Nur terus berulah

"Sanum..!!, makan dulu yuk nak..!!, anak pinter.

!!, bismillah", ucap Zivana menyuapi Sanum yang sudah mulai belajar merangkak.

"Yank, jam tangan aku kemana ya..??", seru Marsel menuruni tangga berjalan mendekati Zivana.

"Udah aku siapin di laci kamar mas, kamu gak liat mungkin..!!", ucap Zivana meletakkan mangkok makan Sanum dan mencoba membantu suaminya mencari jam tangannya.

Zivana berjalan masuk ke dalam kamar dan mencari jam tangan itu.

"Lhoo..!!, perasaan jam tangannya aku taruh di sini tadi..?", seru Zivana meraba laci di kamarnya.

Zivana lalu mencari di kamar mandi, di almari, bahkan di atas ranjang, mungkin saja suaminya lupa saat memindahkannya.

Tiba tiba pandangannya berhenti di laci yang ia periksa tadi.

Ia terbelalak tak percaya.

Ia mendekati laci itu lagi dan mengambil sebuah benda yang ia yakin tidak ada di sana beberapa saat yang lalu.

"Jam..??, tadi kan...??", seru Zivana memandangi sekeliling kamar dengan perasaan was was.

Ia segera bergegas keluar dari kamarnya, mencari suaminya dan menceritakan apa yang telah ia alami.

"Sanum..!!, makan sama ayah yuk.

!!", seru Marsel mengambil mangkok makan Sanum yang tak jauh di sampingnya.

"Yah..!!, kosong..!!, nanti sore aja ya ayah suapin kamu", ucap Marsel.

Dan tak lama pandangannya langsung tertuju pada Zivana yang bergegas menuju ke arahnya.

"Mas..!!, kamu gak akan percaya apa yang ku alami di kamar", seru Zivana berkeringat dingin.

"Kenapa yank..??, tenang dulu ya, duduk dulu", ucap Marsel memapah istrinya untuk duduk dan menenangkan diri.

"Tadi, aku cari jam kamu di laci bahkan di sudut sudut kamar, tapi gak ketemu juga, dan..!!, saat aku berbalik lihat ke atas laci, tiba tiba jam tangan itu udah ada di sana..!!, gimana aku gak bingung cobak..!!", seru Zivana membuat Marsel memandang kesekeliling rumah.

Lalu Zivana tanpa sengaja memandang ke arah mangkuk makan Sanum yang dipegang oleh Marsel.

"Mas, cepet banget Sanum makan..??, padahal tadi aku tinggal masih satu suap lho.", ucap Zivana membuat Marsel terkejut.

"Lhoo..!!, bukannya pas kamu ke kamar, Sanum udah habisin makanannya ya..??, tadi aku emang berencana suapin dia, tapi mangkuknya dah kosong, kupikir dia udah selesai makan sama kamu..??", seru Marsel membuat Zivana merasa dipermainkan.

"Aku tau siapa yang permainin kita mas..!!", ucap Zivana berdiri dan menggendong Sanum.

"Apa maksudmu..??", tanya Marsel heran melihat istrinya yang seakan marah dengan seseorang.

"Nur...!!, bunda tau ini kerjaan kamu kan...??, berapa kali kami harus bilang nak, tempat kamu bukan di sini..!!", seru Zivana membuat Marsel tercengang.

"Yank..!!, kamu yakin itu dia..??", seru Marsel gugup.

"Pasti mas, siapa lagi yang bisa memindahkan barang dengan ajaibnya, dan menghilangkan bubur di mangkuk kakaknya", ucap Zivana geram.

Tak lama angin berhembus menerpa mereka.

Nur telah berada tepat di depan Zivana dan Marsel, lagi lagi tanpa mereka bisa melihatnya.

Zivana kemudian tersenyum.

Nalurinya berkata bahwa Nur telah datang di samping mereka.

"Yank, sudahlah..!!, jangan diperpanjang ya..!!", seru Marsel menghentikan Zivana.

"Enggak mas, dia itu harus diperingatkan, kalau ini semua gak bener..!!", ucap Zivana mencoba menasehati Nur.

"Tapi dia nanti malah marah", ucap lirih Marsel.

"Biarin dia marah..!!, bunda pingin tau gimana kalau dia marah, dia itu harusnya dah tenang di alam lain, kenapa dia harus mengganggu hidup kita..!!", seru Zivana membuat Nur murka.

"Aku juga berhak diperlakukan seperti Sanum...!!!, kalian tak adil..!!", seru Nur menggema di seluruh ruangan, membuat Zivana makin erat memeluk Sanum, dan diikuti oleh Marsel yang memeluk anak serta istrinya.

"Maafkan ucapan Bundamu ya nak", seru Marsel meredakan amarah Nur.

