Bab 18. Bryan kecewa

...🍀🍀🍀...

Bryan tersenyum sinis, mendengar Maura sudah menikah. Entah kenapa hatinya menjadi resah dan gelisah. "F*ck!"

"Pak Presdir, saya mengerti perasaan pak Presdir...namun saya belum selesai menjelaskan situasinya."

"Ah! Sudahlah, jangan bicarakan lagi tentang wanita itu! Beraninya dia menggodaku, padahal dia sudah memiliki suami." Bryan terlanjur marah dan kecewa saat mengetahui bahwa Maura sudah menikah.

"Tapi pak, sebenarnya-"

"Ferry, hentikan! Pergi saja kerja sana! Jangan datang ke ruanganku sebelum aku memanggil!" seru Bryan pada sekretarisnya itu. Perubahan raut wajah Bryan cukup cepat, Padahal belum lama dia tersenyum dan sekarang dia sudah menunjukkan kekesalannya karena wanita bernama Maura.

Ferry menghela nafas panjang, dia pun menundukkan kepalanya, kemudian pergi dari ruang Presdir. "Haaah...pak Presdir benar-benar keras kepala, Padahal aku ingin memberitahu dia bahwa mungkin hubungan Bu Maura dengan suaminya tidak seperti yang dia pikirkan. Haaahhh...ya sudah deh, biarkan saja dia berspekulasi seperti apa yang ia pikirkan."

Ferry kembali ke tempatnya bekerja seperti biasa, dia meninggalkan sang Presdir yang terlihat kesal karena wanita bernama Maura.

"Ah sialan! Aku tidak bisa fokus bekerja kalau begini caranya! Aku akan bicara dengannya dan mengutarakan semua kekesalanku padanya yang sudah menipuku." Bryan mendengus kesal.

Sepanjang hari itu, Bryan tidak fokus bekerja karena memikirkan Maura yang sudah menikah. Dia pun menghubungi Maura, namun gadis itu tidak kunjung mengangkat telepon darinya. Maura sendiri sedang sibuk menyetrika baju Ghea yang belum lama di cuci di rumah itu.

"Cepetan! Lama banget sih! Aku mau pakai bajunya sekarang!" Ghea meminta pada Maura untuk lebih cepat menyetrikanya.

"Bisa gak bicaranya yang sopan? Aku ini lebih tua dari kamu, apa begini cara kakak dan ibu kamu mendidikmu?" tanya Maura mulai kesal dengan sikap Ghea yang selalu tidak sopan padanya.

Alya datang menghampiri Maura sambil mendorong sedikit tubuhnya."Apa kamu bilang? Mendidik? Beraninya kamu ngomong soal didikan sama anak saya."

"Memang didikannya kurang kok, buktinya dia gak sopan sama yang lebih tua!" kata Maura yang kesabarannya diambang batas.

Ya Allah, aku gak tahan lagi. Udah satu bulan aku diperlakukan seperti ini dan aku diam saja. Aku pikir jika diam, mereka akan berhenti tapi mereka masih begini dan semakin memperlakukan sewenang-wenang.

"Bu, lihat dia! Babu aja berani ngomong kasar, kita harus kasih pelajaran sama dia." Ghea menyilangkan kedua tangannya didada dengan angkuh.

"Heh! Ngomong-ngomong soal didikan orang tua, kamu juga lebih parah. Bapak kamu itu seperti binatang, dia punya penyakit kejiwaan karena memperkosa dan membunuh wanita yang seumuran anaknya sendiri. Jangan sok suci deh kamu ngomong soal didikan, kamu sama bapak kamu sama aja!" Alya mendorong-dorong kepala Maura dengan jari telunjuknya dan mengenai perban di keningnya.

Mata Maura menatap Alya dengan tajam. "Ibu...tolong jangan keterlaluan, jangan bawa-bawa ayah saya."

"Kenapa? Emang faktanya ayah kamu itu binatang!" Alya menatap tajam ke arah Maura.

"Itu...itu..." Maura tidak bicara bicara, memang fakta itu tidak bisa dia bantah. Ayahnya telah melakukan kesalahan.

"Apa kamu tau berapa banyak wanita yang menjadi korban penjahat seperti ayahmu? Bukan hanya almh Alina saja, kakak pak Nathan juga menjadi korbannya! Dan entah siapa lagi korbannya selain itu." Alya menjelaskan pada Maura tentang kakaknya Nathan yang juga menjadi korban.

Maura tercengang karena dia baru mengetahui hal ini. "Kakak nya pak Nathan? Apa maksud ibu?"

"Jadi kamu gak tau ya tentang kakaknya pak Nathan? Dia juga diperlakukan seperti Almh Alina, oleh bapak kamu!" Seru Alya dengan suara keras.

