Bab 16. Budakku

Maura belum terbiasa dengan perubahan sikap Bara padanya. Pria yang dulu perhatian dan lembut berubah menjadi dingin dan kejam dalam sekejap mata. Bahkan kini dia berani membentak Maura, tak cukup dibentak, Maura juga sudah beberapa kali ditampar olehnya.

Gadis itu kembali ke kantor dengan malas, dia segera menghadap ke ruang Presdir. Sesampainya disana dia melihat Bara sedang memeriksa beberapa dokumen bersama Nathan.

Kamu gak pantas duduk di kursi itu, Bara. Suatu saat nanti, pada suatu hari...kursi itu akan kembali kepada pemilik sebenarnya. Maura menajamkan pandangannya ketika melihat Bara duduk di kursi Presdir.

"Oh, kamu sudah datang." Sambut Bara dengan suara yang sinis.

"Ada apa bapak memanggil saya? Ini masih jam makan siang." kata Maura bertanya seraya menegaskan.

"Darimana saja kamu?" Bara bertanya sambil menatap tajam istrinya.

"Darimana saya, saya pikir itu bukan urusan bapak." jawab Maura ketus.

"Heh! Kamu lupa ya, kita adalah suami istri. Seorang suami berhak tau kemana istrinya pergi." Bara menggunakan kata suami-istri untuk bertanya kemana Maura pergi.

Beraninya kamu pergi dengan pria lain, disaat aku masih ada disini.

"Hah? Suami-istri? Saya dan bapak? Sepertinya hanya diatas kertas saja." ucap Maura ketus.

Mata Bara melotot pada istrinya. "Beraninya kamu..."

"Kenapa? Apa kamu mau memukulku lagi?!" tanya Maura menantang pria itu.

"Haahh.. sudahlah...aku memanggilmu kemari karena tadi kakakmu datang kemari." ucap Bara sambil menghela nafas.

"Kak Evan?" gumam Maura pelan. "Kak Evan, mau apa dia kesini?" tanya Maura sambil menatap Bara dengan tajam.

"Dia mengacau disini, mengamuk menanyakanmu. Lalu aku meminta satpam membawanya, bagaimana? Apa kamu mau dia dibawa ke pihak berwajib?" tanya Bara sambil tersenyum sinis.

"A-apa? Kamu mau bawa kakakku kemana?" Maura emosi ketika Bara mengatakan akan membawa kakaknya kembali ke jeruji besi.

"Tenang dulu, aku tidak akan membawanya ke jeruji besi dan meminta satpam membebaskannya. Tapi malam ini kamu harus tinggal di rumahku sampai pagi." ucap Bara tegas.

Maura mengepalkan tangannya dengan kesal. "Katanya...aku hanya berada dirumahmu pada pagi, siang atau sore hari. Kenapa dengan malam juga aku harus kesana? Bukankah itu melanggar kontrak!" Maura hanya bisa membela dirinya ketika tak ada yang bisa membelanya. Hanya dirinya sendiri yang bisa dia andalkan.

Bara beranjak dari tempat duduknya. Kemudian dia menaikkan dagu Maura, "Kamu jangan bicara soal kontrak denganku Maura! Kamu harus ingat siapa dirimu saat ini, kamu...adalah budakku dan poin kontrak nomor 10 yang belum ditambahkan secara resmi...bahwa kamu akan datang ketika aku panggil disaat seperti apapun. Setelah aku membebaskan Evan dari penjara!"

Maura tidak bergeming, dia memang tidak bisa berbuat apa-apa saat ini. Dia adalah wanita yang menghargai janji hitam diatas putih, dia yang meminta bantuan Bara, maka dia yang harus menerima akibatnya.

"Baiklah, malam ini aku akan menginap di rumahmu." ucap Maura dengan berat hati.

Bara melepaskan tangannya dari dagu Maura. "Bagus, kalau begini dari tadi kan enak..."

"Ya, jadi tolong bebaskan kak Evan."

"Ya nanti aku akan bebaskan dia," kata Bara santai.

"Sekarang, pak BARA!" Seru Maura tegas.

"Kamu selalu tidak sabar, inilah yang membuatmu ceroboh dan gegabah dalam setiap mengambil keputusan." Bara tersenyum sinis, dia mengambil gagang telepon dan langsung menghubungi Nathan lalu meminta sekretarisnya untuk membebaskan Evan yang ditahan dibagian keamanan perusahaan itu. "Kamu PUAS?"

Maura tidak menjawab atau mengatakan terimakasih, dia menelan ludah. Gadis itu membalikkan badannya, dia melangkah pergi dari sana.

