapa petugas keamanan datang ke depan kamar hotel itu. Mereka membawa Evan yang masih mengamuk disana. Sementara itu Bara dilarikan ke rumah sakit karena lukanya cukup parah.

Walau Bara sudah membuatnya sakit hati, Maura masih memikirkan ikatan yang ada diantara mereka. Ikatan pernikahan yang belum lama terjalin dan memang dia masih mencintai Bara, tidak semudah itu perasaannya hilang.

Vera dan Maura sama-sama berada di rumah sakit, mereka menunggu dokter yang memeriksa keadaan Bara. Kedua wanita itu saling menatap sinis satu sama lain.

Aku harus meminta Bara membebaskan kak Evan setelah dia sadar. Dan aku harus bertanya padanya apa yang membuat dia begitu dendam pada ayah.

"Kenapa kamu ada disini?! Kamu gak akan pergi?" Maura menatap tajam kepada wanita yang duduk di kursi seberang tempatnya duduk.

"Cih! Pacarku sedang ada didalam sana dan dia terluka, mana mungkin aku meninggalkan dia sendirian." jawab Vera dengan senyuman sarkasnya.

Tangan Maura gemetar, dia ingin sekali memukul wanita yang katanya pacar suaminya itu. "Kamu bilang dia sendirian? Ada aku disini, dia tidak sendirian."

"Memangnya kamu siapa?" tanya Vera sambil menyilangkan kedua tangannya didada. Dia meremehkan Maura dengan tatapannya.

"Kamu lupa ya? Aku istrinya Bara!" Maura menunjukkan jarinya pada dirinya sendiri. Menegaskan bahwa dia adalah istri Bara.

Vera tersenyum, dia menatap Maura kemudian tertawa sinis. "PFut...istri? Palingan bentar lagi, kamu juga bakal di cerai sama dia. Apa yang kamu harapkan dari Bara? Dia menikahi kamu cuma karena harta, dia tidak pernah mencintai kamu!" Vera berjalan mendekati Maura, jarinya menunjuk-nunjuk kening Maura seraya meremehkannya.

Bara tidak mungkin tidak pernah mencintaiku. Lalu selama ini apa artinya empat tahun kami bersama?

Maura menepis jadi Vera yang menunjuk-nunjuk kepalanya. "Jaga jari kamu itu!" Maura menunjukan jarinya pada wajah Vera, saking emosinya dia pada wanita yang berada diatas ranjang pengantinnya.

Vera tersenyum, dia meremehkan wanita itu. Tak lama kemudian, dokter keluar dari ruang rawat Bara. Dokter mengatakan bahwa luka di wajah Bara cukup parah dan ada beberapa kulitnya yang sobek, hingga wajahnya di jahit. Maura sangat cemas pada kondisi Bara, dia langsung masuk ke ruangan Bara dan diikuti oleh Vera.

"Bara...sayang?" Vera mendahului Maura untuk menghampiri Bara, dia memeluk Bara dengan cemas.

Wajah Bara di perban dan terlihat lebam-lebam parah di kulit putih bersihnya itu. "Bara, kamu gak apa-apa?" tanya Maura sambil menatap pria itu dengan cemas.

"Gak apa-apa gimana? Lihat kelakuan sepupu kamu itu? Tidak cukup membuat Alina hancur, keluarga kalian juga ingin menghancurkan aku. Kalian memang keluarga sialan!" Bara melemparkan bantal di atas ranjang itu ke wajah Maura dengan kasar.

Air mata Maura jatuh lagi karena Bara untuk ke sekian kalinya. "Alina! Alina dan Alina terus! Apa dia yang membuat kamu berubah? Siapa sih dia sampai kamu seperti ini? Siapa orang tidak penting ini?" tanya Maura emosional.

Plakkkk

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Maura. Walau dalam keadaan sakit, Bara masih memiliki tenaga untuk memukul gadis itu. Melihat Maura di pukul Bara, membuat Vera tersenyum puas. Dia senang melihat istri kekasihnya itu di tampar didepan matanya.

"Kamu...barusan kamu menamparku?" Maura mendongak tidak menyangka, Bara akan melayangkan pukulan kepadanya. Dia tercengang, pasalnya Bara yang dia kenal tidak akan berbuat kasar pada seorang wanita. Bahkan menyakiti semut saja, Bara tidak tega. Lalu ini? Apa ini adalah Bara yang sebenarnya?

Bara adalah pria yang ringan tangan?

Aku mencemaskan kamu, tapi kamu memperlakukanku seperti ini?. Maura kecewa.

"Beraninya kamu bilang bahwa Alina tidak penting untukku!" Bara emosi setiap nama Alina disebutkan orang Maura.

