Kemampuan baru Nur

"Kita mau kemana Bunda..??", seru Sanum dalam pangkuan Sekar.

"Kejutan..!!, nanti kamu bakal tau sendiri", ucap Zivana melajukan mobilnya.

Terlihat Zivana sangat bahagia sekali hari itu.

Sesekali ia pandangi wajah Sanum yang sedang bernyanyi bersama Sekar dari kaca spion di depannya.

Bismillah, tahun ini pasti bisa nak..!!, gumam Zivana dalam hati.

"Sekar...!!, kamu udah lakuin yang saya perintahkan..??", ucap Zivana dengan tetap fokus menyetir.

"Sudah nyonya, tapi saya masih takut", ucap Sekar gusar.

"Semoga aja kali ini lancar", ucap Zivana penuh harap.

"Bagaimana nanti jika Nur menyadarinya nyonya..??", seru Sekar khawatir.

"Jika pun dia mengetahuinya, kita juga tidak bisa berbuat apa apa..??, gimana caranya roh bisa sekolah cobak...!!", seru Zivana.

"Iya nyonya, kasihan Sanum juga, dia seharusnya sudah mulai bersekolah tahun lalu", ucap Sekar.

Beberapa saat kemudian, mobil Zivana telah terparkir di halaman sekolah.

"Kita dah sampai...!!", seru Zivana keluar dari mobilnya.

Sedangkan Sanum masih tertidur di pangkuan Sekar.

"Sanum ....!!, yuk bangun, di panggil bunda tuh..!!", ucap Sekar membangunkan Sanum.

"Sayang..!!, yuk bangun dulu yuk ..!!, tuh liat, banyak temen temen pakek seragam", ucap Zivana membuat mata Sanum mulai terbuka.

"Sanum pinter..!!", ucap Sekar menggendong Sanum keluar dari mobil.

"Aku jalan sendiri mbak", ucap Sanum.

"Ya udah, yuk mbak Gandeng", ucap Sekar mengulurkan tangannya.

Sanum hanya mengangguk, dia tak terlihat banyak bicara seperti biasanya.

Mereka pun berjalan melewati anak anak sekolah yang berlari larian tanpa henti.

"Sayang...!!, tumben kamu gak banyak tanya, mana semangatnya buat sekolah..??", seru Zivana menunjukkan hal hal menarik seputar sekolah selama perjalanan mereka menuju ruang guru.

Sanum hanya tersenyum membalas antusias dari Zivana dalam memperkenalkan sekolah padanya.

"Sanum udah sarapan kan tadi..??", ucap Zivana heran.

"Udah kok nyonya, malah nambah", ucap Sekar.

"Mungkin baru pertama kemari kali ya", ucap Zivana meneruskan langkahnya menuju ruang guru.

"Assalammualaikum bu Fatma", seru Zivana menyapa salah satu guru di sekolah Sanum.

"Walaikumsalam, bu Zivana ya..!!, mari silahkan masuk, saya sudah menunggu lhoo dari tadi", ucap ramah bu Fatma.

"Saya mau mendaftarkan anak saya Sanum untuk sekolah di sini", ucap Zivana memperkenalkan Sanum di hadapan bu Fatma.

"Cantik sekali..!!", seru bu Fatma memegang pipi Sanum.

Sedangkan Sanum hanya menatapnya tanpa ekspresi.

"Sayang..!!, kamu gak salam pada bu Fatma..??", ucap Zivana menyodorkan tangan Sanum kehadapan bu Fatma.

Namun lagi lagi, tak ada ekspresi dari Sanum yang menunjukkan ia bahagia saat itu.

"Mbak..!!, aku kedepan dulu ya", ucap Sanum berjalan keluar ruangan guru.

Saat Sekar ingin mengikutinya, Zivana menghentikannya.

"Kamu di sini aja, biar Sanum berkeliling, dia gak akan jauh", ucap Zivana membaca berkas berkas Sanum yang di sodorkan oleh bu Fatma.

Di luar ruangan, Sanum berjalan menyusuri lorong sekolah.

Ia berjalan semakin jauh dan jauh.

Nampaknya para murid waktunya masuk kedalam kelas.

Ia terus berjalan sambil bersenandung nyanyian yang sering Sekar nyanyikan untuknya.

Tiba tiba langkahnya terhenti di sudut halaman belakang sekolah.

Ia tersenyum dan seakan mencoba mendekati sesuatu.

"Hai", seru Sanum, anehnya hanya ada boneka usang di depannya yang tergeletak tak terawat di pojok saluran air pembuangan.

"Gak usah sembunyi, aku melihatmu", seru Sanum tersenyum dan mengulurkan tangannya.

Sesaat kemudian, sesosok anak perempuan sebayanya muncul tepat di depan Sanum.

"Kamu bisa melihatku..??", tanya roh itu penasaran.

"Ya..!!, kenapa tidak..??, pasti kamu kesepian, kita bisa berteman", seru Sanum kembali tersenyum.

"Kamu suka bermain..??", tanya roh anak itu.

"Ya...!!, aku suka sekali petak umpet, sayangnya hanya 2 orang yang bisa menemukanku selama ini, dan aku bosan", ucap Sanum.

"Mainlah bersamaku", seru roh anak itu kegirangan.

Sementara Zivana sibuk dengan urusan data Sanum untuk masuk ke sekolah.

Sanum asyik bermain dengan teman barunya di belakang sekolah.

Satu jam berlalu, Zivana menutup berkas terakhir yang diperlukan Sanum.

"Trima kasih bu Zivana, minggu depan Sanum sudah bisa aktif bersekolah", ucap bu Fatma menjabat tangan Zivana dan Sekar.

"Saya juga berterima kasih buk, kalau begitu saya pamit dulu", ucap Zivana berpamitan dengan beberapa guru yang ada diruangan itu.

Saat ia keluar dari ruangan, tak nampak Sanum berada disekitar mereka.

"Sekar...!!, Sanum kemana ya..??, dia tak pernah berani jauh jauh dari kita sebelumnya", ucap Zivana mempercepat langkahnya mencari keberadaan Sanum.

"Iya Nyonya, gak seperti biasanya", ucap Sekar mencoba melirik setiap kelas yang ia lewati.

"Sanum...!!", seru Zivana mencari kemana sebenarnya Sanum berada.

Sanum menoleh ke arah Zivana dan Sekar yang hampir menemukannya.

Ia menghentikan permainannya dengan roh anak itu.

"Aku harus pulang", seru Sanum melambaikan tangan kepada roh anak itu.

"Namaku Tania, siapa namamu..??", tanya roh anak itu.

"Nur", seru Sanum berjalan meninggalkan Tania dan berlari ke arah Zivana dan Sekar.

Zivana yang mulai gusar kembali tenang saat melihat kehadiran Sanum yang muncul di hadapannya.

"Astaga sayang..!!, kamu kemana aja..??, kamu gak takut sendirian di sini", ucap Zivana memeluk Sanum.

"Yuk pulang bunda", seru Sanum menggandeng tangan Zivana berjalan ke arah mobil mereka.

Sedangkan Sekar merasa heran dengan tingkah Sanum hari itu.

Ia seolah tak melihat Sanum di depannya.

Sanum yang ternyata ialah Nur tersenyum memandang ibunya.

Nur suka tempat ini bunda, gumam Nur dalam hati.

Zivana dan Sekar tak mengetahui bahwa yang sedang bersama mereka ialah Nur.

Nur akhir akhir ini telah menyadari kemampuan roh nya kian bertambah.

Yaitu masuk ke dalam raga Sanum dan membuat roh Sanum tertidur.