Jadi ini sebabnya pak Nathan juga berkhianat pada ayah? Ayah...kenapa ayah sejahat itu?

Setelah selesai menyetrika baju Ghea, Maura pamit untuk pergi ke tempat Hanna dan beristirahat disana, berhubung semua pekerjaan sudah selesai. Maura diperbolehkan pulang oleh Alya, karena saat dia meminta izin tidak ada Bara disana. Bara pergi dengan Nathan setelah dia mendapatkan telepon dari kliennya.

Maura dalam perjalanan pulang ke rumahnya, dia baru saja mengecek ponselnya sambil menunggu angkot lewat di ujung kompleks rumah itu. Dia tidak punya uang cukup untuk ojek apalagi naik taksi.

"Ya Allah, ternyata begini rasanya hidup susah. Aku harusnya lebih banyak bersyukur atas nikmat yang selalu Allah berikan padaku." ucap Maura sambil menyandarkan kepalanya pada besi yang ada di tempat duduk. "Ayah...kapan ayah sadar? Ayah tolong bantu Maura, bilang kalau ayah bukan orang jahat seperti apa yang mereka katakan..."

Ketika wanita itu sedang menangis sendirian, sambil melamun. Sebuah mobil mewah berhenti didepannya, kemudian pintu mobil itu terbuka.

"Kamu benar-benar membuatmu gila!" ucap Bryan tiba-tiba pada Maura.

"Pak Bryan?" Maura menyeka air matanya, dia langsung berdiri ketika melihat pria tampan itu berdiri dihadapannya.

Sial! Aku berpikir untuk meninggalkannya saja, tapi kenapa aku malah balik lagi kesini?

Bryan menatap Maura dengan tatapan yang tidak bisa di artikan dengan kata-kata. "Pak Bryan, kenapa bapak ada disini? Apa bapak mau menagih hutang? Padahal sudah satu bulan tidak ada kabar, saya pikir bapak sudah melupakannya." pikir Maura karena Bryan tidak ada kabar selama satu bulan.

"Kamu...ikut aku! Mari kita bicara!" Bryan membawa Maura masuk ke dalam mobilnya.

Ini harus diselesaikan, benar...

Maura dan Bryan naik mobil bersama lalu mereka pergi darisana. Tanpa mereka sadari, seseorang dari dalam mobil belakang melihat kepergian mereka.

...*****...

Terpopuler

Comments

lina

lina

pasti bara 🤣🤣

2022-08-15

0

lina

lina

🤣🤣🤣 ora lu udh cinta 🙈🙈

2022-08-15

0

lina

lina

ayah lu butuh bini 🙈🙈

2022-08-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Malam menyakitkan
2 Bab 2. Pernikahan
3 Bab 3. Wanita lain di ranjang pengantinku
4 Bab 4. Di usir!
5 Bab 5. Kenapa kau lakukan ini?
6 Bab 6. Ringan tangan
7 Bab 7. Malangnya Alina
8 Bab 8. Biaya rumah sakit
9 Bab 9. Rumah kontrakan teman
10 Bab 10. Tidak punya pilihan
11 Bab 11. Terpaksa
12 Bab 12. Penolong
13 Bab 13. Babu
14 Bab 14. Bara tak tahu diri
15 Bab 15. Makan siang bersama Hero
16 Bab 16. Budakku
17 Bab 17. Xander Cooporation
18 Bab 18. Bryan kecewa
19 Bab 19. Jangan bersikap polos
20 Bab 20. Merasa bersalah
21 Bab 21. Perasaan Bara
22 Bab 22. Aku akan melupakanmu
23 Bab 23. Ternyata Bara...
24 Bab 24. Siapa yang selingkuh?
25 Bab 25. Pernyataan cinta Bryan
26 Bab 26. Calon Pebinor
27 Bab 27. Pria penggoda
28 Bab 28. Terjerat penyakit gila
29 Bab 29. Telpon saat rapat
30 Bab 30. Bara cemburu
31 Bab 31. Bule narsis
32 Bab 32. Deal!
33 Bab 33. Tameng
34 Bab 34. Kaget kan?
35 Bab 35. Aku juga bisa selingkuh!
36 Bab 36. Kesucianku bukan untuk bajingan
37 Bab 37. Maafkan aku
38 Bab 38. Persetujuan operasi
39 Bab 39. Rumah sakit
40 Bab 40. Tentang KARMA
41 Bab 41. Apa belum terlambat?
42 Bab 42. Permintaan maaf
43 Bab 43. Hidupmu berharga, little girl!
44 Bab 44. Rara gembul
45 Bab 45. Tetap pada keputusan
46 Bab 46. Lepaskan aku Bara
47 Bab 47. Penyesalan suami durhaka
48 Bab 48. Fantasi Bryan
49 Bab 49. Ocehan Clara
50 Bab 50. Apa dia marah?
51 Bab 51. Saran Vera
52 Bab 52. Kamu murahan
53 Bab 53. Rasakan itu
54 Bab 54. Aku ternoda
55 Bab 55. Potongan kenangan
56 Bab 56. Kebaikan hati
57 Bab 57. Salah orang
58 Bab 58. Breakfast
59 Bab 59. Perpisahan
60 Bab 60. Ini yang kumau
61 Bab 61. Tak ada kabar
62 Bab 62. Maura ke rumah Bryan
63 Bab 63. Calon mantu
64 Bab 64. Makan malam
65 Bab 65. Pria tak tahu malu
66 Bab 66. Satpam Baru
67 Bab 67. Rahasia Nathan
68 Bab 68. Maura kenapa??!
69 Bab 69. Karena ayah Dajjal!
70 Bab 70. Bukan untukmu lagi
71 Bab 71. Pdkt Bryan
72 Bab 72. Rencana Bryan
73 Bab 73. Pernyataan cinta
74 Bab 74. Kamu hamil anakku
75 Bab 75. Sudah tiada
76 Bab 76. Kalian semua sama saja
77 Bab 77. Samuel siuman
78 Bab 78. Mata keranjang
79 Bab 79. Jangan marah
80 Bab 80. Saya bukan orang baik.
81 Bab 81. Samuel mengaku
82 Bab 82. Perawat baru
83 Bab 83. Buat dia bahagia
84 Bab 84. Bryan yang manja
85 Bab 85. Tentang Kenzo
86 Bab 86. Belum move on
87 Bab 87. Little girl cemburu
88 Bab 88. Penjelasan
89 Bab 89. Tentang Stella
90 Bab 90. Maura setuju
91 Bab 91. Dendam pada Samuel
92 Bab 92. Terluka
93 Bab 93. Donor darah
94 Bab 94. Kenzo
95 Bab 95. Lamaran dadakan?
96 Bab 96. Penolakan Bryan
97 Bab 97. Aku tak rela
98 Bab 98. Tak mau mengalah
99 Bab 99. Sandiwara Bara
100 Bab 100. Rencana pernikahan
101 Bab 101. Sudah gila
102 Bab 102. Sah!
103 Bab 103. Malam syahdu
104 Bab 104. Permohonan maaf
105 Bab 105. Rumah sendiri
106 Bab 106. Mantan istriku, kakak iparku
107 Bab 107. Hubungan Baru
108 Bab 108. Tak sabar momong cucu
109 Bab 109. Ingin taubat
110 Bab 110. Sosok asli Arya
111 Bab 111. Maafkan ayah, Maura
112 Bab 112. Dosa pada Jessica
113 Bab 113. Penolakan Nathan
114 Bab 114. Bucinnya Bryan
115 Bab 115. Vera gimana?
116 Bab 116. Akhir Samuel
117 Bab 117. Pergi selamanya
118 Bab 118. Kamu masih virgin?
119 Bab 119. Aku tidak pantas
120 Bab 120. Ada apa dengan Maura?
121 Bab 121. Jangan-jangan ngisi?
122 Bab 122. Clara bahagia
123 Bab 123. Unboxing spesial
124 Bab 124. Kebahagiaan Bryan
125 Bab 125. Aku gak kuat By
126 Bab 126. Namanya bukan kecebong tapi...
127 Bab 127. Kunjungan Vera
128 Bab 128. Kalian menikah saja
129 Bab 129. Bawaan bayi
130 Bab 130. Kembali ke apartemen
131 Bab 131. Wanita Psikopat
132 Bab 132. Di hari bahagia
133 Terjerat pesona papaku
134 Terjerat pesona ayah sahabatku
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1. Malam menyakitkan
2
Bab 2. Pernikahan
3
Bab 3. Wanita lain di ranjang pengantinku
4
Bab 4. Di usir!
5
Bab 5. Kenapa kau lakukan ini?
6
Bab 6. Ringan tangan
7
Bab 7. Malangnya Alina
8
Bab 8. Biaya rumah sakit
9
Bab 9. Rumah kontrakan teman
10
Bab 10. Tidak punya pilihan
11
Bab 11. Terpaksa
12
Bab 12. Penolong
13
Bab 13. Babu
14
Bab 14. Bara tak tahu diri
15
Bab 15. Makan siang bersama Hero
16
Bab 16. Budakku
17
Bab 17. Xander Cooporation
18
Bab 18. Bryan kecewa
19
Bab 19. Jangan bersikap polos
20
Bab 20. Merasa bersalah
21
Bab 21. Perasaan Bara
22
Bab 22. Aku akan melupakanmu
23
Bab 23. Ternyata Bara...
24
Bab 24. Siapa yang selingkuh?
25
Bab 25. Pernyataan cinta Bryan
26
Bab 26. Calon Pebinor
27
Bab 27. Pria penggoda
28
Bab 28. Terjerat penyakit gila
29
Bab 29. Telpon saat rapat
30
Bab 30. Bara cemburu
31
Bab 31. Bule narsis
32
Bab 32. Deal!
33
Bab 33. Tameng
34
Bab 34. Kaget kan?
35
Bab 35. Aku juga bisa selingkuh!
36
Bab 36. Kesucianku bukan untuk bajingan
37
Bab 37. Maafkan aku
38
Bab 38. Persetujuan operasi
39
Bab 39. Rumah sakit
40
Bab 40. Tentang KARMA
41
Bab 41. Apa belum terlambat?
42
Bab 42. Permintaan maaf
43
Bab 43. Hidupmu berharga, little girl!
44
Bab 44. Rara gembul
45
Bab 45. Tetap pada keputusan
46
Bab 46. Lepaskan aku Bara
47
Bab 47. Penyesalan suami durhaka
48
Bab 48. Fantasi Bryan
49
Bab 49. Ocehan Clara
50
Bab 50. Apa dia marah?
51
Bab 51. Saran Vera
52
Bab 52. Kamu murahan
53
Bab 53. Rasakan itu
54
Bab 54. Aku ternoda
55
Bab 55. Potongan kenangan
56
Bab 56. Kebaikan hati
57
Bab 57. Salah orang
58
Bab 58. Breakfast
59
Bab 59. Perpisahan
60
Bab 60. Ini yang kumau
61
Bab 61. Tak ada kabar
62
Bab 62. Maura ke rumah Bryan
63
Bab 63. Calon mantu
64
Bab 64. Makan malam
65
Bab 65. Pria tak tahu malu
66
Bab 66. Satpam Baru
67
Bab 67. Rahasia Nathan
68
Bab 68. Maura kenapa??!
69
Bab 69. Karena ayah Dajjal!
70
Bab 70. Bukan untukmu lagi
71
Bab 71. Pdkt Bryan
72
Bab 72. Rencana Bryan
73
Bab 73. Pernyataan cinta
74
Bab 74. Kamu hamil anakku
75
Bab 75. Sudah tiada
76
Bab 76. Kalian semua sama saja
77
Bab 77. Samuel siuman
78
Bab 78. Mata keranjang
79
Bab 79. Jangan marah
80
Bab 80. Saya bukan orang baik.
81
Bab 81. Samuel mengaku
82
Bab 82. Perawat baru
83
Bab 83. Buat dia bahagia
84
Bab 84. Bryan yang manja
85
Bab 85. Tentang Kenzo
86
Bab 86. Belum move on
87
Bab 87. Little girl cemburu
88
Bab 88. Penjelasan
89
Bab 89. Tentang Stella
90
Bab 90. Maura setuju
91
Bab 91. Dendam pada Samuel
92
Bab 92. Terluka
93
Bab 93. Donor darah
94
Bab 94. Kenzo
95
Bab 95. Lamaran dadakan?
96
Bab 96. Penolakan Bryan
97
Bab 97. Aku tak rela
98
Bab 98. Tak mau mengalah
99
Bab 99. Sandiwara Bara
100
Bab 100. Rencana pernikahan
101
Bab 101. Sudah gila
102
Bab 102. Sah!
103
Bab 103. Malam syahdu
104
Bab 104. Permohonan maaf
105
Bab 105. Rumah sendiri
106
Bab 106. Mantan istriku, kakak iparku
107
Bab 107. Hubungan Baru
108
Bab 108. Tak sabar momong cucu
109
Bab 109. Ingin taubat
110
Bab 110. Sosok asli Arya
111
Bab 111. Maafkan ayah, Maura
112
Bab 112. Dosa pada Jessica
113
Bab 113. Penolakan Nathan
114
Bab 114. Bucinnya Bryan
115
Bab 115. Vera gimana?
116
Bab 116. Akhir Samuel
117
Bab 117. Pergi selamanya
118
Bab 118. Kamu masih virgin?
119
Bab 119. Aku tidak pantas
120
Bab 120. Ada apa dengan Maura?
121
Bab 121. Jangan-jangan ngisi?
122
Bab 122. Clara bahagia
123
Bab 123. Unboxing spesial
124
Bab 124. Kebahagiaan Bryan
125
Bab 125. Aku gak kuat By
126
Bab 126. Namanya bukan kecebong tapi...
127
Bab 127. Kunjungan Vera
128
Bab 128. Kalian menikah saja
129
Bab 129. Bawaan bayi
130
Bab 130. Kembali ke apartemen
131
Bab 131. Wanita Psikopat
132
Bab 132. Di hari bahagia
133
Terjerat pesona papaku
134
Terjerat pesona ayah sahabatku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!