Bab 20. Merasa bersalah

Saat Bryan akan mengejar Maura dan pria yang menyeretnya ke dalam mobil, dia tak sengaja menabrak seorang kurir makanan yang sedang membawa makanan. Hingga makanan itu jatuh ke lantai berserakan, makanannya berupa ayam paha dan sayap.

"Sorry, saya tidak sengaja. Apa bapak baik-baik saja?" Bryan membantu si kurir makanan itu berdiri.

Sial! Aku jadi kehilangan Maura! Oh God!. Bryan tidak melihat mobil yang membawa Maura pergi dan sudah jelas bahwa dia tertinggal.

"Saya tidak apa-apa pak," jawab si kurir itu yang topinya terjatuh.

Ketika Bryan menatap wajah kurir itu, dia tampak tak asing dan pernah melihatnya. "Pak Revandra??"

"Pak Presdir? Mengapa anda ada disini?"

"Mengapa pak Revandra ada disini dengan memakai pakaian..." Bryan melihat Evan memakai pakaian kurir fried chicken.

Setelah menyelesaikan masalah pesanan ayam kepada pelanggan dengan bantuan Bryan yang mengganti semua makanannya. Bryan mengajak Evan untuk bicara, bahkan memintanya untuk makan malam di hotel. Awalnya Evan menolak karena merasa tak nyaman, namun Bryan memaksa dengan mengancam akan memotong gaji.

"Pak Presdir, saya sangat berterimakasih dan saya minta maaf karena sudah membuat pak presdir kerepotan."

"Tidak apa-apa, sudah berapa kali kamu meminta maaf. Silahkan, makan saja." kata

"Tapi saya merasa tak enak, kenapa saya makan sendiri?" Evan tak enak karena Bryan tidak makan seperti dirinya.

"Oh saya tidak makan malam karena saya sudah makan, tapi saya kan makan dessert." jawab Bryan ramah.

"I-iya pak."

Baik sekali pak Bryan ini, walaupun dia bule tapi dia ramah.

"Tolong, bicara enjoy saja dengan saya," kata Bryan sambil tersenyum.

Bryan mengajak Evan mengobrol sambil makan. Dia bertanya mengapa Evan melakukan pekerjaan sampingan, padahal susah bekerja di perusahaannya. Evan menjawab bahwa dia harus punya banyak uang untuk menebus hutang Maura dan juga biaya lainnya. Evan tidak bisa menunggu sampai gajihan, karena dia sangat memerlukan uang.

"Hutang? Maura itu siapa kamu? Mengapa dia berhutang dan kepada siapa dia berhutang?" tanya Bryan yang pura-pura tidak tahu hubungan persaudaraan antara Maura dan Evan.

"Maura adalah sepupu saya dan dia berhutang pada pria brengsek itu. Dia...kalau bukan karena aku saat itu, mungkin Maura tidak akan terjebak dalam dendamnya seperti ini." Evan geram dan sedih ketika membicarakan Maura.

"Terjebak dendam? Siapa pria brengsek yang pak Evan maksud itu?!" Bryan semakin penasaran dengan apa yang terjadi pada Maura.

Evan pun mengutarakan beban di hatinya. "Sepupu saya, dia telah ditipu habis-habisan oleh orang yang sangat dia cintai. Setelah Maura menikah, suaminya berzina dengan wanita lain di ranjang pengantin mereka. Kemudian, saat itu om saya masuk ke dalam rumah sakit, dia terkena serangan jantung mendadak karena semua perusahaan, aset-aset milik keluarga kami tiba-tiba saja berpindah tangan padanya. Saya...saat itu sangat emosi, hingga saya memukuli si brengsek itu sampai babak belur lalu saya masuk jeruji besi. Maura lah yang membebaskan saya, dia juga terpaksa meminjam uang dari si brengsek Bara demi biaya rumah sakit om saya. Sekarang setiap hari dia....hiks..."

