Zivana menyesali sikapnya...

"Sanum dah harum..!, kita jalan jalan di taman yuk..!!", seru Sekar menyisir rambut Sanum yang baru selesai mandi.

Tak sengaja, Sekar melihat Nur berdiri di samping jendela.

Tanpa berani mendekat, Nur memandang Sanum yang sedang di dandani oleh Sekar.

Sekar memberanikan diri mengajak Nur berinteraksi.

"Nur ....!!, sini di samping mbak...!!", seru Sekar memberanikan diri mengenal Nur, sebenarnya dalam hati ia masih takut dengan sosok Nur yang sejatinya bukan manusia lagi.

Dalam sekejap, Nur sudah berdiri di samping Sekar, yang membuatnya terkejut dan ketakutan.

"Astagfirullah..!!", ucap Sekar berusaha terbiasa dengan semuanya yang berhubungan dengan Nur.

"Dik..!!, bagus ya kepangan mbak Sekar", ucap Sanum menunjukkan kepang rambutnya.

Nur hanya menunduk seakan meratapi diri nya sendiri.

Seakan Sekar tau apa yang ada di benak Nur, ia mencoba menjadi teman yang baik untuk Nur.

"Nur..!!, bisa gak kamu buat mbak Sekar agar bisa megang rambut kamu, biar sama kayak rambut Sanum..??", ucap Sekar membuat Nur tersenyum dan mengangguk.

Nur duduk di depan Sekar.

Sekar perlahan mengepang rambut Nur.

Masyallah...!!, apakah aku bermimpi..??, dia tak ada bedanya dengan seorang gadis kecil, yang ia butuhkan hanyalah kasih sayang, gumam Sekar mengepang rambut Nur dengan terus bersenandung.

Nur dan Sanum sangat menikmati kebersamaan dengan baby sister baru mereka.

Sikap Nur juga berbeda kali ini, ia yang dulunya selalu jail dan menakuti setiap baby sister baru, kali ini malah terlihat sangat senang dengan keberadaan Sekar.

Terlebih lagi, semenjak kehadiran Sekar, tidak ada namanya drama dari Nur di dalam rumah yang memancing emosi Zivana.

"Selesai...!!, cantiknya kalian berdua...!!, yuk kita jalan jalan..!!", seru Sekar menggandeng keduanya.

Saat menuruni tangga, Zivana melihatnya dan menegurnya.

"Mau kemana Sekar...??", seru Zivana sedang melayani Marsel di meja makan.

"Kalian udah sarapan..??", ucap Marsel sambil meminum tehnya.

"Sudah tuan, kita mau izin ke taman sebentar", seru Sekar melanjutkan langkahnya pergi ke taman sambil bersenda gurau dengan Sanum dan Nur.

Zivana yang melihatnya merasa heran dan mencoba mendekatinya.

"Tunggu...!!", seru Zivana berjalan ke arah Sekar.

"Iya nyonya, ada apa..??", ucap Sekar heran.

"Apakah Nur juga ikut..??", tanya Zivana sembari memandangi salah satu tangan Sekar yang seakan menggandeng seseorang yang tak nampak.

"Iya nyonya, ini Nur..!!", ucap Sekar.

"Senangnya kamu bisa melihatnya secara langsung", ucap Zivana merasa bersalah karna selalu marah dengan Nur, padahal dalam lubuk hatinya, ia sebenarnya senang jika ia di beri satu kesempatan lagi untuk mengenal Nur, sayangnya ia tak bisa melihat Nur secara langsung.

"Bun, tadi rambut Nur di kepang juga lho sama mbak Sekar", ucap Sanum membuat mata Zivana berair.

Zivana pun duduk dilantai sambil menghadap ke arah Nur, ia mencoba meraba wajah Nur yang sejatinya tak nampak di pandangan Zivana.

"Nur...!!, pasti kamu cantik sekali ya..??, bunda cuma mau minta maaf, sikap bunda ke kamu selama ini sangat buruk, bunda hanya tak tau harus bersikap seperti apa ke kamu yang bunda saja tak nampak wujud kamu seperti apa..!!", ucap Zivana menunduk dan menangis.

"Bunda...!!", ucap Nur meneteskan air matanya.

Marsel mendekati Zivana dan memapahnya pergi.

"Kamu pergilah Sekar, biar Zivana aku yang tenangin", ucap Marsel memapah Zivana untuk duduk di sofa.

"Sudahlah..!!, kita tak salah, Nur juga gak salah, memang takdir sudah menggariskan begini, mungkin orang lain juga akan seperti kita jika menghadapi masalah yang sama, sulit untuk manusia bisa memahami sebuah roh, begitupun sebaliknya", ucap Marsel menenangkan Zivana dalam pelukannya.

Terpopuler

Comments

🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈

🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈

mampir kk thor...
mewek aq bc part ini

2022-12-11

1

lihat semua
Episodes
1 Kapan Penantian panjang ini berakhir..??
2 Bakti yang tak dihargai
3 Pulang lebih awal
4 Penggantiku....
5 Kabar bahagia
6 Sikap mami mertua selama kehamilanku
7 Insiden itu terjadi
8 Nur
9 Sikap mertua yang kembali seperti semula
10 Tangisan tengah malam
11 Banyak kejanggalan terjadi
12 Lebih baik jika dirahasiakan
13 Nur terus berulah
14 Sudah menjadi hal yang wajar
15 Baby sister
16 Zivana menyesali sikapnya...
17 Jangan buat Nur marah.
18 Kemampuan baru Nur
19 Konsekuensi.
20 Sikap dan perilaku yang tak sama.
21 Insiden sekolah
22 Kasihanilah Sanum...!
23 Mencari sekolah baru untuk Sanum
24 Sebuah permohonan.
25 Pembatasan gerakan Nur.
26 Yuk main..!!
27 Sang paranormal.
28 Rasa takut.
29 Kenapa kau mengusikku..??
30 Peringatan Fitri
31 Perseteruan antara Fitri dan mami Morra
32 Teman baru
33 Rahasia sebuah kalung.
34 Terkurungnya Rain kembali.
35 Berbagi Raga
36 Geng bocil
37 Kembali ke masa lalu.
38 Garis tangan
39 Permintaan Nur
40 Penolakan dari sang nenek...
41 Tawaran mami Morra.
42 Sanum atau Nur...!!
43 Kemarahan Fitri
44 Keluarga sesungguhnya.
45 Aku pamit...!!
46 5 tahun berlalu
47 Tahap pencarian.
48 Alasan di balik alasan.
49 Hanya kalian...
50 Tolong jagalah ragaku....!!
51 Kebaikan Allah.
52 Jangan ungkap apapun...!!
53 Dunia baru Sanum...
54 Es kacang hijau....
55 Raga yang semakin melemah
56 Hidup tapi sekarat...
57 Kembalinya ingatan Nur.
58 Siasat baru mami Morra.
59 Kamu percaya padaku kan...??
60 Pulihnya raga Sanum.
61 Kembalikan milikku...!!
62 Masakan bu Rukmi.
63 Nikmat sekali....!!!
64 Gara gara mumi.
65 Kembali ke wujud asli.
66 Cerita terakhir Rain
67 Semakin gila
68 Kotak Musik
69 Sebuah mimpi
70 Siapa...??
71 Urusanmu bukan dengan mereka..!!
72 Terbukanya kembali portal waktu.
73 Dosa Baru
74 Ide gila
75 Takdir memiliki alurnya sendiri.
76 Ketika batin sudah terkoyak.
77 Hidup macam apa ini Tuhan...!!
78 Tahap pencarian
79 Terbukanya jalan pulang.
80 Terbebasnya lagi 1 jiwa.
81 Mencari tubuh baru.
82 Mencari tubuh baru -2-
83 Dasar sebuah hubungan.
84 Saat fikiran negatif itu muncul..
85 Sikap yang berubah.
86 Sisi Gelap 1.
87 Sisi gelap 2.
88 Musuh yang tak bisa di lawan
89 Tak lengkap tanpa mu
90 Hancurnya kalung mami Morra.
91 Sebuah balasan.
92 Pengorbanan Sanum.
93 Rumah ternyaman.
94 Kembalikan keceriaan putri kecilku...
95 Gadis misterius.
96 Cerita hidup Naya....
97 Masih sebuah misteri.
98 Riwayat medis Naya.
99 Antara nyata dan tidak.
100 Tanggal yang sama.
101 Raga pengganti...1
102 Raga pengganti...2.
103 Pertemuan Naya dengan Zivana.
104 Usaha melarikan diri.
105 Hilang tanpa jejak.
106 Upaya Naya untuk tenang.
107 Pilihan Nur.
108 Saudara selama nya...(Tamat).
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Kapan Penantian panjang ini berakhir..??
2
Bakti yang tak dihargai
3
Pulang lebih awal
4
Penggantiku....
5
Kabar bahagia
6
Sikap mami mertua selama kehamilanku
7
Insiden itu terjadi
8
Nur
9
Sikap mertua yang kembali seperti semula
10
Tangisan tengah malam
11
Banyak kejanggalan terjadi
12
Lebih baik jika dirahasiakan
13
Nur terus berulah
14
Sudah menjadi hal yang wajar
15
Baby sister
16
Zivana menyesali sikapnya...
17
Jangan buat Nur marah.
18
Kemampuan baru Nur
19
Konsekuensi.
20
Sikap dan perilaku yang tak sama.
21
Insiden sekolah
22
Kasihanilah Sanum...!
23
Mencari sekolah baru untuk Sanum
24
Sebuah permohonan.
25
Pembatasan gerakan Nur.
26
Yuk main..!!
27
Sang paranormal.
28
Rasa takut.
29
Kenapa kau mengusikku..??
30
Peringatan Fitri
31
Perseteruan antara Fitri dan mami Morra
32
Teman baru
33
Rahasia sebuah kalung.
34
Terkurungnya Rain kembali.
35
Berbagi Raga
36
Geng bocil
37
Kembali ke masa lalu.
38
Garis tangan
39
Permintaan Nur
40
Penolakan dari sang nenek...
41
Tawaran mami Morra.
42
Sanum atau Nur...!!
43
Kemarahan Fitri
44
Keluarga sesungguhnya.
45
Aku pamit...!!
46
5 tahun berlalu
47
Tahap pencarian.
48
Alasan di balik alasan.
49
Hanya kalian...
50
Tolong jagalah ragaku....!!
51
Kebaikan Allah.
52
Jangan ungkap apapun...!!
53
Dunia baru Sanum...
54
Es kacang hijau....
55
Raga yang semakin melemah
56
Hidup tapi sekarat...
57
Kembalinya ingatan Nur.
58
Siasat baru mami Morra.
59
Kamu percaya padaku kan...??
60
Pulihnya raga Sanum.
61
Kembalikan milikku...!!
62
Masakan bu Rukmi.
63
Nikmat sekali....!!!
64
Gara gara mumi.
65
Kembali ke wujud asli.
66
Cerita terakhir Rain
67
Semakin gila
68
Kotak Musik
69
Sebuah mimpi
70
Siapa...??
71
Urusanmu bukan dengan mereka..!!
72
Terbukanya kembali portal waktu.
73
Dosa Baru
74
Ide gila
75
Takdir memiliki alurnya sendiri.
76
Ketika batin sudah terkoyak.
77
Hidup macam apa ini Tuhan...!!
78
Tahap pencarian
79
Terbukanya jalan pulang.
80
Terbebasnya lagi 1 jiwa.
81
Mencari tubuh baru.
82
Mencari tubuh baru -2-
83
Dasar sebuah hubungan.
84
Saat fikiran negatif itu muncul..
85
Sikap yang berubah.
86
Sisi Gelap 1.
87
Sisi gelap 2.
88
Musuh yang tak bisa di lawan
89
Tak lengkap tanpa mu
90
Hancurnya kalung mami Morra.
91
Sebuah balasan.
92
Pengorbanan Sanum.
93
Rumah ternyaman.
94
Kembalikan keceriaan putri kecilku...
95
Gadis misterius.
96
Cerita hidup Naya....
97
Masih sebuah misteri.
98
Riwayat medis Naya.
99
Antara nyata dan tidak.
100
Tanggal yang sama.
101
Raga pengganti...1
102
Raga pengganti...2.
103
Pertemuan Naya dengan Zivana.
104
Usaha melarikan diri.
105
Hilang tanpa jejak.
106
Upaya Naya untuk tenang.
107
Pilihan Nur.
108
Saudara selama nya...(Tamat).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!