Marsel beranjak dari tempat duduknya bersama dengan kedua orang tua Zivana saat melihat dokter keluar dari ruang ugd.
"Dok gimana kondisi istri saya..??", seru Marsel tak sabar mendengar kondisi istrinya.
"Mas ini suaminya..??", ucap Dokter.
"Iyaa dok, saya suaminya, dan ini orang tua kami", ucap Marsel menjelaskan.
"Istri bapak cuma syok, karna itu dia tiba tiba pingsan, dan.......!!", ucap dokter mengulurkan sebuah laporan Usg Zivana.
"Maksudnya apa ini dok..??, apa ada yang mengkhawatirkan dengan kondisi tubuh istri saya..??", ucap Marsel tak mengerti hasil dari laporan medis istrinya.
Bu Rukmi pun ikut penasaran dan melihat hasil laporan usg Zivana.
"Ini tumor kah dok...??, pantes dia gak hamil hamil, punya tumor toh..!!", seru bu Rukmi membuat semua anggota keluarga merasa geram.
"Bukan buk, justru saya mau mengabarkan kabar gembira kepada semuanya terutama pada mas selaku suaminya, bahwa istri mas sedang hamil", ucap dokter membuat semua terkejut dan terdiam beberapa saat, terutama Bu Rukmi.
"Dokter jangan bercanda..??", seru Marsel meneteskan air mata kebahagiaannya.
Bu Sara dan suaminya pun hanya menangis bahagia mengetahui kabar kehamilan anak mereka.
"Saya tidak bercanda, bu Zivana memang positif hamil, itulah yang menyebabkan ia mudah sekali syok dan pingsan seperti tadi", ucap dokter menjelaskan.
Pandangan bu Sara lalu melihat ke arah bu Rukmi yang menganga tak percaya.
Mungkin ia tak menyangka, menantu yang ia cela dan hina selama ini telah mengandung cucunya.
"Alhamdulillah..!!!", seru Marsel kegirangan dan bersujud di lantai rumah sakit.
"Lalu.., maksud dua lingkaran ini apa ya dok..??", ucap Bu Sara tak mengerti.
"Berhubung kehamilannya masih berusia 2 minggu, jadi janinnya masih terlihat berbentuk bulat kelereng, dan ada kabar bahagia lagi buk, insyaallah jika Allah berkenan, cucu ibuk akan terlahir kembar", ucap Dokter memberikan kabar yang lebih mengejutkan lagi.
"Apa dok..!!", seru bu Rukmi tak percaya dan seketika terduduk lagi di kursi tunggu memikirkan semua yang telah terjadi.
"Masyaallah pi..!!", seru bu Sara memeluk suaminya.
"Trima kasih banyak dok, trima kasih", seru Marsel terus menangis bahagia tak henti dan terus menciumi punggung tangan dokter didepannya.
"Selamat ya Marsel, penantian kalian terbayar sudah hari ini", ucap pak Bakri memeluk menantunya itu.
"Kalau begitu saya permisi dulu, kalian bisa menjenguknya sekarang", ucap dokter berlalu meninggalkan keluarga yang sedang merayakan kabar gembira yang datang ke keluarga mereka.
Marsel dan lainnya bergegas memasuki ruangan tempat Zivana berada.
Ia terlihat masih tertidur pulas di ranjang rawatnya.
Marsel seketika memegang erat tangan istrinya dan menciuminya sambil terus terisak isak karna sangking bahagianya.
Seketika Zivana tersadar karna merasakan tangannya yang basah karna air mata dari Marsel.
"Mas .....!!, kenapa kamu nangis...??", tanya Zivana memegangi kepalanya yang masih terasa berat.
"Sayang..!!, kamu dah sadar", ucap Marsel menolong Zivana yang mencoba duduk.
Saat kesadarannya mulai pulih, ingatannya langsung mengingat kejadian saat ia diusir oleh mertuanya dan akhirnya dia pingsan.
Zivana pun kembali histeris.
"Mas..!!, kita gak bakal pisah kan..??, mi..!!, tolong jangan pisahkan kami..!!", seru Zivana menangis dan memohon di depan mami mertuanya itu.
Bu Rukmi hanya terdiam tak bersuara melihat Zivana yang tengah menangis memohon agar tak dipisahkan dengan Marsel.
"Mas, tolong bantu aku bicara dengan mami", seru Zivana menggenggam erat kedua tangan Suaminya.
"Sayang..!!, sayang, dengerin aku..., kita gak akan berpisah, dan tak akan pernah", ucap Marsel menenangkan Zivana.
Zivana mendengarkan setiap ucapan dari suaminya itu, seakan ia kembali tenang saat mendengarnya.
"Maksud mas..??, bukannya mami sudah menemukan penggantiku..??", ucap Zivana membuat bu Sara terkejut dan menatap tajam besannya itu.
Saat bu Sara ingin mendekatinya dan meluapkan amarahnya, pak Bakri menahannya.
"Kamu hamil sayang...!!", seru Marsel meneteskan air mata bahagianya.
Zivana hanya terdiam tanpa kata mendengar ucapan dari suaminya.
Seolah itu hanya sebuah sandiwara untuk membuatnya tenang.
"Mas jangan bercanda...", ucap Zivana dengan mata yang mulai basah.
"Lihat ini..!!, ini hasil pemeriksaan dokter pada rahimmu, kamu hamil..!!, usianya baru 2 minggu", ucap Marsel meyakinkan Zivana.
Zivana pun tak bisa membendung rasa bahagianya, ia terisak isak di dada suaminya.
Sudah lama mereka menantikan kabar bahagia itu.
Suka duka bahkan mereka lalui setiap harinya sampai pada hari ini.
Allah memang tak pernah tidur, gumam Zivana dalam hati.
"Dan kamu tau..!!, kenapa ada dua lingkaran di gambar ini..??", ucap Marsel bersemangat.
Zivana hanya menggelengkan kepala tak bisa berkata kata sangking bahagianya.
"Anak kita kembar..!!", seru Marsel memeluk erat istrinya.
"Masyaallah..!!, Allahuakbar..!!", seru Zivana disela sela tangisannya.
"Allah akhirnya menjawab doa kita", ucap Marsel mengecup dahi Zivana.
Tiba tiba Bu Rukmi mendekati Zivana dan Marsel.
"Mami ikut bahagia untuk kalian, jaga baik baik cucu mami ya", ucap Bu Rukmi sedikit canggung dengan Zivana dan Marsel terlebih setelah semua hal buruk yang telah bu Rukmi lakukan pada mereka.
Bu Sara merasa geram, lalu ia memilih berjalan keluar dari kamar Rawat Zivana saat itu.
Ia muak mendengar kata kata manis palsu dari besannya itu.
Saat itu Marsel ingin masih terbawa emosi, ia ingin membalas hinaan mami nya terhadap Zivana, tetapi dihentikan oleh istrinya.
"Gpp kok mi, yang berlalu biarlah berlalu, mami seneng kan punya cucu", ucap Zivana mengelus perutnya tak mau memperpanjang masalah.
"Iyaaa mami seneng banget", seru Bu Rukmi bahagia bahwa ia telah dimaafkan oleh menantunya dan berbahagia juga karna akan mendapatkan 2 cucu sekaligus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Boy Warrior
semoga cpt mati si rukmi
2023-05-18
2
Nadiya Rahman
Heleh Bu Rukmi giliran dengar hamil aja langsung baik-baik ya Bu wkwkwk
2022-07-31
1
Nadiya Rahman
Alhamdulillah kembar ya👍
2022-07-31
1