Zivana tengah bersantai dengan bersandar di bahu suaminya.
Mereka tengah menikmati kebahagiaan yang telah mereka idam idamkan selama ini.
Perut Zivana sudah mulai terlihat membuncit.
Sesekali tendangan lembut dari kedua calon bayi mereka sudah secara bergantian dirasakan oleh Zivana setiap harinya.
"Mas..!!, anak kita nendang..!!", seru Zivana tertawa kecil.
"Benarkah..??", seru Marsel meletakkan telinganya di perut istrinya.
"Yah..!!, udah diem dia", ucap Zivana.
"Kok gitu sih sama ayah..??", ucap Marsel kecewa.
"Nanti kalau twins udah lahir bakalan ngrecohin ayah terus kok yah", ucap Zivana menggoda Marsel.
Marsel pun mencium perut Istrinya.
"Gak sabar aku nunggu mereka lahir", ucap Marsel mengecup dahi istrinya.
"Sabar mas, tinggal 3 bulan lagi", ucap Zivana mengelus perut buncitnya.
Tak berapa lama, bu Rukmi tiba tiba muncul.
"Hai sayang..!!", seru bu Rukmi mendekati Marsel dan Zivana yang tengah berada di taman belakang rumah.
Marsel pun memandang Zivana dengan heran.
Marsel tak tau jika mami nya akan datang ke rumah mereka hari itu.
"Sayang..!!, kamu gak bilang mami mau datang", ucap Lirih Marsel.
"Apalagi aku mas..??, semenjak aku hamil, mami memang sering datang kemari tanpa kabari kita dulu kan", ucap Zivana tersenyum menyambut mertuanya.
"Ehhh..!!, kok kalian kayak terkejut gitu sih..??, gak suka ya mami datang..??", ucap Bu Rukmi.
"Gak kok mi, kita cuma kaget aja mami datang gak kabari mas Marsel dulu", ucap Zivana mencium punggung tangan mertuanya.
"Mami emang sengaja buat kejutan untuk kalian, mami mau tinggal disini sampai cucu mami lahir", seru Bu Rukmi membuat Marsel dan Zivana kaget.
"Apa mi...??", seru Marsel tak percaya.
"Iyaa..., mami bakal rawat Zivana selama hamil tuanya, biar cucu mami sehat semua", ucap Bu Rukmi mengelus perut Zivana.
"Tapi mi..!!", seru Marsel di hentikan oleh Zivana.
"Ya udah mi, aku antar ke kamar mami yuk, mami mau apa biar aku siapin..??", seru Zivana mengambil tas bawaan mertuanya.
"Eh biarin Marsel yang bawa, itu berat..!!, mami gak minta apa apa, kamu istirahat aja, sehabis ini biar mami yang ngerjain pekerjaan rumah", ucap Bu Rukmi bersikap sangat baik selama Zivana hamil.
"Gak apa apa mi, Zivana masih kuat kok", ucap Zivana.
"Pokoknya kamu harus istirahat, okey..!!", seru Bu Rukmi kembali mengelus perut Zivana.
Saat waktu makan tiba, Zivana bergegas menuju ke dapur untuk menyiapkan makan malam.
"Mami bisa marah kalau masakannya telat matang", ucap Zivana menuju ke dapur, tetapi alangkah terkejutnya dia, makan malam sudah siap di meja makan.
"Hai sayang..!!, Marsel mana..??, yuk kita makan malam", seru Bu Rukmi menyiapkan semua keperluan makan malam di meja makan.
"Mami yang siapin ini semua .??, kenapa repot repot mi..??, kan Zivana bisa bantu", ucap Zivana merasa tak enak pada mertuanya.
"Gpp kok, yuk makan", seru Bu Rukmi duduk bersiap untuk makan.
"Zivana ke belakang dulu mi, mau ambil vitamin Zivana", ucap Zivana berjalan ke arah dapur.
Ia membuka kulkas dan berniat mengambil tablet vitaminnya, tetapi ia merasa aneh dengan semua sayur dan ikan yang masih utuh di dalam kulkas.
"Stok kulkas kenapa masih utuh ...??, trus mami masak itu gimana...??", ucap Zivana heran.
Bu Rukmi tanpa menunggu anak dan menantunya sudah tak sabar dan memutuskan untuk makan terlebih dahulu.
Emmm enaknya..!!, gimana gak enak, aku belinya juga di resto terkenal, ngapain capek capek masak, gumam Bu Rukmi melahap makan malamnya.
"Malam mi", seru Marsel duduk di meja makan bebarengan dengan Zivana yang telah kembali dari dapur.
"Yuk makan yuk, enak lhoo..", ucap Bu Rukmi berpura pura telah memasak untuk makan malam mereka.
"Emmm...!!, enak mi.., wah ..!!, bisa kalah nih masakan Zivana", ucap Marsel menggoda Zivana.
Zivana hanya tersenyum sembari memikirkan tentang masakan yang diakui mami adalah masakannya sendiri.
"Oh ya mi, aku besok mau keluar kota, titip Zivana ya mi", ucap Marsel mengelus jilbab Zivana.
"Pasti sayang, mami kan udah janji mau jaga Zivana sama calon cucu mami", ucap bu Rukmi membuat hati Marsel tenang meninggalkan Zivana berada di rumah selama kehamilannya.
___##___##___
Keesokan harinya.
Zivana berniat membersihkan rumah sesuai rutinitasnya setiap hari.
Tetapi saat ia keluar dari kamar, ia sudah melihat mertuanya tengah menyapu lantai rumah dengan semangatnya.
"Mi..!!, mami jangan capek capek, biar aku bantuin ya, lagian juga udah ada bibi yang bantuin kita", ucap Zivana melarang mertuanya untuk menyapu lantai.
"Gpp Zivana, kamu istirahat aja ya", ucap Bu Rukmi meneruskan bersih bersihnya.
Saat Zivana berjalan ke arah dapur untuk mengambil air minum, terlihat asisten rumah tangga mereka tengah duduk bersimpuh dilantai dengan raut wajah yang terlihat amat kelelahan.
"Bik..??, tumben bibi terlihat lesu..??, bibi sakit..??", tanya Zivana penasaran.
"Enggak kok nyonya, gpp, mungkin cuma kecapekkan aja dari pukul 2 gak istirahat", ucap Asisten rumah tangga mereka keceplosan.
"Maksud bibi..??", ucap Zivana heran.
"Astagfirullah, maaf nyonya saya ngelantur, ya udah gak usah dipikirin nyonya, saya mau bersihin taman belakang ya nyonya, permisi", seru bibi bergegas pergi dari hadapan Zivana.
"Aneh...!!!" , ucap Zivana curiga.
Tapi seolah angin lalu, Zivana tak terlalu memikirkan tentang semua kejanggalan sikap mami selama berada dirumahnya.
Ia selalu berfikiran positif pada bu Rukmi selaku mertuanya.
Zivana berharap, sikap mami akan selalu lembut dan perhatian padanya walaupun nanti anak mereka telah lahir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Nadiya Rahman
Waduh kayaknya mertuanya lagi beracting nih 🤭
2022-07-31
1
Nadiya Rahman
Hahahaha hadeuh 😆🤭
2022-07-31
1