"Maura...siapa laki-laki itu?" Tanya Bara tiba-tiba pada Maura, hingga langkah gadis itu terhenti.

Aku tidak pernah melihat Maura bersama laki-laki lain selain Evan, ayahnya si brengsek Samuel dan aku...lalu siapa pria itu?

Deg!

Jantung Maura berdegup kencang, kenapa Bara bertanya tentang laki-laki padanya? Apakah mungkin dia adalah Bryan yang tadi makan siang bersamanya?

Apa kamu masih peduli padaku, Bara? Apa ada sedikit sisa cinta di hatimu untukku?

Maura membalikkan wajahnya, dia mencoba mengetes Bara. "Dia pria yang mentraktirku makan siang. Kenapa?" tanya Maura sambil menatap Bara penuh harapan.

"Tidak apa-apa, hanya saja dia terlalu tua untukmu." jawab Bara ketus.

"Apa?" Maura ternganga dibuatnya.

"Kalau mau cari pria, aku sarankan cari yang lebih bagus sedikit." ucap Bara sambil tersenyum sinis. "Kenapa? Apa kamu tak bisa menemukan pria yang lebih baik dariku?"

Sial! Kenapa aku malah mengatakan hal tidak berguna ini padahal aku sangat penasaran siapa pria itu?

Sakit hati Maura mendengar ucapan Bara, matanya berkaca-kaca. Dia tidak sanggup mendengar kata-kata sinis dan tajam dari suaminya, apalagi melihat wajahnya.

Mengapa aku masih mencintai sampah sepertimu Bara?

"Maura, jangan lupa...kamu adalah budakku, aku adalah tuanmu!" Ucap Bara menegaskan lagi bahwa Maura hanyalah budaknya.

Maura terdiam, dia pergi meninggalkan ruangan itu dengan perasaan sedih.

...*****...

