Fiona menggenggam erat botol minum yang dia bawa, langkahnya begitu berat melangkah ke arah Queen yang baru saja keluar dari kelasnya. Selama seminggu ini Fiona begitu gelisah, teman yang biasanya selalu ada di sampingnya kini begitu asing hanya karena keegoisannya yang ingin selamat dari masalah kampus. Fiona harus meminta maaf, Queen menghajar Selena pun karena sudah membelanya. "Kau belum pulang?" tiba-tiba suara Sam terdengar dari arah belakang.
Fiona tampak ragu untuk bercerita lalu menatap botol yang dia bawa. "Ak— aku ingin memberikan ini pada Queen, tapi dia sudah pergi."
Kening Sam berkerut samar, dia melihat Queen berjalan ke arah lorong. "Queen masih ada di sana." Sam menunjuk ke arah Queen dengan cepat. Namun lagi-lagi dia melihat Fiona tampak diam, tak berusaha mengejar Queen. "Ada apa?"
"A— aku tidak bisa mengejarnya, Daddy ku sudah menjemput," jawab Fiona gugup.
Sam yang mendapatkan ide langsung mengulurkan tangannya. "Kalau begitu biar aku saja yang memberikannya, kau bisa mengabari Queen nantinya."
Fiona mengangkat wajahnya yang semua gugup menjadi ceria. "Apa tidak merepotkan?"
_
Queen menatap jam yang melingkar di tangannya. Masih ada waktu yang bisa dia gunakan sebelum latihan teater dimulai. Langkah Queen tertuju pada lorong tepat loker, cukup banyak mahasiswa lain yang berlalu lalang. "Queen," panggil seseorang yang berhasil membuat langkahnya berhenti. "Tunggu aku," ucap Sam sambil tergesa menghampiri Queen.
"Ada apa?" tanya Queen bingung, jangan katakan jika King mulai kembali mengganggunya dengan menggunakan Sam. Sam berdiri di hadapan Queen, dia mengulurkan sebuah bolot minum kepadanya. "Ck, katakan pada teman ku jangan pernah mengganggu ku lagi Sam. Aku bukan anak kecil yang harus diingatkan minum, bawalah kembali minuman ini," tolak Queen sambil mendorong botol tersebut dari tangan Sam.
Sam tampak kebingungan, dia menggelengkan kepalanya dan kembali memberikan botol tersebut. "Ini bukan dari King, tapi Fiona."
"Fiona?" ulang Queen tak percaya.
"Um— bagaimana aku menjelaskannya," gumam Sam sambil menggaruk tekuknya yang tidak gatal. "Aku dan Fiona satu kelompok dalam kelas Prof. Daniel, entah kenapa dia meminta ku untuk memberikan botol ini padamu, apa kalian sedang bertengkar?" tanya Sam pura-pura tidak tahu.
Kedua alis Queen bertaut, dia menatap curiga ke arah Sam. "Kau serius? jangan bercanda Sam!" desis Queen.
"Astaga, aku ini benar-benar hanya mengantarkan ini Queen, ini tidak ada hubungan apapun dengan King." Sam tidak berbohong, minggu lalu saat King meminta dirinya untuk mendekati Fiona Sam benar-benar melakukannya, dia ingat ada satu kelas yang dia ambil dan Fiona pun ada dalam kelas tersebut. Sam sampai harus berpura-pura menanyakan hal tugas dan keesokan harinya dia memilih Fiona sebagai teman kelompoknya. Itu sebabnya sudah satu minggu ini Sam cukup banyak bertanya mengenai kegiatan dan kesukaan Queen pada Fiona. 'Kau menyukai Queen?' pertanyaan itu pertama kalinya Fiona lontarkan dan Sam dengan cepat menjawab. 'Bukan aku, tapi King, dia sepertinya tertarik pada teman masa kecilnya.'
Queen mengeluarkan ponselnya dari dalam saku jaket, sebuah pesan dari Fiona membuatnya tersenyum. [Queen, aku minta maaf, sebagai permintaan maaf ku, aku membelikan minuman kesukaan mu. Aku tidak bisa menjauhi mu terus menerus, seharusnya aku berterima kasih karena kau sudah membela ku, bukan menjauhi mu seperti ini. Aku malu memberikannya langsung padamu, oleh karena itu aku menitipkannya pada Sam.]
Queen langsung mengambil botol minuman yang ada di tangan Sam, dia melihat jelas jika itu adalah minuman kesukaannya. "Oke Sam, aku percaya, terima kasih sudah mengantarkan ini pada ku," ucap Queen. "Oh ya, mengenai King, apa kau tahu sesuatu tentang dia? aku dia membuat suatu rencana buruk tentang ku?" tanya Queen.
Sam hanya tersenyum kecil, dia menggelengkan kepalanya. "King tidak memiliki rencana apa-apa Queen, dia benar-benar tertarik padamu dan aku hanya menyarankan mu untuk tetap menjauhi Ace, dia pria tidak baik, ada banyak wanita yang dia buat patah hati," ucap Sam tampak serius, ini yang memang dia ingin katakan dari tadi, meyakinkan Queen untuk tetap menjaga jarak pada Ace agar saat pertaruhan itu selesai tidak ada pemenang.
"Ya, kau benar, aku melihat Ace seperti King, sama-sama pria tidak baik," jawab Queen.
"Ha? Ti— tidak Queen, kau sepertinya salah paham dengan ucapan ku, maksud ku hanya Ace yang tidak baik, King pastinya jauh lebih baik," ralat Sam.
Sementara di ruangan basket, King baru saja selesai mengganti pakaiannya. Tiba-tiba pintu ruangan terbuka, Selena masuk begitu saja tanpa memperdulikan anak basket yang lainnya. "Selena?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
.•♫•isyaNiarti 😘•♫•.
ceritanya bagus bgt,, tpi sayang banyak typo'nya ya Thor..... tpi untungnya masih bisa dipahami sihh sama aku.... disitu aku langsung ngakak pas baca ada bolot minum, yg seharusnya botol minum... 🤭
2022-10-26
0
Kenzi Kenzi
cwe.ga sopan yak kamu sel,
2022-06-02
2
🤩😘wiexelsvan😘🤩
dasar sellena ulet gatel,,,pengen q tendang jauh" ke dasar laut dia thorrr 🤭😅😅😅
2022-05-28
2