Insiden itu terjadi

"Haus banget sih", ucap bu Rukmi terbangun dari tidurnya.

Jam masih menunjukkan pukul 1 malam.

Tangannya meraih gelas yang ada di laci samping tempat tidurnya.

Bu Rukmi berjalan dengan lesu menuju ke dapur untuk mengambil air minum.

Ia sesekali menguap dan terlihat sangat mengantuk.

Bahkan beberapa kali tubuhnya menabrak sofa dan meja laci.

"Huahhhh...., ngantuknya", seru Bu Rukmi berjalan dengan mata agak terpejam.

Setelah sampai di dapur, ia mencari cari tombol lampu, tapi tak bisa ia temukan.

"Dimana sih...!!, ahh lama..!!, gak usah pakek lampu deh", ucap Bu Rukmi sambil mengisi gelasnya dengan air dari teko.

Tanpa sadar air yang ada digelasnya tumpah.

Ia berjalan kembali ke kamarnya, dan setelah minum air ia kembali tertidur dengan pulasnya.

__##__

Adzan subuh telah berkumandang, Zivana segera bangun dan bergegas untuk shalat.

"Mas, bangun..!!, shalat yuk..!!", ucap Zivana membangunkan Marsel.

Setelah usai shalat berjamaah, Zivana mulai melakukan aktifitasnya.

Di usia kandungan yang sudah 9 bulan dan tinggal menunggu hari persalinan, Zivana terlihat masih bugar dan cekatan.

Ia sesekali mengerjakan pekerjaan rumah untuk membantu mertua dan asisten rumah tangganya.

Itu juga saran dari dokter pribadinya, agar Zivana melakukan aktifitas fisik semampunya agar membantunya lancar dalam persalinan nanti.

"Mas, aku ke dapur dulu ya, mau siapin sarapan, jadi nanti kalau mami dah bangun tinggal siapin di meja makan", ucap Zivana keluar dari kamarnya menuju dapur.

Nampak rumah masih sepi.

"Mami mungkin masih tidur, bibi kemana ya..??", seru Zivana mengambil beberapa bahan makanan dari dalam kulkas.

"Bismillah, ayo kita masak sayang", ucap Zivana mengelus perutnya.

Tiba tiba ia merasa haus, ia mengambil gelas dan berjalan ke arah teko.

Ia tak tau jika dibawahnya ada genangan air yang tumpah bekas mertuanya semalam.

Pyarrrr .....

Tiba tiba ia terpeleset dan jatuh, suara gelas jatuh dan teriakannya mengagetkan mertua sekaligus suaminya.

"Astagfirullah, Zivana..!!", seru Marsel berlari menuju dapur.

Sementara bu Rukmi yang mendengarnya juga langsung terbangun dan bergegas ke arah suara teriakan Zivana.

"Ya Allah..!!, sayang..!!", teriak Marsel yang mendapati Zivana telah merintih kesakitan dan tersungkur di lantai dengan kaki yang berdarah.

"Kenapa sel...??", seru Bu Rukmi terkejut melihat Zivana yang telah di gendong oleh Marsel.

"Kita kerumah sakit mi", seru Marsel berlari menuju mobilnya.

"Biar mami yang temani Zivana di kursi belakang", seru Bu Rukmi mengkhawatirkan nasib kedua cucunya.

Mobil Marsel melaju kencang menuju rumah sakit.

Beberapa saat kemudian mereka telah sampai di depan rumah sakit.

Marsel segera bergegas kembali, berlari menggendong Zivana masuk menuju ruang igd.

"Sus...!!, tolong istri saya sus, mana dokternya...!!", seru Marsel histeris melihat keadaan Zivana yang telah pingsan dan darah yang masih mengalir di kaki nya.

Dokter di temani suster bergegas membawa Zivana kedalam ruang igd.

"Maaf mas, mas tunggu di luar, biar kami bekerja", ucap suster menutup pintu ruangan igd.

Marsel dengan tangisannya bersujud di depan ruangan tempat Zivana sedang berjuang untuk hidupnya.

"Ya Allah, jangan ambil orang orang yang hamba sayangi", seru Marsel bersujud di lantai rumah sakit dengan tangis yang tersedu sedu.

Sementara Bu Rukmi mondar mandir di lorong rumah sakit merasa cemas akan cucu cucunya.

"Gimana sih Zivana...!!, ceroboh..!!, kan cucuku yang akhirnya kena akhibatnya..!!", ucap Bu Rukmi kesal.

Beberapa saat kemudian.

Dokter keluar dari ruangan igd.

"Dok, gimana kondisi istri saya..??", seru Marsel gelisah.

"Maaf mas, kondisinya sekarang masih belum stabil, tapi kami harus mengabarkan bahwa istri anda harus menjalani operasi sesar secepatnya, karna pendarahan yang ia alami, kondisi bayi kembar kalian sangat lemah sekarang ini", ucap Dokter menjelaskan.

"Apa dok..??, tolong dok selamatkan cucu cucu saya", seru bu Rukmi memohon pada dokter.

"Lalu apa yang harus saya lakukan dok..??", tanya Marsel tak mau membuang buang waktu.

"Silahkan mas tanda tangan disini, selebihnya kami yang akan menanganinya", ucap dokter memberikan surat persetujuan untuk melaksanakan operasi besar itu.

Marsel pun segera menandatangani surat itu tanpa banyak bicara lagi.

Dengan segera dokter kembali masuk keruangan igd dan kembali menangani Zivana.

"Gimana sih istri kamu...!!, emang gak bisa diandelin ya, kalau dah gini gimana...??, cucuku taruhannya..!!", seru Bu Rukmi marah marah.

"Mami kenapa sih ....!!, selalu saja nyalahin Zivana, apa sih salah dia..??", ucap Marsel emosi.

"Kamu denger sendiri kan..!!, anak anakmu kritis gara gara dia..!!, buka dong mata kamu sel..!!", seru Bu Rukmi.

"Hentikan mi..!!, apa mami pikir Zivana tak bertaruh nyawa di dalam sana...!!, kami juga merasa sedih mi, bukan mami aja, mereka itu darah daging kami", seru Marsel naik pitan.

"Terserah kamu ya...!!, pokoknya awas kalau sampai terjadi apa apa sama cucu cucu mami", ucap Bu Rukmi berjalan meninggalkan Marsel yang masih terlihat menahan emosi karna ucapan ibu kandungnya itu.

"Astagfirullah, bukakanlah pintu hati mami hamba ya Allah", ucap Marsel kembali terduduk lemas di lantai sambil memandangi pintu ruangan igd, menunggu dokter keluar dan berharap membawa kabar bahagia untuknya.

Episodes
1 Kapan Penantian panjang ini berakhir..??
2 Bakti yang tak dihargai
3 Pulang lebih awal
4 Penggantiku....
5 Kabar bahagia
6 Sikap mami mertua selama kehamilanku
7 Insiden itu terjadi
8 Nur
9 Sikap mertua yang kembali seperti semula
10 Tangisan tengah malam
11 Banyak kejanggalan terjadi
12 Lebih baik jika dirahasiakan
13 Nur terus berulah
14 Sudah menjadi hal yang wajar
15 Baby sister
16 Zivana menyesali sikapnya...
17 Jangan buat Nur marah.
18 Kemampuan baru Nur
19 Konsekuensi.
20 Sikap dan perilaku yang tak sama.
21 Insiden sekolah
22 Kasihanilah Sanum...!
23 Mencari sekolah baru untuk Sanum
24 Sebuah permohonan.
25 Pembatasan gerakan Nur.
26 Yuk main..!!
27 Sang paranormal.
28 Rasa takut.
29 Kenapa kau mengusikku..??
30 Peringatan Fitri
31 Perseteruan antara Fitri dan mami Morra
32 Teman baru
33 Rahasia sebuah kalung.
34 Terkurungnya Rain kembali.
35 Berbagi Raga
36 Geng bocil
37 Kembali ke masa lalu.
38 Garis tangan
39 Permintaan Nur
40 Penolakan dari sang nenek...
41 Tawaran mami Morra.
42 Sanum atau Nur...!!
43 Kemarahan Fitri
44 Keluarga sesungguhnya.
45 Aku pamit...!!
46 5 tahun berlalu
47 Tahap pencarian.
48 Alasan di balik alasan.
49 Hanya kalian...
50 Tolong jagalah ragaku....!!
51 Kebaikan Allah.
52 Jangan ungkap apapun...!!
53 Dunia baru Sanum...
54 Es kacang hijau....
55 Raga yang semakin melemah
56 Hidup tapi sekarat...
57 Kembalinya ingatan Nur.
58 Siasat baru mami Morra.
59 Kamu percaya padaku kan...??
60 Pulihnya raga Sanum.
61 Kembalikan milikku...!!
62 Masakan bu Rukmi.
63 Nikmat sekali....!!!
64 Gara gara mumi.
65 Kembali ke wujud asli.
66 Cerita terakhir Rain
67 Semakin gila
68 Kotak Musik
69 Sebuah mimpi
70 Siapa...??
71 Urusanmu bukan dengan mereka..!!
72 Terbukanya kembali portal waktu.
73 Dosa Baru
74 Ide gila
75 Takdir memiliki alurnya sendiri.
76 Ketika batin sudah terkoyak.
77 Hidup macam apa ini Tuhan...!!
78 Tahap pencarian
79 Terbukanya jalan pulang.
80 Terbebasnya lagi 1 jiwa.
81 Mencari tubuh baru.
82 Mencari tubuh baru -2-
83 Dasar sebuah hubungan.
84 Saat fikiran negatif itu muncul..
85 Sikap yang berubah.
86 Sisi Gelap 1.
87 Sisi gelap 2.
88 Musuh yang tak bisa di lawan
89 Tak lengkap tanpa mu
90 Hancurnya kalung mami Morra.
91 Sebuah balasan.
92 Pengorbanan Sanum.
93 Rumah ternyaman.
94 Kembalikan keceriaan putri kecilku...
95 Gadis misterius.
96 Cerita hidup Naya....
97 Masih sebuah misteri.
98 Riwayat medis Naya.
99 Antara nyata dan tidak.
100 Tanggal yang sama.
101 Raga pengganti...1
102 Raga pengganti...2.
103 Pertemuan Naya dengan Zivana.
104 Usaha melarikan diri.
105 Hilang tanpa jejak.
106 Upaya Naya untuk tenang.
107 Pilihan Nur.
108 Saudara selama nya...(Tamat).
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Kapan Penantian panjang ini berakhir..??
2
Bakti yang tak dihargai
3
Pulang lebih awal
4
Penggantiku....
5
Kabar bahagia
6
Sikap mami mertua selama kehamilanku
7
Insiden itu terjadi
8
Nur
9
Sikap mertua yang kembali seperti semula
10
Tangisan tengah malam
11
Banyak kejanggalan terjadi
12
Lebih baik jika dirahasiakan
13
Nur terus berulah
14
Sudah menjadi hal yang wajar
15
Baby sister
16
Zivana menyesali sikapnya...
17
Jangan buat Nur marah.
18
Kemampuan baru Nur
19
Konsekuensi.
20
Sikap dan perilaku yang tak sama.
21
Insiden sekolah
22
Kasihanilah Sanum...!
23
Mencari sekolah baru untuk Sanum
24
Sebuah permohonan.
25
Pembatasan gerakan Nur.
26
Yuk main..!!
27
Sang paranormal.
28
Rasa takut.
29
Kenapa kau mengusikku..??
30
Peringatan Fitri
31
Perseteruan antara Fitri dan mami Morra
32
Teman baru
33
Rahasia sebuah kalung.
34
Terkurungnya Rain kembali.
35
Berbagi Raga
36
Geng bocil
37
Kembali ke masa lalu.
38
Garis tangan
39
Permintaan Nur
40
Penolakan dari sang nenek...
41
Tawaran mami Morra.
42
Sanum atau Nur...!!
43
Kemarahan Fitri
44
Keluarga sesungguhnya.
45
Aku pamit...!!
46
5 tahun berlalu
47
Tahap pencarian.
48
Alasan di balik alasan.
49
Hanya kalian...
50
Tolong jagalah ragaku....!!
51
Kebaikan Allah.
52
Jangan ungkap apapun...!!
53
Dunia baru Sanum...
54
Es kacang hijau....
55
Raga yang semakin melemah
56
Hidup tapi sekarat...
57
Kembalinya ingatan Nur.
58
Siasat baru mami Morra.
59
Kamu percaya padaku kan...??
60
Pulihnya raga Sanum.
61
Kembalikan milikku...!!
62
Masakan bu Rukmi.
63
Nikmat sekali....!!!
64
Gara gara mumi.
65
Kembali ke wujud asli.
66
Cerita terakhir Rain
67
Semakin gila
68
Kotak Musik
69
Sebuah mimpi
70
Siapa...??
71
Urusanmu bukan dengan mereka..!!
72
Terbukanya kembali portal waktu.
73
Dosa Baru
74
Ide gila
75
Takdir memiliki alurnya sendiri.
76
Ketika batin sudah terkoyak.
77
Hidup macam apa ini Tuhan...!!
78
Tahap pencarian
79
Terbukanya jalan pulang.
80
Terbebasnya lagi 1 jiwa.
81
Mencari tubuh baru.
82
Mencari tubuh baru -2-
83
Dasar sebuah hubungan.
84
Saat fikiran negatif itu muncul..
85
Sikap yang berubah.
86
Sisi Gelap 1.
87
Sisi gelap 2.
88
Musuh yang tak bisa di lawan
89
Tak lengkap tanpa mu
90
Hancurnya kalung mami Morra.
91
Sebuah balasan.
92
Pengorbanan Sanum.
93
Rumah ternyaman.
94
Kembalikan keceriaan putri kecilku...
95
Gadis misterius.
96
Cerita hidup Naya....
97
Masih sebuah misteri.
98
Riwayat medis Naya.
99
Antara nyata dan tidak.
100
Tanggal yang sama.
101
Raga pengganti...1
102
Raga pengganti...2.
103
Pertemuan Naya dengan Zivana.
104
Usaha melarikan diri.
105
Hilang tanpa jejak.
106
Upaya Naya untuk tenang.
107
Pilihan Nur.
108
Saudara selama nya...(Tamat).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!