Terpopuler

Comments

lina

lina

🤣🤣🤣 nanya juga kan lu!! bilamg aja cemburu

2022-08-14

0

lina

lina

dasar licik lu bara

2022-08-14

0

lina

lina

lu aja berani mesra mermsraan ama pacar apa lagi d depan maura

2022-08-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Malam menyakitkan
2 Bab 2. Pernikahan
3 Bab 3. Wanita lain di ranjang pengantinku
4 Bab 4. Di usir!
5 Bab 5. Kenapa kau lakukan ini?
6 Bab 6. Ringan tangan
7 Bab 7. Malangnya Alina
8 Bab 8. Biaya rumah sakit
9 Bab 9. Rumah kontrakan teman
10 Bab 10. Tidak punya pilihan
11 Bab 11. Terpaksa
12 Bab 12. Penolong
13 Bab 13. Babu
14 Bab 14. Bara tak tahu diri
15 Bab 15. Makan siang bersama Hero
16 Bab 16. Budakku
17 Bab 17. Xander Cooporation
18 Bab 18. Bryan kecewa
19 Bab 19. Jangan bersikap polos
20 Bab 20. Merasa bersalah
21 Bab 21. Perasaan Bara
22 Bab 22. Aku akan melupakanmu
23 Bab 23. Ternyata Bara...
24 Bab 24. Siapa yang selingkuh?
25 Bab 25. Pernyataan cinta Bryan
26 Bab 26. Calon Pebinor
27 Bab 27. Pria penggoda
28 Bab 28. Terjerat penyakit gila
29 Bab 29. Telpon saat rapat
30 Bab 30. Bara cemburu
31 Bab 31. Bule narsis
32 Bab 32. Deal!
33 Bab 33. Tameng
34 Bab 34. Kaget kan?
35 Bab 35. Aku juga bisa selingkuh!
36 Bab 36. Kesucianku bukan untuk bajingan
37 Bab 37. Maafkan aku
38 Bab 38. Persetujuan operasi
39 Bab 39. Rumah sakit
40 Bab 40. Tentang KARMA
41 Bab 41. Apa belum terlambat?
42 Bab 42. Permintaan maaf
43 Bab 43. Hidupmu berharga, little girl!
44 Bab 44. Rara gembul
45 Bab 45. Tetap pada keputusan
46 Bab 46. Lepaskan aku Bara
47 Bab 47. Penyesalan suami durhaka
48 Bab 48. Fantasi Bryan
49 Bab 49. Ocehan Clara
50 Bab 50. Apa dia marah?
51 Bab 51. Saran Vera
52 Bab 52. Kamu murahan
53 Bab 53. Rasakan itu
54 Bab 54. Aku ternoda
55 Bab 55. Potongan kenangan
56 Bab 56. Kebaikan hati
57 Bab 57. Salah orang
58 Bab 58. Breakfast
59 Bab 59. Perpisahan
60 Bab 60. Ini yang kumau
61 Bab 61. Tak ada kabar
62 Bab 62. Maura ke rumah Bryan
63 Bab 63. Calon mantu
64 Bab 64. Makan malam
65 Bab 65. Pria tak tahu malu
66 Bab 66. Satpam Baru
67 Bab 67. Rahasia Nathan
68 Bab 68. Maura kenapa??!
69 Bab 69. Karena ayah Dajjal!
70 Bab 70. Bukan untukmu lagi
71 Bab 71. Pdkt Bryan
72 Bab 72. Rencana Bryan
73 Bab 73. Pernyataan cinta
74 Bab 74. Kamu hamil anakku
75 Bab 75. Sudah tiada
76 Bab 76. Kalian semua sama saja
77 Bab 77. Samuel siuman
78 Bab 78. Mata keranjang
79 Bab 79. Jangan marah
80 Bab 80. Saya bukan orang baik.
81 Bab 81. Samuel mengaku
82 Bab 82. Perawat baru
83 Bab 83. Buat dia bahagia
84 Bab 84. Bryan yang manja
85 Bab 85. Tentang Kenzo
86 Bab 86. Belum move on
87 Bab 87. Little girl cemburu
88 Bab 88. Penjelasan
89 Bab 89. Tentang Stella
90 Bab 90. Maura setuju
91 Bab 91. Dendam pada Samuel
92 Bab 92. Terluka
93 Bab 93. Donor darah
94 Bab 94. Kenzo
95 Bab 95. Lamaran dadakan?
96 Bab 96. Penolakan Bryan
97 Bab 97. Aku tak rela
98 Bab 98. Tak mau mengalah
99 Bab 99. Sandiwara Bara
100 Bab 100. Rencana pernikahan
101 Bab 101. Sudah gila
102 Bab 102. Sah!
103 Bab 103. Malam syahdu
104 Bab 104. Permohonan maaf
105 Bab 105. Rumah sendiri
106 Bab 106. Mantan istriku, kakak iparku
107 Bab 107. Hubungan Baru
108 Bab 108. Tak sabar momong cucu
109 Bab 109. Ingin taubat
110 Bab 110. Sosok asli Arya
111 Bab 111. Maafkan ayah, Maura
112 Bab 112. Dosa pada Jessica
113 Bab 113. Penolakan Nathan
114 Bab 114. Bucinnya Bryan
115 Bab 115. Vera gimana?
116 Bab 116. Akhir Samuel
117 Bab 117. Pergi selamanya
118 Bab 118. Kamu masih virgin?
119 Bab 119. Aku tidak pantas
120 Bab 120. Ada apa dengan Maura?
121 Bab 121. Jangan-jangan ngisi?
122 Bab 122. Clara bahagia
123 Bab 123. Unboxing spesial
124 Bab 124. Kebahagiaan Bryan
125 Bab 125. Aku gak kuat By
126 Bab 126. Namanya bukan kecebong tapi...
127 Bab 127. Kunjungan Vera
128 Bab 128. Kalian menikah saja
129 Bab 129. Bawaan bayi
130 Bab 130. Kembali ke apartemen
131 Bab 131. Wanita Psikopat
