Bab 4. Di usir!

Tentu saja Maura tidak terima penghinaan dari suaminya dan wanita asing itu, begitu saja. Kemarahan sudah mengalahkan perihnya hati. Dia membawa tas wanita itu dan menyeretnya keluar dari kamar.

"Mas! Mas Bara tolong aku!" tanpa tahu malu, wanita itu meminta tolong pada suami Maura.

"Kenapa kamu meminta tolong pada suami orang? Dasar wanita tidak tahu diri!" hardik Maura sambil mendorong wanita yang sebelumnya naik ke atas ranjang itu dengan kasar.

Bara tiba tepat waktu dan menangkap wanita itu sampai kepelukannya. "Vera sayang, kamu gak apa-apa?" tanya Bara dengan suara lembut pada Vera.

"Istri kamu ini Mas, dia kenapa sih? Tanganku sakit, aku didorong-dorong..." ucap Vera sambil memeluk Bara yang berstatus suami orang.

Sakit hatinya Maura melihat itu semua dan dia tak percaya bahwa suaminya telah berubah dan memiliki wanita lain. "Bara, ini semua cuma bercanda kan? Kamu gak mungkin sama dia ada hubungan? Kamu ngerjain aku, kan?" Maura menatap kepada suaminya yang tengah memeluk wanita lain didepannya.

Ayo Bar, bilang kalau semua ini cuma akal-akalan kamu. Kamu kan selalu membuat surprise untukku.

Bara menaikkan alisnya, dia tersenyum sinis. "Ngerjain kamu? Bercanda?"

Naif sekali wanita bodoh ini. Tidak apa, sekalian saja aku pukul mentalnya.

"Ya kan? Kamu bercanda kan?" Maura bertanya dengan penuh harapan bahwa semua perubahan Bara ini hanya mimpi dan candaannya saja.

"Sayang? Dia bilang kita bercanda?" Vera mendongak ke arah Bara seraya tersenyum pada pria bertubuh tinggi itu.

Dengan berani, Bara menaikkan dagu Vera. Dia mencium bibir Vera didepan istri yang belum lama dia nikahi. Hati Maura hancur melihat suaminya bersentuhan fisik dengan intim bersama wanita lain, apalagi didepannya. Hal ini terlalu serius jika hanya disebut sebagai candaan. Jantungnya berdegup kencang, hatinya seperti ditusuk-tusuk benda tajam.

"Manis sekali Vera," ucap Bara setelah dia menyesap manisnya bibir Vera yang dia sebut sebagai kekasihnya.

"Iya sayang," Vera tersenyum genit pada Bara.

"Bara...kamu! Kenapa kamu melakukan ini? Sejak kapan kalian berhubungan? Pasti wanita ini yang menggodamu, kan?" Maura masih dengan harapan yang sama, berharap mendapatkan jawaban yang baik dari sang suami.

"Tidak, kamu salah. Akulah yang tergila-gila padanya." Bara mengapa tajam pada Maura.

Perih lagi hati Maura mendapatkan jawaban yang sangat tidak dia inginkan. Butiran air mata mulai berjatuhan membasahi pipinya. Tubuhnya gemetar tak percaya bahwa Bara telah berubah.

"Sayang, aku udah ngantuk." Vera menguap, ia bersikap manja pada Bara.

"Ya udah, kita tidur ya." ajak Bara pada Vera.

"Tidur? Apa maksud kalian tidur dimana?" tanya Maura dengan kening berkerut.

"Tentu saja di kamar ini, memangnya dimana? Oh ya, kalau kamu gak suka tinggal di kamar ini...kamu pergi saja, gak apa-apa kok." Bara tersenyum sarkas pada istrinya, kemudian dia menggandeng tangan Vera dengan mesra.

Vera dan Bara naik kembali ke atas ranjang pengantin yang harusnya di tempati Maura dan Bara. Mereka bermain gila disana dan bermesraan didepan Maura. Maura sendiri, dia berdiri mematung didepan dua sejoli yang sedang tidur bersama di atas ranjang pengantinnya itu. Bulir air mata terus jatuh membasahi pipinya, dia tidak tahu harus bagaimana saat itu.

