12
King rupanya tidak benar-benar pergi dari aula tersebut, dia memantau Queen dari jendela luar dan betapa kecewanya King saat melihat reaksi Queen yang masih tampak biasa saja. "Dia hanya menganggap sikap ku aneh Sam," desis King pada Sama yang ada di sampingnya.
Namun bukan Sam jika dia tidak bisa meredakan amarah King. "Tenang saja, ini masih proses. Tidak mungkin Queen langsung jatuh hati begitu saja King, bukankah kau sendiri yang ingin mencoba caraku? Jadi bersabar lah."
"Tapi jika rencana ini tidak berhasil, kau membuatku malu untuk pertama kalinya di hadapan macam galak itu," ucap King.
Sementara di dalam, Queen menggenggam sebuah kertas narasi yang harus dia hafal dan mengekspresikan wajahnya secara tepat. "Apa ada yang ingin kau tanyakan Queen?" tanya Justin, pelatih teater mereka.
"Oh, tidak ada, aku hanya sedang berpikir ekspresi yang cocok," jawab Queen cepat.
Justin tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. "Kalau begitu semangat, aku yakin kau bisa," ucapnya ramah lalu berjalan kearah mahasiswa lain sambil menanyakan hal yang sama. Sebuah sikap yang ditunjukkan untuk mendekatkan diri dengan para mahasiswa.
—
Selesai seleksi mereka pun diperbolehkan untuk pulang, hasilnya akan diumumkan minggu depan dan Queen berharap tidak mendapatkan peran yang bersahabat dengan Selena, karena jika itu sampai terjadi Queen yakin wajahnya akan sangat terpaksa saat acting.
Ketika Queen keluar dari Aula langkahnya terhenti saat melihat Fiona yang tampak menunggunya. "Fiona?" gumam Queen pelan, dia berjalan dengan cepat menghampiri Fiona. "Kau menungguku?" tanya Queen penuh semangat.
Fiona menatap Queen tampak ragu, dia menganggukkan kepalanya. "Aku ingin mengembalikan ini," ucap Fiona sambil memberikan sebuah paper bag yang dia bawa.
"Apa ini?" Queen membuka paper bag tersebut dan melihat isi di dalamnya. "Hei, mengapa kau mengembalikan komik ini? aku sudah memberikannya pada mu."
Fiona menggelengkan kepalanya. "Aku tidak bisa melihat koleksi komik mu berada di kamar ku Queen, aku sudah terlalu jahat pada mu, aku — aku memilih menjauhi mu demi nama ku aman di kampus ini," ucap Fiona pelan sambil menundukkan wajahnya.
"Tidak Fiona, aku yang sudah menjadi pengaruh buruk untuk mu, aku mengerti dan aku berjanji tidak akan membuat mu terseret dalam masalah."
Fiona mengangkat wajahnya dengan tatapan sedih, lagi-lagi dia menggelengkan kepalanya. "Tahun lalu pun kau berjanji seperti ini Queen, tapi nyatanya kau berkelahi lagi dengan Selena. Aku benar-benar tidak bisa melihat kedua orang tua ku bersedih karena urusan kampus ku. Maaf kan aku Queen, selamat tinggal, aku harus pulang sekarang."
"Fiona aku benar-benar berjanji untuk kali ini." Queen menghela nafasnya perlahan saat dia melihat Fiona berbalik meninggalkannya. Semua ini adalah salah Daddy-nya yang selalu memberikan nasehat untuk jangan diam saja saat seseorang meremehkan mu. Namun, saat dia melakukan sesuatu dan mendapatkan amukan dari Mommy-nya, Daddy tidak pernah membela dan tidak memberikan solusi apapun.
Queen kembali melangkah, dia juga harus segera pulang dan mengerjakan tugas-tugas yang hampir deadline. Biarkan saja dia memberi waktu untuk Fiona, mungkin yang di katakan King benar, tidak banyak orang yang bisa tahan dengan sikapnya.
"Queen!" Ketika Queen menoleh dia mengerutkan keningnya melihat sebuah mobil sport sudah berhenti di hadapannya. "Ingin pulang bersama ku?" tanya Ace.
-—
Maaf kemarin ga jafi crazy up, ada sesuatu🥺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
suka bangt sama jalan ceritanya
2023-12-10
0
Kenzi Kenzi
mau mau mau..wuihhh...babang ace siap beraksi
2022-06-02
2
Acoh Kwekwek
ga pa2 Thor, tapi aku penasaran sama sesuatu itu. apa ya????🤣🤣🤣🤣 kepo
2022-05-27
1