Evan tidak sanggup lagi bercerita, dia menangis memikirkan Maura yang malang. Bryan juga terbawa suasana, dia tidak tahu situasi Maura seperti itu.

Ya Tuhan, apa yang aku lakukan? Mengapa tadi aku berkata seperti itu padahal aku tak tahu situasinya? Sial! Aku jadi merasa bersalah.

Bryan mengambilkan tisu untuk Evan mengusap air matanya.

"Maaf pak, saya malah curhat dan menangis didepan bapak. Karena setiap saya melihat Maura, saya tidak berani untuk seperti ini."

"Tidak apa-apa. Tidak baik menyimpan dan menahan semuanya sendiri. Ngomong-ngomong, berapa hutang kalian pada pria itu?" tanya Bryan dengan mata tajamnya.

Evan menatap Presdirnya dengan bingung. Kenapa dia menanyakan jumlah hutang padanya? Mau apa?

****

Didepan rumah mewah Bara. Pria itu menyeret Maura keluar dari mobil dengan kasar. Semua pelayan bahkan penjaga di rumah itu melihat perlakuan Bara pada Maura

"Lepaskan aku! Apa kamu sudah gila?" Maura yang tidak tahu apa-apa, tiba-tiba saja ditampar dan diseret oleh Bara setelah keluar dari hotel.

Bara tidak bicara, dia membopong tubuh Maura dengan paksa. Maura mengigit bahkan mencubit kulit Bara seraya memberontak padanya. Namun, Bara seperti tidak merasakan apapun.

"Lepaskan aku! BARA!" Pinta Maura sambil memukul-mukul punggung Bara.

"Bara? Kenapa kamu bawa gadis ini lagi? Bukankah dia sudah pulang?" tanya Alya yang melihat Bara membawa Maura. Alya sendiri sedang menonton televisi bersama Ghea.

"LEPASKAN aku b*jing*n!" teriak Maura.

"Ibu, Ghea! Jangan ada yang pergi ke kamar atas!" ujar Bara pada adik dan ibunya.

Ghea dan Alya terdiam dengan wajah bingung. Mereka membiarkan Bara bicara dan melakukan semaunya.

Bara naik ke lantai atas sambil membopong Maura di bahunya. Dia membawa Maura masuk ke dalam kamar, tak lupa dia mengunci pintu kamar itu.

BRUGH!

Maura dilemparkan ke ranjang dengan kasar oleh Bara. "Apa yang mau kamu lakukan?"

"Berapa biayanya semalam?" Tanya Bara sambil melepaskan kancing bajunya satu persatu.

"A-apa??" Maura bingung dengan apa yang dikatakan Bara.

Bara telah telanjang dada, dia memegang kedua tangan Maura dengan cengkeraman kuat."Aku bilang berapa uang yang bisa aku habiskan untuk menyewamu semalam?!"

"Apa maksud kamu ini?! Kamu pikir aku wanita macam apa?" Maura sakit hati tidak terima dengan penghinaan Bara.

Bara, kenapa hubungan kita jadi begini? Kenapa?

"Memang kamu begitu kan? Keluar dari hotel dan kamu pergi bersama seorang pria kalau bukan untuk tidur bersama?!"

"BARA!!" Teriak Maura membentak, bulir-bulir air mata perlahan jatuh membasahi pipinya.

"Jangan menangis, tenang saja...aku akan bayar mahal." Bara menatap tajam ke arah Maura.

Bara melahap bibir Maura dengan kasar dan memaksa.

...****...

Terpopuler

Comments

lina

lina

tendang apa itu nya maura, ih diem bae si..