Terpopuler

Comments

Noviyanti

Noviyanti

wah bisa begitu ya Nur, semoga gk menyakiti sanum ya

2022-07-08

1

lihat semua
Episodes
1 Kapan Penantian panjang ini berakhir..??
2 Bakti yang tak dihargai
3 Pulang lebih awal
4 Penggantiku....
5 Kabar bahagia
6 Sikap mami mertua selama kehamilanku
7 Insiden itu terjadi
8 Nur
9 Sikap mertua yang kembali seperti semula
10 Tangisan tengah malam
11 Banyak kejanggalan terjadi
12 Lebih baik jika dirahasiakan
13 Nur terus berulah
14 Sudah menjadi hal yang wajar
15 Baby sister
16 Zivana menyesali sikapnya...
17 Jangan buat Nur marah.
18 Kemampuan baru Nur
19 Konsekuensi.
20 Sikap dan perilaku yang tak sama.
21 Insiden sekolah
22 Kasihanilah Sanum...!
23 Mencari sekolah baru untuk Sanum
24 Sebuah permohonan.
25 Pembatasan gerakan Nur.
26 Yuk main..!!
27 Sang paranormal.
28 Rasa takut.
29 Kenapa kau mengusikku..??
30 Peringatan Fitri
31 Perseteruan antara Fitri dan mami Morra
32 Teman baru
33 Rahasia sebuah kalung.
34 Terkurungnya Rain kembali.
35 Berbagi Raga
36 Geng bocil
37 Kembali ke masa lalu.
38 Garis tangan
39 Permintaan Nur
40 Penolakan dari sang nenek...
41 Tawaran mami Morra.
42 Sanum atau Nur...!!
43 Kemarahan Fitri
44 Keluarga sesungguhnya.
45 Aku pamit...!!
46 5 tahun berlalu
47 Tahap pencarian.
48 Alasan di balik alasan.
49 Hanya kalian...
50 Tolong jagalah ragaku....!!
51 Kebaikan Allah.
52 Jangan ungkap apapun...!!
53 Dunia baru Sanum...
54 Es kacang hijau....
55 Raga yang semakin melemah
56 Hidup tapi sekarat...
57 Kembalinya ingatan Nur.
58 Siasat baru mami Morra.
59 Kamu percaya padaku kan...??
60 Pulihnya raga Sanum.
61 Kembalikan milikku...!!
62 Masakan bu Rukmi.
63 Nikmat sekali....!!!
64 Gara gara mumi.
65 Kembali ke wujud asli.
66 Cerita terakhir Rain
67 Semakin gila
68 Kotak Musik
69 Sebuah mimpi
70 Siapa...??
71 Urusanmu bukan dengan mereka..!!
72 Terbukanya kembali portal waktu.
73 Dosa Baru
74 Ide gila
75 Takdir memiliki alurnya sendiri.
76 Ketika batin sudah terkoyak.
77 Hidup macam apa ini Tuhan...!!
78 Tahap pencarian
79 Terbukanya jalan pulang.
80 Terbebasnya lagi 1 jiwa.
81 Mencari tubuh baru.
82 Mencari tubuh baru -2-
83 Dasar sebuah hubungan.
84 Saat fikiran negatif itu muncul..
85 Sikap yang berubah.
86 Sisi Gelap 1.
87 Sisi gelap 2.
88 Musuh yang tak bisa di lawan
89 Tak lengkap tanpa mu
90 Hancurnya kalung mami Morra.
91 Sebuah balasan.
92 Pengorbanan Sanum.
93 Rumah ternyaman.
94 Kembalikan keceriaan putri kecilku...
95 Gadis misterius.
96 Cerita hidup Naya....
97 Masih sebuah misteri.
98 Riwayat medis Naya.
99 Antara nyata dan tidak.
100 Tanggal yang sama.
101 Raga pengganti...1
102 Raga pengganti...2.
103 Pertemuan Naya dengan Zivana.
104 Usaha melarikan diri.
105 Hilang tanpa jejak.
106 Upaya Naya untuk tenang.
107 Pilihan Nur.
108 Saudara selama nya...(Tamat).
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Kapan Penantian panjang ini berakhir..??
2
Bakti yang tak dihargai
3
Pulang lebih awal
4
Penggantiku....
5
Kabar bahagia
6
Sikap mami mertua selama kehamilanku
7
Insiden itu terjadi
8
Nur
9
Sikap mertua yang kembali seperti semula
10
Tangisan tengah malam
11
Banyak kejanggalan terjadi
12
Lebih baik jika dirahasiakan
13
Nur terus berulah
14
Sudah menjadi hal yang wajar
15
Baby sister
16
Zivana menyesali sikapnya...
17
Jangan buat Nur marah.
18
Kemampuan baru Nur
19
Konsekuensi.
20
Sikap dan perilaku yang tak sama.
21
Insiden sekolah
22
Kasihanilah Sanum...!
23
Mencari sekolah baru untuk Sanum
24
Sebuah permohonan.
25
Pembatasan gerakan Nur.
26
Yuk main..!!
27
Sang paranormal.
28
Rasa takut.
29
Kenapa kau mengusikku..??
30
Peringatan Fitri
31
Perseteruan antara Fitri dan mami Morra
32
Teman baru
33
Rahasia sebuah kalung.
34
Terkurungnya Rain kembali.
35
Berbagi Raga
36
Geng bocil
37
Kembali ke masa lalu.
38
Garis tangan
39
Permintaan Nur
40
Penolakan dari sang nenek...
41
Tawaran mami Morra.
42
Sanum atau Nur...!!
43
Kemarahan Fitri
44
Keluarga sesungguhnya.
45
Aku pamit...!!
46
5 tahun berlalu
47
Tahap pencarian.
48
Alasan di balik alasan.
49
Hanya kalian...
50
Tolong jagalah ragaku....!!
51
Kebaikan Allah.
52
Jangan ungkap apapun...!!
53
Dunia baru Sanum...
54
Es kacang hijau....
55
Raga yang semakin melemah
56
Hidup tapi sekarat...
57
Kembalinya ingatan Nur.
58
Siasat baru mami Morra.
59
Kamu percaya padaku kan...??
60
Pulihnya raga Sanum.
61
Kembalikan milikku...!!
62
Masakan bu Rukmi.
63
Nikmat sekali....!!!
64
Gara gara mumi.
65
Kembali ke wujud asli.
66
Cerita terakhir Rain
67
Semakin gila
68
Kotak Musik
69
Sebuah mimpi
70
Siapa...??
71
Urusanmu bukan dengan mereka..!!
72
Terbukanya kembali portal waktu.
73
Dosa Baru
74
Ide gila
75
Takdir memiliki alurnya sendiri.
76
Ketika batin sudah terkoyak.
77
Hidup macam apa ini Tuhan...!!
78
Tahap pencarian
79
Terbukanya jalan pulang.
80
Terbebasnya lagi 1 jiwa.
81
Mencari tubuh baru.
82
Mencari tubuh baru -2-
83
Dasar sebuah hubungan.
84
Saat fikiran negatif itu muncul..
85
Sikap yang berubah.
86
Sisi Gelap 1.
87
Sisi gelap 2.
88
Musuh yang tak bisa di lawan
89
Tak lengkap tanpa mu
90
Hancurnya kalung mami Morra.
91
Sebuah balasan.
92
Pengorbanan Sanum.
93
Rumah ternyaman.
94
Kembalikan keceriaan putri kecilku...
95
Gadis misterius.
96
Cerita hidup Naya....
97
Masih sebuah misteri.
98
Riwayat medis Naya.
99
Antara nyata dan tidak.
100
Tanggal yang sama.
101
Raga pengganti...1
102
Raga pengganti...2.
103
Pertemuan Naya dengan Zivana.
104
Usaha melarikan diri.
105
Hilang tanpa jejak.
106
Upaya Naya untuk tenang.
107
Pilihan Nur.
108
Saudara selama nya...(Tamat).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!