"Sanum tidur dulu ya..!!, besok bunda antar ke sekolah", ucap Zivana menyelimuti Sanum dan mengecup keningnya.
"Makasih bunda", ucap Sanum menutup matanya.
Setelah Zivana keluar dari kamar, Sanum membuka matanya kembali.
Ia beranjak duduk dan kemudian berdiri turun dari tempat tidurnya.
Ia Merasakan dadanya panas dan nafasnya sesak.
Untuk menjerit memanggil bundanya pun ia tak bisa saat itu.
Mulutnya seakan tak bersuara karna menahan sakit yang sedang ia rasakan.
Tubuh Sanum nampak kesakitan.
Ia terduduk di lantai sambil menahan sakit yang hebat di sekujur tubuhnya.
"Arkkhh..!!", seru Tubuh Sanum mengeluarkan roh Nur yang seharian itu bersarang di badannya.
Tubuh Sanum terkulai lemas dan pingsan di lantai.
Sedangkan Nur memandangi rohnya yang telah keluar paksa dari tubuh Sanum.
"Kenapa denganku..??, rasanya sakit sekali barusan...??, apakah aku hanya bisa masuk di tubuh Sanum paling lama sehari saja..??", seru Nur kecewa.
Ia memandangi tubuh Sanum yang tergeletak di lantai.
"Enak sekali jadi manusia, terlebih jadi dirimu kak Sanum..!!, ada bunda yang memanjakanmu setiap saat, menyisir rambutmu, menyuapimu, ada ayah yang selalu bermain bersamamu, tidur dan makan enak, aku pasti akan sering menjadi dirimu, tolong jangan keberatan ya kakakku sayang", ucap Nur meringis kesakitan dan kemudian menghilang dari kamar Sanum.
____
"Pagi bun...!!", seru Sanum berjalan ke arah Zivana yang tengah menyiapkan bekal sekolahnya.
"Lho..!!, kamu kok belum pakek seragam sayang..??", tanya Zivana heran.
Sanum mendengar itu menjadi bingung.
"Tapi Sanumm.....", ucapan Sanum terpotong dengan kehadiran Sekar yang bergegas ke arahnya.
"Ini Seragamnya sayang..!!, maaf ya, mbak lupa setrikain tadi malam", ucap Sekar menggandeng tangan Sanum dan menuntunnya menuju ke kamar.
"Makasih ya Sekar", ucap Zivana meneruskan kegiatannya lagi.
Sanum hanya menatap Sekar dengan keheranan.
Seragam...??, emang aku sudah sekolah..??, kapan..??, kok bunda gak ngajak aku liat sekolahku dulu sih..??", gumam Sanum dalam hati.
Sekar pun membantu Sanum berpakaian, menyisir rambutnya dan mengepangnya.
"Mbak...!!, aku kepang satu aja ya", ucap Sanum.
"Kemarin katanya Sanum suka kepang dua..??", ucap Sekar heran.
"Emmm, masak sih mbak..??", seru Sanum tak ingat.
"Iyaa, kita kemarin kan ke sekolah dan rambut Sanum di kepang dua, katanya Sanum makin cantik, gitu...!!", ucap Sekar memasukkan buku sekolah Sanum ke dalam tas.
Sanum hanya terdiam tak mengerti harus menjawab apa.
"Ya udah yuk, kita berangkat", seru Sekar menggendong Sanum menuju teras.
"Mbak...!!, aku ke toilet boleh..??", ucap Sanum.
"Mbak anter..??", ucap Sekar menurunkan Sanum dari gendongannya.
"Enggak usah mbak", ucap Sanum bergegas ke kamar mandi.
Tiba tiba Nur muncul.
Ia bersembunyi dan mencoba kembali merasuk ke raga Sanum.
"Awhhhh..!!", seru Nur terpental.
Sanum yang menyadari ada Nur di toilet pun mencoba menolongnya.
"Dik..??, kamu gpp..??", seru Sanum mendekat ke arah Nur yang terpental ke lantai.
Seketika Nur menghilang dari hadapan Sanum.
Sanum mencarinya di sekitaran toilet tetapi tak bisa menemukan keberadaan Nur.
"Sanum ...!!, kamu cari apa..??", seru Zivana mendekati putrinya yang sedang kebingungan mencari sesuatu.
"Adik Nur bunda..!!", seru Sanum.
"Nur....??, kamu lihat dia dimana..??", tanya Zivana khawatir kalau Nur marah melihat Sanum bersekolah.
"Tadi sih di kamar mandi, sekarang gak tau kemana", ucap Sanum.
"Apa dia liat kamu pakek seragam..??", ucap Zivana gelisah.
"Iya bunda, memangnya kenapa..??", tanya Sanum.
"Trus dia gak marah..??", tanya Zivana lagi.
"Gak tuh bun", seru Sanum membuat Zivana lega.
"Syukurlah..!!, kita berangkat yuk, keburu telat", ucap Zivana menggandeng tangan Sanum berjalan ke arah mobil dan melaju menuju sekolah.
Sementara Nur, menahan sakit di kamar Sanum.
Ia meringkuk di pojok kamar.
Ia kesakitan, sambil memegangi dadanya.
Kenapa aku gak bisa masuk ke raga Sanum seperti kemarin...??, gumam Nur dalam hati.
Nur berfikir dan terus berfikir.
Kenapa dia bisa kesakitan seperti itu..??.
Apakah itu salah satu konsekuensi yang harus dia tanggung setelah sehari bisa berada di dalam raga Sanum..??.
"Apakah ada jangka waktu untukku agar bisa masuk kembali ke raga Sanum..??", ucap Nur sambil merintih kesakitan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments