Tania masih saja tak mengerti dengan sikap Rani,yang sudah berlebihan kepada dirinya hari ini.
Demi membuat Tania bahagia!
Rani telah meninggal pekerjaan nya demi membeli perabotan,untuk keperluan Tania di kontrakan nya.
Namun!
Pengorbanan dari sahabat Tania yang tulus itu,itu hanya lah sia-sia semata.
Di mana Tania merasa sudah terlalu banyak merepotkan Rani,bahkan ia menyadari jika ia tak pantas lagi,di perlakukan baik oleh Rani seperti itu.
(Sudah cukup baginya)
Menit demi menit ia memikirkan cara bagaimana,agar ia bisa menemui Rani dan memberi nya penjelasan.
Namun!
Semua itu terasa sulit baginya,karena ia tahu persis jika Rani lebih banyak menghabiskan waktu di luar sana.
Kini dirinya menang kan diri sejenak di atas sprinbed,yang harga nya bisa menguras kantong.
Hingga!
Tania semakin ngotot untuk menemui Rani apa pun caranya!
Setelah usai melaksanakan sholat magrib,Tania sudah siap-siap untuk menemui Rani saat itu juga.
Sepanjang perjalanan!
Tania masih saja memikirkan sikap berlebihan dari Rani itu,hingga airmata nya jatuh tak terasa.
Bukan ia tak menghargai pemberian dari Rani,namun ia tak ingin terus-menerus di perlakukan baik oleh Rani seperti itu.
Beberapa menit kemudian!
Tania telah tiba di halaman rumah mewah itu,namun keadaan sepi dan seperti nya Rani sedang berada di luar sana.
Tania berdiam diri sejenak lalu memikir kan kembali!
Langkah apa yang harus ia tempuh,agar ia bisa menemukan Rani hari itu juga.
Menit demi menit ia belum juga mendapatkan jawaban,hingga dirinya kebingungan sendiri.
Kini bola matanya sudah mulai berkaca-kaca,dan tak tahu lagi harus mencari Rani kemana.
”Kamu di mana Ran?”Gumam nya sembari menyandar kan diri di sebuah sepeda motor.
Beberapa menit kemudian!
Tania teringat kembali dengan sosok asisten Rani,yang begitu ramah dan baik padanya.
Hingga!
Senyuman manis dari gadis polos itu kini terpancar juga dari wajah nya,lalu ia bangkit untuk segera menemui asisten tersebut.
Langkah demi langkah ia telah habiskan menuju ke istana megah itu!
Dengan harapan yang begitu besar,jika ia akan mendapatkan jawaban di mana keberadaan Rani saat itu.
Setibanya di depan pintu rumah itu!
Tania sudah bernapas lega karena sang ibu asisten yang baik itu,kini sudah berdiri tegak di hadapan Tania.
”Assalamu'alaikum bu,Rani nya ada?”
”Wa'alaikumussalam nak,maaf non Rani dari semalam,belum juga pulang ke rumah sampai detik ini”.
Betapa terkejutnya Tania ketika ia mendapat kan jawaban dari sang ibu barusan.
Kini dirinya sudah mulai putus asa,karena ia merasa jika dirinya sudah gagal menemukan Rani malam itu.
Bola mata nya kembali lagi berkaca-kaca,dan tak tahu dengan cara apa ia bisa menemukan Rani.
”Kamu sebenarnya di mana Ran?”Batin nya menjerit.
Sang ibu yang masih saja berdiri tegak di hadapan Tania saat itu!
Kini dirinya sudah mulai iba melihat sikap Tania,yang sudah kehilangan arah seperti itu.
”Nak,..sebaik nya kamu masuk dulu, biar ibu segera menelpon non Rani”.
Ingin rasanya Tania segera memeluk tubuh sang ibu,yang telah membantunya untuk mencari tahu keberadaan Rani.
Namun!
Tania masih sungkan lalu ia segera melangkah menyusul sang ibu,yang sedang buru-buru melangkah untuk menelpon Rani.
Ia memenangkan diri sejenak di sebuah sofa,sembari menunggu jawaban dari sang ibu tersebut.
Tak lama kemudian!
Sang ibu akhirnya datang juga memberi kabar,di mana keberadaan Rani saat itu.
Tania segera bergegas untuk menuju ke sebuah club malam di kota itu.
Di mana tempat tersebut Rani telah merayakan sebuah pesta meriah bersama dengan teman-teman nya.
Sepanjang perjalanan!
Pikiran Tania mulai kemana-mana, Mengapa Rani berada di tempat itu?bla..bla..bla.
Namun Tania segera membuang pikiran-pikiran konyol itu,karena ia tahu jika Rani punya alasan tertentu.
Beberapa menit kemudian!
Tania akhirnya tiba juga di club' tersebut,rasa penasaran dan juga kaku karena sebelumnya,ia belum pernah mendatangi tempat-tempat seperti itu.
Namun!
Demi untuk menemui Rani malam itu juga,ia sudah tahu seperti apa club' malam tersebut.
Langkah demi langkah telah ia habiskan masuk ke club' itu,hingga tubuh nya sudah mulai keringat dingin.
Di mana di club' tersebut ramai akan pengunjung,dan suara musik yang begitu keras terdengar.
Sehingga mereka benar-benar menikmati suasana malam itu.
Tania masih saja tak percaya jika Rani berada di tempat itu,namun ia tetap saja ngotot untuk menemui Rani saat itu juga.
Namun!
Ketika mata Tania sedang tertujuh ke sebuah ruangan,ia tak percaya jika itu adalah Rani yang ia kenal selama ini.
Bola matanya sudah mulai kembali lagi berkaca-kaca!
Setelah ia melihat Rani yang sedang asyik menikmati minuman haram,dan tanpa hijab syar'i nya.
Dan lebih parahnya lagi!
Sosok pak ammar yang begitu sangat ia hargai selama ini,ternyata ia juga ikut merayakan pesta tersebut.
Tania sudah mulai kecewa dan ia sudah mengurung kan niat nya,untuk menemui Rani saat itu juga.
Kini dirinya sudah mulai melangkah keluar dari tempat itu,dan berniat tak ingin lagi bertemu Rani esok hari.
Langkah demi langkah ia telah habiskan keluar dari club itu!
Rasa kecewa begitu dalam yang ia rasakan,hingga tetesan air mata nya semakin mengalir deras.
Namun!
Langkah itu berhenti ketika ia mendengar teriakan Rani yang begitu keras terdengar di telinga.
”Tan,..tunggu”
Tania mencoba menoleh ke belakang,dan di sana ada Rani yang sedang berjalan sambil memegang botol minuman.
Namun entah mengapa!
Hati nya begitu sangat ter'iris ketika ia menyaksikan,sosok sahabat yang selama ini begitu sangat ia hargai.
”Mengapa engkau lakukan hal seperti itu Ran?Ada apa dengan mu?"batin nya menjerit.
Walau Tania saat itu begitu sangat kecewa kepada Rani dan Pak Ammar?
Namun!
Tania sadar kalau kita tak boleh menilai seseorang dari sisi luar nya saja.
Karena bangaimana pun juga,amal dan kebaikan seseorang hanya Allah yang tahu.
Tania segera melanjutkan langkah nya kembali!
Dan berniat malam itu dia tak ingin menemui Rani atau siapa pun itu,hingga dirinya segera berlari keluar dari club tersebut.
Namun!
Rani belum juga menyerah untuk menemui Tania malam itu,
sehingga Rani berhasil menghentikan langkah Tania di depan club' tersebut.
Tania yang sudah merasakan kekecewaan begitu dalam!
Sehingga ia sudah kehilangan akal sehat nya,lalu ia mengembalikan sebuah kunci sepeda motor malam itu juga.
”Malam ini aku titip motor kamu Ran di sini,terima kasih banyak atas kebaikan kamu”Ucap nya.
Rani tak bisa menerima sikap Tania barusan,namun ia juga menyadari jika ia sudah membuat Tania kecewa.
Hingga kini!
Tania segera melangkah pergi dan berniat untuk mencari taksi.
Namun langkah itu gagal ia lakukan,karena tak ada satupun taksi yang lewat malam itu juga.
”Mungkin Allah punya rencana lain”.
Tania semakin tak berdaya dan ia sudah pasrah,dengan keadaan yang terjadi malam itu.
”Tan,..maafin aku,aku antar kamu pulang ya”,Ucap Rani sembari membuka pintu mobil nya.
Tania hanya bisa menatap wajah sahabat nya,lalu ia segera patuh kepada Rani malam itu juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Yusni Ali
Ada hubungan apa antara Ammar dan Rani , apakah mereka memiliki hubungan khusus selain atasan dan bawahan.
2022-06-30
0