Hari ke dua Rani telah di rawat di ruangan VIP tersebut!
Namun!
Tak ada satupun keluarga Rani yang datang mengunjunginya,mulai dari hari kemarin.
Ke mana mereka?dan mengapa mereka tak peduli dengan keadaan Rani yang sudah seperti itu?
Pikiran Tania mulai ke mana-mana!
Kini dirinya sudah mulai mondar-mandir sembari memikirkan,langkah apa yang harus ia lakukan agar keluarga nya bisa mengetahui keadaan Rani seperti itu.
Di sisi lain Tania juga tak tega jika ia harus meninggalkan Rani,dalam keadaan tak berdaya seperti itu.
Semua nya menjadi serba salah!
Tania menenangkan diri sejenak di sebuah kursi,lalu mengasah otak yang sudah tumpul dari hari kemarin.
Menit demi menit yang ia telah habiskan untuk berpikir,namun semua nya begitu sulit baginya.
Tak lama kemudian!
Suara ketukan pintu begitu nyaring terdengar di telinga gadis polos itu,dan ia berharap jika ia adalah keluarga Rani.
Namun harapan itu gagal!
Ketika ia sudah melihat sosok pria tampan yang sudah berdiri tegak di hadapannya,lalu tersenyum manis kepada nya.
Tania sedikit kecewa saat itu,namun ia juga bersyukur karena pak Ammar sudah hadir saat itu juga.
”Assalamu'alaikum mba”.
”Wa'alaikumussalam mas,silahkan masuk”.
Pria tampan itu segera melangkah menuju di mana Rani masih terbaring tak berdaya,lalu Tania segera menyusul nya.
”Gimana keadaan Rani,apakah sudah ada perkembangan?”.
”Seperti yang mas lihat,Rani belum juga siuman sampai sekarang”,Jawab Tania menyakinkan.
”Iya sudah,semoga hari ini ia lebih baik lagi dari hari kemarin,kita doakan saja”.
”Iya mas,aamiin”.
Ke dua nya kembali mencari tempat untuk menangkan diri masing-masing.
Pak ammar segera melangkah menuju ke sebuah kursi yang berada di ruangan tersebut.
Sedangkan Tania!
Ia memilih untuk duduk di sebuah kursi tak jauh dari tempat Rani, karena bangaimana pun juga ia harus menjaga harga diri nya.
Beberapa menit kemudian!
Pak ammar telah diam-diam memperhatikan keadaan Tania,yang sedari kemarin belum juga ganti baju.
Ia kembali menyadari bahwa jika keadaan nya seperti itu,karena ia tak mampu meninggalkan Rani seorang diri.
”Ya Allah,begitu tulus nya hati yang di miliki oleh gadis itu”,Gumam nya
Pria tampan itu sangat mengagumi dengan ketulusan hati Tania yang di miliki oleh tania.
Selain daripada itu!
Ia juga mengangumi pakaian syar'i,yang selalu menutupi lekuk tubuh Tania.
Hingga!
Pria tampan itu berpikir jika gadis polos itu adalah gadis yang baik-baik,dan juga terlahir dari keluarga yang beragama.
Memang tak bisa di pungkiri!
Jika semua orang mengangumi kelebihan-kelebihan yang di miliki oleh nya.
Selain cantik,tinggi,dan juga putih,dan ia juga memiliki kecerdasan,walau ia bukan lah lulusan dari sekolah tinggi.
Namun semua itu adalah ujian baginya!
Karena kelebihan dan kekurangan seorang manusia itu adalah bonus dari nya.
”Jangan berbangga diri”.
”Ah,..aku mikir apa si”,Gumam pak ammar sembari bangkit dari pikiran konyol nya.
”Mba,aku keluar sebentar yaa,1 jam lagi aku pasti balik lagi ke sini”.
"Iya mas,silahkan jangan lupa menghubungi keluarga Rani”.
”Orang tua Rani sedang berada di luar negeri,mereka titip Rani ke aku dan sebentar lagi asisten nya pasti datang ke sini”.
”Alhamdulillah mas”.
Pak Ammar segera melangkah dan meninggalkan mereka saat itu juga.
1 jam sudah berlalu namun pria tampan itu belum juga datang saat itu,hingga Tania merasa bosan menunggu nya.
Pikiran nya sudah mulai ke mana-mana!
Namun ia tetap bersabar menunggu kedatangan nya saat itu,lalu ia kembali menatap wajah Rani yang belum juga siuman sampai detik itu.
Tetesan air mata nya kembali lagi terjatuh ke bumi,dan berpikir sampai kapan Rani akan seperti itu.
”Bangun Ran,bangun.....!”,batin nya menjerit
Ingin rasanya dirinya berteriak sekencang-kencangnya,agar luka hatinya sedikit berkurang.
Namun!
Pasrah menerima ketentuan dari-Nya,adalah jalan terbaik bagi nya.
Lalu ia kembali menenangkan diri dan berdoa agar Rani secepatnya siuman.
Beberapa menit kemudian!
Do'a dari seorang gadis polos itu akhirnya terkabul juga,hingga tangan yang begitu mulus yang di miliki oleh Rani,kini akhirnya bergerak juga saat itu.
Hingga!
Senyuman dari gadis polos yang cantik itu,kini akhirnya terpancar juga dari wajah nya.
Ingin rasanya dirinya segera memeluk tubuh gadis yang cantik itu,namun ia menyadari jika ia belum bisa apa-apa.
”Aku di mana?”.
”Ran kita berada di sebuah tempat,kamu tenang kan diri dulu yaa dan jangan mikir macam-macam”.Jawab Tania sembari mengelus kepala Rani.
”Iya Tan”.
Beberapa menit kemudian!
Pria yang sedari tadi di tunggu-tunggu oleh Tania,kini akhirnya datang juga tepat waktu.
Hingga!
Pak ammar tak tahu lagi mengucap syukur,ketika ia melihat Rani dalam kondisi sudah siuman.
Sedangkan Tania!
Ia malah sibuk menyaksikan segala macam barang,yang di bawah oleh pak ammar.
Hingga ia berpikir,belanjaan nya untuk siapa?
Namun!
Ia malah cepat-cepat membuang pikiran-pikiran itu,lalu kembali fokus pada Rani.
Namun!
Gerah yang cukup menyiksanya mulai dari kemarin,hingga detik ini,ia pun segera pamit untuk pulang ke kontrakan.
”Mas,aku ijin keluar untuk pulang ganti baju?”.
Pak ammar tersenyum manis kehadapan gadis polos, yang masih saja berdiri tegak di hadapan nya.
”Mas,aku gak boleh pulang ya?”,Tanya nya kembali.
Pak ammar sengaja belum bisa menjawab pertanyaan dari Tania barusan.
Ia juga ingin mengetahui sampai di mana batas kesabaran,yang di miliki oleh gadis polos itu.
Sedangkan Tania!
Ia sudah pasrah dengan keadaan yang ada,karena ia sadar diri jika ia hanyalah bawahan semata.
Namun!
Pak ammar sudah tak bisa menahan lagi,rasa iba yang ia miliki kepada gadis polos itu.
”Mba,kamu di sini saja ya,karena sebentar lagi aku ada urusan di luar sana”.
”Iya mas,tapi aku...”.
Tania tak bisa menjelaskan apa-apa lagi,selain pasrah dan mengikuti apa kemauan atasan nya.
”Sekarang kamu mandi dan ganti baju yaa,aku sudah membelikan perlengkapan baju untuk mu”.
Rasa tak percaya!
Bangaimana bisa sosok pria tampan seperti pak ammar?tahu tentang fashion yang cocok untuk gadis polos itu?
Hemmm,..semua menjadi pertanyaan besar bagi Tania!
”Tunggu apalagi?”.
Tania masih saja berdiri kaku di hadapan pria tampan itu,walau dirinya ingin menolak.
Namun!
Ia tak punya pilihan lain selain pasrah,dan menerima segala perintah dari atasan nya barusan.
”Iya mas, makasih banyak yaa”.
Pak ammar hanya tersenyum manis,dan sebagai pria normal ia akan sadar diri berada di ruangan itu.
”Iya sudah,aku pamit keluar yaa”.
Pak ammar segera meninggalkan mereka saat itu juga,sedangkan Tania ia segera bergegas masuk ke kamar mandi.
Beberapa menit kemudian!
Tania terlihat semakin cantik memakai fashion,pilihan oleh pak Ammar sendiri.
Di mana baju syar'i berwarna hitam lengkap dengan hijab nya,dan kini sudah melekat di tubuh gadis polos itu.
Hingga!
Aura wibawanya semakin tak bisa di ragukan lagi,sehingga cicak pun bisa terpesona melihat nya.
___
Tak bisa di pungkiri lagi
Jika orang baik akan selalu di pertemukan pula,dengan orang baik, begitupun sebaliknya.
Namun!
Terkadang kita di pertemukan dengan orang lain,di muka bumi ini sebagai ujian.
Maka!
Bersyukur lah apa yang telah Allah Takdir kan untuk mu.
TB.
Dukung Author dengan vote,like serta koment.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
RIMAWATI
sabar tania...
2024-11-15
0
Yusni Ali
Pak Ammar beliin baju buat Tania...ko dia tau ukuran nya ya
2022-07-06
1