Bara tersenyum sinis, dia bahagia melihat Maura menangis karena dirinya. Puas hatinya melihat sang istri bersedih dan terluka.

Ini belum cukup, Maura. Apa yang ayahmu lakukan, tidak sebanding dengan apa yang aku lakukan saat ini.

"Sayang, apa kamu mau kita xx malam ini?" Vera meraba-raba dada sixpack Bara dengan jari jemarinya. Dia menggoda pria itu, seraya mengajaknya tidur bersama. Tidur bersama dalam artian yang lain.

Maura langsung tercekat mendengar ucapan Vera kepada Bara, dia kembali mengusir Vera dengan emosi. Namun, Bara menghentikannya dan malah meminta Maura saja yang pergi dari sana.

"Bara! Kenapa kamu mengusirku? Aku adalah istrimu, istri yang baru saja kamu nikahi! Kenapa kamu tega seperti ini dimalam pertama pernikahan kita?!" Tanya Maura tidak paham, air matanya masih mengalir deras.

"Ya, aku juga tidak paham kenapa aku harus sampai menikah denganmu. Harusnya aku tidak perlu sampai begitu." Bara menatap tajam ke arah Maura.

"Apa maksud kamu Bara?" Maura tercengang, kata-kata Bara seperti menyiratkan bahwa tidak ada cinta sama sekali dari Bara untuk dirinya. Pria yang selalu hangat dan perhatian pada Maura itu berubah drastis.

"Kamu tanyakan saja kepada papamu, siapa wanita yang bernama Alina dan apa yang terjadi kepadanya. Ah ya, sekarang pasti papamu sedang sibuk dengan urusan pekerjaannya, lebih baik kamu pulang dan bantu dia!" Bara menunjukkan jarinya ke luar pintu kamar, dia mengusir Maura dari sana.

Ayah? Apa terjadi sesuatu pada ayah?

Maura tidak percaya, berkali-kali dia terkena serangan batin dari Bara. "Bara, apa yang terjadi pada ayah?"

"Kamu pulang saja dan tanyakan pada ayahmu," ucap Bara sambil mengambil tas Maura, dia melemparkan tas itu ke lantai lalu menutup pintu didepan mata Maura.

Brak!!

Betapa teganya, Bara mengusir Maura di malam pernikahan mereka. Bahkan saat itu Maura masih memakai gaun tidur dan jaket, di malam yang dingin.

Tangannya gemetar, dia tidak percaya bahwa suaminya akan melakukan hal seperti ini. Dia memunguti barang-barang dari tasnya yang berserakan di lantai. "Ini...ini gak mungkin, Bara tidak mungkin melakukan semua ini padaku. Bara sangat mencintai aku, dia tidak mungkin...hiks...hiks..." Maura menangis terisak, sambil memunguti barangnya di lantai depan kamar pengantinnya sendiri. Dimana ada wanita lain bersama suaminya dikamar itu.

Ketika hatinya gelisah dan sedih, Maura memegang ponselnya yang bergetar. "Kak Evan?"

Maura melihat nama yang memanggilnya di ponsel itu. Tertera nama kak Evan disana. Maura berusaha berdiri, walau kakinya lemas. Semua ini terlalu mendadak untuknya, terutama sikap suaminya.

"Halo..." jawab Maura pada Evan dengan suara yang parau.

"Maura? Apa kamu sedang bersama si brengsek itu, sekarang?!" Evan langsung bertanya tentang Bara dengan suara keras.

"Apa yang terjadi kak? Bara sedang berada didalam kamar mandi," masih saja Maura menutupi apa yang terjadi padanya. Dia menatap pintu kamarnya yang tertutup rapat itu dengan pandangan terluka.

"Si brengsek itu! Sudah kuduga ada yang tidak beres dengannya! Maura, cepat kamu kesini...om Sam masuk rumah sakit. Kita bicara tentang si brengsek itu disini saja! Cepat kemari!" Ucap Evan terburu-buru, suara Evan terdengar marah bercampur panik.

Hati Maura bagai tersambar petir, alangkah terkejutnya dia mendapatkan kabar tentang ayahnya yang tiba-tiba masuk rumah sakit. "Apa? Ayah masuk rumah sakit?!" Maura tercengang.

...----*****----...

Terpopuler

Comments

lina

lina

pengalihan saham ?

2022-08-02

0

lina

lina

emng apa yg udah d lakuin ayahnya maura y?
perkisa ank orang yg alina itu? alina itu siapa nya bara?

2022-08-02

0

lina

lina

asatag bibir bara murahan

2022-08-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Malam menyakitkan
2 Bab 2. Pernikahan
3 Bab 3. Wanita lain di ranjang pengantinku
4 Bab 4. Di usir!
5 Bab 5. Kenapa kau lakukan ini?
6 Bab 6. Ringan tangan
7 Bab 7. Malangnya Alina
8 Bab 8. Biaya rumah sakit
9 Bab 9. Rumah kontrakan teman
10 Bab 10. Tidak punya pilihan
11 Bab 11. Terpaksa
12 Bab 12. Penolong
13 Bab 13. Babu
14 Bab 14. Bara tak tahu diri
15 Bab 15. Makan siang bersama Hero
16 Bab 16. Budakku
17 Bab 17. Xander Cooporation
18 Bab 18. Bryan kecewa
19 Bab 19. Jangan bersikap polos
20 Bab 20. Merasa bersalah
21 Bab 21. Perasaan Bara
22 Bab 22. Aku akan melupakanmu
23 Bab 23. Ternyata Bara...
24 Bab 24. Siapa yang selingkuh?
25 Bab 25. Pernyataan cinta Bryan
26 Bab 26. Calon Pebinor
27 Bab 27. Pria penggoda
28 Bab 28. Terjerat penyakit gila
29 Bab 29. Telpon saat rapat
30 Bab 30. Bara cemburu
31 Bab 31. Bule narsis
32 Bab 32. Deal!
33 Bab 33. Tameng
34 Bab 34. Kaget kan?
35 Bab 35. Aku juga bisa selingkuh!
36 Bab 36. Kesucianku bukan untuk bajingan
37 Bab 37. Maafkan aku
38 Bab 38. Persetujuan operasi
39 Bab 39. Rumah sakit
40 Bab 40. Tentang KARMA
41 Bab 41. Apa belum terlambat?
42 Bab 42. Permintaan maaf
43 Bab 43. Hidupmu berharga, little girl!
44 Bab 44. Rara gembul
45 Bab 45. Tetap pada keputusan
46 Bab 46. Lepaskan aku Bara
47 Bab 47. Penyesalan suami durhaka
48 Bab 48. Fantasi Bryan
49 Bab 49. Ocehan Clara
50 Bab 50. Apa dia marah?
51 Bab 51. Saran Vera
52 Bab 52. Kamu murahan
53 Bab 53. Rasakan itu
54 Bab 54. Aku ternoda
55 Bab 55. Potongan kenangan
56 Bab 56. Kebaikan hati
57 Bab 57. Salah orang
58 Bab 58. Breakfast
59 Bab 59. Perpisahan
60 Bab 60. Ini yang kumau
61 Bab 61. Tak ada kabar
62 Bab 62. Maura ke rumah Bryan
63 Bab 63. Calon mantu
64 Bab 64. Makan malam
65 Bab 65. Pria tak tahu malu
66 Bab 66. Satpam Baru
67 Bab 67. Rahasia Nathan
68 Bab 68. Maura kenapa??!
69 Bab 69. Karena ayah Dajjal!
70 Bab 70. Bukan untukmu lagi
71 Bab 71. Pdkt Bryan
72 Bab 72. Rencana Bryan
73 Bab 73. Pernyataan cinta
74 Bab 74. Kamu hamil anakku
75 Bab 75. Sudah tiada
76 Bab 76. Kalian semua sama saja
77 Bab 77. Samuel siuman
78 Bab 78. Mata keranjang
79 Bab 79. Jangan marah
80 Bab 80. Saya bukan orang baik.
81 Bab 81. Samuel mengaku
82 Bab 82. Perawat baru
83 Bab 83. Buat dia bahagia
84 Bab 84. Bryan yang manja
85 Bab 85. Tentang Kenzo
86 Bab 86. Belum move on
87 Bab 87. Little girl cemburu
88 Bab 88. Penjelasan
89 Bab 89. Tentang Stella
90 Bab 90. Maura setuju
91 Bab 91. Dendam pada Samuel
92 Bab 92. Terluka
93 Bab 93. Donor darah
94 Bab 94. Kenzo
95 Bab 95. Lamaran dadakan?
96 Bab 96. Penolakan Bryan
97 Bab 97. Aku tak rela
98 Bab 98. Tak mau mengalah
99 Bab 99. Sandiwara Bara
100 Bab 100. Rencana pernikahan
101 Bab 101. Sudah gila
102 Bab 102. Sah!
103 Bab 103. Malam syahdu
104 Bab 104. Permohonan maaf
105 Bab 105. Rumah sendiri
106 Bab 106. Mantan istriku, kakak iparku
107 Bab 107. Hubungan Baru
108 Bab 108. Tak sabar momong cucu
109 Bab 109. Ingin taubat
110 Bab 110. Sosok asli Arya
111 Bab 111. Maafkan ayah, Maura
112 Bab 112. Dosa pada Jessica
113 Bab 113. Penolakan Nathan
114 Bab 114. Bucinnya Bryan
115 Bab 115. Vera gimana?
116 Bab 116. Akhir Samuel
117 Bab 117. Pergi selamanya
118 Bab 118. Kamu masih virgin?
119 Bab 119. Aku tidak pantas
120 Bab 120. Ada apa dengan Maura?
121 Bab 121. Jangan-jangan ngisi?
122 Bab 122. Clara bahagia
123 Bab 123. Unboxing spesial
124 Bab 124. Kebahagiaan Bryan
125 Bab 125. Aku gak kuat By
126 Bab 126. Namanya bukan kecebong tapi...
127 Bab 127. Kunjungan Vera
128 Bab 128. Kalian menikah saja
129 Bab 129. Bawaan bayi
130 Bab 130. Kembali ke apartemen
131 Bab 131. Wanita Psikopat
132 Bab 132. Di hari bahagia
133 Terjerat pesona papaku
134 Terjerat pesona ayah sahabatku
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1. Malam menyakitkan
2
Bab 2. Pernikahan
3
Bab 3. Wanita lain di ranjang pengantinku
4
Bab 4. Di usir!
5
Bab 5. Kenapa kau lakukan ini?
6
Bab 6. Ringan tangan
7
Bab 7. Malangnya Alina
8
Bab 8. Biaya rumah sakit
9
Bab 9. Rumah kontrakan teman
10
Bab 10. Tidak punya pilihan
11
Bab 11. Terpaksa
12
Bab 12. Penolong
13
Bab 13. Babu
14
Bab 14. Bara tak tahu diri
15
Bab 15. Makan siang bersama Hero
16
Bab 16. Budakku
17
Bab 17. Xander Cooporation
18
Bab 18. Bryan kecewa
19
Bab 19. Jangan bersikap polos
20
Bab 20. Merasa bersalah
21
Bab 21. Perasaan Bara
22
Bab 22. Aku akan melupakanmu
23
Bab 23. Ternyata Bara...
24
Bab 24. Siapa yang selingkuh?
25
Bab 25. Pernyataan cinta Bryan
26
Bab 26. Calon Pebinor
27
Bab 27. Pria penggoda
28
Bab 28. Terjerat penyakit gila
29
Bab 29. Telpon saat rapat
30
Bab 30. Bara cemburu
31
Bab 31. Bule narsis
32
Bab 32. Deal!
33
Bab 33. Tameng
34
Bab 34. Kaget kan?
35
Bab 35. Aku juga bisa selingkuh!
36
Bab 36. Kesucianku bukan untuk bajingan
37
Bab 37. Maafkan aku
38
Bab 38. Persetujuan operasi
39
Bab 39. Rumah sakit
40
Bab 40. Tentang KARMA
41
Bab 41. Apa belum terlambat?
42
Bab 42. Permintaan maaf
43
Bab 43. Hidupmu berharga, little girl!
44
Bab 44. Rara gembul
45
Bab 45. Tetap pada keputusan
46
Bab 46. Lepaskan aku Bara
47
Bab 47. Penyesalan suami durhaka
48
Bab 48. Fantasi Bryan
49
Bab 49. Ocehan Clara
50
Bab 50. Apa dia marah?
51
Bab 51. Saran Vera
52
Bab 52. Kamu murahan
53
Bab 53. Rasakan itu
54
Bab 54. Aku ternoda
55
Bab 55. Potongan kenangan
56
Bab 56. Kebaikan hati
57
Bab 57. Salah orang
58
Bab 58. Breakfast
59
Bab 59. Perpisahan
60
Bab 60. Ini yang kumau
61
Bab 61. Tak ada kabar
62
Bab 62. Maura ke rumah Bryan
63
Bab 63. Calon mantu
64
Bab 64. Makan malam
65
Bab 65. Pria tak tahu malu
66
Bab 66. Satpam Baru
67
Bab 67. Rahasia Nathan
68
Bab 68. Maura kenapa??!
69
Bab 69. Karena ayah Dajjal!
70
Bab 70. Bukan untukmu lagi
71
Bab 71. Pdkt Bryan
72
Bab 72. Rencana Bryan
73
Bab 73. Pernyataan cinta
74
Bab 74. Kamu hamil anakku
75
Bab 75. Sudah tiada
76
Bab 76. Kalian semua sama saja
77
Bab 77. Samuel siuman
78
Bab 78. Mata keranjang
79
Bab 79. Jangan marah
80
Bab 80. Saya bukan orang baik.
81
Bab 81. Samuel mengaku
82
Bab 82. Perawat baru
83
Bab 83. Buat dia bahagia
84
Bab 84. Bryan yang manja
85
Bab 85. Tentang Kenzo
86
Bab 86. Belum move on
87
Bab 87. Little girl cemburu
88
Bab 88. Penjelasan
89
Bab 89. Tentang Stella
90
Bab 90. Maura setuju
91
Bab 91. Dendam pada Samuel
92
Bab 92. Terluka
93
Bab 93. Donor darah
94
Bab 94. Kenzo
95
Bab 95. Lamaran dadakan?
96
Bab 96. Penolakan Bryan
97
Bab 97. Aku tak rela
98
Bab 98. Tak mau mengalah
99
Bab 99. Sandiwara Bara
100
Bab 100. Rencana pernikahan
101
Bab 101. Sudah gila
102
Bab 102. Sah!
103
Bab 103. Malam syahdu
104
Bab 104. Permohonan maaf
105
Bab 105. Rumah sendiri
106
Bab 106. Mantan istriku, kakak iparku
107
Bab 107. Hubungan Baru
108
Bab 108. Tak sabar momong cucu
109
Bab 109. Ingin taubat
110
Bab 110. Sosok asli Arya
111
Bab 111. Maafkan ayah, Maura
112
Bab 112. Dosa pada Jessica
113
Bab 113. Penolakan Nathan
114
Bab 114. Bucinnya Bryan
115
Bab 115. Vera gimana?
116
Bab 116. Akhir Samuel
117
Bab 117. Pergi selamanya
118
Bab 118. Kamu masih virgin?
119
Bab 119. Aku tidak pantas
120
Bab 120. Ada apa dengan Maura?
121
Bab 121. Jangan-jangan ngisi?
122
Bab 122. Clara bahagia
123
Bab 123. Unboxing spesial
124
Bab 124. Kebahagiaan Bryan
125
Bab 125. Aku gak kuat By
126
Bab 126. Namanya bukan kecebong tapi...
127
Bab 127. Kunjungan Vera
128
Bab 128. Kalian menikah saja
129
Bab 129. Bawaan bayi
130
Bab 130. Kembali ke apartemen
131
Bab 131. Wanita Psikopat
132
Bab 132. Di hari bahagia
133
Terjerat pesona papaku
134
Terjerat pesona ayah sahabatku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!