Seperti nya perang ke 3 dunia akan terjadi ketika mata ke dua gadis cantik itu sudah melotot,ke arah mobil yang sedang parkir cantik di halaman kantor.
Namun mereka berusaha tenangkan diri,agar mereka tidak membangunkan harimau yang sedang tidur,apalagi menyerahkan tubuh ke dua gadis itu,menjadi sarapan pagi untuk si wanita iblis yang haus akan darah.
Sedangkan sang pemilik mobil mewah berwarna yang berwarna kuning itu,seperti nya ia sedang menunggu kedatangan mereka sejak tadi.
Baiklah,kita akan melihat bangaimana ke dua gadis itu?menghadapi musuh yang sudah siap untuk bertarung pagi ini,karena luka lama belum kering sampai detik ini,hingga mereka di pertemukan kembali dalam situasi seperti ini.
Setelah Rani berhasil memarkir mobil mewah nya,bersebelahan dengan mobil Bela.
Mereka pun segera turun lalu ke dua gadis cantik itu,memberikan senyuman manis kepada karyawan nya,yang sudah menunggu nya sejak Tadi.
Sehingga Bela tidak bisa menerima semua ini,karena ia berpikir bangaimana bisa karyawan suami nya sendiri?lebih mengharapkan kedatangan ke dua gadis itu,sedangkan diri nya tidak di perlakukan baik,bahkan ia tak pernah di harapkan kedatangan nya ke kantor suami sendiri,sakit hati sudah pasti apalagi malu.
Plak...!
Seperti nya kotoran manusia sudah di lemparkan ke wajah si wanita iblis itu,sehingga mata nya sudah mulai memerah lalu ia mengepalkan tangan nya,Ia pun segera turun dari mobil untuk memberikan pelajaran kepada ke dua gadis itu.
"Wanita gak tahu malu kamu"Teriak Bela sambil menunjukan jari kepada ke dua gadis itu.
Ke dua gadis itu menoleh ke arah bela sambil memberikan senyuman manis,lalu mencoba tenang diri agar semua nya terlihat baik-baik saja.
"Hy wanita gila jawabatan,sebaik nya kamu pergi dari sini,dan bawah teman kamu yang miskin itu",Sarkas Bela kembali.
"Astaghfirullah",Gumam Tania.
Lagi-lagi ucapan itu terdengar nyaring di telinga gadis lulusan luar negeri itu,hinaan wanita miskin masih bisa di maafkan,namun menuduh nya sebagai wanita gila jabatan hingga ribuan pertanyaan muncul di kepala nya,sehingga otak nya sudah tak waras lagi.
Padahal selama ini Perusahaan pak Ammar bisa sesukses seperti itu,itu karena bantuan Rani dan juga ke dua orang tua nya.
Ingin rasanya ia segera menampar mulut bela,hingga ia sadar jika dirinya hidup mewah saat ini,itu karena hasil kerja keras dari wanita yang telah ia tuduh sebagai wanita gila jabatan.
Namun Tania tiba-tiba saja langsung menarik tangan nya,agar dirinya bisa mengendalikan diri dari si wanita iblis yang sudah kelewatan batas.
Sehingga Rani berhasil menenangkan diri sejenak,lalu menelan ludah nya berkali-kali walau hati nya sudah berdarah-darah.
Menit berikut nya,Rani kembali berpikir bangaimana agar si bela?bisa pergi sebelum otak nya kembali tak waras lagi,sehingga menit itu juga ia segera mengambil tindakan,agar bela tersingkir kan saat itu juga.
"Pak satpam,Usir perempuan gila itu dan bawah jauh-jauh dari sini",Teriak Rani sambil menunjukan jari ke arah Bela.
"Iya ibu bos”,Ucap pak satpam.
Mata Tania melotot ke arah Rani ketika Tania mendengar Teriakan Rani barusan,namun ia lebih tak mengerti,mengapa pak satpam itu bisa nurut begitu saja bahkan Rani di panggil bos oleh nya.
Namun hal itu tak penting lagi baginya untuk memikirkan,apa sebenarnya jabatan yang di miliki oleh rani di perusahaan tersebut?karena keadaan sudah kacau seperti itu,sehingga jantung nya hampir saja copot karena ulah Bela barusan.
"Gak perlu kamu capek-capek mengusir aku dari sini Ran,karena aku bisa pergi sendiri,namun kamu harus ingat satu hal,suatu hari nanti kamu pasti akan berlutut di kakiku",Ancam Bela.
Rani hanya bisa geleng-geleng kepala,lalu ia segera melanjutkan langkah nya menuju ke kantor.
"Ini baru awal permainan kita Ran,hari ini aku kalah namun esok hari aku pasti membuatmu dan Tania menderita",Gumam Bela sambil menatap sinis ke arah Rani dan Tania.
Kebencian yang di miliki oleh Bela saat ini,sungguh sudah di luar dugaan.sampai ia berusaha mencari tahu,apa sebenarnya kelemahan yang di miliki oleh Rani saat ini?
Sedangkan Rani,ia hanya sibuk memikirkan.darimana Bela tahu kalau hari ini dirinya dan Tania akan kembali bekerja di kantor?.
"Seperti nya ada yang menikam aku dari belakang,tapi siapa orang itu?
Selama ini Bela gak akan pernah berani masuk ke kantor,tanpa ijin dari pak Ammar suami Bela sendiri”,Gumam Rani.
Ujian tak henti-henti nya datang silih berganti kepada kepada ke dua gadis itu,sehingga Tania berpikir untuk segera pulang ke kampung halamannya.
Namun ia memikirkan kembali,bangaimana ia bisa membantu perekonomian ke dua orang tuanya? jika ia harus meninggalkan pekerjaannya saat ini.
"Ya Allah,beri hamba kekuatan untuk menghadapi semua ujian yang Engkau berikan",Batin Tania menjerit.
----------------
Jam istirahat sudah hampir tiba,namun Tania masih saja sibuk bertengkar dengan pikiran-pikiran konyol nya,
Sekuat tenaga dan pikirannya sudah ia gunakan,namun ia belum bisa menemukan jawaban bangaimana cara nya agar ia bisa keluar dari zona yang tak nyaman ini?
"Apa yang harus aku lakukan saat ini Yaa Allah?",Gumam Tania setelah selesai mengambil berkas-berkas yang tercecer di lantai.
"Woooii,..!melamun saja,kamu kenapa?wajah kamu kok seperti nya habis camping di hutan",Tanya Rani.
"Kamu apa-apaan si?bisa gak kamu masuk ke sini ucap salam dulu?",Jawab Tania sebel.
"Iya maaf,eee aku ada sesuatu buat kamu Tan",Ucap Rani sambil.
"Udah aah,aku capek palingan kamu juga mau ngerjain aku lagi,biar aku gak ngambek",Jawab Tania sambil berjalan menuju ke sebuah kursi.
Rani hanya tersenyum ke hadapan Tania yang sudah berjalan meninggalkan nya,dan membayangkan bangaimana ekspresi wajah,yang di miliki gadis polos ini ketika ia marah.
"Iya udah,kalau gak mau tapi jangan sampai menyesal yaa Tan?",Ucap Rani ke hadapan Tania,yang sudah menyandarkan tubuh nya di sebuah kursi.
"Seperti nya ia benar-benar serius",Gumam Tania sambil bangkit dari kursi nya.
"Iya de,awas saja kalau bohong",Jawab Tania ngancam.
"Oke manyun ”.
Rasa penasaran begitu besar yang di miliki oleh Tania,sehingga ia tak sabar lagi menanti sebuah kejutan itu,namun ketika Rani sudah mengeluarkan sebuah amplop dari saku baju nya,hingga jantung Tania sudah dag dig dug saat itu.
"Tan,ini gaji pertama kamu dan sebagian nya adalah bonus buat kamu,karena kita menang dalam sebuah proyek besar",Ucap Rani berbohong.
"Maa syaa Allah,alhamdulillah terima kasih atas rezekimu Ya Allah",Jawab Tania penuh syukur.
Semenjak Rani mengenal Tania baru kali ini ia melihat Tania begitu sangat berbahagia,sehingga ia terharu dan menatap wajah gadis polos itu begitu dalam,namun ia merasa sangat berdosa,karena ia telah berani berbohong kepada Tania,karena sebagian gaji Rani
Ia sedekah kan untuk kebutuhan keluarga Tania yang begitu ia cintai selama ini.
"Maafin aku Tan,hanya dengan cara ini yang bisa aku lakukan,agar aku bisa membantu mu untuk meringankan beban hidup keluarga mu",Gumam Rani.
"Tapi Ran,amplop nya boleh gak aku buka sekarang?",Tanya Tania sambil menatap penuh permohonan kepada Rani.
"Gak boleh",Jawab Rani spontan.
"Emang nya kenapa?Uang nya kan sudah jadi milik aku sekarang",Tanya Tania kembali.
"Jangan banyak tanya lagi,besok pagi uang nya segera kamu transfer".
"Ke mana Ran?”,Tanya Tania penasaran.
"Tan,tujuan kamu bekerja di sini untuk siapa?",Ucap Rani nge-tes Tania.
Entah mengapa Tania begitu sulit untuk menjawab pertanyaan dari Rani barusan,hingga ia hanya memilih menundukkan kepala nya,lalu airmata langsung jatuh bercucuran.
Rasa sedih campur bahagia yang cukup ia rasakan saat ini,sehingga rasa syukur kepada Tuhan-nya tak henti-hentinya ia ucapkan saat itu juga.
Perjuangan yang cukup besar yang ia lewati dengan rintangan airmata,dan kini sepertinya sudah di bayar tuntas dengan hadir nya sebuah gaji pertama tersebut.
Sehingga Rani bisa merasakan apa yang Tania rasakan saat ini,dan tetesan airmata dari gadis cantik yang kaya raya itu,tak bisa tertahan kan lagi sehingga air mata nya jatuh bercucuran di pelukan Tania.
Begitu hebat nya rencana Allah!
Sehingga Dia bisa menyatukan ke dua gadis itu,yang entah dari belahan dunia mana Tania berasal,dan ketulusan hati Rani terbentuk dari mana asal nya,hingga mereka membangun persahabatan itu dengan sehebat mungkin.
Nikmat Tuhan mu mana kah yang engkau dustakan?
Dan itu adalah salah satu buah termanis dari kesabaran yang Tania miliki selama ini.
Di hina,di caci,bahkan diri nya sampai kelaparan.namun ia tetap bersabar dan kuat sampai detik ini,karena ia menyakini jika Allah tak pernah buta,hingga kini Allah sudah membayar nya secara tuntas walau ini baru awal perjalan gadis polos itu.
TB.
Dukung Author dengan vote,like serta koment.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments