Malam semakin larut namun Tania belum juga bisa,memejamkan mata nya sampai detik ini,pikiran tak menentu sehingga ia semakin sulit untuk memejamkan mata nya.
Apakah itu adalah sebuah pertanda buruk bagi nya?
Namun Tania mencoba istighfar berulang kali,agar ia bisa kembali tenang dan berharap semua nya baik-baik saja.
Ke esokan hari nya!
Matahari sudah mulai terbit di ujung timur,dan suara burung-burung sudah ramai dengan kicau nya.
Namun!
Si gadis bunga desa itu belum juga bangkit dari kasur nya,sehingga rani begitu penasaran dengan nya,karena tak biasa nya Tania seperti itu.
Ia perlahan mencoba melangkah menuju ke kamar Tania,guna memastikan apakah Tania baik-baik saja?
Namun setiba nya di kamar!
Tania ternyata sedang tak baik-baik saja,hingga rani begitu panik karena tania mengalami demam tinggi dari semalam.
”Ya Allah,.!ujian apalagi ini?”,Batin rani menjerit sambil memeluk tubuh tania yang sudah tak berdaya.
Menit demi menit ia memikirkan bangaimana agar ia segera membawah tania ke rumah sakit?karena ia belum mampu untuk menggerakkan otot nya,akibat kecelakaan yang menimpa nya hari kemarin.
Hingga Kini!
Otak nya sudah benar-benar tumpul,karena ujian dari Tuhan-nya tak pernah usai untuk datang kepada mereka.
Tetesan airmata nya kembali lagi terjatuh ke bumi,dan berharap semoga pertolongan Allah segera datang kepada nya.
Menit demi menit ia memikirkan kembali,langkah apa yang harus ia lakukan?agar ia segera membawah Tania ke rumah sakit.
Hingga!
Rani tiba-tiba saja memikirkan jika pak ammar,adalah orang yang bisa membantu nya untuk mengatasi masalah ini.
Lalu ia segera menelpon pak ammar saat itu juga,dan berharap semoga pak ammar bisa membantu nya.
”A-assalamu'alaikum pak”.Ucap nya gugup.
”Wa'alaikumussalam Ran,ada apa dengan mu?kalian baik-baik saja kan Ran?”.
”T-tania pak!Tania sakit dan ia harus segera di bawah ke RS”.
Setelah pak ammar mendengar ucapan Rani barusan,ia segera menutup telpon nya lalu menemui rani saat itu juga.
Beberapa menit kemudian!
Sang dewa penolong akhirnya datang juga saat itu,rasa khawatir yang cukup besar yang ia rasakan,hingga ia tak sabar lagi untuk menemui tania saat itu juga.
”Ran,Tania mana?”.
"A-ada,di kamar pak”,Jawab Rani gugup.
Tanpa basa basi lagi pak ammar segera nyosor,masuk ke dalam kamar saat itu juga.
”Oh Tuhan..!Maafkan salah satu hamba mu ini”.
Lalu pak ammar segera bergegas menggendong tubuh Tania,dan membawah nya pergi saat itu juga.
Hingga!
Rani hanya bisa berdiri kaku dan menutup mulut,menyaksikan bangaimana kecemasan pak ammar kepada Tania.
Walau Rani tahu persis jika hal itu akan membuat Tania shock berat esok hari,namun ia tak punya pilihan lagi selain menyelamatkan Tania terlebih dahulu.
Setiba nya di rumah sakit!
Pak ammar kembali menggendong tubuh Tania,dan segera bergegas masuk ke dalam rumah sakit,dan Rani menyusul nya dari belakang.
Dengan kecemasan yang di miliki oleh pak ammar kepada Tania,hingga ia menjadi tontonan sesaat kepada ratusan mata yang menyaksikan diri nya saat itu.
Namun!
Pak ammar tak peduli sama sekali karena bagi nya,nyawa Tania lebih berharga daripada pikiran-pikiran negatif orang lain di luar sana.
Cukup Roma..!Jangan membuat mata-mata jahat menjadi BAPER.
Setelah sampai di depan ruangan UGD para suster segera menangani Tania,dan pak ammar meminta nya agar Tania di berikan pelayanan yang terbaik.
”Ran,..Mengapa Tania bisa seperti ini?",Tanya pak ammar sambil mondar mandir gigit jari.
”A-ku juga gak tahu pak,beberapa hari ini Tania kelihatan nya baik-baik saja”,Jawab Rani gugup.
”Ya Allah,.!ujian apalagi ini?seru pak ammar.
Pak Ammar kelihatan nya sangat terpukul,hingga Rani menatap ke arah pak ammar lalu membenarkan dugaan nya selama ini.
”Bangaimana jika hal itu benar-benar terjadi?lalu bagaimana nasib Tania esok hari?”,Gumam rani
Rani kembali menenangkan diri sejenak,lalu ia segera menangkan diri pak ammar yang masih saja mondar-mandir gak jelas.
"Istighfar pak,karena ini adalah ujian dari Allah,kita berdoa saja semoga Tania baik-baik saja",Ucap Rani ceramah.
Pak ammar menarik nafas perlahan-lahan,lalu ia kembali menenangkan diri di sebuah kursi.
"Iya Ran”.
”Ya Allah,.ada apa dengan ku?apakah aku telah mencintai salah satu hamba mu ini? ”,Gumam pak ammar sambil menyeka airmata nya.
”Sebaik nya bapak pulang dulu dan tenangkan diri,untuk sementara waktu di rumah”,Ucap Rani nge-tes pak Ammar.
"Ran,.bangaimana bisa aku meninggalkan Tania dalam keadaan seperti ini?sedangkan a-aku..!”.
Pak ammar sudah tak mampu lagi melanjutkan ucapan nya,lalu ia segera menunduk,dan memikirkan apa yang akan terjadi hari esok.
Hingga!
Rani sudah mencemaskan nasib si bunga desa esok hari,karena ia telah mendapatkan jawaban dari apa yang telah terjadi hari ini.
Mungkin kah cinta yang di miliki oleh pak ammar,akan terbalaskan hari esok?biarkan waktu yang akan menjawab.
TB.
Dukung Author dengan vote,like serta koment.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments