Marsel menarik kopernya masuk ke dalam mobil.
Senyumnya seakan menandakan kebahagian karna sebentar lagi ia akan berjumpa dengan istrinya tercinta.
"Jalan bang..!!, oh ya, kamu gak kasih tau istri saya kan kalau kita pulang lebih awal..??", ucap Marsel menepuk pundak bang Danu.
"Beres tuan, saya juga punya binik, jadi sedikit ngerti lah masalah kejut kejutan gitu", ucap bang Danu terkekeh.
"Bisa aja kamu bang, yuk ah jalan", ucap Marsel memeriksa jam tangannya.
Beberapa jam lagi kita bertemu cintaku, gumam Marsel dalam hati sambil menyalakan ponsel dan melihat foto pernikahan mereka di layar ponsel.
"Gimana sih bang rasanya punya anak..??", ucap Marsel merasa sedih, tapi jika dihadapan Zivana ia akan berusaha baik baik saja.
"Ya seru tuan, lelah kita bekerja langsung hilang saat ketemu dia", ucap bang Danu mengintip majikannya itu dari kaca kemudi, ia merasa iba dengan duka dari majikannya.
"Doain ya bang, semoga kami segera punya momongan, dan mami bisa bersikap lembut pada Zivana", ucap Marsel mengelus foto cantik Zivana yang tengah tersenyum di ponselnya.
Gadis secantik kamu, sesempurna kamu, harus menderita karna memiliki mertua seperti orang tuaku, maafkan aku sayang, gumam Marsel dalam hati lalu membuka kaca mobilnya, ia menikmati sejuknya angin yang menerpa wajahnya, ia mencoba melepaskan semua kegundahan di dalam hatinya, dan menyerahkan semuanya pada Allah.
Tepat pukul 4 sore, mobil Marsel sudah mendekati arah menuju rumahnya.
Seikat bunga sudah siap ditangan Marsel untuk menambah kejutan bagi istrinya.
Saat mobil Marsel memasuki gerbang rumahnya, terlihat Zivana sedang sibuk merawat bunga bunganya sampai ia tak menyadari bahwa suaminya telah datang.
"Bang, mobilnya berhenti disini aja..!!", seru Marsel turun dari mobilnya dan mengendap ngendap ke arah Zivana yang berada di taman samping rumah mereka.
Marsel menutup mata Zivana dengan kedua tangannya.
Zivana terkejut dan menjatuhkan semua bunga yang telah ia petik.
"Siapa...!!, bik rumi..??, mami..??", seru Zivana mencoba meraba tangan yang menutup kedua matanya.
Zivana pun tersenyum mengenali tangan yang menutupi matanya dan berbalik badan memeluknya.
"Mas...!!, kamu kok gak kabari aku kalau mau pulang...??", ucap Zivana bahagia.
"Kejutann...!!", ucap Marsel mencium dahi istrinya.
"Bunga yang cantik, untuk istriku yang cantik", seru Marsel memberikan seikat bunga yang telah ia persiapkan untuk istrinya.
"Makasih sayang", seru Zivana mencium bunga pemberian suaminya.
"Kamu gak inget ini hari apa..??", tanya Marsel.
"Emmm, gak mungkin dong aku gak inget mas", ucap Zivana dengan senyumnya yang menawan.
"Lalu...??, kenapa kamu gak kepo dan nyuruh aku pulang saat aku keluar kota, seperti para istri teman temanku", ucap Marsel.
"Mas, kamu pergi kan juga untuk aku, jadi aku gpp kalau kamu gak inget sekalipun", ucap Zivana selalu dengan sikap lemah lembutnya.
"Kamu emang yang terbaik sayang..!!, selamat hari jadi ke 5 ya sayang, make question..!!", ucap Marsel memegang kedua tangan istrinya.
"Semoga kita segera dapat momongan", ucap Zivana memeluk suaminya.
"Amin....", ucap Marsel mengecup jilbab sang istri dengan penuh harap semoga permohonan mereka tahun ini terkabul.
Di sisi lain.
Bu Rukmi menyaksikan keromantisan anak dan menantunya dari dalam rumah.
Ia tak suka akan semua itu.
Hatinya sudah sangat tertutup untuk menganggap Zivana sebagai menantunya lagi.
"Mau tak mau, mereka harus berpisah dan Marsel harus menikah dengan gadis pilihanku yang lainnya", ucap Bu Rukmi berjalan masuk menuju kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Yurnita Yurnita
hadir
2022-11-22
1
Nadiya Rahman
Mertua egois 🙄
2022-07-14
1
Sui Ika
yuk cin
2022-06-13
2