Pipi Maura memerah dan memar, tapi dia tidak peduli dengan semua itu karena hatinya yang telah tertampar dan dipukul keras oleh Bara. Menangis tiada gunanya saat ini, akhirnya Maura angkat bicara. "Bara, apa benar ini sifat asli kamu? Benarkah sekalipun kamu mencintai aku?"

Jika kamu bilang tidak, maka akan ku akhiri hubungan ini.

Bara menatap tajam ke arah Maura, "Benar, sekalipun aku tidak pernah mencintaimu. Aku menikahimu demi harta dan dendamku pada Samuel Agradana!" Jelas Bara.

Maura tersenyum pahit, sepahit hatinya saat ini. Air matanya mengalir, sakit dan perih hatinya saat mengetahui fakta tentang Bara. "Lalu siapa Alina ini? Aku ingin tahu..."

"Sudah kubilang, tanyakan saja pada ayahmu yang brengsek itu!" Bara menatap Maura dengan penuh kebencian.

"Baik, akan aku tanyakan pada ayahku. Apa yang membuatmu melakukan semua ini?" kata Maura sakit hati.

Rasa penasaran Maura tentang dendam Bara pada ayahnya belum terjawab. Akhirnya dia memutuskan untuk pergi dari ruang rawat Bara dan menemui ayahnya yang ternyata sudah sadar dari pingsannya. Ruang rawat Bara dan ruang rawat Samuel hanya terhalang oleh satu ruangan saja.

"Maura...nak?" sambut Samuel sambil tersenyum melihat Maura menghampirinya.

"Ayah...aku akan panggilkan dokter ya." ucap gadis itu sambil menyeka air matanya yang terus jatuh membasahi pipi.

Samuel memegang tangan anaknya."Ti-tidak perlu, ayah baik-baik saja. Dimana Evan dan dimana suamimu?" raut wajah Samuel berubah saat menanyakan keberadaan Bara.

"Ayah...siapa sebenarnya Alina? Apa yang ayah lakukan padanya?" Maura tak dapat membendung lagi rasa penasarannya pada sosok Alina, siapa wanita yang membuat Bara sampai memperlakukan dia dan keluarganya sedemikian rupa.

Samuel tercengang, kedua matanya melebar mendengar pertanyaan dari putrinya tentang Alina.

****

Terpopuler

Comments

lina

lina

jujur lah samuel. itu ulah mu ampe maura jadi kaya gini

2022-08-03

0

lina

lina

cuma narik perhatin mu doang maura tno cinta

2022-08-03

0

lina

lina

sarkas itu apa s ir?

2022-08-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Malam menyakitkan
2 Bab 2. Pernikahan
3 Bab 3. Wanita lain di ranjang pengantinku
4 Bab 4. Di usir!
5 Bab 5. Kenapa kau lakukan ini?
6 Bab 6. Ringan tangan
7 Bab 7. Malangnya Alina
8 Bab 8. Biaya rumah sakit
9 Bab 9. Rumah kontrakan teman
10 Bab 10. Tidak punya pilihan
11 Bab 11. Terpaksa
12 Bab 12. Penolong
13 Bab 13. Babu
14 Bab 14. Bara tak tahu diri
15 Bab 15. Makan siang bersama Hero
16 Bab 16. Budakku
17 Bab 17. Xander Cooporation
18 Bab 18. Bryan kecewa
19 Bab 19. Jangan bersikap polos
20 Bab 20. Merasa bersalah
21 Bab 21. Perasaan Bara
22 Bab 22. Aku akan melupakanmu
23 Bab 23. Ternyata Bara...
24 Bab 24. Siapa yang selingkuh?
25 Bab 25. Pernyataan cinta Bryan
26 Bab 26. Calon Pebinor
27 Bab 27. Pria penggoda
28 Bab 28. Terjerat penyakit gila
29 Bab 29. Telpon saat rapat
30 Bab 30. Bara cemburu
31 Bab 31. Bule narsis
32 Bab 32. Deal!
33 Bab 33. Tameng
34 Bab 34. Kaget kan?
35 Bab 35. Aku juga bisa selingkuh!
36 Bab 36. Kesucianku bukan untuk bajingan
37 Bab 37. Maafkan aku
38 Bab 38. Persetujuan operasi
39 Bab 39. Rumah sakit
40 Bab 40. Tentang KARMA
41 Bab 41. Apa belum terlambat?
42 Bab 42. Permintaan maaf
43 Bab 43. Hidupmu berharga, little girl!
44 Bab 44. Rara gembul
45 Bab 45. Tetap pada keputusan
46 Bab 46. Lepaskan aku Bara
47 Bab 47. Penyesalan suami durhaka
48 Bab 48. Fantasi Bryan
49 Bab 49. Ocehan Clara
50 Bab 50. Apa dia marah?
51 Bab 51. Saran Vera
52 Bab 52. Kamu murahan
53 Bab 53. Rasakan itu
54 Bab 54. Aku ternoda
55 Bab 55. Potongan kenangan
56 Bab 56. Kebaikan hati
57 Bab 57. Salah orang
58 Bab 58. Breakfast
59 Bab 59. Perpisahan
60 Bab 60. Ini yang kumau
61 Bab 61. Tak ada kabar
62 Bab 62. Maura ke rumah Bryan
63 Bab 63. Calon mantu
64 Bab 64. Makan malam
65 Bab 65. Pria tak tahu malu
66 Bab 66. Satpam Baru
67 Bab 67. Rahasia Nathan
68 Bab 68. Maura kenapa??!
69 Bab 69. Karena ayah Dajjal!
70 Bab 70. Bukan untukmu lagi
71 Bab 71. Pdkt Bryan
72 Bab 72. Rencana Bryan
73 Bab 73. Pernyataan cinta
74 Bab 74. Kamu hamil anakku
75 Bab 75. Sudah tiada
76 Bab 76. Kalian semua sama saja
77 Bab 77. Samuel siuman
78 Bab 78. Mata keranjang
79 Bab 79. Jangan marah
80 Bab 80. Saya bukan orang baik.
81 Bab 81. Samuel mengaku
82 Bab 82. Perawat baru
83 Bab 83. Buat dia bahagia
84 Bab 84. Bryan yang manja
85 Bab 85. Tentang Kenzo
86 Bab 86. Belum move on
87 Bab 87. Little girl cemburu
88 Bab 88. Penjelasan
89 Bab 89. Tentang Stella
90 Bab 90. Maura setuju
91 Bab 91. Dendam pada Samuel
92 Bab 92. Terluka
93 Bab 93. Donor darah
94 Bab 94. Kenzo
95 Bab 95. Lamaran dadakan?
96 Bab 96. Penolakan Bryan
97 Bab 97. Aku tak rela
98 Bab 98. Tak mau mengalah
99 Bab 99. Sandiwara Bara
100 Bab 100. Rencana pernikahan
101 Bab 101. Sudah gila
102 Bab 102. Sah!
103 Bab 103. Malam syahdu
104 Bab 104. Permohonan maaf
105 Bab 105. Rumah sendiri
106 Bab 106. Mantan istriku, kakak iparku
107 Bab 107. Hubungan Baru
108 Bab 108. Tak sabar momong cucu
109 Bab 109. Ingin taubat
110 Bab 110. Sosok asli Arya
111 Bab 111. Maafkan ayah, Maura
112 Bab 112. Dosa pada Jessica
113 Bab 113. Penolakan Nathan
114 Bab 114. Bucinnya Bryan
115 Bab 115. Vera gimana?
116 Bab 116. Akhir Samuel
117 Bab 117. Pergi selamanya
118 Bab 118. Kamu masih virgin?
119 Bab 119. Aku tidak pantas
120 Bab 120. Ada apa dengan Maura?
121 Bab 121. Jangan-jangan ngisi?
122 Bab 122. Clara bahagia
123 Bab 123. Unboxing spesial
124 Bab 124. Kebahagiaan Bryan
125 Bab 125. Aku gak kuat By
126 Bab 126. Namanya bukan kecebong tapi...
127 Bab 127. Kunjungan Vera
128 Bab 128. Kalian menikah saja
129 Bab 129. Bawaan bayi
130 Bab 130. Kembali ke apartemen
131 Bab 131. Wanita Psikopat
132 Bab 132. Di hari bahagia
133 Terjerat pesona papaku
134 Terjerat pesona ayah sahabatku