132 Bab 132. Di hari bahagia
133 Terjerat pesona papaku
134 Terjerat pesona ayah sahabatku
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1. Malam menyakitkan
2
Bab 2. Pernikahan
3
Bab 3. Wanita lain di ranjang pengantinku
4
Bab 4. Di usir!
5
Bab 5. Kenapa kau lakukan ini?
6
Bab 6. Ringan tangan
7
Bab 7. Malangnya Alina
8
Bab 8. Biaya rumah sakit
9
Bab 9. Rumah kontrakan teman
10
Bab 10. Tidak punya pilihan
11
Bab 11. Terpaksa
12
Bab 12. Penolong
13
Bab 13. Babu
14
Bab 14. Bara tak tahu diri
15
Bab 15. Makan siang bersama Hero
16
Bab 16. Budakku
17
Bab 17. Xander Cooporation
18
Bab 18. Bryan kecewa
19
Bab 19. Jangan bersikap polos
20
Bab 20. Merasa bersalah
21
Bab 21. Perasaan Bara
22
Bab 22. Aku akan melupakanmu
23
Bab 23. Ternyata Bara...
24
Bab 24. Siapa yang selingkuh?
25
Bab 25. Pernyataan cinta Bryan
26
Bab 26. Calon Pebinor
27
Bab 27. Pria penggoda
28
Bab 28. Terjerat penyakit gila
29
Bab 29. Telpon saat rapat
30
Bab 30. Bara cemburu
31
Bab 31. Bule narsis
32
Bab 32. Deal!
33
Bab 33. Tameng
34
Bab 34. Kaget kan?
35
Bab 35. Aku juga bisa selingkuh!
36
Bab 36. Kesucianku bukan untuk bajingan
37
Bab 37. Maafkan aku
38
Bab 38. Persetujuan operasi
39
Bab 39. Rumah sakit
40
Bab 40. Tentang KARMA
41
Bab 41. Apa belum terlambat?
42
Bab 42. Permintaan maaf
43
Bab 43. Hidupmu berharga, little girl!
44
Bab 44. Rara gembul
45
Bab 45. Tetap pada keputusan
46
Bab 46. Lepaskan aku Bara
47
Bab 47. Penyesalan suami durhaka
48
Bab 48. Fantasi Bryan
49
Bab 49. Ocehan Clara
50
Bab 50. Apa dia marah?
51
Bab 51. Saran Vera
52
Bab 52. Kamu murahan
53
Bab 53. Rasakan itu
54
Bab 54. Aku ternoda
55
Bab 55. Potongan kenangan
56
Bab 56. Kebaikan hati
57
Bab 57. Salah orang
58
Bab 58. Breakfast
59
Bab 59. Perpisahan
60
Bab 60. Ini yang kumau
61
Bab 61. Tak ada kabar
62
Bab 62. Maura ke rumah Bryan
63
Bab 63. Calon mantu
64
Bab 64. Makan malam
65
Bab 65. Pria tak tahu malu
66
Bab 66. Satpam Baru
67
Bab 67. Rahasia Nathan
68
Bab 68. Maura kenapa??!
69
Bab 69. Karena ayah Dajjal!
70
Bab 70. Bukan untukmu lagi
71
Bab 71. Pdkt Bryan
72
Bab 72. Rencana Bryan
73
Bab 73. Pernyataan cinta
74
Bab 74. Kamu hamil anakku
75
Bab 75. Sudah tiada
76
Bab 76. Kalian semua sama saja
77
Bab 77. Samuel siuman
78
Bab 78. Mata keranjang
79
Bab 79. Jangan marah
80
Bab 80. Saya bukan orang baik.
81
Bab 81. Samuel mengaku
82
Bab 82. Perawat baru
83
Bab 83. Buat dia bahagia
84
Bab 84. Bryan yang manja
85
Bab 85. Tentang Kenzo
86
Bab 86. Belum move on
87
Bab 87. Little girl cemburu
88
Bab 88. Penjelasan
89
Bab 89. Tentang Stella
90
Bab 90. Maura setuju
91
Bab 91. Dendam pada Samuel
92
Bab 92. Terluka
93
Bab 93. Donor darah
94
Bab 94. Kenzo
95
Bab 95. Lamaran dadakan?
96
Bab 96. Penolakan Bryan
97
Bab 97. Aku tak rela
98
Bab 98. Tak mau mengalah
99
Bab 99. Sandiwara Bara
100
Bab 100. Rencana pernikahan
101
Bab 101. Sudah gila
102
Bab 102. Sah!
103
Bab 103. Malam syahdu
104
Bab 104. Permohonan maaf
105
Bab 105. Rumah sendiri
106
Bab 106. Mantan istriku, kakak iparku
107
Bab 107. Hubungan Baru
108
Bab 108. Tak sabar momong cucu
109
Bab 109. Ingin taubat
110
Bab 110. Sosok asli Arya
111
Bab 111. Maafkan ayah, Maura
112
Bab 112. Dosa pada Jessica
113
Bab 113. Penolakan Nathan
114
Bab 114. Bucinnya Bryan
115
Bab 115. Vera gimana?
116
Bab 116. Akhir Samuel
117
Bab 117. Pergi selamanya
118
Bab 118. Kamu masih virgin?
119
Bab 119. Aku tidak pantas
120
Bab 120. Ada apa dengan Maura?
121
Bab 121. Jangan-jangan ngisi?
122
Bab 122. Clara bahagia
123
Bab 123. Unboxing spesial
124
Bab 124. Kebahagiaan Bryan
125
Bab 125. Aku gak kuat By
126
Bab 126. Namanya bukan kecebong tapi...
127
Bab 127. Kunjungan Vera
128
Bab 128. Kalian menikah saja
129
Bab 129. Bawaan bayi
130
Bab 130. Kembali ke apartemen
131
Bab 131. Wanita Psikopat
132
Bab 132. Di hari bahagia
133
Terjerat pesona papaku
134
Terjerat pesona ayah sahabatku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!