Tiba tiba angin berhembus dengan kencangnya.

Pintu depan terbuka dengan keras.

Foto, vas bunga, beserta barang barang lainnya ikut terpelanting ke lantai.

Pyar....

"Astagfirullah..!!", seru Zivana menyesal akan ucapnnya sendiri yang ia lontarkan pada Nur.

"Beradaptasilah dengan keberadaanku, jika tidak..!!, Sanum akan ku seret ke alamku", seru Nur mengancam Marsel dan Zivana.

"Baiklah", seru Zivana dengan berat hati yang mengkhawatirkan keselamatan Sanum.

Seketika angin berhenti berhembus kencang dan suasana kembali tenang.

"Sebaiknya kamu tak sendirian di rumah, secepatnya aku akan cari pengasuh untuk Sanum, setidaknya kamu tak sendirian di rumah", ucap Marsel merapikan kekacauan yang ada.

"Kan bentar lagi bibi juga pulang dari kampung mas", ucap Zivana.

"Aku masih khawatir sama kamu dan Sanum, terlebih kamu lihat sendiri apa yang bisa dilakukan Nur saat sedikit saja tersinggung dengan ucapan kita", ucap Marsel meyakinkan Zivana.

"Ya sudah mas, gimana baiknya saja", ucap Zivana menyetujui usul suaminya.

"Ya udah, aku berangkat kerja dulu ya, nanti aku telfon mami kamu biar dia temenin kamu selama aku kerja, assalammualaikum", ucap Marsel berjalan menuju mobilnya dan melajukannya sampai hilang dari pandangan Zivana.

"Ya Allah..!!, takdir macam apa ini..??", ucap Zivana berjalan ke dapur dan bersiap membuatkan lagi bubur untuk Sanum makan.

Episodes
1 Kapan Penantian panjang ini berakhir..??
2 Bakti yang tak dihargai
3 Pulang lebih awal
4 Penggantiku....
5 Kabar bahagia
6 Sikap mami mertua selama kehamilanku
7 Insiden itu terjadi
8 Nur
9 Sikap mertua yang kembali seperti semula
10 Tangisan tengah malam
11 Banyak kejanggalan terjadi
12 Lebih baik jika dirahasiakan
13 Nur terus berulah
14 Sudah menjadi hal yang wajar
15 Baby sister
16 Zivana menyesali sikapnya...
17 Jangan buat Nur marah.
18 Kemampuan baru Nur
19 Konsekuensi.
20 Sikap dan perilaku yang tak sama.
21 Insiden sekolah
22 Kasihanilah Sanum...!
23 Mencari sekolah baru untuk Sanum
24 Sebuah permohonan.
25 Pembatasan gerakan Nur.
26 Yuk main..!!
27 Sang paranormal.
28 Rasa takut.
29 Kenapa kau mengusikku..??
30 Peringatan Fitri
31 Perseteruan antara Fitri dan mami Morra
32 Teman baru
33 Rahasia sebuah kalung.
34 Terkurungnya Rain kembali.
35 Berbagi Raga
36 Geng bocil
37 Kembali ke masa lalu.
38 Garis tangan
39 Permintaan Nur
40 Penolakan dari sang nenek...
41 Tawaran mami Morra.
42 Sanum atau Nur...!!
43 Kemarahan Fitri
44 Keluarga sesungguhnya.
45 Aku pamit...!!
46 5 tahun berlalu
47 Tahap pencarian.
48 Alasan di balik alasan.
49 Hanya kalian...
50 Tolong jagalah ragaku....!!
51 Kebaikan Allah.
52 Jangan ungkap apapun...!!
53 Dunia baru Sanum...
54 Es kacang hijau....
55 Raga yang semakin melemah
56 Hidup tapi sekarat...
57 Kembalinya ingatan Nur.
58 Siasat baru mami Morra.
59 Kamu percaya padaku kan...??
60 Pulihnya raga Sanum.
61 Kembalikan milikku...!!
62 Masakan bu Rukmi.
63 Nikmat sekali....!!!
64 Gara gara mumi.
65 Kembali ke wujud asli.
66 Cerita terakhir Rain
67 Semakin gila
68 Kotak Musik
69 Sebuah mimpi
70 Siapa...??
71 Urusanmu bukan dengan mereka..!!
72 Terbukanya kembali portal waktu.
73 Dosa Baru
74 Ide gila
75 Takdir memiliki alurnya sendiri.
76 Ketika batin sudah terkoyak.
77 Hidup macam apa ini Tuhan...!!
78 Tahap pencarian
79 Terbukanya jalan pulang.
80 Terbebasnya lagi 1 jiwa.
81 Mencari tubuh baru.
82 Mencari tubuh baru -2-
83 Dasar sebuah hubungan.
84 Saat fikiran negatif itu muncul..
85 Sikap yang berubah.
86 Sisi Gelap 1.
87 Sisi gelap 2.
88 Musuh yang tak bisa di lawan
89 Tak lengkap tanpa mu
90 Hancurnya kalung mami Morra.
91 Sebuah balasan.
92 Pengorbanan Sanum.
93 Rumah ternyaman.
94 Kembalikan keceriaan putri kecilku...
95 Gadis misterius.
96 Cerita hidup Naya....
97 Masih sebuah misteri.
98 Riwayat medis Naya.
99 Antara nyata dan tidak.
100 Tanggal yang sama.
101 Raga pengganti...1
102 Raga pengganti...2.
103 Pertemuan Naya dengan Zivana.
104 Usaha melarikan diri.
105 Hilang tanpa jejak.
106 Upaya Naya untuk tenang.
107 Pilihan Nur.
108 Saudara selama nya...(Tamat).
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Kapan Penantian panjang ini berakhir..??
2
Bakti yang tak dihargai
3
Pulang lebih awal
4
Penggantiku....
5
Kabar bahagia
6
Sikap mami mertua selama kehamilanku
7
Insiden itu terjadi
8
Nur
9
Sikap mertua yang kembali seperti semula
10
Tangisan tengah malam
11
Banyak kejanggalan terjadi
12
Lebih baik jika dirahasiakan
13
Nur terus berulah
14
Sudah menjadi hal yang wajar
15
Baby sister
16
Zivana menyesali sikapnya...
17
Jangan buat Nur marah.
18
Kemampuan baru Nur
19
Konsekuensi.
20
Sikap dan perilaku yang tak sama.
21
Insiden sekolah
22
Kasihanilah Sanum...!
23
Mencari sekolah baru untuk Sanum
24
Sebuah permohonan.
25
Pembatasan gerakan Nur.
26
Yuk main..!!
27
Sang paranormal.
28
Rasa takut.
29
Kenapa kau mengusikku..??
30
Peringatan Fitri
31
Perseteruan antara Fitri dan mami Morra
32
Teman baru
33
Rahasia sebuah kalung.
34
Terkurungnya Rain kembali.
35
Berbagi Raga
36
Geng bocil
37
Kembali ke masa lalu.
38
Garis tangan
39
Permintaan Nur
40
Penolakan dari sang nenek...
41
Tawaran mami Morra.
42
Sanum atau Nur...!!
43
Kemarahan Fitri
44
Keluarga sesungguhnya.
45
Aku pamit...!!
46
5 tahun berlalu
47
Tahap pencarian.
48
Alasan di balik alasan.
49
Hanya kalian...
50
Tolong jagalah ragaku....!!
51
Kebaikan Allah.
52
Jangan ungkap apapun...!!
53
Dunia baru Sanum...
54
Es kacang hijau....
55
Raga yang semakin melemah
56
Hidup tapi sekarat...
57
Kembalinya ingatan Nur.
58
Siasat baru mami Morra.
59
Kamu percaya padaku kan...??
60
Pulihnya raga Sanum.
61
Kembalikan milikku...!!
62
Masakan bu Rukmi.
63
Nikmat sekali....!!!
64
Gara gara mumi.
65
Kembali ke wujud asli.
66
Cerita terakhir Rain
67
Semakin gila
68
Kotak Musik
69
Sebuah mimpi
70
Siapa...??
71
Urusanmu bukan dengan mereka..!!
72
Terbukanya kembali portal waktu.
73
Dosa Baru
74
Ide gila
75
Takdir memiliki alurnya sendiri.
76
Ketika batin sudah terkoyak.
77
Hidup macam apa ini Tuhan...!!
78
Tahap pencarian
79
Terbukanya jalan pulang.
80
Terbebasnya lagi 1 jiwa.
81
Mencari tubuh baru.
82
Mencari tubuh baru -2-
83
Dasar sebuah hubungan.
84
Saat fikiran negatif itu muncul..
85
Sikap yang berubah.
86
Sisi Gelap 1.
87
Sisi gelap 2.
88
Musuh yang tak bisa di lawan
89
Tak lengkap tanpa mu
90
Hancurnya kalung mami Morra.
91
Sebuah balasan.
92
Pengorbanan Sanum.
93
Rumah ternyaman.
94
Kembalikan keceriaan putri kecilku...
95
Gadis misterius.
96
Cerita hidup Naya....
97
Masih sebuah misteri.
98
Riwayat medis Naya.
99
Antara nyata dan tidak.
100
Tanggal yang sama.
101
Raga pengganti...1
102
Raga pengganti...2.
103
Pertemuan Naya dengan Zivana.
104
Usaha melarikan diri.
105
Hilang tanpa jejak.
106
Upaya Naya untuk tenang.
107
Pilihan Nur.
108
Saudara selama nya...(Tamat).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!