2022-08-21

0

lina

lina

haduuuh s maura mau d apain ya 😭 kasian

2022-08-21

0

lina

lina

mau d bayarin🤭🤭

2022-08-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Malam menyakitkan
2 Bab 2. Pernikahan
3 Bab 3. Wanita lain di ranjang pengantinku
4 Bab 4. Di usir!
5 Bab 5. Kenapa kau lakukan ini?
6 Bab 6. Ringan tangan
7 Bab 7. Malangnya Alina
8 Bab 8. Biaya rumah sakit
9 Bab 9. Rumah kontrakan teman
10 Bab 10. Tidak punya pilihan
11 Bab 11. Terpaksa
12 Bab 12. Penolong
13 Bab 13. Babu
14 Bab 14. Bara tak tahu diri
15 Bab 15. Makan siang bersama Hero
16 Bab 16. Budakku
17 Bab 17. Xander Cooporation
18 Bab 18. Bryan kecewa
19 Bab 19. Jangan bersikap polos
20 Bab 20. Merasa bersalah
21 Bab 21. Perasaan Bara
22 Bab 22. Aku akan melupakanmu
23 Bab 23. Ternyata Bara...
24 Bab 24. Siapa yang selingkuh?
25 Bab 25. Pernyataan cinta Bryan
26 Bab 26. Calon Pebinor
27 Bab 27. Pria penggoda
28 Bab 28. Terjerat penyakit gila
29 Bab 29. Telpon saat rapat
30 Bab 30. Bara cemburu
31 Bab 31. Bule narsis
32 Bab 32. Deal!
33 Bab 33. Tameng
34 Bab 34. Kaget kan?
35 Bab 35. Aku juga bisa selingkuh!
36 Bab 36. Kesucianku bukan untuk bajingan
37 Bab 37. Maafkan aku
38 Bab 38. Persetujuan operasi
39 Bab 39. Rumah sakit
40 Bab 40. Tentang KARMA
41 Bab 41. Apa belum terlambat?
42 Bab 42. Permintaan maaf
43 Bab 43. Hidupmu berharga, little girl!
44 Bab 44. Rara gembul
45 Bab 45. Tetap pada keputusan
46 Bab 46. Lepaskan aku Bara
47 Bab 47. Penyesalan suami durhaka
48 Bab 48. Fantasi Bryan
49 Bab 49. Ocehan Clara
50 Bab 50. Apa dia marah?
51 Bab 51. Saran Vera
52 Bab 52. Kamu murahan
53 Bab 53. Rasakan itu
54 Bab 54. Aku ternoda
55 Bab 55. Potongan kenangan
56 Bab 56. Kebaikan hati
57 Bab 57. Salah orang
58 Bab 58. Breakfast
59 Bab 59. Perpisahan
60 Bab 60. Ini yang kumau
61 Bab 61. Tak ada kabar
62 Bab 62. Maura ke rumah Bryan
63 Bab 63. Calon mantu
64 Bab 64. Makan malam
65 Bab 65. Pria tak tahu malu
66 Bab 66. Satpam Baru
67 Bab 67. Rahasia Nathan
68 Bab 68. Maura kenapa??!
69 Bab 69. Karena ayah Dajjal!
70 Bab 70. Bukan untukmu lagi
71 Bab 71. Pdkt Bryan
72 Bab 72. Rencana Bryan
73 Bab 73. Pernyataan cinta
74 Bab 74. Kamu hamil anakku
75 Bab 75. Sudah tiada
76 Bab 76. Kalian semua sama saja
77 Bab 77. Samuel siuman
78 Bab 78. Mata keranjang
79 Bab 79. Jangan marah
80 Bab 80. Saya bukan orang baik.
81 Bab 81. Samuel mengaku
82 Bab 82. Perawat baru
83 Bab 83. Buat dia bahagia
84 Bab 84. Bryan yang manja
85 Bab 85. Tentang Kenzo
86 Bab 86. Belum move on
87 Bab 87. Little girl cemburu
88 Bab 88. Penjelasan
89 Bab 89. Tentang Stella
