King keluar dari dalam mobil dan untuk memastikan Queen tidak keluar dari dalam mobil dia menekan tombol kunci yang ada di genggaman tangannya. "Ada apa King?" tanya Sam yang kini datang menghampirinya dengan raut wajah panik. Rupanya sedari tadi Sam berada di belakang mobil bagian luar King.
"Pertengkaran para macan. Aku harus mengambil tas di ruangan Sam, kita bisa bicara nanti," ucap King tergesa, namun tangannya ditahan oleh Sam yang menunjukkan sebuah tas hitam milih Sam. Senyum King seketika mengembang, dia mengambil tas itu dengan cepat. "Terima kasih kawan."
"Tebak kan ku benar, kau pasti akan mengantarkan Queen pulang. Tenangkan lah dia King, aku sedikit kasihan padanya, dia sudah tidak memiliki teman."
King menarik sudut bibirnya menjadi sebuah senyuman, langkahnya mendekati Sam. "Aku akan menjadi temannya," bisik King membuat Sam mengerjap kan matanya beberapa kali.
"Apa? kau pasti bercanda."
"Tentu saja tidak Sam dan aku akan kembali mencoba untuk memenangkan taruhan itu," ucap King penuh percaya diri.
Sam yang dibuat begitu penasaran tidak membiarkan King pergi begitu saja, dia tidak bisa tenang jika King tidak menjelaskan apa-apa sekarang. "Ada apa?"
"Karena dia sudah memanggilku King, itu artinya dia sudah siap menjadi ratu ku," jawab King membuat Sam seketika menahan tawanya, dia merasa malu sendiri padahal King yang mengucapkannya.
"Kau serius? apa aku tidak salah dengar?" pekik Sam yang langsung menutup mulutnya saat melihat beberapa mahasiswa menatap kearahnya.
"Tentu saja, aku akan menggunakan cara terbaru yang kau sebutkan nanti. Aku ingin melihat Ace keluar dari kampus ini secepatnya!"
Setelah perbincangan tidak sehat itu selesai, King kembali masuk ke dalam mobil. "Kau tidak kabur?" tanya King dengan begitu santai.
Queen hanya berdecak pelan dan menatap King dengan muak. "Kau bertanya seolah kau tidak mengunci mobil ini," sindir Queen.
Tanpa mendengarkan apa yang diucapkan Queen, King menyalakan mesin mobilnya. Selama di perjalanan King dan Queen tidak begitu banyak percakapan yang mereka lakukan, hanya suara musik yang menjadi pemecah kesunyian. "Apa kau masih tidak memiliki teman?" tanya King tiba-tiba.
Kedua alis Queen bertaut dan menatap King tak percaya. "Tentu saja aku memiliki banyak teman," jawab Queen.
"Benarkah? tapi aku tidak melihat salah satu dari banyaknya teman mu itu ada di dekat mu," jawab King.
Decakan halus keluar dari mulut Queen. "Kau tidak tahu apa-apa tentangku Zack, fokus saja pada kemudi mu dan cepat turunkan aku di depan rumah." Queen kembali mencoba fokus pada ponselnya, mengabaikan setiap ucapan King yang selalu membuatnya emosi.
"Zack? kau menyebut ku Zack kembali?" tanya King tak percaya.
"Memangnya kapan aku pernah menyebut mu King?" tanya Queen dengan tatapan tajamnya.
"Sedari tadi kau memanggil ku King! Bahkan tanpa kau sadari beberapa hari yang lalu pun kau memanggil ku Zack," protes King. "Kau tahu rasanya ada seseorang yang memanggilmu dengan nama lain adalah sesuatu yang aneh? aku tidak biasa mendengarnya."
"Lalu? apa peduli ku," jawab Queen tak acuh.
King menarik nafasnya kembali. "Baiklah, namun ingat Queen, aku meramal kau akan memanggil ku dengan sebutan lain selain Zack," ucap King dengan tenang.
"Dan apa itu? The Jerk?" ejek Queen pelan.
King menggelengkan kepalanya. "Baby," ucap King dengan tawanya yang pecah seketika membuat Queen langsung menatap horor ke arahnya.
"Kau benar-benar sudah gila!"
-
Hari ini 1 dulu ya. Lanjut besokk
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Marhaban ya Nur17
ini msh jaim"n
2023-03-30
0
beby
hahahhaha
2022-10-16
0
UTIEE
yayang bebeb.. hahahaha 😂😂😂
2022-10-01
0