Queen menghela nafasnya dalam, kali ini apa lagi yang akan mengganggu harinya? "Oh hai, kau King? sangat kebetulan bisa bertemu dengan mu," ucap Ace terlihat cukup ramah, dia melihat King dan Queen bergantian. "Dan bahkan nama kalian serasi, apa ini suatu kebetulan?" tanya Ace.
Queen yang sudah merasa muak dengan percakapan itu langsung menarik tangan Fiona. "Ayo kita pergi saja."
"Tapi Queen— itu," ucap Fiona dengan raut wajah belum siap meninggalkan Ace yang menurutnya sangat tampan.
Ace tersenyum miring melihat reaksi Queen, ia menoleh ke arah King dengan tatapan tak yakin. "Sepertinya kau bukan Raja yang dimaksud," ejek Ace membuat emosi King seketika tersulut, ia merasa tidak terima dengan ekspresi yang ditunjukkan Ace, seakan mengolok-oloknya.
"Apa maksudmu?" tanya King dengan suara berat khasnya.
Sebelah alis Ace terangkat pelan. "Jika benar kau yang hanya bisa mendekatinya tidak mungkin dia pergi seperti itu."
"Itu karena ada kau di sini, Queen merasa risih!" jawab Samuel tak ingin kalah. "Sekarang cepat panggil Queen King! dia pasti akan menoleh."
King hanya diam dengan tatapan tajam kearah Ace, dia terlalu terang-terangan menantang King. "Kau tidak mendengar usul dari temanmu? kita lihat apakah dia menoleh atau tidak?" ucap Ace.
King menarik nafasnya dalam, dia berdecak dan menatap lurus ke arah Queen yang mulai menjauh. "Queen!" panggil King dengan keras. Walau sedikit harapan yang akan ia dapatkan tak ada salahnya jika ia mencoba dari pada harus ciut di hadapan mahasiswa baru itu.
Queen yang mendengar panggilan itu menghentikan langkahnya, dia menoleh dan menatap King dengan tatapan kesal sambil menunjukkan jari tengahnya. "Ayo." Queen kembali menarik tangan Fiona untuk segera pergi dari lorong loker itu.
"Hfftt." Ace menahan tawanya. "Apa kau yakin dekat dengannya? Kau pun mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan darinya," cibir Ace.
"I—itu karena hubungan mereka sedang renggang, kau tidak tahu hubungan keluarga mereka yang begitu—"
"Sam!" King tidak bisa membiarkan Samuel terlalu banyak bicara untuk kali ini. "Aku tidak memiliki banyak waktu untuk menanggapi obrolan tak penting dari pendatang baru," ujar King dingin lalu menarik tangan Sam untuk pergi dari sana, sudah terlalu banyak mahasiswa lain yang sedang menatap mereka.
"Ya King! Kau benar, ini sama sekali tidak penting," jawab Samuel dengan cepat.
Ace yang melihat kepergian King dan satu temannya yang aneh menurutnya hanya tersenyum. "Cukup menarik," gumam Ace pelan.
Tak lama seorang pria dengan kacamata besar datang menghampirinya, ia tersenyum pada Ace. "Hai, aku Ben. Ketua mading," ucapnya kemudian.
Ace menatap penuh tanda tanya lalu mengangguk dengan enggan. "Oh, Hai, aku Ace."
"Kau ingin menjadi temanku?"
Alis Ace terangkat, dia menatap bingung dan menyadari jika bukan hanya teman King saja yang berperilaku aneh. "Dan mengapa aku harus mengajukan diri menjadi temanmu?" tanya Ace kemudian, jujur saja dia baru mendapatkan pertanyaan seperti itu, biasanya seseorang menghampirinya dan mengatakan 'Boleh aku menjadi temanmu?' bukan 'Kau ingin menjadi temanku?'
Ben membenarkan letak kacamatanya. "Aku sangat membenci King, dia selalu membully beberapa anak laki-laki di Kampus ini. Aku akan mendukung mu dan mengajak anak-anak lainnya untuk mendukung mu mendapatkan gelar Pria terpopuler di Party bulan depan. Dan foto mu akan terpajang di Mading bersama Queen atau Selena selama 1 tahun." Ben mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sesuatu. "Aku juga yang memegang website forum Kampus."
——
Jangan lupa like dan komennya ya❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Marhaban ya Nur17
ini mh kaya sekolahan film Hollywood 😁
2023-03-30
2
.•♫•isyaNiarti 😘•♫•.
seru... berasa kya nonton drama" kampus luar negeri di TV....
2022-10-25
0
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
waduh si ben sombong bner mentang2 ketua mading
2022-06-12
1