90 Bab 90. Maura setuju
91 Bab 91. Dendam pada Samuel
92 Bab 92. Terluka
93 Bab 93. Donor darah
94 Bab 94. Kenzo
95 Bab 95. Lamaran dadakan?
96 Bab 96. Penolakan Bryan
97 Bab 97. Aku tak rela
98 Bab 98. Tak mau mengalah
99 Bab 99. Sandiwara Bara
100 Bab 100. Rencana pernikahan
101 Bab 101. Sudah gila
102 Bab 102. Sah!
103 Bab 103. Malam syahdu
104 Bab 104. Permohonan maaf
105 Bab 105. Rumah sendiri
106 Bab 106. Mantan istriku, kakak iparku
107 Bab 107. Hubungan Baru
108 Bab 108. Tak sabar momong cucu
109 Bab 109. Ingin taubat
110 Bab 110. Sosok asli Arya
111 Bab 111. Maafkan ayah, Maura
112 Bab 112. Dosa pada Jessica
113 Bab 113. Penolakan Nathan
114 Bab 114. Bucinnya Bryan
115 Bab 115. Vera gimana?
116 Bab 116. Akhir Samuel
117 Bab 117. Pergi selamanya
118 Bab 118. Kamu masih virgin?
119 Bab 119. Aku tidak pantas
120 Bab 120. Ada apa dengan Maura?
121 Bab 121. Jangan-jangan ngisi?
122 Bab 122. Clara bahagia
123 Bab 123. Unboxing spesial
124 Bab 124. Kebahagiaan Bryan
125 Bab 125. Aku gak kuat By
126 Bab 126. Namanya bukan kecebong tapi...
127 Bab 127. Kunjungan Vera
128 Bab 128. Kalian menikah saja
129 Bab 129. Bawaan bayi
130 Bab 130. Kembali ke apartemen
131 Bab 131. Wanita Psikopat
132 Bab 132. Di hari bahagia
133 Terjerat pesona papaku
134 Terjerat pesona ayah sahabatku
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1. Malam menyakitkan
2
Bab 2. Pernikahan
3
Bab 3. Wanita lain di ranjang pengantinku
4
Bab 4. Di usir!
5
Bab 5. Kenapa kau lakukan ini?
6
Bab 6. Ringan tangan
7
Bab 7. Malangnya Alina
8
Bab 8. Biaya rumah sakit
9
Bab 9. Rumah kontrakan teman
10
Bab 10. Tidak punya pilihan
11
Bab 11. Terpaksa
12
Bab 12. Penolong
13
Bab 13. Babu
14
Bab 14. Bara tak tahu diri
15
Bab 15. Makan siang bersama Hero
16
Bab 16. Budakku
17
Bab 17. Xander Cooporation
18
Bab 18. Bryan kecewa
19
Bab 19. Jangan bersikap polos
20
Bab 20. Merasa bersalah
21
Bab 21. Perasaan Bara
22
Bab 22. Aku akan melupakanmu
23
Bab 23. Ternyata Bara...
24
Bab 24. Siapa yang selingkuh?
25
Bab 25. Pernyataan cinta Bryan
26
Bab 26. Calon Pebinor
27
Bab 27. Pria penggoda
28
Bab 28. Terjerat penyakit gila
29
Bab 29. Telpon saat rapat
30
Bab 30. Bara cemburu
31
Bab 31. Bule narsis
32
Bab 32. Deal!
33
Bab 33. Tameng
34
Bab 34. Kaget kan?
35
Bab 35. Aku juga bisa selingkuh!
36
Bab 36. Kesucianku bukan untuk bajingan
37
Bab 37. Maafkan aku
38
Bab 38. Persetujuan operasi
39
Bab 39. Rumah sakit
40
Bab 40. Tentang KARMA
41
Bab 41. Apa belum terlambat?
42
Bab 42. Permintaan maaf
43
Bab 43. Hidupmu berharga, little girl!
44