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1. Malam menyakitkan
2
Bab 2. Pernikahan
3
Bab 3. Wanita lain di ranjang pengantinku
4
Bab 4. Di usir!
5
Bab 5. Kenapa kau lakukan ini?
6
Bab 6. Ringan tangan
7
Bab 7. Malangnya Alina
8
Bab 8. Biaya rumah sakit
9
Bab 9. Rumah kontrakan teman
10
Bab 10. Tidak punya pilihan
11
Bab 11. Terpaksa
12
Bab 12. Penolong
13
Bab 13. Babu
14
Bab 14. Bara tak tahu diri
15
Bab 15. Makan siang bersama Hero
16
Bab 16. Budakku
17
Bab 17. Xander Cooporation
18
Bab 18. Bryan kecewa
19
Bab 19. Jangan bersikap polos
20
Bab 20. Merasa bersalah
21
Bab 21. Perasaan Bara
22
Bab 22. Aku akan melupakanmu
23
Bab 23. Ternyata Bara...
24
Bab 24. Siapa yang selingkuh?
25
Bab 25. Pernyataan cinta Bryan
26
Bab 26. Calon Pebinor
27
Bab 27. Pria penggoda
28
Bab 28. Terjerat penyakit gila
29
Bab 29. Telpon saat rapat
30
Bab 30. Bara cemburu
31
Bab 31. Bule narsis
32
Bab 32. Deal!
33
Bab 33. Tameng
34
Bab 34. Kaget kan?
35
Bab 35. Aku juga bisa selingkuh!
36
Bab 36. Kesucianku bukan untuk bajingan
37
Bab 37. Maafkan aku
38
Bab 38. Persetujuan operasi
39
Bab 39. Rumah sakit
40
Bab 40. Tentang KARMA
41
Bab 41. Apa belum terlambat?
42
Bab 42. Permintaan maaf
43
Bab 43. Hidupmu berharga, little girl!
44
Bab 44. Rara gembul
45
Bab 45. Tetap pada keputusan
46
Bab 46. Lepaskan aku Bara
47
Bab 47. Penyesalan suami durhaka
48
Bab 48. Fantasi Bryan
49
Bab 49. Ocehan Clara
50
Bab 50. Apa dia marah?
51
Bab 51. Saran Vera
52
Bab 52. Kamu murahan
53
Bab 53. Rasakan itu
54
Bab 54. Aku ternoda
55
Bab 55. Potongan kenangan
56
Bab 56. Kebaikan hati
57
Bab 57. Salah orang
58
Bab 58. Breakfast
59
Bab 59. Perpisahan
60
Bab 60. Ini yang kumau
61
Bab 61. Tak ada kabar
62
Bab 62. Maura ke rumah Bryan
63
Bab 63. Calon mantu
64
Bab 64. Makan malam
65
Bab 65. Pria tak tahu malu
66
Bab 66. Satpam Baru
67
Bab 67. Rahasia Nathan
68
Bab 68. Maura kenapa??!
69
Bab 69. Karena ayah Dajjal!
70
Bab 70. Bukan untukmu lagi
71
Bab 71. Pdkt Bryan
72
Bab 72. Rencana Bryan
73
Bab 73. Pernyataan cinta
74
Bab 74. Kamu hamil anakku
75
Bab 75. Sudah tiada
76
Bab 76. Kalian semua sama saja
77
Bab 77. Samuel siuman
78
Bab 78. Mata keranjang
79
Bab 79. Jangan marah
80
Bab 80. Saya bukan orang baik.
81
Bab 81. Samuel mengaku
82
Bab 82. Perawat baru
83
Bab 83. Buat dia bahagia
84
Bab 84. Bryan yang manja
85
Bab 85. Tentang Kenzo
86
Bab 86. Belum move on
87
Bab 87. Little girl cemburu
88
Bab 88. Penjelasan
89
Bab 89. Tentang Stella
90
Bab 90. Maura setuju
91
Bab 91. Dendam pada Samuel
92
Bab 92. Terluka
93
Bab 93. Donor darah
94
Bab 94. Kenzo
95
Bab 95. Lamaran dadakan?
96
Bab 96. Penolakan Bryan
97
Bab 97. Aku tak rela
98
Bab 98. Tak mau mengalah
99
Bab 99. Sandiwara Bara
100
Bab 100. Rencana pernikahan
101
Bab 101. Sudah gila
102
Bab 102. Sah!
103
Bab 103. Malam syahdu
104
Bab 104. Permohonan maaf
105
Bab 105. Rumah sendiri
106
Bab 106. Mantan istriku, kakak iparku
107
Bab 107. Hubungan Baru
108
Bab 108. Tak sabar momong cucu
109
Bab 109. Ingin taubat
110
Bab 110. Sosok asli Arya
111
Bab 111. Maafkan ayah, Maura
112
Bab 112. Dosa pada Jessica
113
Bab 113. Penolakan Nathan
114
Bab 114. Bucinnya Bryan
115
Bab 115. Vera gimana?
116
Bab 116. Akhir Samuel
117
Bab 117. Pergi selamanya
118
Bab 118. Kamu masih virgin?
119
Bab 119. Aku tidak pantas
120
Bab 120. Ada apa dengan Maura?
121
Bab 121. Jangan-jangan ngisi?
122
Bab 122. Clara bahagia
123
Bab 123. Unboxing spesial
124
Bab 124. Kebahagiaan Bryan
125
Bab 125. Aku gak kuat By
126
Bab 126. Namanya bukan kecebong tapi...
127
Bab 127. Kunjungan Vera
128
Bab 128. Kalian menikah saja
129
Bab 129. Bawaan bayi
130
Bab 130. Kembali ke apartemen
131
Bab 131. Wanita Psikopat
132
Bab 132. Di hari bahagia
133
Terjerat pesona papaku
134
Terjerat pesona ayah sahabatku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!