Bab 44. Rara gembul
45
Bab 45. Tetap pada keputusan
46
Bab 46. Lepaskan aku Bara
47
Bab 47. Penyesalan suami durhaka
48
Bab 48. Fantasi Bryan
49
Bab 49. Ocehan Clara
50
Bab 50. Apa dia marah?
51
Bab 51. Saran Vera
52
Bab 52. Kamu murahan
53
Bab 53. Rasakan itu
54
Bab 54. Aku ternoda
55
Bab 55. Potongan kenangan
56
Bab 56. Kebaikan hati
57
Bab 57. Salah orang
58
Bab 58. Breakfast
59
Bab 59. Perpisahan
60
Bab 60. Ini yang kumau
61
Bab 61. Tak ada kabar
62
Bab 62. Maura ke rumah Bryan
63
Bab 63. Calon mantu
64
Bab 64. Makan malam
65
Bab 65. Pria tak tahu malu
66
Bab 66. Satpam Baru
67
Bab 67. Rahasia Nathan
68
Bab 68. Maura kenapa??!
69
Bab 69. Karena ayah Dajjal!
70
Bab 70. Bukan untukmu lagi
71
Bab 71. Pdkt Bryan
72
Bab 72. Rencana Bryan
73
Bab 73. Pernyataan cinta
74
Bab 74. Kamu hamil anakku
75
Bab 75. Sudah tiada
76
Bab 76. Kalian semua sama saja
77
Bab 77. Samuel siuman
78
Bab 78. Mata keranjang
79
Bab 79. Jangan marah
80
Bab 80. Saya bukan orang baik.
81
Bab 81. Samuel mengaku
82
Bab 82. Perawat baru
83
Bab 83. Buat dia bahagia
84
Bab 84. Bryan yang manja
85
Bab 85. Tentang Kenzo
86
Bab 86. Belum move on
87
Bab 87. Little girl cemburu
88
Bab 88. Penjelasan
89
Bab 89. Tentang Stella
90
Bab 90. Maura setuju
91
Bab 91. Dendam pada Samuel
92
Bab 92. Terluka
93
Bab 93. Donor darah
94
Bab 94. Kenzo
95
Bab 95. Lamaran dadakan?
96
Bab 96. Penolakan Bryan
97
Bab 97. Aku tak rela
98
Bab 98. Tak mau mengalah
99
Bab 99. Sandiwara Bara
100
Bab 100. Rencana pernikahan
101
Bab 101. Sudah gila
102
Bab 102. Sah!
103
Bab 103. Malam syahdu
104
Bab 104. Permohonan maaf
105
Bab 105. Rumah sendiri
106
Bab 106. Mantan istriku, kakak iparku
107
Bab 107. Hubungan Baru
108
Bab 108. Tak sabar momong cucu
109
Bab 109. Ingin taubat
110
Bab 110. Sosok asli Arya
111
Bab 111. Maafkan ayah, Maura
112
Bab 112. Dosa pada Jessica
113
Bab 113. Penolakan Nathan
114
Bab 114. Bucinnya Bryan
115
Bab 115. Vera gimana?
116
Bab 116. Akhir Samuel
117
Bab 117. Pergi selamanya
118
Bab 118. Kamu masih virgin?
119
Bab 119. Aku tidak pantas
120
Bab 120. Ada apa dengan Maura?
121
Bab 121. Jangan-jangan ngisi?
122
Bab 122. Clara bahagia
123
Bab 123. Unboxing spesial
124
Bab 124. Kebahagiaan Bryan
125
Bab 125. Aku gak kuat By
126
Bab 126. Namanya bukan kecebong tapi...
127
Bab 127. Kunjungan Vera
128
Bab 128. Kalian menikah saja
129
Bab 129. Bawaan bayi
130
Bab 130. Kembali ke apartemen
131
Bab 131. Wanita Psikopat
132
Bab 132. Di hari bahagia
133
Terjerat pesona papaku
134
Terjerat pesona ayah sahabatku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!